KIASAN/PERUMPAMAAN YANG MENGANDUNG HAKIKAT DI DALAMNYA
Posted by pengembarajiwa pada April 20, 2009
Orang-orang tua dulu di Daerah tempat saya tinggal, khususnya Mereka-mereka yang mendalami tentang Tasawuf dan Tauhid selalu menyampaikan kepada mereka yang berjalan di jalan Ma’rifat dengan menggunakan suatu Istilah/Simbol/Kiasan/Perumpamaan yang bertujuan untuk memudahkan Akal dalam memahami Hakikat dan Ma’raifat sebelum memasuki Alam Rasa.
Dan yang lebih sering kiasan yang di gunakan adalah : “Kiasan tentang Air”. Dikatakan bahwa Lautan yang luas sejauh mata memandang itu jika di tela’ah maka tiada lain adalah “Air”. Ombak yang bergulung-gulung di laut yang di sebut juga dengan Gelombang, maka itu pun tiada lain “Air”. Banyaknya buih yang berada di pesisir pantai, itupun tiada lain “Air.
Hancur Buih menjadi “Air”, Hilang Ombak kembali menjadi “Air” dan Lautan yang luas itupun pada Hakikatnya adalah “Air”. Asalnya “Air” maka kembali menjadi “Air.”
Begitupun jika “Air” dimasukkan dalam Fressher (Tempat Pembekuan Air), beberapa jam kemudian “Air” tsb akan berubah bentuk menjadi sebuah bongkahan “Air” yang Padat yang di sebut dengan “Es Batu”. Di katakana bahwa Es BAtu tetaplah Es Batu walaupun berasal dari pada “Air”, akan tetapi jika Es Batu itu mencair maka kembalilah ia pada ujud asalnya yaitu “Air”. Asalnya Air kembali menjadi “Air”.
“Air” itu ada dua jenis, yaitu “Air” yang kotor/keruh dan “Air” yang Jernih/Bening. Walaupun jenisnya berbeda tetap saja Hakikatnya adalah “Air”. Tetapi….. agar “Air” itu bisa bermanfa’at yang baik, maka sudah seharusnya lah “Air” itu di olah dan di proses sehingga “Air” yang kotor/keruh bisa menjadi jernih/Bening.
“Air”….. ya! “Air”, apapun jenisnya Air itu dan apapun perubahan bentuk yang terjadi dari “Air” itu, dia tetaplah “Air”. Asalnya dari pada “Air” maka kembalilah menjadi “Air”.
Satu tetes “Air” dalam Gelas……. Itu pun adalah “Air”, Lautan yang luas….. itupun adalah “Air”. Maka dari segi Hakikatnya tiada beda satu tetes “Air” yang berada dalam Gelas dengan “Air” yang luas pada Lautan. Lalu bagaimanakah agar di “Air” dalam Gelas itu bisa ada gelombangnya, ada buihnya, ada kapal diatasnya dan ada ikan didalamnya…???? Hmm……. Jawabannya ada pada dirimu…..!!!!
‘
Selain Kiasan tentang “Air”, ada juga kiasan tentang “Kapas”. Dimana pakaian yang kita pakai walau bermacam-macam bentuk dan rupa tetaplah sama asalnya yaitu “Kapas”. Kapas jadi benang jadi kain jadi pakaian. Setelah Jadi Pakaian maka tidak lagi di sebut “Kapas” melainkan di sebut dengan Pakaian. Akan tetapi Pakaian itu tiada lain berasal dari pada “Kapas”. Bukan “Kapas” tetapi tiada lain dari pada “Kapas”. Asalnya dari pada “Kapas” maka kembali kepada “Kapas”.
Benarkah Kiasan-Kiasan/Perumpamaan-perumpamaan demikian…..?????
Jawabannya ada pada dirimu…..!!!!
Mari kita sama-sama untuk mencari kebenarannya di balik Kiasan/perumpamaan tsb, bukan untuk mencari kesalahan dan perbedaan. Karena sesungguhnya segala sesuatu yang Allah ciptakan semuanya mengandung Hikmah di dalamnya.
‘
Semoga bermanfa’at…untuk kita semua.
Wassalam,
Pengembara Jiwa
This entry was posted on April 20, 2009 pada 9:44 am and is filed under Hikmah.
Dengan kaitkata: Hakikat, Kebenaran Hakiki, Ma'rifatullah, Tauhid. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed.
You can leave a response, atau trackback from your own site.
Gama said
Assalamu’alaikum WW,
Air ….. selalu setia mengikuti bentuk dimana dia berada.
Jadi tergantung dimana dia ditempatkan dan mau dijadikan apa.
Wassalam,
mujahidahwanita said
Walau berbeda2 tetaplah satu…
Karena perbedaan itu berasal dari pada yg satu….
Syuhudul wahdah fil katsrah, syuhudul katsrah fil wahdah..
(Pandang yang satu ada pada yang banyak, pandang yang banyak ada pada yang satu)
Seperti asalnya api maka akan kembali kepada api
Seperti asalnya tanah maka akan kembali kepada tanah
Seperti asalnya air maka akan kembali kepada air
Seperti asalnya debu maka akan kembali kepada debu…
Dan Asalnya dari Allah maka semua akan kembali kepada Allah.
Air adalah hakikat dari Nur Muhammad. Karena air adalah sumber kehidupan…
Dan tanpa NUR Muhammad maka langit bumi berserta isinya tidak akan pernah ada….
Mohon di koreksi mas PJ yg baik….
Salam sejati
Kang Kolis said
Adapun syariat itu daripada tanah, tarekat itu daripada air, hakikat itu daripada angin, dan makrifat itu daripada api.
Adapun syariat dari tanah itu adalah badan Muhammad.
Adapun tarekat dari air itu adalah cahaya Nur Muhammad.
Adapun hakikat dari angin itu ialah nafas Muhammad.
Adapun makrifat itu dari api itu ialah penglihatan Muhammad.
hinakelana414 said
Salam pecinta….
Air adalah pembawa kehidupan bagi makhluk2-Nya…
Bukankah sebelum Allah Ta’ala bersemayam di atas arsy-Nya dilangit, singgasana Allah ada diatas air….?
kangBoed said
hmmm…. biarlah hidup kita semua seperti air yang mengalir…. yayaya….. air yang mengalir… mau berada dimanapun… air comberan, air cubluk, air hujan, air limbah akhirnya masuk kedalam sungai dan tetap mengalir mengikuti gerak aliran sungainya untuk kembali bersama sama kedalam samudera luas…. hmmm dari berbentuk bentuk dan berwarna warna meliputi bau yang berbeda beda ketika akhirnya kembali kepada samudera raya…. hmmm…. segala macam bentuk, warna, rupa, dan bau sudah hilang menjadi satu dalam satu tak berbagi…. yayyayaya…. yang tertinggal hanyalah AIR LAUT dan SIFAT ASINNYA….
hmmm….
Seperti asalnya api maka akan kembali kepada api
Seperti asalnya tanah maka akan kembali kepada tanah
Seperti asalnya air maka akan kembali kepada air
Seperti asalnya debu maka akan kembali kepada debu…
Dan Asalnya dari Allah maka semua akan kembali kepada Allah.
yayaya…. setuju sekali… tetapi harus diingat bahwa semua unsur itupun asalnya dari mana ????
“Asalnya dari Allah maka semua akan kembali kepada Allah.”
yayaya meliputi lahir dan bathin dari ujung kaki sampai ujung kepala…. SEMUANYA berasal dari ALLAH…. yayaya… INNALILLAHI WAINNALILLAHI ROJIUN meliputi seluruh kehadiran sang diri ini baik yang maujud dan tak berwujud adalah dari NYA….. itulah Maqom La Maqom….. yayaya…. semoga….
Salam Sayang
Salam Taklim
Salam Hangat
Salam Kangen
Mbah PJ dan mBak YU neee…
ki edan said
yayaya
semua dari Alloh kembali pada Alloh
kita hanya lapangan takdirNya
Santri Gundhul said
Beeee….lah Kakang PJ lagi berkias dan bersanepan ria.
Hmmm….AIR..Hakekatnya apa yah..??? Coba mari kita berselancar di atas AIR….syuuuur….syuuuuuuuurrr….BAGAI AIR dan BOTOL
Air adalah kodrat RUH~DIRI~URIP~HIDUP manusia, sedangkan botol-botol itu adalah RAGAWI kita beserta lembaga-lembaga atau halaqah yang kita yakini sebagai pembawa kejernihan ajaran. Namun sayangnya kita ini sering terjebak oleh institusi botol daripada melihat kemanakah jalannya air. Muncrat show of force ke atas seperti pertunjukan air mancur atau sampanye, ataukah selalu mengikuti kodrat mengalir ke bawah menuju samudera lepas.Kita tak pernah peduli. Hati kita tetap lebih condong dengan botol daripada air.
Kita terbiasa menuhankan botol-botol lembaga. Baik lembaga yang bernama kharisma individu, swasta atau negara. Sehingga kecondongan hati kita terhadapnya sepadan persis sama beratnya dengan kecondongan terhadap Tuhan. Bisa jadi Tuhan itu malah nomor dua bahkan kancrit buncit karena kita tak begitu percaya akan kedekatanNya. Walaupun kitab suci secara bloko sutho sudah ngomong apa adanya akan hal itu. Sebab ada yang bilang Tuhan itu nggak ada. Kalaupun ada ya masih sebatas retorika katanya ataupun hanya bukti keajaiban alam yang menunjukkan adanya peran Tuhan di balik semua itu . Bukan bukti wujud atau dzat.
Orang-orang yang bijaksana seharusnya mampu membebaskan air-air dalam botol, mewakafkan tanahnya untuk dilalui arus besar air yang tak punya jalan mengalir menuju samudera. Bukannya malah memecah botol sambil mengganti dengan botol baru yang sesuai dengan selera penafsirannya.
Kita ini memang pecinta aliran dan bentuk daripada belajar mencintai samudera tak terbatas. karena aliran mudah dikendalikan. Sedangkan samudera tidak. Kita senang menyumbat aliran-aliran kecil. Menghadang, menohok dan gemagah menginjak yang kecil agar eksistensi sebuah imperium aliran besar tetap terjaga. Tak ada kelegawaan untuk bertemu, berdialog, membimbing dan kemudian berfastabiqul khairat : ayo siapa yang mampu menempuh jalan terendah agar air cepat sampai ke samudera…
Ahhhhgk Kadang Mas PJ, Celotehmu membuat aku ikut-ikutan CELOMETAN~LELAMISAN Kang.
Salam…Salim…
akayr said
Hhmmm…
Air….
Jadilah Air jernih dan tenang…
yakni seorang hamba yang tenggelam dalam tafakkurnya… tenggelam dalam kemesraan dengan Rabnya…
Semoga Allah Swt membimbing kita.
Salam
adi isa said
baru intip, kang PJ..
nanti saya baca seksama…
tks,..its seems..nice article..
sansabila said
ASSALAMLM WB saudaraku PJ yg sy….,,,senang sekali melihat kemajuan tehnologi yg sdh mencapai puncaknya,sehingga kita dg mudahnya mebaca perumpamaan perumpamaan yg diFIRMANKAN ALLAH.Sedikit sy fahami tentang air kehidupan tanpa air kiamatlah bumi ini.kalau kita mau tau tentang air laut yg mana tugasnya menampung apa saja yg datang kotoran bangkai dll diproses semuanya ada gunanya.SEMOGA BANYAK DILAHIRKAN HAMBA HANBA YG ARIFBILLA LEWAT PJ><maaf tata bahasanya amburadul selamat berjuang saudaraku…hati hati cucu cucu djal berserakan dimana mana
SufiMuda said
Air tidak memiliki bentuk, ia akan menyerupai wadah yang ditempatinya. Begitulah cara para ahli Tasawuf menggambarkan ZAT ALLAH yang Maha segala-galanya.
Seorang penempuh jalan kebenaran harus bisa membedakan antara BUIH, OMBAK dan LAUTAN agar bisa memperoleh hakikat yang sebenarnya. Terkadang memang sulit untuk memisahkan ketiganya karena telah menyatu dalam samudera yang maha luas, demikian juga sulit membedakan antara GURU, MURSYID, RASUL dan ALLAH.
Salam untuk saudaraku PJ, sukses selalu
Santri Gundhul said
Kadangku SUFI MUDA,
GURU, MURSYID, RASUL…tak ada yang beda, yang membedakan adalah AKAL dan PIKIRAN kita saja yang bersumber dari RAGAWI. Namun jika Saudaraku masuk dalam maqom MURAKABAH, HENING, DIAM dalam balutan DZIKIR ASMA-NYA, maka sudah tiada lagi PERBEDAAN itu. sebab yg membuat BEDA adalah RAGANYA, WADHAGNYA, CHASINGNYA…dan kitapun sebagai penilai masih bersandar atas PIKIRAN kita.
GURU~MURSYID~RASUL adalah Label, Atribut yang disematkan sebagai pelengkap NAMA sang RAGAWI untuk DIKENAL dan DIKENANG. Tetapi sesungguhnya sang PRIBADI~DIRI SEJATI itulah yang menerima QALAM dari Tuhan yang bukan dalam bentuk ABJAD~SUARA~KATA~KALIMAT melalui RASA SEJATI ( URIP/HIDUP ) yang berisikan KHAIR KEBAJIKAN~KESELAMATAN untuk disampaikan kepada manusia-manusia yang terpanggil saja dengan bahasa yang dimengerti. Sebagaimana QS. Ibrahim 4. Agar manusia dalam kehidupan dan Penghidupan ini kembali selaras dan seimbang dengan HAK~KEMANDIRIAN dan KODRAT atau HUKUM KEJATEN dari Gusti ingkang Moho Suci. HAK~KEMANDIRIAN~KODRAT atau HUKUM KEJATEN akan teraplikasi dalam kehidupan sehari-hari…JIKA semua manusia telah mampu MEREALISASIKAN SALAM yakni memberikan ” KESELAMATAN~BAROKAH~ROHMAT ” kepada sesama makhluk hidup dan Alam Semesta….seperti AIR yang mengalir ke SAMUDERA.
Salam
salwangga said
aku adalah aku. dan tidak aku ciptakan kalian kecuali untuk (menyembah kepadaku agar kamu) mengenalku. ruwet. jiwa memang bebar berkeliaran kemana suka. mancolo putro mancolo putri. mancolo wujud mancolo ruh. tidak bisa paham kecuali oleh dirinya sendiri. salam,
Santri Gundhul said
Kakang Salwangga….jiaaaaaann tenan sampeyan iki.
Lereeeeeeeeeeeeeeeeeeesss….nopo ingkang dados suraosipun panjenengan.
kangBoed said
hmmm…… dingin aaaah pake baju dulu sanaaa nanti masuk angin tuuuh… hehehe…. kereeeeeeen… gaya…… hmmm,,,…. peselancar sejati… pencari kesejatian diri.. hahaha… ajarin dunk berselancar mbaaaah…
Salam Sayang
aburahat said
Mengapa kita diciptakan? Kalau menurut syariat adalah untuk menyembah pada Maha pencipta. Tetapi menurut hakekat lain. Mau tahu? Untuk mengetahuinya lepaskan dulu keakuan dan katakan aku tidak ada. Maaf lupa mengucapkan selamat ketemu kembali. Assalamu ‘Alaikum teman2 diblog ini. Wasalam
Misteri Nama KangBoed « KangBoed said
[…] KIASAN/PERUMPAMAAN YANG MENGANDUNG HAKIKAT DI DALAMNYA […]
mujahidahwanita said
Mas ABURAHAT
Senang rasanya bisa berjumpa mas Aburahat di sini…Lama rasanya kita tidak berjuma di Pondok PJ ini, selamat datang saya ucapkan mas…!!!.
Di dalam diri manusia terdapat sebuah Rahasia bagi yg mau mengerti. Jika manusia tidak mengerti akan Rahasia tersebut maka di situlah akan terjadinya kekacauan2 di muka bumi ini.
Sesungguhnya di dalam diri manusia ada pondasi berupa ketentraman, kedamian, Kebahagiaan dan keselamatan.
Allah menurunkan manusia bersifat materi, pd hakikatnya bermula dari ketiadaan…
Dan Allah menjadikan manusia di muka bumi ini sebagai khalifah(wakil Tuhan).
Khalifah yg di maksud bukanlah si jasad, tetapi adalah Insan/hayat sebagai saksinya Tuhan.
Dan sebagai khalifah di muka bumi ini untuk saling kenal mengenal.
Ada 4 sifat sebagai jalan kebenaran baginya dan jalan yg lurus
1. Islam
2. Iman
3. Tauhid
4. Ma’rifat
Apabila 4 sifat ini berkumpul menjadi(bersatu)itulah jalan yg lurus.
Bagaimanakah Islam itu Barcahaya dan bermanfaat untuk Rahmatan Lil Alamiin
Bagaimanakah Iman itu bisa menjadi pegangan bagi keselamatan dirinya dan keluarganya…
Bagaimanakah Tauhid yg ada pada dirinya bisa menuju ke Tuhannya dengan sebenar2nya
Bagaimanakah Ma’rifat yg ada pada dirinya bisa menjadi sifat kasih sayang yang mencerminkan Kalimah Bismillah..
Begitulah…..Allah Swt, memprogram Insan dengan Kelembutan Kasih Sayang-Nya yang dengan tujuan agar Insan beroleh Kemuliaan disisi-Nya. Tetapi sungguh di sayangkan….semuanya kembali kepada Kesadaran diri Insan itu sendiri, apakah ia dapat menyadari Cinta Kasih Allah ataukah tidak…???
Salam Sejati dalam Limpahan Kurnia Rahmat Allah Swt atas kita semuanya.
kangBoed said
Salam Cinta dan Damai
Hmm…… akhir kata walau dengan berat hati… yayaya… sangat beraaat sekali saya ingin mengucapkan selamat tinggal kepada para sahabatku semuanya yang walau kukenal dalam dunia maya… maya… walau hanya sekejap saja hanya kurang dari 4 bulan saya berkeliling tetapi sungguh membekas begitu dalamnya di hati saya seakan saya menemukan berbagai macam karakter orang orang yang unik dan langka…. yayaya… tetapi pada dasarnya dibalik semuanya itu saya merasakan kepolosan dan kebersihan serta kejernihan hati yang sungguh sangat sulit ditemukan lagi di dunia luar sana… pertahankan terus semangat dan rasa persaudaraan yang mulai terbentuk sedikit demi sedikit dan tingkatkan serta wujudkan menjadi satu kreasi dan karya yang nyata minimal sedikit demi sedikit dalam membangkitkan moral di sekeliling kita dan memberikan ketenangan jiwa bagi lingkungan kita….
Mohon maaf semua saudaraku… mungkin seperti mBak ILL berkata mengenai pengkaderan… yayaya… saya menganggap bahwa saya telah membangkitkan jiwa kang Boed yang asli dan sudah saatnya saya sebagai tiruannya dari kang Boed untuk kembali ketempat asalnya… sebagai Preman Jalanan… Kuli Bangunan… yayaya… sebagai BoedJeger Kiaracondong… yang tentunya sebenarnya sangat oon dan GAPTEK mengenai teknologi sehingga dengan mudahnya dikerjain dan dipermalukan… hahahaha… salute…. two thumb ups…. tapi semua ini menyadarkan saya kembali bahwa belum saatnya saya terjun dalam dunia maya seperti ini… hahahaha… sekali OON teteeep OON.. karenanya biar saya mundur dulu… dan mungkin jika nanti saya kangen dan sudah tidak begitu gaptek mungkin saya akan kembali….
Akhir kata saya ucapkan selamat tinggal saudara saudaraku semuanya Tetap Semangat…. Semoga ALLAH selalu menyertai perjalanan kita semuanya…..
Dan untuk kangBoed yang asli dan Kawan Kawannya silahkan teruskan BLOG ini dan rawat baik baik dan pergunakan nama yang saya tirukan dengan sebaik baiknya… Terima Kasih saudara saudaraku semuanya yang sudah mengingatkan saya bahwa belum saatnya…. yayaya…. belum saatnya saya berkecimpung di dunia maya ini… mohon maaf sebesar besarnya………
Salam Sayang
Salam Hormat
Salam Taklim
Salam Kangen
ci OON sur OON
Lambangz said
kemana oom..dah bosan ya internetan..enakan indomie telor kornet..
aburahat said
@Mujahidahwanita.
Anda benar. Tapi menurut saya mungkin agak berbeda. Dan itu wajar. Allah menciptakan kita manusia ber-beda2 dalam sifat,pola berfikir dan cara mendekati diri pada Maha Pencipta yang Rahman dan Rahim
Islam adalah penyerahan diri secara total kepada Allah
Iman adalah keyakinan kita terhadap utusanNya dlsb yang mereka katakan sebagai rukun Iman. Kalau saya adalah meyakini atas segala ciptaanNya. Tapi cara meyakini ber-beda2 terhadap makhluknya.
Tauhid pengesaan terhadap Allah. Laa ilaha Illa Allah. Siapa ilaha yang lain yang harus kita tolak?
Ma’rifat pengenalan terhadap Allah
Pertanyaan saya adalah:
1. Apakah kita mau menyerahkan diri kepada sesuatu yang tidak dikenal?
2. Apakah kita mau meyakini sesuatu yang kita tidak kenal pembuatnya
3. Apakah mau kita mengakui sesuatu yang tidak kita kenal?
Wasalam
aburahat said
@mujahidahwanita
Saya memohon maaf se-besarnya pada karena dalam penulisan seharusnya saya membalas salam anda baru menulis.
Terima kasih, saya juga bersyukur kepada Allah yang masih memberikan saya kesempatan untuk ketemu teman2 lama yang sangat berkesan dihati saya. Alhamudillah kita bertemu kembali. Wasalam
GundalaPutraPetir said
kulihat bak kilatan petir menyembar sekaligus disambut dan diiringi dengan guntur2 yang bergemuruh menggelegar didalam lautan ilmu Allah ta’alla yang Maha hebat.. dan maha Dasyatnya…
yang sehingga membuat jatungku bergetar-getar karena tak tahan menerima daya sengatan energinya yang luaaarrrr biasa…
eE..eE..eE..eE…. ada satu saudara yang pamitan,,, mo pergi kemana kang????
hihihihihiiiii,,, jangan lama2 yaa……..
jangan bikin ngangeninn gitu dunksss……
saya tunggu kilatan2 selanjutnya dari kangboed…
tentunya kalo bis turun gunung bawakan energi yang lebih hebat lagi yaaa…
maklum nee batteray lama g dapat charger-ran dari kangboed…
hehehehe….
Salam sayang dariku.. untuk semua Saudara Sejatiku
buat abah PJ salam semuanya dalam kesejatian
r.s.i said
@kangboed
sedih juga.yayaya sedih.
unik penyampaianya dan agak dari lain sisi tapi ketemu dimuaranya.
trims atas ulasannya.salam
kangBoed said
PEMBERITAHUAN PENTING :
http://kangboed.wordpress.com/
Pindah Kapling
29 April 2009
Seluruh isi blog ini sudah dihapus dan jika ada artikel-artikel yang baru akan ditayangkan di blog Lambang.
http://islamabangan.wordpress.com/
lambang said
PEMBERITAHUAN PENTING :
http://kangboed.wordpress.com/
Pindah Kapling
29 April 2009
Seluruh isi blog ini sudah dihapus dan jika ada artikel-artikel yang baru akan ditayangkan di blog Lambang.
http://islamabangan.wordpress.com/
Hamba yang fakir said
Biji adalah rahasia Pohon dan Pohon adalah Biji
Insan adalah rahasia Allah dan Allah adalah rahasia Insan.
ari said
Salam,
Air mengalir ke muara….
Air berjalan melalui tempat tempat yang lebih rendah….. untuk mencapai muara…..bila sudah di muara air itu akan membentuk gelombang dan menjadi tinggi ( ombak )
w.salam,
salam kenal untuk semua
giebrane said
Slm awal ahir dunia nurmuhamad..
Sudah benarkah kita dlm berISLAM..Sudah taukah hakekat ISLAM..
Kenapa si mesti ISLAM. Kenapa bs menjadi ISLAM.
Bagaimana awal mula menjadi ISLAM. Pahamkan dulu baru bicara,jgn sampai larut dlm ketidak tauan.
Slm awal ahir.
Darmo Suwito said
wah bagus sekali, emang sesekali harus menggali budaya sendiri…
ndombleh said
perumpamaan atau alam misal…
alam akadiyat(1/menyatu) > wahidiyat(1/laki) > wahdat(1/perempuan) > arwah (1/nitis) > misal (1/esa) > ajesam (1/jasad) > insan kamil (1/hidup)
ada yang bisa menjelaskan lebih detil ga?
giebrane said
AKU adalah rahasia DIA
dan DIA adalah rahasiaku.
Usah diganggu rahasia ini.
Barokllh rohmatllh rozdiallh salamullh.
Malik bin zahid ba syaiban said
Assalamu’alaikum…Air…Hanya sampah&kotoran yg mgikuti aliran air…Jgn hny mgikuti aliran air(alur khdpn) jk ingin myelami haqiqotnya.Salam silaturochiem.
pengembarajiwa said
@Malik bin zahid ba syaiban
Wa’alaikum salam Wr,Wb…..
Terimakasih atas pencerahannya….. Dan salam kenal.
Semoga Anda tak keberatan untuk berbagi pengetahuan kepada kami2 di sini yang haus akan Ilmu, semoga keutuhan Silaturrahmi diantara kita semua tetap dan senantiasa terjalin dengan sebaik-baiknya. Aaamiiiin.
Wassalam
@Aburahat
Wa’alaikum salam Wr,Wb….
Terimakasih saudaraku…..Anda tetap bersedia untuk meluangkan waktu untuk berbagi pengetahuan, cerita dan pengalaman. Tentunya apa2 yang Anda sampaikan sangat berarti bagi saya pribadi dan juga untuk saudara2 kita yang lain….
@Asep
Wah…. Kang Asep, apa kabar nih… mari kita sama2 tetap berjuang dalam Ilmu dan Iman agar Jiwa menjadi Suci sebagaimana Sucinya Air yang Mutlak’ “Kata Saudara Sufi Goookiiil”.
Beruntunglah orang2 yang mensucikan jiwanya, dan merugilah orang2 yang mengotorinya.
Wassalam
@Jok
Mas Jok yang selalu mengingatkan kami dengan penuh kasih sayang…..
Terimakasih sekali lagi mas…. masih mau mengingatkan kami lagi, jangan bosan2 ya…untuk selalu memantau perjalanan Ilmu yang mungkin bagi kami tanpa di sadari telah masuk dalam Su’udzoon (buruk sangka). semoga kepandaian Ilmu itu semuanya tidak menjadi kan diri sombong hingga mengaku ngaku paling benar dan paling “Iya”, walau mungkin tiada terungkapkan di lisan, tetapi kami bermohon kepada Allah agar HAti pun terpelihara dari hal2 tersebut yang tanpa kami sadari telah masuk dalam kesombongan.
Selalu merendah……. itu pun tidak bijak, karena ada kalanya seseorang itu harus tegas dalam Ilmu, karena di situlah penekanan Arah agar tidak terjadinya kesalahan dalam memahami ilmu.
Merasa Tinggi….(Sadar atau tidak sadar)…..bukan hanya tidak bijak, bahkan akan mencelakakan diri sendiri. Karena telah masuk dalam jurang ke angkuhan dan kesombongan, merasa tiada lagi yang diatas dirinya. Padahal di atas langit masih ada langit lagi. Dan sesungguhnya yang Paling Tinggi adalah Robbul Aalamiiin.
Wassalam.
@Hina Kelana414
Sungguh Ulasan yang sangat mencerahkan….dan bermakna serta bermanfa’at bagi yang memahaminya… Terimakasih saudaraku.
Semoga Anda tidak bosan2 berbagi kepada kami2 disini. Di tunggu cerita2 selanjutnya atau pencerahan2 selanjutnya..
Wassalam
@Almaulana
Salam Kenal kembali..untuk Anda.
Allah membimbing Nur-Nya kepada siapa2 yang di kehendaki-Nya. SEmoga kita semua termasuk orang2 yang mendapatkan petunjuk. Aaaamiiin.
@KangBoed
Salam Hormat juga untuk Anda Saudaraku KangBoed…..
Apa sih…yang tidak untuk anda…??? tentunya setiap orang yang berkunjung ke Blog Anda, pasti lah akan meninggalkan jejaknya di sana. Karena sangat damai dan tentramnya Pondok Anda itu. Pastinya bikin Hidup lebih hidup dan semakin Hidup….
Salam Sayang
Salam Taklim
Salam Sejati
Malik bin zahid ba syaiban said
Mskpun haqiqot tak pandang kuantitas tp cobalah tuk pbnyak aliranmu,jdlah pemuas dahaga jiwa2 yg haus,jdlah samudera di pandang tandus,agar hilang dahaga mrk…
KangBoed said
Huuuuuuwwaaaaaaaaaakakakakak…. hmm… muncul lagi aaaaah… kangen niiiih…. sama saudara saudaraaaaku…. huuuuuueeeeeeeek… *sembunyinya dah ketahuan*…. Banyak penampakan manggilin *Narsis Mode ON*….. waaaaaaakakakak… hihihi…. Dunia sepiiiiiii yaaaaa…. Gak ada nyang nemeeenin jogeeeeetan… hehehe… hmm… atau mending ngilaaang lagiiiiiii aaaaahh…. Waaaaaakakakakakakakk…. Dasaaaaar wong ediiiiiiiiaaaaaaaaannnnn…. Hehehe…… Hidup lebih hidup, semakin hidup dan tambah hiduuuuuuuuup…… hahaha…..
Salam Sayang Selalu Saudara Saudaraku
sufigokil..kill...dekil said
Salam Cinta buuuuuat kaaaang boeeed yang verrrry niceeee….the god friend…….asyiiik bangettt bacaaa tulisaannyaaa…
asooooooy
salllllam cinttaa selllllaaaaaaalu dah…
KangBoed said
hihihihihi….. jangan kebanyakan baca tulisan orang edaaaaaaan…. entar kena viruuuuus tuh… hahaha… yayaya… waduuuuuuh dah pake topeng serem di bilang verry niceeee.. gak salah yaaa.. hihihi… salam sayang daaah buat sampeyan… ngomong ngomoooooong si mBaaah PJ kemana aja yaaa… mBaaaaaaaaaaaaaah.. mBaaaaaaaaaaaaaaah…. waaaaah warungnya ditinggalin hmm… duduk bentaaar aaah ikut rokoan… hmm.. ada rokoknya simBah minta satuuu *dari Dewa 19* hehehe… mudah mudahan simBaaaah nongol… sekali kali mo minta dipijitin aaaah…..
Salam Sayang Selalu.. mBah PJ dan mBak yu nee
sufigokil..kill...dekil said
Kebersihan itu dapat dilakukan dengan Air Mutlak, Air Yang Ghaib, yang mana Jernihnya itu membanjiri seluruh alam nyata ini. Jernih itu menimbulkan pelbagai warna dalam penzhohirannya. Dirinya tetap satu tetapi banyak pada penzhohirannya.
Kerana penzhohiran itu, Ia terlindung. Mutlak dalam nisbahNya. Inilah Air yang tidak sedikit pun ada kotor dan boleh dibuat untuk membersihkan diri. Berkenaan Air ini, seorang ahli makrifat ada berkata;
“Bersucilah engkau dengan Air Ghaib itu, jika engkau ada Sir(Rahsia). Jika tidak, bersucilah engkau dengan tanah atau batu.”
Carilah Air Hakiki ini. Siapa yang dapat Air ini, tidaklah lagi akan kekurangan. Oleh itu, orang yang berakal hendaklah mencari Air ini. Ambillah ia di mana saja engkau mendapatinya. Carilah Air ini walaupun dengan memakan korban yang besar, walaupun dengan mengorbankan nyawa sendiri.
sufigokil..kill...dekil said
Sebagian orang saleh bercerita:
Saya melihat seorang wanita berjalan sendirian di padang pasir. Ia berjalan dengan tenang dan tenteram, tidak merasa bimbang dan takut pun, padahal tiada seorang pun yang bersamanya untuk menemaninya. Saya sungguh heran melihat keberaniannya.
Saya lalu mendekatinya dan memberi salam kepadanya.
“Assalamu alaikum!”
“Wa alaikumus salam,” jawabnya bersahaja.
“Dari manakah ibu ini?!” tanyaku kepadanya.
“Dari rumah kekasih,” jawabnya pula. Kekasih apa di tengah-tengah padang pasir ini, kataku di dalam hati.
“Hendak ke mana pula?!” tanyaku lagi.
“Ke rumah kekasih,” jawabnya tenang saja. Apa kata wanita ini, dari rumah kekasih ke rumah kekasih, barangkali terganggu otaknya.
“Tidak takutkah ibu berjalan sendirian di padang pasir yang sunyi sepi ini?”
“Takut?” soalnya kepadaku, lalu dia mendongak ke atas langit sambil berkata dengan suara yang keras:
“Dialah Zat yang mengetahui segala yang masuk ke dalam bumi dan yang keluar daripadanya, dan yang turun dari langit dan yang naik kepadanya, dan dia Zat yang menyertaimu di mana saja engkau berada. Dan dia mengetahui segala yang engkau perbuat.” (AL-Hadid: 4)
Kemudian wanita itu memandang kepadaku seraya berkata pula:
“Wahai orang yang tidak sedarkan dirinya! Siapa yang benar-benar senang kepada Allah takkan tenang dia kepada selainNya. Siapa yang benar-benar mencari kerelaan Allah akan rela atas semua atas ketentuanNya.”
Selesai dari mengucap kalimah itu, tiba-tiba ia menghilangkan dirinya dari pandanganku. Kemanakah dia sudah pergi, entahlah jejaknya pun tidak kelihatan lagi.
Begitulah halnya para kekasih Allah, mereka takkan merasa takut kepada selain Allah, dan takkan merasa susah sedikitpun karena mereka selalu berada dekat denganNya.
Wassalam….
mujahidahwanita said
Kangboed
Senang rasanya akang bisa kembali lagi, selamat datang di pondok ini…
:smile:
Oh..ya!. Mas PJ masih sibuk banyak urusan di dunia nyata yg harus di selesaikan…
Jadi harap di maklumi…
:wink:
Para Kekasih Allah itu selalu tersenyum dan gembira karena ia yakin segala keputusan Tuhan itulah yang terbaik untuk Hamba-Nya…. tidak ada rasa takut sedikit pun menghadapi apa saja dan tidak merasa berduka cita sedikit pun terhadap sesuatu ujian dan cobaan. Tersenyumlah……
:smile:
tersenyumlah…:smile:
tersenyumlah beserta Allah yang Maha Pemurah.:razz:
:wink:
Salam sejati
kangBoed said
hihihihi…. SANTAI… YOK KITA SANTAAAAAI… hahaha… semua hanyalah sebuah permainan dan senda gurau belaka… hanya terkadang begitu bodohnya sang diri ini selalu merasa… yayaya… merasa memiliki… merasa melakukan… merasa bermain.. merasa yayaya… selalu merasaaa… hmm… hahaha…
Salam Sayang mBaaah PJ dan mBak Yuneee..
Salam Hormat
Salam Taklim
Salam Kangen
pengembarajiwa said
@Gama
Wa’alaikum salam Wr,Wb
Ya…Ya…Ya… benar sekali saudaraku, Air akan selalu mengikuti bentuk diamana ia berada. Dan bahkan Warna Air dan warna Gelasnya tiada beda…
Sifat akan mengikut apa saja dan bagaimana ZAT.
Salam
@Mujahidahwanita
Itulah kesimpulan dari pada Tasawuf dan Tauhid, jika sesuatunya telah menyatu dengan yang ada di balik sesuatu. “Tiada ia ZAT tetapi tiada lain dari pada ZAT, Bukan ZAT tetapi tiada lain dari pada ZAT.
Darimana datangnya kesitulah ia kembali…
Asalnya dari Tiada akan kembali kepada ketiadaan
dan di dalam ketiadaan itu ada yang “ADA”
ADA dan meliputi setiap keadaan
Satu ada pada yang banyak dan yang banyak ada pada yang satu.
Itulah Hakikat Nurun Ala Nurin….
@Hinakelana414
Wah….ternyata di sini toh sampeyan, barusan saya balas komentar saudara kembar anda si Sufi Gokilll di Artikel satunya. eeee………tau2nya ikutan mojok disini toh… Ma’afkan saya saudaraku, lama saya tidak balas komentar2 Anda. Ya….saat ini saya sedang dalam keter “ASING” an… jadi mau di bilang apa..?? Ya….tentunya dengan senang hati mengikuti kemana SANG DIRI membawa diri ini, bagaikan Air yang selalu mengalir…seoga tidak terhambat oleh sampah2 yang berserakan….dan bisa kembali pada SAMUDARA yang LUAS.
@KangBoed
Saudaraku…. ikutan saya ya….bersamamu untuk mengalir seperti air, kembali kepada SAMUDRA yang LUAS itu….tentunya dalam keadaan yang SUCI dan MENSUCIKAN seperti halnya AIR yang SUCI dan MENSUCIKAN.
Karena hanya Diri yang SUCI yang telah di SUCIkan oleh AIR yang SUCI yang MENSUCIKAN lah yang bisa kembali kepada Allah Swt dan berada di Hadirat-Nya serta Hidup Kekal di sisi-Nya dan beroleh Rizki dan Kenikmatan dari-Nya. Selain itu………………(Wallahu A’lam bishowaab)
Salam Taklim
Salam Sejati
Salam Berkah
Pengembara Jiwa
@Ki Edan
yayayaya……….. Inna Lillahi..Wa Inna Ilaihi Rooji’uun.
<strong@Santri Gundhul
Saudaraku…Kapan doooong ke Balikpapannya, Sudah di tunggu lhoo sama si URIP di sini, mari kita bersama2 berenang dan karam dalam AIR TIRTANIRMAYA (Ma’ul Hayat)
Kontak saya ya…..jika sudah ada bunyi Lonceng dari Alam Laaaaaaaaaaaa Huuuuuuuuuut.
Salam Sejati saudaraku.
@Akayr
Dan semoga Jiwa terbimbing dalam Shirootol Mustaqiim
Jalan yang di terangi oleh Nur yang terang benderang. di Kiri, kanan, muka, belakang, atas, bawah, luar dan dalam….
@Adi Isa
Silahkan….Mas Adi, jangankan melihat dengan mengintip Artikel disini, melihat dengan mata merem pun di persilahkan…..He..He..He.. (aya…aya..wae..)
Kok, YM nya jarang Online Mas..???
@Sansabila
Terimakasih atas pencerahan2 Anda Saudaraku….semoga Nur dalam Hikmah dapat kita petik bersama
@SufiMuda
Lama ya….rasanya tak bertemu dengan Anda saudaraku… lebih2 lagi dalam kesibukkan saya saat ini. Semoga Tali Silaturrahmi kita tetap terjalin dan tetap bersama dalam Ma’rifatullah. Sebagaimana Air yang di dalamnya terdapat Luatan, Ombak dan Buih.
Apapun bentuk rupanya….Hakikatnya adalah SATU, SATU dalam keserba meliputan.
Sayyidina Ali Kwj berkata : Jika ku pandang akan sesuatu tetapi tiada kulihat Tuhan di dalamnya, maka sia2 lah segala pandanganku.
Salam untuk anda Saudaraku…..
@Salwangga
Selamat datang di Pondok PJ ini saudaraku….sungguh apa yang anda sampaikan sangat bermakna sekali… silahkan sering2 mampir ke Gubuk ini ya… dan jangan sungkan memberikan pencerahan2nya, sangat berarti sekali khususnya saya yang masih belajar dalam pengembaraan dan juga saudara2 yang lain….
Terimaksih dan Salam Sejati untuk Anda
Pengembara Jiwa
@Aburahat
Saudaraku Aburahat!!, kemana aja nih… lama nggak jalan2 ke mari, lagi semedi..???
Semoga Saudaraku Aburahat, masih tetap setia di Pondok PJ ini untuk memberikan pencerahan2, karena sangat bermanfa’at sekali bagi perjalanan Ruhani saya maupun saudara yang lain…
Selamat datang kembali saudaraku…
@GundalaPutraPetir
NickName yang sangat menarik sekali….., semoga di dapatkan Petir2 yang menggugah Jiwa dan merontokkan ke EGO an di diri serta mendapatkan Setrum Listrik ke Ilmuan yang sangat Dahsyat bagi anda…
@Hamba yang Fakir
Al-Insaanu Sirriii Wa Ana Sirrohuu…… (Insan itu adalah Rahasia-KU, dan AKU adalah Rahasianya)
@Ari
Salam kenal kembali untuk Ari..
@giebrane
Selamat datang di Pondok PJ ini ya…., Silahkan nggak usah sungkan2 untuk memberikan masukkannya atau pun apa saja. Sungguh saya dan saudara yang lain sangat bersyukur jika ada yang mau berbagi dalam Ilmu.
SAlam Kenal dari saya
Pengembara Jiwa yang masih belajar
@Yang lainnya……..
Ma’afkan untuk saudara2 yang lain…saya belum sempat balas komentarnya ya….
Masih ada urusan yang belum terselesaikan….
Insya Allah jika masih ada kesempatan yang lain, saya akan sambung lagi…
Aburahat said
@PJ
Assalamu ‘Alaikum wa Rakhmatullahi wa Barakatu
Insya Allah, Allah terus memberikan Rakhmatnya, BerkahNya serta pentunjuk bagi Mas. Amin
Kalau bersemedi sih nda mas. Saya hanya mengambil waktu untuk merenungkan diri sendiri. Betapa kita tanpa disadari hampir setiap menit bermaksiat kepada Maha Pencinpta Yang Rahman dan Rahim. Ini gara2 ayat (saya ambil yang bagian akhir): HUA RABBI LAA ILAHA ILLA HUA, ALAYHI TAWAKKALTU WA ILAYHI MATAAB.
Insya Allah saya tidak akan meninggalkan pondok ini yang begitu bermanfaat dan mencerahkan. Wasalam
asep said
Ass. Wr. Wb.
Perumpamaan tsb diatas menggambarkan semua yg kita perbuat akan kembali kepada dirinya sendiri. Ceuk basa sunda mah melak bonteng pasti jadi bonteng, kitu meureun?
Wassalam
jok said
ternyata banyak orang pandai ya dan saya harap tidak hanya pandai berfilsafat tapi pandai yang benar2 pandai baik jasmani maupun rohani
hinakelana414 said
Sang Syeikh bercerita…
“Pada masa lalu, seorang faqir pengelana tiba di sebuah oasis di sebuah gurun di barat. Dia seorang Qalandar (Sufi pengembara yang penyendiri) yang berkelana di gurun-gurun Afrika dan Arab selama bertahun-tahun. Dia mencari-cari tempat penyendirian agar bisa mengingat Tuhannya dan merenungi misteri-misteri-Nya. Amal, iman, dan kepasrahannya kepada Tuhan membuatnya dianugerahi kedamaian jiwa. Ketulusan dan ibadahnya di jalan Cinta sangatlah mendalam, sehingga hal-hal gaib tersingkap padanya, dan ia menjadi seorang Wali, Sahabat Allah.
Nah, faqir itu tiba di oasis pada malam hari. Ia segera merebahkan tubuhnya di bawah pohon kurma untuk beristirahat sejenak sebelum menunaikan shalat tahajud. Tapi, tanpa disadari, ada lelaki lain yang juga sedang beristirahat di dekat pohon itu.
“Tapi lelaki itu adalah penjahat tersohor, gembong dari sekelompok penjahat yang dahulu sangat ditakuti orang. Mereka dulu suka merampok kafilah-kafilah pedagang kaya yang bepergian melalui kota-kota di pedalaman. Tapi kekejaman para penjahat itu akhirnya sampai ke telinga sultan, dan karenanya ia memerintah prajuritnya untuk memburu dan membunuh gerombolan perampok itu. Banyak anggota perampok yang tertangkap dan dipancung kepalanya. Yang lainnya meninggalkan gembong penjahat itu. Sebagian lagi mengkhianatinya karena takut dihukum mati seperti kawan-kawannya yang lain.
“Akhirnya, pentolan penjahat itu sendirian. Hartanya ludes semua. Uangnya yang terakhir sudah habis dalam pelarian. Kini ia menjadi buronan nomor wahid. Kepalanya dihargai sangat mahal. Bahkan, mantan kawan-kawannya, kini tak mau lagi menolongnya. Mereka juga takut hasil jarahannya, kini tak mau lagi menolongnya. Mereka juga takut jika kemarahan Sultan menimpa diri mereka. Karena itulah penjahat ini melarikan diri berhari-hari melintasi gurun dan sampai di oasis tersebut dalam keadaan letih dan lapar. Ia duduk di bawah pohon dan merutuki nasibnya yang malang.
“Nah, sekarang aku bertanya kepada kalian, dari dua lelaki itu, mana yang lebih agung dan mana yang lebih rendah? Siapa yang diberkahi Allah dan siapa yang dilaknat-Nya? Jangan, jangan menjawab! Kalian tak akan tahu jawabannya, sebab kalian bukan hakim mereka. Hanya Sang Penciptalah yang berhak menghakimi ciptaan-Nya.
“Tapi, Malaikat Munkar dan Nakir, yang bertugas menanyai orang yang sudah meninggal, melihat keadaan dua orang itu. Kata Malaikat Munkar, “Di sini jelas tampak beda antara emas yang murni dan yang palsu. Dua orang ini sudah bisa dinilai mutu jiwanya, walau mereka belum mati. Allah akan mengangkat lelaki yang saleh dan setan akan menemani lelaki jahat itu.’
“‘Pasti demikian,’ kata Nakir setuju. ‘Emas sejati amatlah langka. Surga amatlah luas, dan neraka penuh api yang menyala-nyala hingga ke dasarnya.’
“Allah mendengar bersitan pikiran kedua malaikat-Nya itu. Dia lalu berbicara kepada hati dua malaikat itu: ‘Kalian telah menghakimi nasib mereka. Namun manusia akan celaka jika Aku menghakimi makhluk-Ku hanya dengan keadilan belaka. Bukankah Aku Maha Pengasih lagi Maha Penyayang? Saksikanlah! Aku akan mengunjungi mereka dalam tidur dan visi mereka, agar kalian tahu kebenaran sejati dari makhluk-Ku.’
“Lalu Allah menidurkan dua orang itu dan mengirimkan mimpi kepada si faqir dan penjahat tersebut. Qalandar yang alim itu bermimpi berada di dalam neraka, bahkan berada di dasar neraka yang paling dalam, dengan nyala api yang paling lebat dan hebat. Sedangkan pentolan penjahat itu berada di surga, berdiri bersama-sama para Wali Allah di hadapan singgasana-Nya.”
Syeikh meletakkan cangklingnya dan meminum tehnya. Matanya mengamati wajah-wajah kami.
“Apakah baik memasukkan orang jahat ke surga?” tanyanya. “Apakah adil memasukkan orang saleh ke neraka?”
Tak ada yang berani menjawab.
“Bagus!” katanya. “Membersihkan hati dari penghakiman akan membuka Jalan Cinta. Dan itulah pelajaran yang diterima oleh Malaikat Munkar dan Nakir.
“Sebab kedua malaikat itu menyaksikan si faqir yang saleh berada di tengah-tengah neraka, dan melihat orang yang sangat baik ini berdiri telanjang dengan api membakar dagingnya. Jeritan jiwa-jiwa yang tersiksa membuat telinganya sakit. Tapi lelaki itu tidak merasakan kesakitan saat api neraka membakarnya, dan ia bahkan tak terkejut ataupun takut. Ia hanya memikirkan Sang Kekasih, dan penderitaan sehebat apa pun tak bisa mengalihkan perhatiannya kepada Allah. Ia lalu duduk diselimuti kobaran api yang panas dan menyesakkan. Dengan suara tenang dan keras Sufi itu mulai berzikir:
“Laa ilaaha illallah! Laa ilaaha illallah!’
“Api itu menyala lebih hebat saat zikirnya menggelegar. Lalu api itu meredup, dan gunung-gunung api di neraka bergetar hebat mendengar zikirnya. Jiwa-jiwa lain yang disiksa di neraka berhenti menjerit dan memasang telinga lebar-lebar, karena nama Allah selama ini tak pernah diucapkan di neraka. Kemudian semua suara lenyap kecuali zikir itu. Lelaki itu terus berzikir sampai dasar dan fondasi neraka berguncang hebat, sedangkan para penghuni lain yang terkutuk di neraka mulai mendapatkan secercah harapan untuk bebas dari azab neraka.
“Neraka itu pasti akan runtuh berkeping-keping jika Iblis tidak muncul dan memohon kepada si faqir untuk menghentikan zikirnya. Tapi lelaki saleh itu terus saja berzikir, sebab ia sudah lama menapaki Jalan Cinta, dan kehendak Sang Kekasih sudah menjadi kehendaknya, entah ia dimasukkan ke dalam surga atau neraka.”
Syeikh berhenti sejenak untuk mencecap tehnya. Ia tak memandang kami sebelum melanjutkan ceritanya.
“Dan bagaimana nasib penjahat itu?” tanyanya setelah gelas tehnya kosong. “Gembong penjahat yang dulu begitu ditakuti, dan kemudian tersia-sia dan menderita kini mendapatkan tempat yang begitu indah.
“Allah juga memperlihatkan keadaan penjahat itu kepada kedua malaikat-Nya. Mereka melihat penjahat itu berdiri dengan jubah panjang, gemetar di tengah-tengah penghuni surga di hadapan singgasana Allah Yang Mahakuasa. Dan Malaikat Jibril berbicara kepada lelaki itu:
“‘Dengan rahmat dan kasih Allah, Penciptamu, perbuatan burukmu telah dimaafkan,’ katanya. ‘Kini masuklah dengan damai.’
“Dan kini, kebenaran memasuki hati si penjahat itu. Ia amat takjub, air mata menetes dari matanya. Lalu ia menyaksikan keagungan dan keindahan Dzat Yang Maha Pengasih. Ia pun tersungkur dan menangis sejadi-jadinya.
“Dan Allah berfirman kepadanya: ‘wahai anak cucu Adam, janganlah takut. Sebab tiada satu pun yang terperosok ke dasar tanpa bisa kuangkat kembali ke permukaan.’
“Penjahat itu tak lagi jeri. Ia berlutut dan bersujud kepada-Nya sembari terus menangis. Air matanya mengalir tiada henti. Ia menyesali hidupnya yang kelam di masa lampau. Air matanya menjadi aliran rahmat yang tak bisa berhenti. Kaki Sang Wali yang tidur di sebelahnya basah oleh air matanya.
“Ia akan terus menangis kalau saja visi yang dihadirkan Allah itu tidak diakhiri. Kedua lelaki itu bangun mendadak. Kemudian sang penjahat melihat si faqir. Ia mendekati faqir itu sambil masih menangis. Si faqir yang mengetahui keadaannya lalu memeluknya. Mereka berdua melakukan shalat dan berdoa bersama sampai fajar mengembang. Akhirnya, penjahat itu menjadi murid si faqir. Demikianlah…
“Sementara itu, Malaikat Munkar dan Nakir, yang baru saja melihat setetes dari rahmat Allah yang tiada habisnya, bersujud di hadapan Tuhan. Mereka malu karena terburu-buru menghakimi. Penilaian Allah berada di luar pemahaman manusia dan malaikat.”
*********
Tak terasa air mata telah meleleri pipi. Tak kuasa menyaksikan ketulusan cinta sang faqir, tidak sembarang manusia yang mampu mencapai tingkatan cinta seperti itu. Keadaan seperti apa pun yang ia hadapi tidak sedikitpun memalingkan hatinya dari mengingat Sang Kekasih. Kehendak Sang Kekasih sudah menjadi kehendaknya. Itulah Cinta Sejati, Cinta Agung yang tak akan pernah terjangkau oleh akal pikiran.
http://surrender2god.wordpress.com/
almaulana said
Salam kenal untuk Pengembara Jiwa…..
Salam kenal untuk Hinakelana414….kisahnya menyentuh hati, Thanks berat….
Mudah2an Allah selalu menjadikan kita sebagai hamba yang dicintai dan mencintai Allah….
hinakelana414 said
Salam kenal kembali…semoga anda selalu dirahmati Allah ta’ala
KangBoed said
Salam Hormat Kang Mas Sabda Langit yang baik
Melihat telah diadakannya SARESEHAN petama di tempatnya Ki Ngabehi dengan para Sesepuh Ki Sabda Langit dan mas Pengembara Jiwa… dan untuk menindak lanjuti pertemuan berikutnya… yang mungkin diinginkan oleh beberapa saudara kita di sini… mari kita samakan persepsi.. visi dan misi.. untuk membangun kebersamaan tanpa melihat busana dan pakaian kita masing masing…
Sudah saatnya bagi kita untuk berpeluk erat dan bergandengan mesra membangun perdamaian nan indah menjadi satu kebersamaan dalam perbedaan… minimal dikalangan kita di sini dan dibeberapa gubuk saudara kita… mari kita tebarkan Rasa Cinta dan Kasih Sayang…
Bagi saudara saudaraku yang tergerak untuk bergabung dalam pertemuan berikutnya kiranya sudi mampir di gubuk saya dan kita persatukan visi dan misi kita bersama… demi keseimbangan diri dan alam semesta… mari…
Salam Sayang
Salam Taklim
Salam Hormat
KangBoed said
Salam Hormat Mas Pengembara Jiwa nyang baik
Melihat telah diadakannya SARESEHAN petama di tempatnya Ki Ngabehi dengan para Sesepuh Ki Sabda Langit dan mas Pengembara Jiwa… dan untuk menindak lanjuti pertemuan berikutnya… yang mungkin diinginkan oleh beberapa saudara kita di sini… mari kita samakan persepsi.. visi dan misi.. untuk membangun kebersamaan tanpa melihat busana dan pakaian kita masing masing…
Sudah saatnya bagi kita untuk berpeluk erat dan bergandengan mesra membangun perdamaian nan indah menjadi satu kebersamaan dalam perbedaan… minimal dikalangan kita di sini dan dibeberapa gubuk saudara kita… mari kita tebarkan Rasa Cinta dan Kasih Sayang…
Bagi saudara saudaraku yang tergerak untuk bergabung dalam pertemuan berikutnya kiranya sudi mampir di gubuk saya dan kita persatukan visi dan misi kita bersama… demi keseimbangan diri dan alam semesta… mari…
Salam Sayang
Salam Taklim
Salam Hormat
almaulana said
Nabi Saw bersabda :
“Sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa kekasih-Nya, akan tetapi Dia sekedar mengujinya..”
pengembarajiwa said
@Almaulana
Dan Sesungguhnya Ujian yang datang kepadanya, bukan di karenakan Allah tidak mengetahuinya. Melainkan Allah Maha Mengetahui tiap2 segala sesuatu. Adapun ujian itu Hikmahnya adalah untuk dirinya sendiri..
hinakelana414 said
Kadang-kadang ujian kesusahan kepada seseorang hamba itu,sangat mendidik dan menjadi pengajaran,
Di situlah dia mendapat kesedaran, keinsafan dan kebaikan,
Kesedaran dan keinsafan itu lebih besar ertinya daripada kesusahan dan penderitaan,
Kalau orang yang faham kesusahan dan penderitaan itu tidak menjadi tekanan kepada jiwanya,
Adakalanya kesenangan dan kemewahan itu boleh membawa kelalaian dan kesombongan,
Kelalaian dan kesombongan itu bukan lagi kebaikan,
Kebaikan yang tidak menjadi kebaikan lagi pada seseorang,
Kebaikan yang tidak membawa kebaikan,itu merosakkan orang,
Jadi kesusahan dan penderitaan tidak semestinya membawa kejahatan,
Sepertimana kesenangan dan kemewahan tidak mesti membawa kebaikan,
Kecuali orang yang benar-benar beriman,
Kesusahan dan kesenangan kedua-duanya membawa kebaikan,
Kesenangan membawa keredhaan Tuhan,kesusahan juga membawa keredhaan Tuhan,
Tapi bagi orang yang lemah iman, atau tidak beriman kedua-dua keadaan itu semuanya membawa kejahatan,
Ujian kesusahan pun membawa kejahatan,ujian kesenangan pun membawa kejahatan,
Kedua-dua keadaan itu tidak membawa apa-apa kepada mereka,
Bahkan mereka akan jadi perusak,terutama kalau mereka kaya dan senang,
Begitulah didikan Allah Tuhan kita kepada hamba-hamba-Nya,
Hasil dan kesan didikan itu tidak sama,
Kita tidak tahu dan tidak faham rahsia Tuhan,di sebalik ujian yang diberi-Nya.
pengembarajiwa said
Terkadang Ujian itu begitu memberatkan dan menyakitkan…., padahal di balik kesusahan itu ada kemudahan. Dan dibalik Derita ada kebahagiaan. Maka beruntunglah orang2 yang mengerti akan Hakikat Hidup sehingga di jalani Hidup ini dengan Keyakinan bahwa Allah senantiasa besertanya dimana saja ia berada. Tentu akan membuat dirinya semakin Optimis dalam menjalani Hidup dengan senantiasa bergantung dan bertawakkal hanya kepada Allah Swt. Berjalan dan berusaha serta bekerja dengan Ikhlas, Sabar, Tawakkal dan Ridho kpada Allah, maka lihatlah…hari esok akan menyambut Anda dengan penuh ceria dan kebahagiaan.
herman said
Assalamualaikum wr, wb.
Diumpamakan “Air”….itulah “Nur Muhammad”…..Jadi Hakikatnya seluruh alam beserta isinya Terbit daripada “Nur Muhammad” ini….karena itulah Rasulullah selalu menganjurkan kita untuk saling mencintai.
Seperti yang di ucapkan Rasulullah
Syuhudul wahdah fil katsrah, syuhudul katsrah fil wahdah..(yang telah dituliskan oleh Mujahid Wanita).
Dan pada Hakikatnya kita sama tapi rasa keakuanlah yang membedakan kita. Makin tinggi maqom seseorang maka makin sirnalah keakuannya.
Dan seperti yang sering diumpakan oleh para ulama sufi “Muhammad itu manusia tetapi tidak seperti manusia”….siapakah Dia ???
“Ya..Rasulullah …ya…Habibullah…pantaskah aku ini menjadi umatmu”…..jawabnya tidak..!!!!!
“Ya..Rasulullah …ya…Habibullah…hanya syafaatMulah yang aku nantikan…biarpun amalku dari bumi sampai kelangit tidaklah menjamin keselamatanku di akhirat kelak”
***Takutlah engkau akan nikmatKu dan besukurlah engkau akan ujianku….karena didalam nikmat bisa jadi bungkus akan kekhoharanku namun didalan ujianku adalah bungkus Kasih Sayangku”.
Salam untuk Guru Yusuf,
Herman
pengembarajiwa said
@Herman
Wa’alaikum salam Wr,Wb…
Hakikat Air adalah Nur Muhammad, menjadi penyejuk bagi mereka yang gerah dan menjadi pemuas dari Haus Dahaga. Sedangkan Alam beserta isinya terbit dari pada Nur Muhammad yang akhirnya… Beliau dalam kezahiran menjadi Rahmat bagi sekalian Alam.
“Muhammadun Basyarun Laakal Basyar” : Muhammad itu Manusia sama seperti kalian tetapi bukan seperti Manusia biasa. Dan tidak lah Muhammad Rosulullah berkata menurut Hawa Nafsu melainkan Wahyu yang telah di wahyukan.
Yaa…Rosulullah Ya…Habibullah…engkaulah yang pantas menilai berdasarkan Wahyu Allah, apakah kami pantas menjadi umatmu ataukah tidak. Tetapi dengan Kelembutan Cinta Kasihmu kepada setiap Manusia dan dengan Do’amu yang Makbul serta diterima, maka sekali2 Engkau tak akan membiarkan kami hidup menderita. Bukankah Allah telah menyatakan bahwa : “Bermula telah datang kepadamu seorang Rosul dari kalanganmu sendiri, berat Ia merasakan penderitaan2mu karena menginginkan ke Imanan dan keselamatanmu”.
Ya… Rosulullah Salaamun Alaik…salaaamun Alaik…salaamun alaik Yaa…Sayyidiii Yaa…Rosuullah, Khuzbiyadii Qolat Hillatii Adrikniii……..Yaa……Rosulullah.
Salam Herman telah di terima
Pengembara Jiwa
harunyahya said
assalam..wr wb
mohon maaf kami sudah membaca hampir semua artikel yang ada disini.. tanpa seizin bapak PJ yth.
terima kasih.. banyak sekali informasi yg kami dapat, semoga Allah merahmati reka2 yang ada disini.. semoga Allah merahmati bapak PJ..
amiennn..
bapak PJ yth.
apakah bisa BELAJAR ilmu makrifat hanya sebatas via email or YM saja?
kami bingung : ada makrifat via tareqat seperti Nasyabandi (maaf kalo salah tulis),… ada juga makrifat via rasa (seperti bapak PJ yth).. tareqat mana yang lebih afdol?
ada enggak yang tahu aliran tareqat/makrifat di bangka belitung??
mohon bantuannya…..
terima kasihhhh…
wassalam
harunyahya
pengembarajiwa said
@HarunYahya
Wa’alaikum salam Wr,Wb….
Mas HarunYahya…., bukanlah masalah anda datang berkunjung ke Pondok ini, itu semua sudah benar adanya. Minta ijin ataukah tidak bukanlah menjadi ukuran, karena Blog ini di buat memang buat kita semua untuk menggali Ilmu Islam lebih luas lagi…dan bukankah di pojok kiri atas sudah saya sampaikan bahwa :
“Assalamu’alaikum…..
Ahlan Wasahlan saudara-saudaraku dalam Islam dan Iman khususnya dalam lingkaran Tauhid & Ma’rifat. Adapun Blog ini di buat semata-mata untuk mempererat Tali Silaturrahmi diantara mereka-mereka yang mengetahui tentang Tauhid dan Ma’rifat. Akan tetapi juga tidak menutup kemungkinan bagi mereka-mereka yang ingin mengetahui tentang Tauhid & Ma’rifat….dst…dst”
Jadi…silahkan saja siapapun untuk mampir ke Pondok ini, bahkan mereka2 yang NonMuslimpun dipersilahkan…
Semoga Allah memberkati Anda dan kita semua… Aaaamiiiin
Belajar Ilmu Ma’rifat via Email or YM, hanyalah berkisar 10%s/d30% saja, jadi tidak mencukupi untuk seseorang menguasai Ilmu Ma’rifat ini. Tetapi….tetap saja tidak ada yang Mustahil bagi Allah Swt untuk memberikan Hidayah kepada siapa2 yang di kehendaki. Yang jelas…alangkah lebih baiknya selain ber Email ria dan ber YM ria, juga bertemu langsung bertatap muka dengan orang2 yang memang di berikan kelebihan oleh Allah berupa Ma’rifatullah, agar klop dan sinkron dalam Frekwensi pemahaman dan pengertian baik menurut akal fikir maupun Rasa.
Mas HarunYahya…. Jalan menuju kepada Allah sangatlah banyak sekali, hanya kembali kepada Manusia nya itu sendiri apakah ia Ikhlas dalam menjalaninya..sabar untuk tetap berjalan…berserah diri apapun yang terjadi dalam perjalan itu serta Ridho/senang kepada keputusan2 Allah yang datang pada dirinya di dalaam perjalan itu, maka semoga Allah menuntun dirinya untuk masuk dalam Hadirat-Nya. Emang sih…. apapun jalannya yang ditempuh, tetap saja yang menjadi kemudinya adalah “TASTE” nya… tanpa itu maka hampa dan sia2 lah perjalan itu.
Silahkan bagi saudara2 yang lain jika ada yang tahu tentang pertanyaan dari saudara HarunYahya tolong di bantu ya…
HarunYahya bertanya : “ada enggak yang tahu aliran tareqat/makrifat di bangka belitung??, mohon bantuannya…..”
Wassalam
kangBoed said
hmm… sungguh indahnya… hidup tetap Eling dalam kesadaran dan Waspodo dalam menangkap hikmah di balik setiap kejadian… sehingga berhati hati dalam melangkah dan memutuskan sesuatu… modalnya hanya kepasrahan diri… belajar sabar.. tawakal… ikhlas dan ridha… serta mulai bersyukur setiap saat… alam semesta akan merespon dengan indahnya sujud syukur insan hina…
Salam Sayang
Salam Taklim
Salam Sejati…
pengembarajiwa said
@KangBoed
Hmmm…..Sungguh Indahnya Hidup dikelilingi oleh Saudara2 sejati seperti salah satunya KangBoed ini dan saudara2 sejatiku yang lain…, bisa saling berbagi dan juga saling mengingatkan secara ZAHIR untuk tetap selalu Eling dalam kesadaran dan Waspodo dalam menangkap Hikmah di balik setiap kejadian.
Terimakasih saudaraku KangBoed,
Terimakasih Saudaraku SabdaLangit,
Terimakasih Saudaraku Kang Santri Ghundul,
Terimakasih Saudaraku Kang Siliwangi,
Terimakasih Saudaraku MARD/Sufi Gila,
Terimakasih Saudaraku Sufi Muda, Mas ADjie, Mas Teguh, Aburahat, Kang Asep, Mas Gustri Syahidan/Gustri Sehat, Hina kelana 414/Sufi gokil/Robi dan saudara2ku yang lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu di sini karena sangat banyaknya…yang jelas!!! saudara2ku semuanya yang ada di Pondok ini, Terimakasih….ku ucapkan kepada kalian semuanya… yang telah mengisi Pondok ini dengan berbagai warna yang indah dan penuh keceriaan sehingga Pondok ini begitu Sejuk saya rasakan…
Salam Taklim untuk semuanya
Salam Berkah Allah untuk semuanya
SAlam Cinta Damai, penuh rahmat Kasih sayang Allah
Pengembara Jiwa
sabdalangit said
Dan seluruh makhluk hidup di dunia ini berawal dari “setetes air”. Direbus dalam rahim, kemudian ngejawantah ke alam mercapada (tempat yg panas/hancur/rusak). Namun manusia jarang menyadari dalam setiap detik dan laku perbuatan bahwa dirinya dulu hanyalah setets air yg hina. Tak menyadari bahwa tugas manusia hidup di dunia hanyalah sekedar menjalani titah Gusti. Menjalani segala sesuatu tidak bersungut-sungut dan menggerutu…namun harus dijalani dengan hati legowo, batin yg bening, pikiran bersih. Dan tergapailah kebahagiaan sejati. Kebahagiaan harus diupayakan, harus diciptakan dan dijemput. Manusia tak bisa berpangku tangan menunggu kebahagiaan datang. Sungguh paling berat menjadi ridho…
sebab ridho harus obyektif dan tidak boleh pilih-pilih hanya untuk hal-hal yang memang menyenangkan untuk diri sendiri namun ridho dalam atas segala situasi dan kondisi. Berat…! Itupun masih harus ada embel-embel ketulusan dan keikhlasan menjalaninnya walaupun dalam kondisi menderita. Sehingga ridho bukanlah latah dan sekedar di raut wajah saja. namun kompak bersama suasana hati. ketemulah yang namanya QONAAH. 🙂
terimakasih saudaraku dari tanah sebrang…
telah banyak ilmu hakekat yg panjenengan babar di sini
salam sejati
pengembarajiwa said
@Sabdalangit
yayaya………..saudaraku, tidak akan di capai Maqom Ridho, sebelum tumbuh kesadaran pada dirinya. Dan tidak akan tumbuh kesadaran akan dirinya sebelum ia mengenal dan mengerti akan Tuhannya. Dan tidak akan ia mengenal dan mengerti akan Tuhannya sebelum ia mengenal dan mengerti akan jati dirinya sendiri yang sebenarnya. Menyatu kesatuan pengenalan akan diri itu pada Qolbi, Qouli, Fi’li. Selarasnya Hati, perkataan dan perbuatan dalam kebenaran2 nilai Akhlak yang terpuji.
Terimakasih saudaraku Mas Sabda Langit, yang tetap setia untuk memberikan pencerahan2 yang sangat bermanfa’at terutama bagi diri saya dan juga untuk saudara2 yang lain.
Salam Sejati
tomy said
Salam Saudaraku
kita sering bersikap seperti seekor anak ikan yang selalu merengek-rengek pada ibunya agar sudi menunjukkan dimanakah air itu
pengembarajiwa said
@Tomy
Salam Saudaraku Tomy….
Benar sekali….banyak diantara kita yang mencari Kebenaran tetapi tanpa sadar selalu dan selalu bergantung terus kepada “Sang Penyampai”, padahal sesungguhnya “Sang Penyampai” itu bagaikan Inang Pengasuh yang menyusui selama +/- 2 tahun lamanya. Ketika sang Anak sudah “mendewasa” dalam Ilmu dan Pemahaman, maka tak pantas baginya untuk menyusu lagi. Sebab ia telah MAndiri dalam menemukan Kebenaran itu yang ternyata tidak lah jauh dari dirinya, “Wa Fii.. Anfusikum Afalaa Tubshiruun….” (Dan sesungguhnya pada dirimu sendiri..(???) mengapa engkau tiada memperhatikannya..???)
Tetapi walau begitu Ia tetap menghormati Sang Inang Pengasuh tadi layaknya orang Tuanya sendiri.
Terimakasih saudaraku Tomi..sudah mau berbagi.
Wassalam
Luthfi65 said
DIA TIDAK DI TEMPAT LAIN
Salib dan umat Kristen ujung ke ujung, sudah kuuji. Dia tidak disalib.
Aku pergi ke kuil Hindu, ke pagoda kuno. Tidak ada jejak apapun di dalamnya.
Ke pegunungan Herat aku melangkah, dan ke Kandahar aku memandang.
Dia tidak di dataran tinggi maupun dataran rendah.
Bergegas aku ke puncak Gunung Kaf yang menakjubkan.
Di sana cuma ada sarang burung Anqa.
Aku pergi ke Ka’bah di Mekah. Dia tidak ada di sana.
Aku menanyakannya ke Ibnu Sina, sang filsuf. Dia ada di luar jangkauannya.
Aku melihat ke dalam hatiku sendiri, di sana kulihat Dia.
Dia tiada di tempat lainnya.
– Jallaludin Rumi –
Luthfi65 said
Assalamulaikum wr.wb. saudara-saudaraku, ikut nimbrung nih. Tulisan perumpamaan tentang air ini cukup menarik. Perumpamaan air dalam tulisan ini kalau tidak salah adalah diri sejati kita. Banyak buku tasawuf menyatakan pentingnya pengenalan kepada sang Khalik Allah swt (ma’rifatullah), dimana untuk itu terlebih dahulu kita harus mengenal diri sejati kita sendiri. Karena hanya diri sejati kitalah yang dapat membawa kita untuk lebih dekat dan mengenal Allah swt. Kemudian apa sebenarnya diri sejati kita? Manusia terdiri dari tubuh fisik, jiwa, dan roh. Roh kita berasal dari Allah swt, dan roh kitalah yang akan kembali kepada Allah swt, sesuai dengan “Ina lillahi wa inalillahi rojiun”. Sedangkam otak sebagai bagian dari tubuh fisik akan kembali ke asalnya, debu dan tanah. Jadi diri sejati adalah roh kita. Yang dimaksud dengan roh bukanlah ‘roh gentayangan’, karena yang gentayangan sebenarnya adalah jiwa. Roh berada di dalam hati kita, sebagai pusat seluruh perasaan manusia atau Alam rasa. Tetapi perasaan yang ada dalam hati masih belum sempurna, karena roh kita sendiri masih belum sempurna. Roh masih harus belajar untuk dapat kembali kepada Sang Khalik. Di dalam roh sendiri terdapat inti dari roh yang disebut hati nurani, dan hati nuranilah sebenarnya yang merupakan percikan Illahi. Hati nurani inilah yang Maha Suci tidak dapat dipengaruhi apapun, selalu mengetahui kebenaran sejati jauh melebihi apa yang diketahui otak, dan selalu mengarahkan kita kepada Allah swt. Eh, jadi kepanjangan nih, mohon maaf saya jadi sok tahu begini, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi yang lain, dan kalo ada salah mohon dikoreksi. Terima Kasih. Wassalamulaikum wr.wb.
pengembarajiwa said
@Luthfi65
Wa’alikum salam Wr,Wb
Terimakasih Pak… atas Tausiyahnya. Sungguh sangat mencerahkan. Di tunggu ya… kelanjutan kelanjutannya.
Wassalam
Luthfi65 said
Terima Kasih atas tanggapannya Mas PJ, justru saya ingin banyak belajar dan butuh bimbingan dari Mas dan para senior di Pondok ini, karena saya masih pemula. Sebagai pemula saya ingin berbagi dengan para pemula lainnya, untuk bersama-sama mendapatkan pencerahan-pencerahan. Sekali lagi terima kasih Mas PJ. Wassalamulaikum wr.wb.
Purnomo said
Ass. Wr. Wb.
Saba` Sabun, angin, kosong, hampa……
Wassalam
m4stono said
salam kenal
kalo bicara mengenai air, sebenarnya riak gelombang itu tidak ada yg ada hanya banyu bening
Rindu said
Koq gak nulis lagi mas … disini saya mencari hikmah yang kadang hilang 🙂
sufi gokil...kill...dekil said
Bila hati dalam kesadaran Allah, tidak ada celaan tidak ada pujian, semua kembali kepada-NYA.
Bila hati dalam kesadaran Allah, tidak ada kesedihan tidak ada kegembiraan, semua pemberian-NYA.
Bila hati dalam kesadaran Allah, tidak ada cobaan tidak ada peringatan tidak pula anugerah, semua Rahmat-NYA.
Bila hati dalam kesadaran Allah, tidak ada kekhawatiran tidak ada ketakutan, semua jaminan-NYA.
Bila hati dalam kesadaran Allah, tidak ada kekuatan tidak ada keunggulan, semua pemberian-NYA.
Bila hati dalam kesadaran Allah, tidak ada siksa tidak ada pahala, semua ketentuan-NYA.
Bila hati dalam kesadaran Allah, tidak ada yang lain, yang ada hanya ALLAH.
aburahat said
@Luthfi65
Seperti kata anda ikut nimbrung.
Pendapat saya mengenai Roh dan Jiwa mungkin agak bertentangan dengan pendapat saudara Luthfi.
Saudara Luthfi mengatakan bahwa yang kembali pada Allah adalah Roh, itu benar. Tapi bukan ROH yang akan mempertanggungjawab amal perbuatan dihadapan Allah tetapi JIWA.Kata2 NAFS dalam Alqur’an begitu banyak menuju kearti JIWA. Saya tidak perlu tunjukan satu persatu. Cukup saya contohkan : Nafs Mutma’inah,
Jadi yang akan mempertanggungjawab amalnya adalah jiwa. Kedudukan Roh adalah pembawa petunjuk dari Allah. Oleh karena itu ROH adalah urusan Allah. Jiwa kita bisa dimasukan Syaithan tapi Roh tidak. Sebenarnya saya ingin menjelaskan lebih lanjut tapi cukuplah sekian dulu. Insya Allah lain kali saya akan menjelaskan lebih detail mengenai Jiwa dan Roh. Wasalam
Luthfi65 said
Assalamulaikum wr.wb.
Salam kenal saudaraku Mas Aburahat, terima kasih atas tanngapannya terhadap tulisan saya sebelumnya. Saya melihat bahwa ada perbedaan pemahaman atau pendefinisian tentang Roh antara saya dengan Mas Aburahat. Kalau tentang jiwa saya sependapat.
Pengertian Roh sesuai penjelasan Mas menurut definisi saya adalah Inti dari Roh atau Hati Nurani, atau Percikan Illahi, yang murni dan tak dapat dipengaruhi oleh apapun, pembawa petunjuk dari Allah swt, yang selalu mengetahui kebenaran sejati.
Sedangkan pengertian Roh dalam definisi saya adalah diri sejati kita. Karena saya masih pemula, saya tidak berhak untuk menjelaskan panjang lebar tentang ini (saya takut kena getok oleh guru he..he..he..).
Demikian, sekali lagi terima kasih atas tanggapannya Mas Aburahat.
Wassalamualaikum wr.wb.
pengembarajiwa said
@Luthfi65
Saudaraku…..Luthfi65, Semoga Hidayah Allah senantiasa menyertai kita dalam menuntut Ilmu.
Mari kita sama2 belajar di Pondok PJ ini, dari uraian2 Komentar saudara2 kita yang lain. Karena Saya pun juga masih belajar dari Saudara2ku yang ada di Pondok ini. Berkah Allah akan senantiasa turun kepada para penuntut2 Ilmu termasuk Anda Saudaraku Luthfi65.
Dan adapun ttng bagaimana itu Roh dan apa itu Roh Saudaraku bisa baca di Komentar ini :
Semoga Allah merahmati kita semua dalam cinta Kasih Sayang-Nya. Aaaamiiin.
M4stono
Salam Kenal M4stono, dan selamat datang di Pondok PJ ini.
Allah memberkati Anda dan kita semua..
@Rindu
Sabar….ya, semua ada takarannya. Jika Sudah ada Kehendak Allah pada diri saya untuk menulis Artikel lagi maka dengan sendirinya berita posting tulisan terbaru juga akan sampai kepada Anda.
Terimakasih atas sarannya.
@Sufi gokil…kill…dekil
Sya’ir tentang Kesadaran yang Mencerahakan. Terimakasih Saudaraku….Allah beserta Kita.
Luthfi65 said
Mas PJ terima kasih atas penjelasannya, saya sudah membaca tulisan mas di #comment-1148#, sekaligus juga baca komentar dari truthseeker. Saya juga baca beberapa tulisan lainnya dari Mas, serta tulisan-tulisan dari saudara-saudaraku lainnya yang ada di Pondok ini. Sungguh semuanya menambah banyak wawasan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi saya yang masih pemula ini.
Semoga Hidayah Allah senantiasa menyertai kita semua, baik yang ada di Pondok ini, maupun dimanapun berada, khususnya yang sedang menuntut ilmu di jalan Allah swt. Amien.
MENUNGGU DI PINTUMU
Jangankan setahun
Seribu tahun
Aku akan tetap menunggu-Mu.
Menunggu di Pintu-Mu.
Hujan, badai dan panas matahari
Hinaan, Cacian,
Fitnah dan Bujuk Rayuan
Semuanya ku tidak peduli lagi.
Aku akan tetap di sini
Aku akan tetap sabar
Menunggu di Pintu-Mu
Walau sampai habis usiaku nanti
Hingga Engkau bukakan Pintu-Mu
Hingga Engkau bawa diriku
Hingga Engkau terangi diriku
Dalam Cahaya dan Kasih-Mu
Karena ku yakin akan Janji-Mu
Karena ku yakin akan Kasih-Mu
Karena Engkau lah
Sumber Kebahagian yang Abadi
aburahat said
@Luthfi65
Saudaraku, ketok dulu baru menunggu
Luthfi65 said
Wes Mas, apa ada cara khusus? Mohon diajari.
aburahat said
@Luthfi65
Saudara Luthfi anda jangan salah mengerti. Penulisan anda yang mengatakan menunggu dipintuMu suatu kata2 kiasan yang sangat bagus. Lalu saya mengatakan ketok dulu juga adalah kata2 kiasan. Baiklah supaya anda tidak salah mengerti. Imam Ali Zainal Abidin bermunajah kepada Allah begini. Aku selalu mengetok pintuMu Yaa Allah. Tapi engkau belum juga membukanya sedangkan aku tidak tahan menunggu untuk melihat WajahMu yang Mulia. Mudah2an anda bisa mengerti maksud saya. Maaf apabila ada kata2 yang menyinggung anda. Saya sama sekali tidak ada niat menyinggung anda. Wasalam
Luthfi65 said
Assalamualaikum saudaraku Mas Aburahat yang saya hormati.
Sungguh saya tidak pernah tersinggung terhadap komentar-komentar Mas terhadap tulisan saya. Justru saya sangat berterima kasih, karena Mas telah banyak menambah wawasan dan pengetahuan saya. Saya juga telah membaca banyak tulisan Mas yang ada di Pondok ini, dan saya malah ingin banyak belajar lagi dari Mas.
Sekali lagi saya sangat berterima kasih, dan jangan sungkan untuk memberi kritik/koreksi, dan masukan kepada saya, karena itu merupakan cerminan kasih dari seorang saudara kepada saudara lainnya.
Wassalamualaikum wr.wb.
harunyahya said
Asslm. Wr Wb
terima kasih..sekali atas tanggapan dr Bpk PJ yth.
Salam kenal buat rekan2 yang ada disini… saya yang buta,bodoh dan tidak tahu apa2 tt ilmu makrifat/tareqat/hakikat pengen nimbrung disini.. semoga diterima kehadiran kami… kalo tidak berkeberatan yahh mohon ditanggapi.. pertanyaan2 si bodoh ini..
saya sangat bersyukur sekali ketemu dengan blog bapak PJ ini..
setiap kali saya membaca artikel2 dan comment2 yang ada.. selalu terbersit rasa tenang..dari dlm hati kami dan merasa dekat dengan Nya (walaupun cuma bertahan sebentar saja)..
o ya kami sempat membaca http://www.ismulhaq.com..
Bapak PJ yth.
apakah benar parameter seorang yang telah menguasai/ bermakrifat adalah kencing tidak bau,maaf.. buang air besar tidak bau.. dll ??
seperti yang ada di ismulhaq.com kalimantan juga..
sekiranya kami yg bodoh ini diberi penjelasan…
wassalam
sufigokil...kill...dekil said
Hal-hal yang menghalangi Ma’rifatullah :
Kesombongan (QS.7:146, 25:21). Sebagaimana lazimnya orang yang sombong yang tidak mau mengenal sesamanya, begitu pula manusia yang sombong terhadap Rabbnya, yang enggan berhubungan dengan-Nya.
Zalim (QS.4:153). Perbuatan zalim yang besar, menyebabkan Allah mengunci hati manusia. Padahal lewat hati inilah Allah memberikan hidayah-Nya. Sedangkan awal hidayah seseorang ialah mengenal hakikat-Nya lagi.
Bersandar pada panca indera (QS.2:55). Mereka tidak beriman kepada Allah dengan dalih tidak bisa melihat Allah, padahal banyak sesuatu yang tidak bisa mereka lihat, tapi mereka yakin keberadaannya, seperti gaya gravitasi bumi, arus listrik, akalpikiran, dsb.
Dusta (QS.7:176). Lazimnya seorang yang dusta, yang tidak sama antara hati dan ucapannya,perbuatannya. Begitu pula manusia yang berdusta terhadap Allah. Sebenarnya hati mengakui keberadaan Allah, namun hawa nafsunya menolak dan mengajaknya berdusta.
Membatalkan janji dengan Allah (QS.2:26-27)
Lalai (QS.21:1-3)
Banyak berbuat maksiat. Satu perbuatan maksiat bagaikan satu titik noda hitam yang mengotori hati manusia. Bila manusia banyak berbuat maksiat sedangkan ia tidak bertaubat, niscaya hati tersebut akan tertutup noda-noda hitam hingga menghalangi masuknya hidayah Allah.
Ragu-ragu (QS.6:109-10)
Semua sifat di atas merupakan bibit-bibit kekafiran kepada Allah yang harus dibersihkan dari hati. Sebab, kekafiranlah yang menyebabkan Allah mengunci mati, menutup mata dan telinga manusia serta menyiksa mereka di neraka (QS.2:6-7).
Orang yang mengenali Allah dengan benar adalah orang yang mampu mewarnai dirinya dengan segala macam bentuk ibadah. Kita akan mendapatinya sebagai orang yang rajin shalat, pada saat lain kita dapati ia senantiasa berdzikir, tilawah, pengajar, mujahid, pelayan masyarkat, dermawan, dst. Tidak ada ruang dan waktu ibadah kepada Allah, kecuali dia ada di sana. Dan tidak ada ruang dan waktu larangan Allah kecuali ia menjauhinya.
Ada sebagian ulama yang mengatakan : “Duduk di sisi orang yang mengenali Allah akan mengajak kita kepada enam hal dan berpaling dari enam hal, yaitu : dari ragu menjadi yakin, dari riya menjadi ikhlash, dari ghaflah (lalai) menjadi ingat, dari cinta dunia menjadi cinta akhirat, dari sombong menjadi tawadhu’ (randah hati), dari buruk hati menjadi nasehat”
Ma’rifatullah adalah puncak kesadaran yang akan menentukan perjalanan hidup manusia selanjutnya. Karena ma’rifatullah akan menjelaskan tujuan hidup manusia yang sesungguhnya. Ketiadaan ma’rifatullah membuat banyak orang hidup tanpa tujuan yang jelas, bahkan menjalani hidupnya sebagaimana makhluk hidup lain (binatang ternak). QS.47:12
Ma’rifatullah adalah asas (landasan) perjalanan ruhiyyah (spiritual) manusia secara keseluruhan. Seorang yang mengenali Allah akan merasakan kehidupan yang lapang. Ia hidup dalam rentangan panjang antara bersyukur dan bersabar.
Orang yang mengenali Allah akan selalu berusaha dan bekerja untuk mendapatkan ridha Allah, tidak untuk memuaskan nafsu dan keinginan syahwatnya.
Dari Ma’rifatullah inilah manusia terdorong untuk mengenali para nabi dan rasul, untuk mempelajari cara terbaik mendekatkan diri kepada Allah. Karena para Nabi dan Rasul-lah orang-orang yang diakui sangat mengenal dan dekat dengan Allah.
Dari Ma’rifatullah ini manusia akan mengenali kehidupan di luar alam materi, seperti Malaikat, jin dan ruh.
Dari Ma’rifatullah inilah manusia mengetahui perjalanan hidupnya, dan bahkan akhir dari kehidupan ini menuju kepada kehidupan Barzahiyyah (alam kubur) dan kehidupan akherat.
oRiDo™ said
kembali pada diri masing2..
bagaimana kita sebagai manusia dapat mengisi diri dan melakukan perubahan..
😉
adi isa said
as.wr.wb
kang PJ,
bukankah pula lautan adalah awal mula pembentukan alam ini?
itu dalm pelajaran ma’rifat, iya khan?
celetukan segar said
Salam kenal!
Kiasan maupun perlambang merupakan ajaran kerendahan. Ketakutan akan rasa sombong, yang selalu berusaha merongrong perjalanan mengarungi kehidupan yang serba fana ini.
pengembarajiwa said
@Harunyahya
Wa’alaikum salam Wr,Wb…
Saudara HarunYahya….
Intinya adalah…setiap orang Ma’rifat yang sungguh2 dalam Ma’rifatnya kepada Allah, bukan hanya sekedar teori belaka tetapi benar2 telah meresapi akan Ma’rifat itu bahkan telah Satu dalam pandangan TAUHID maka Jika mereka Mati maka sesungguhnya ia itu tidaklah mati melainkan tetap Hidup di sisi Allah dan beroleh rahmat dari Allah Swt. Kemudian Allah akan mengharamkan cacing2 tanah dan tanah untuk memakan Jasadnya, sehingga bila ia sudah dikuburkan kemudian apabila 10 tahun, 20, tahun, 50 tahun, 100 tahun atau bahkan 1000 tahun pun apabila kuburannya itu dibongkar maka jasadnya masih tetap utuh seperti halnya baru dimasukkan. Tetap segar dan tidak hancur dan tidak mengalami perubahan, persis seperti orang yang sedang tidur dalam waktu yang lama dan tidak berubah keadaan jasadnya (masih seperti dulu..sewaktu baru dikuburkan). Dan ada juga mereka2 itu yang beroleh Anugrah Allah, yaitu jasadnya “Hilang”/”Ghoib” kembali bersama Rohnya kpada Allah Swt. begitu jasad ditanam…, 1 hari atau 2 hari kemudian, bila dibongkar tidak ditemui lagi Jasadnya itu, sebab Roh dan Jasadnya kembali kepada Allah Swt.
Nah…adapun yang Anda pertanyakan, bisa saja terjadi demikian bila Allah menghendakinya. Karena semua apa2 yang didapatkan oleh mereka Para Arifbillah itu tidak mesti sama satu dengan yang lainnya dari apa2 yang didapatkan dari kemulian yang Allah Anugrahkan kepadanya semasa hidupnya.
Tetapi ada juga yang mendapatkan itu (yang anda pertanyakan di atas), didapatkan melalu proses Amaliyyah. Salah satunya dengan mendawamkan atau melazimkan Amalan yang di sebut dengan “ZIKIR HARUM” disetiap malam Jum’at.
Wassalam
@Sufigokil…kill…dekil
Saudaraku….
Setiap Artikel atau tulisan apa saja yang Anda posting di Pondok PJ ini, selalu saja menarik dan sangat berkesan sekali. Saya yakin bahwa apa2 yang anda postingkan itu semua pasti ada manfa’atnya baik untuk Anda sendiri, Saya dan juga saudara2 yang lain. Terimakasih ku ucapkan kepadamu saudaraku, dan teruslah…menuliskan apa2 yang beranfa’at untuk kita semua.
Wassalam
@ORiDo™
Salam kenal buat Anda Saudara ORiDo… dan selamat datang di Pondok PJ ini.
Benar apa yang engkau katakan, bahwa semua kebali pada diri masing2, bagaimana seseorang itu bisa mencari dan menggali Ilmu untuk merubah diri menjadi baik dan terlebih baik lagi serta bermanfa’at kepada sesama.
Terimakasih.
@Adi Isa
Wa’alaikum salam Wr,Wb…
Saudaraku Adi Isa, setiap Anda menuliskan Koment walau singkat tetapi padat dan berbobot sekali. Seolah2 ada sesuatu dari Isi Koment Anda itu untuk menarik perhatian orang agar lebih dalam lagi untuk menuntut Ilmu.
Apa yang Anda katakan bahwa Lautan itu adalah awal pembentukan Alam, itu juga bagian dari pelajaran2 Ma’rifat. Karena Ilmu Allah ta’ala itu sungguh2 sangat luas sekali sehingga di ibaratkan seperti lautan yang di tambah lagi 7 lautan itupun belum cukup lagi.
Terimakasih Saudaraku.
@Celetukan Segar
Salam kenal kembali saudara Celetukan Segar….
Terimaksih atas partisipasinya untuk menyumbangkan Koment di Pondok PJ ini, Allah memberkati Anda dan kita semua. Aaaamiiin.
Wassalam
Pengembara Jiwa yang masih terus belajar
sufigokil..kill..dekill said
Salam penuh cinta untuk mas PJ, Syukur Alhamdulillah nasihat dan tegoran mas PJ tercinta..adalah tegoran dari Allah untuk saya yang hina ini, Insya Allah saya akan mengamalkan dan merenungi diri, mencoba menyelam kedalam sanubari, apa yang mas PJ katakan adalah benar…saya masih dalam kekosongan dan kehampaan hati, kadang terbuka kadang tertutup, makin berusaha, makin dicari semakin jauh, Syukur mas PJ telah banyak membantu saya, kuncinya adalah keberserahan diri pada Allah…tidak ingin sembuh, tidak ingin apa2 pesrahkan jiwa raga untuk Allah…lalu tau2 breeeng terbukalah hati yang tertutup..semoga selalu dalam pemeliharaan dan perlindungan-Nya selalu…
terima kasih tak terhingga mas PJ dan untuk semuanya, Asep, Aburahat, Kang Boed, Mujahiwanita..dll…
Insya Allah saya akan mengamalkan apa yang saya dapat pahami..ga hanya teori aja…
Wasallam..
Yang rindu…
harunyahya said
Assalam Wr WB
Terima kasih banyak kepada Bapak PJ yth. atas tanggapanya…
dalam sebulan terakhir ini setiap kali browsing kami selalu buka blog Bapak.. (something spesial here..)
O ya Bapak..kami kemaren mengirim email buat bapak, mudah2n bapak bersedia menanggapinya..
Artikel2 yang ada disini serta comment2 yang ada sangat bagus sekali..luar biasa.. dan kami kesulitan untuk MEMAHAMINYA serta MENERAPKANNYA dalam kehidupan kami sehari2 (karena yahh memang kami ini ndak faham apa2), karena untuk sampai ke tahap MEYAKINI&MENGAPLIKASIKAN yahh harus MERASAKAN/MELIHAT/MENGALAMI dulu APA2 YANG DICARI..
memang kompleks sekali permasalahan yg kami hadapi saat ini, dimana latar belakang keluarga dan pendidikan agama kami sangat minim sekali..
harapan kami bertanya kepada Bapak PJ selama ini (via YM..Email) tidak banyak, cuma yaitu sbb :
1. Bisa melaksanakan sholat khusyu’ (konsisten dlm pelaksanaannya, faham esensi nya, mampu MERASAKANNYA).
2. Memiliki JIWA yg TENANG dan KEPRIBADIAN yg BAIK (berdasarkan MAKRIFATULLAH)
semoga bapak PJ tidak keberatan untuk memberikan solusi (mungkin berupa dzikir2 yang harus kami amalkan atau apalah ..) untuk kami agar bisa mencapai TUJUAN KAMI diatas via ke email kami saja : harunyahya48@yahoo.co.id
terimakasih, mohon maaf jika kehadiran & komentar kami ada yang tidak berkenan..
semoga Allah merahmati.. kita semua… amiennnnn ya mujieb
salam
idiar
Fitri said
Postingannya berat banget…otakku enggak nyampe…mungkin karena banyak pikiran.
sufigokil..kill..dekill said
Assalamu’alaikum wr.wb
Fitri yang dicintai Allah, bacalah dengan hati yang tenang, dengan berserah diri kepada Allah, sambil merenunginya, Insya Allah semoga Allah ta’ala membuka hati Fitri. Kalo udah nyampe diblog tercinta ini, Insya Allah berarti dalam petunjukNya, pahamilah dengan hati, ambil yang ringan2 aja…selamat menikmati dan merasakan kedamaian di hati…nyantai aja neng…salam kenal penuh kasih…
Wassalam
Yang merindu..
almaulana said
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. Yakinlah, kita kini ada dalam kerajaan-Nya, tak ada yang lepas dari pengawasan-Nya. Jika saja hijab-hijab dimensi alam lain dibuka, maka akan kita dapati kerajaan Allah yang maha besar, malaikat-malaikat-Nya, siksa kubur-Nya, surga-Nya, neraka-Nya. Maka mohonlah perlindungan pada sang Raja saja. Sujudlah pada Raja manusia. Raja pengenggam alam semesta.
pengembarajiwa said
@Sufigokil..kill..dekill
Allah memberkati Anda dan kita semua serta semoga seluruh makhluk berbahagia….
@Harunyahya
Wa’alaikum salam Wr,Wb
Ma’afkan saya jika mungkin agak terlambat membalas Email Anda, sungguh2 tak berdayaan saya untuk menyegerakannya membalas Email, jika belum ada Qudrat Iradat-Nya. Tapi yakinlah…bahwa Allah punya kehendak yang terbaik bagi kita walau terkadang menurut kita adalah suatu penantian yang tak kunjung datang. Selalulah Khusnudzonbillah……karena waktu yang di tetapkan bagi Allah itulah yang terbaik bagi kita. karenanya….hilangkan resah gelisah, gundah gulana dan ketidak sabaran karena penantian yang tak kunjung datang. Karena Kebenaran itu pasti akan datang kepada Hamba2_Nya, tetapi menurut waktu yang di teapkan Allah bukan waktu yang kita inginkan. Termasuk juga Email yang belum terbalas…maka bersabarlah. Dan juga untuk saudaraku Hinakelana414, bersabarlah…selalu atas keterlambatan lanjutan dari Martabat 7 tsb.
Saudara Harunyahya…..
Terapkanlah…apa2 yang sudah bisa dipahami saja dulu, dan bersabar serta bertawakkallah dari apa2 yang belum dipahami. Ingatlah!!!!, bahwa Allah berfirman : ” Jika seseorang itu mengamalkan ilmu yang diketahuinya, maka Allah akan menambahkan Ilmu yang dia belum ketahui”. Karena itu bersabarlah selalu dan bertawakkallah selalu atas pengetahuan yang belum dipahami…..
Wassalam
@Fitri
Terapkanlah…apa2 yang sudah bisa dipahami saja dulu, dan bersabar serta bertawakkallah dari apa2 yang belum dipahami. Ingatlah!!!!, bahwa Allah berfirman : ” Jika seseorang itu mengamalkan ilmu yang diketahuinya, maka Allah akan menambahkan Ilmu yang dia belum ketahui”. Karena itu bersabarlah selalu dan bertawakkallah selalu atas pengetahuan yang belum dipahami…..
@AlMaulana
Terimakasih saudaraku AlMaulana atas pencerahan2nya…..saya tunggu pencerahan2 selanjutnya.
Allah memberkati Anda dan kita semua. Aaaamiiiin.
Wassalam
imanullah said
Salam….kenal buat hinakelana414, almaulana, Pak harunyahya, fitri..
Apa siih bung PJ, martabat 7, ilmu sirullah kali ya….
lor Muria said
Martabat 7..
Hmmm…..
Martabat 7, 7 Martabat,
….,….,…insan kamil
Kita tunggu Pencerahannya dari Mas PJ, Pasti seru..
Salam hormat
salam taklim
salam sejati
Rahayu
adi isa said
well, I guess its the point, but I want to hear direct from my brother PJ. its really amazing to come and to be here. nice thread and nice blog.
salam
pengembarajiwa said
@All….wa Bil Khusus @Lor Muria
Hmmm…..
Martabat 7 ya…..
Apa kiranya perlu untuk di psoting ttng Martabat 7 itu sudaraku…???? di sini di pondok PJ ini…????
Jika Iya’ Mohon Do’a Restunya dari seluruh saudara2ku yang ada di Pondok PJ ini.
Wassalam.
@Adi Isa
Hmmmm…………sabar ya…saudaraku..????
Salam
lor Muria said
@mbah Pengembara Jiwa
Martabat 7…..
InsyaAllah perlu dipostingkan disini, karena sedikit banyak sudah ada yang memang harus mengetahuinya..
Semoga bisa menggugah hati kita yang masih tidur ini….
Salam Taklim
Salam hormat
salam sayang untuk mbah PJ sekeluarga
pencari pencerahan said
Assalamu’alaikum….
Salam kenal buat ustadz2 sekalian
Wah….seru2 banget coment2nya, bikin hati terkesima,tolong bantu saya yang baru belajar ini, apa sih yang dimaksud dengan ilmu laduni?
Terima kasih
kawanlama95 said
sebuah perumpamaan yang luar biasa,memang air dan kapas adalah segalanya. dalam pengembaraan inipun aku berjalan seperti air.air akan tetap mengalir walau ada hambatan didepannya. dan airpun akan terus mengalir sampai ke dermaga
Salam kenal postingan yang bagus
Achmad said
Assalamu’alaikum wr. wb.
Terima kasih ya Allah, akhirnya apa yang saya cari ketemu juga sebuah blog yang menentramkan jiwa.
Saya minta ijinnya Pengembara Jiwa untuk bergabung pada komunitas ini, semoga saya benar2 betah.
khalifah_04 said
Bukan sahaja air, namun adakalanya digunakan tanah untuk memahami rahsia ketuhanan…
zat tetap sama, namun yang berubah adalah sifat….
jika ada kelapangan layarilah laman web saya ini
http://www.bicaraaddin.com
Achmad said
KAMAL adalah pintu masuk menuju FATHULLAH/KEMENANGAN ALLAH, dimana setiap Insan khusunya Umat Islam memandang akan FATHULLAH itu akan datang segera setelah dilalui MUJAHADAH, Karena FATHULLAH itu Nyata dalam Wujud dan Wujud itu Bukti Adanya ALLAH. Dan FATHULLAH itu akan datang kepada Diri seseorang yang terbiasa dalam RIDHO’. RIDHO’ atas segala keputusan2 ALLAH atas dirinya karena didasari KESADARAN, PENGERTIAN dan MERASAKAN bahwa… “YA” Benar!!! dan PASTI ALLAH meliputi akan tiap2 sesuatu bahkan juga meliputi akan Dirinya. Dan Pakaian RIDHO’ adalah FANA/Lebur dalam “Huwal Awwalu wal Akhiru waz Zohiru wal Bhatinu, wa Huwa Bi Kulli Syai’in ‘Aliim”.
Apabila di amalkan dalam setiap waktu, yaitu :
“Huwal Awwalu wal Akhiru waz Zohiru wal Bhatinu wa Huwa Bi Kulli Syai’in ‘Aliim Wa Hasbiyallahu Wa Ni’mal Wakiil, Laa Haw Laa Wa Laa Quwwata Illaa Billaahil Aliyyil ‘Adziim Inna Lillaahi Wa Inna Ilaihi Rooji’uun”.
Semoga Allah memberkati. Aaaamiiiin….Yaaa…Robbal Aaalamiiin.
lor Muria said
Sepertinya kok kutipan jawaban mbah PJ untuk saya???
hehehe….ndak apa-apa..
Selamat bergabung.
KangBoed said
hehehe.. sabaaaaaaaar..
Salam Sayang
Salam Rindu untukmu 😆
Ngabehi said
maaf lama tidak berkunjung mas PJ, ikut ngangsu kawruhnya nggeh.
Soalnya saya lagi banyak tidur akhir2 ini
salamualaikum
Gama said
Untuk butir 62 (keterangan ke sahabat Harunyahya), ada yang mengiktibarkan sebagai ” burung terbang dengan sangkarnya ” , dan Kalau nggak salah terjadi pada kisah sahabat Ali .
Wassalam,
Harunyahya said
Salam kenal untuk sdr. gama …
mohon kirim cerita nya donk >> “burung terbang dengan sangkarnya” buat saya..
ke : harunyahya48@yahoo.co.id
wassalam
pengembarajiwa said
@Pencari Pencerahan
@Kawanlama95
@Achmad
@Khalifah_04
Salam Berkah Allah untuk kalian semuanya…dan salam kenal dari saya. Selamat datang di Pondok PJ ini.
Semoga saudara2ku semuanya tidak segan2 untuk memberikan pencerahan2 ya…untuk kami yang ada di Pondok PJ ini.
pengembarajiwa said
@KangBoed
Terimakasih ya……saudaraku atas perhatiannya….
@Mas Ngabehi
Ma’afkan jika saya juga belum ada mampir ke Pondok Anda ya…
@Gama
Benar apa yang Anda sampaikan saudaraku…
Manusia… Keledai… Manusia… « kangBoed… said
[…] Salam Taklim […]
lor Muria said
Assalamualaikum…………………………….
Kok sepi ya…
Mas PJ kapan postingan barunya dimuat….??
hehehe…
Salam Taklim
wassalam
adi isa said
new article, please…
salam hangat
hadi wirojati said
salam …,
tapi kadang juga air memiliki rasa, aroma dan warna…, tapi tetap saja kesemuanya adalah air .. berbentuk berwarna berasa beraroma .. tetap namanya air… mungkin begitu ya kangmas…? hanya diri kita yang bisa membedakan.., setelah kita merasakan..,
salam sihkatresnan
rahayu..,
Rohullamin said
Assalamulaikum.Permisi mas Pj telah belajar pengalaman dan perjalanan mas tanpa permisi.Maaf ya mas.Saya mualaf mau banyak belajar sma kekasih kekasih Allah yg dianugerah nikmat nikmat yang hakiki.Sya merindukan muzakaroh kekasih kekasih Allah.Disini sya baru jumpa pondok mas.Semoga Allah membimbing dan memberi hikmaNya untuk mas supaya bisa jadi wakilNya menjampaikan pertemuaan dgn Dia yang Maha Hak. Wassalam
batjoe said
ass… pak.
bagaiman kabarnya? sibuk banget ya..
dan saya mohon maaf belum bisa berkunjung semoga Allah meberikan saya jalan kerumah Bapak.
salam kangen pak
batjoe said
belum ada artikel baru pak? ditunggu ya
wawan said
Rasulullah saw bersabda:
“Tidak akan diterima suatu ucapan kecuali jika disertai dengan amal, tidak akan diterima suatu ucapan dan amal kecuali jika disertai dengan niat, dan tidak akan diterima suatu ucapan, amal dan niat kecuali jika sesuai dengan Sunnah”.
Wassalam…
herman wahin said
Air, supaya mengerti kekuatan air menyatulah dengan lautan air.inti air ada di tengah lautan.
Tatang said
Assalamualaikum,
Air itu unsur dasarnya hidrogen dg unsur oksigen, kalau zat hidrogen diselewengkan kekuatannya bisa jadi bom hidrogen, jadi alat pemusnah masal kehidupan manusia.
Kang PJ, kalau dipikir ngeri membayangkan bila kekuatan Allah disalahgunakan, mohon pencerahannya.
Wassalam.
anak fisika said
Salam kenal mas PJ
Bukannya air itu molekul, terdiri dari atom hidrogen dan oksigen yang tersusun oleh elektron, proton dan netron. Kemudian proton dan netron tersusun oleh quark. Berarti air dan materi lainnya hakekatnya quark dan elektron.
Mohon tanggapannya
Terimakasih
Sang Dho'if said
@ anak fisika
Bukannya air itu molekul, terdiri dari atom hidrogen dan oksigen yang tersusun oleh elektron, proton dan netron. Kemudian proton dan netron tersusun oleh quark. Berarti air dan materi lainnya hakekatnya quark dan elektron.
Coba lanjutkan terus analisa anda… Quark dan Elektron itu tersusun dr apa?
bila sdh ketemu urai lg …. urai lagi …. urai lagi terus….
Bila blm ketemu…. mgkn akal kita mmg baru segitu….
atau mungkin akan b’temu dgn “ONO NING ORA ONO, ORA ONO NING ONO” (Ada Tapi Tidak Ada, Tidak Ada Tapi Ada)
Wallahu’a’lam….
Si Arya Yhufune said
gan q mnta izin copas yua kta”nya,coz q jdi bsa
pandito fakir said
Salamullah wa rohmatullah alaikum,
Saudaraku seiman…
Air adalah perwujudan dari “Hayyul Qoyyum“,Allah menciptakan Manusia dari Air yg terpencar. Lalu membentuk gambarnya didalam Air ketuban rahim Ibu. Setelah 1 jam hadir di alam dunia, menangis mencari Air susu ibu. Kemudian setiap hari dimandikan dgn Air. Begitu hebatnya Allah menciptakan air, melalui proses alami menjadi uap air terkondensi dilautan atmosfir lalu jatuh menjadi hujan, wujud dari rohman rohimNYA. Seluruh makhluk hidup sangat membutuhkan Sang Hayyul Qoyyum, bayangkan jika tubuh kalian tidak bersentuhan dgn Air, bagaimana rasanya ?. Kegelisahan akan menghampiri kalian. Apakah kalian tdk perhatikan kehebatan Allah dalam cara kita minum?. Kita minum Air putih bisa menghabiskan satu gelas dalam 2-3 kali tegukan. Tetapi jika kita meminum kopi atau apapun yg memiliki rasa yg nikmat, kita habiskan pelan2, mungkin 5-10 tegukan. Rahasia Allah!
Juli Efendi said
Pertama Allah Ciptakan adalah Nur Muhammad lalu diciptakannya Ruh Nabi Muhammad dari NurNYA diciptakan Alam Semesta dan isinya, lalu diciptakannya Adam diambil dari tanah, tanah asalnya dari air, air asalnya dari angin, angin asalnya dari api lalu kembali lagi menjadi Nur . dibalik Nur ada AKU AL-HAQ
Ruh Nabi Muhammad adalah Bapaknya segala ruh
Adam adalah bapaknya segala batang tubuh
NURHASANAH said
Wahai Yang Maha Cinta sandingkanlah aku dengan jiwa pilihan yang karena kebaikanku baikkanlah ia tapi jika ia lebih baik baikkanlah aku
anizam bin hj mohamad mokori said
maafkan sekirannya celahan saya ini membuat kalian kurang senang…seperti yg diajarkan guru mursyid saya…manusia itu tidak ada, yg ada cuma nur muhamad yg berasal dri nurullah. SIfat yg wajib yg 20 adalah sifat nur muhamad yg bersal dri nurullah, maka dimana sifat yg ada pada manusia kalo semuanya itu dimiliki oleh Allah swt.
anizam bin hj mohamad mokori said
Maaf juga kerana tidak didahului dgn assalammualaikum…