PENGEMBARA JIWA

(Menemukan Cahaya Abadi di dalam Lautan Tauhid dan Tasawuf)

SISI BATIN AL-QUR’AN

Posted by pengembarajiwa pada Desember 3, 2008

Bismillahirrohmaanirrohiim…..

Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin, Washolatuwassalamu ala sayyidina wa mawlana Muhammadin Wa Ala Aalihi Washohbihi ajma’in. Amma ba’du.

Tulisan ini adalah Hasil dari pada Pengetahuan Saudara kita yang tidak mau disebutkan Namanya. Cukup saya sebutkan dengan “Hamba Allah yang Fakir”. Dimana Beliau mendapatkan Pengetahuan ini dari pada Karunia dan Anugrah Allah yang datang kepadanya setelah melewati tahapan Ladunni.

Dan tulisan ini diberi judul oleh Beliau dengan Judul “SISI BATIN AL-QUR’AN”

Semoga tulisan ini berman’faat untuk kita semuanya yang berada di Pondok Pengembara Jiwa, dan Rahmat Allah beserta saudara kita “Hamba Allah yang Fakir” dan juga beserta kita semuanya. Aamiin.

Kata Pengantar

Assalammu’alaikum warohmatullahi wabarakaatuh

Bismillah irohmanirahim,

Al Quran dibawa oleh malaikat Jibril dan ditanamkan ke- kalbu Muhammad saw dalam bentuk batin yang hakiki dan di-sampaikan kepada umatnya dalam bahasa Arab sampai menjadi bentuk tekstual berupa Kitab Al Quran yang dapat dibaca dengan mata Zohir.

Tetapi huruf,kata dan kalimat dalam bahasa manusia tidak mampu mengungkapkan seluruh makna Al Quran .

Melalui firman-firman-Nya Allah menunjuk hati yang di dalam dada sebagai alat untuk memahami.

Ilmu hati (batin) yang saya maksud ini pada kenyataannya saat ini sudah langka, yang banyak adalah bahasan-bahasan yang diberi judul tasawuf sehingga terkesan ilmu yang begitu sulit dan eksklusif untuk kalangan tertentu saja. Padahal ilmu hati ini me-rupakan komponen paling penting yang sebenarnya berada dalam satu kesatuan dalam agama Islam yang dibawa oleh Muhammad Rasulullah saw dilanjutkan oleh Ali bin Abi Thalib ra kemudian sampai ke Zainal Abidin dan seterusnya.

Rasulullah saw pernah bersabda: “kelak Islam hanya tinggal nama dan ucapan dibibir saja” Gejalanya sudah muncul, contoh-nya, saat ini berapa banyak umat Islam yang mengucapkan “bismillah” dan “la ilahaillah” hanya sekedar dibibir saja tanpa memahami makna hakikinya apalagi mengamalkannya. Kalimat yang begitu sakral telah diperlakukan sebagaimana halnya mantera.

Dengan izin Allah, saya memberanikan diri menulis makalah ini untuk keluargaku dan teman-teman dekat. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya atas mereka.

Dengan dilandasi semangat mencari kebenaran bukan mencari -cari pembenaran, semoga Allah meridhoi dan memilih kita ke dalam golongan yang diberi petunjuk-Nya. Amiin ya Allah.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Medan, 16 Januari 2005

Hamba Allah yang Fakir

Bismillahirrohmaanirrohiim

Dalam pandangan orang-orang yang dikaruniai ilmu (Ulama) oleh Allah SWT, Al Quran adalah Firman Ilahi yang terbuka dan tak terbatas. Tiap huruf, kata dan kalimat yang terkandung di dalamnya memiliki makna yang bertingkat-tingkat lapis demi lapis. Kitab Al Quran adalah kumpulan ayat, yakni tanda-tanda yang menggambarkan hakikat yang sesungguhnya.

Kata ayat di dalam Kitab Al Quran bisa pula bermakna tanda-tanda yang terdapat di alam. Bila di dalam Kitab Al Quran ayat berarti beberapa kalimat yang mempunyai maksud sebagai bagian dari surat, maka di alam raya, ayat berarti fenomena yang menjadi tanda tentang Sang Pencipta.

Allah SWT berfirman: Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (Al An’am:59)

Sebagaimana tiap ciptaan memiliki sisi tampak dan sisi tak tampak, ayat-ayat dalam Kitab Al Quran juga memiliki sisi yang tampak dan tak tampak (sisi batin). Bahkan lebih dari itu, sebuah hadis mengatakan bagwa Al Quran memiliki beberapa lapisan, setiap lapis memiliki pintu menuju cakrawala yang tak terbatas.

Dalam sebuah hadis dari Imam Husain bin Ali bin Abi Thalib:

”sesungguhnya Al Quran turun dalam empat bentuk y.i: Ibarat (ungkapan tekstual) untuk orang awam,Isyarat(permisalan) untuk orang khusus (khawas), Latha’if (makna-makna yang lembut) untuk para wali dan Hakikat untuk para Nabi.”

Hal demikian ini karena Al Quran merupakan representasi tekstual dari lauh mahfuzd yang melambari seluruh penciptaan. Oleh karena itu Ulama (orang-orang yang berilmu) memandang Al Quran sebagai cakrawala yang luas, sebagaimana ilmuwan memandang alam ini. Contohnya, para ilmuwan dapat mengetahui adanya medan magnet sebagai alam yang tak tampak, bahkan mereka dapat memperkirakannya sebagai struktur yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

Merujuk kepada ayat-ayat Al Quran, para Ulama dengan ilmunya yang mendalam, melihat Al Quran sebagai sebuah semesta makna yang tidak terbatas tetapi saling berhubungan. Medan makna yang terkandung dalam Al Quran lebih luas daripada alam fisik, karena Al Quran juga bicara tentang alam-alam lain diluar alam fisik. Lebih jauh, Al Quran membuka cakrawala pemahaman dan pengetahuan yang belum tertampung oleh akal pikiran dan imajinasi manusia.

Untuk menghindari kerancuan dalam menafsirkan Al Quran, seseorang harus menelisik dengan runtut pesan Al Quran secara keseluruhan. Dengan perkataan lain, Al Quran harus dipandang sebagai suatu kesatuan yang utuh. Memahami Al Quran secara sepotong-sepotong termasuk dalam perkara yang dilarang oleh Al Quran itu sendiri.

Allah SWT berfirman:

“Sebagaimana (Kami telah memberi peringatan), Kami telah menurunkan (azab) kepada orang-orang yang membagi-bagi (Kitab Allah), (yaitu) orang-orang yang telah menjadikan Al Qur’an itu terbagi-bagi.” (Al Hijr :90-91)

SISI BATIN AL-QUR’AN

Dalam kaitan dengan Al Quran, Rasulullah bersabda: “Al Quran memiliki bentuk luar yang indah dan makna batin yang kaya” Beliau juga bersabda: “Al Quran memiliki sisi batin dan sisi batin itu memiliki tujuh lapis sisi batin.”

Al Quran merupakan kumpulan ayat, dimana sesuatu yang nyata tidaklah terpisahkan dari yang tak tampak, sehingga ketika seseorang memahami yang tampak, maka ia mengetahui bahwa dia mulai memahami bagian yang tak tampak.

Jadi, dibalik deretan huruf dan rangkaian kata yang dikandungnya, Al Quran menyimpan petunjuk-petunjuk dan makna-makna batin yang tak terhingga. Allah berfirman :

Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur’an (jelas maksudnya) dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat (sarat duga atau multi interpretatif). Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah dan orang-orang yang mendalam ilmunya. Mereka berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran melainkan orang-orang yang berakal.” (Ali Imran: 7)

“Dan perumpamaan-perumpamaan ini (ayat-ayat mutasyabihat) Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.” (Al Ankabut: 43)

“Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata (terang maknanya) di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu.(ulama) Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim”.(Al Ankabut:49)

“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang ingkar mengatakan: “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?” Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,” (Al Baqarah: 26)

Ayat-ayat mutasyabihat dalam Al Quran memiliki ta’wil yang samar atau sarat-duga.

Kalimat : Bismillahirrohmaanirrohiim…..

“Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang”

Kalimat ini dapat ditangkap sebagai kalimat pernyataan tentang suatu tindakan yang sedang dilakukannya. Kata “dengan” pada kalimat tersebut menunjukkan bahwa orang itu melakukan sesuatu “dengan” Nama Allah sebagaimana halnya dengan pernyataan: “Dengan kacamata “ maka kacamata adalah sesuatu yang digunakan untuk dapat membaca.

Dengan interpretasi yang lain, ada juga penterjemah yang menambahkan kata ”menyebut” diantara Bis dan Mi sehingga bismillah diterjemahkan menjadi “Dengan Menyebut Nama Allah” bahkan ada yang menterjemahkannya menjadi “Atas Nama Allah”. Beberapa terjemahan tadi menunjukkan bahwa“Bismillah” juga tergolong mutasyabihat.

Demikian juga dengan ayat :

Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan (Al Alaq: 1)

Ini menunjukkan bahwa Al Quran memiliki kemungkinan untuk dipahami secara luas dan dalam . Bahkan mengapa surat yang pertamakali turun yakni Al Alaq ditempatkan pada urutan ke 96 tentunya menjadikan urutan surat-surat dalam Al Quran juga menjadi mutasyabihat. Kenyataannyalah bahwa sebagian besar ayat-ayat Al Quran, bahkan urutan suratnya adalah mutasyabihat (sarat duga).

Firman Allah terekam di Al Quran dalam bentuk huruf dan kata, sementara tindakannya terungkap di alam semesta dalam kejadian yang faktual. Antara kata dan kejadian ini terdapat jalinan yang jelas bagi orang-orang yang berilmu.

Itulah mengapa seorang hamba tidak akan pernah menemukan pertentangan pada saat mencari pengetahuan tentang alam melalui metedologi saintifik dan menerima pengetahuan tentang alam gaib dari wahyu Al Quran. Bahkan dengan penuh keyakinan ia akan menyadari bahwa dibalik tanda-tanda fisik terdapat makna-makna batin yang luas dan dalam, sehingga ia akan senantiasa mencari petunjuk-petunjuk dari Al Quran dan Hadis mengenai makna-makna itu.

Kitab Al Quran adalah kitab yang menghimpun atau merangkum seluruh pengetahuan, keinginan, kekuasaan dan perbuatan Allah. Perintah untuk membaca (iqra) merupakan ajakan untuk memahami Al Quran, bukan sekedar melafalkannya. Allah berulang-ulang menyebutkannya dalam Kitab Al Quran, dan salah satu ayat-Firman-Nya :

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Al Qamar: 17)

Lalu, bagaimana kita bisa memahami Al Quran secara mendalam dengan baik dan benar sehingga tidak terkena ancaman Allah yang dinyatakan dalam firman-Nya : “Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta’wilnya,” (Al Imran 7). Pada ayat tersebut Allah memberikan rambu pada kalimat: dalam hatinya condong kepada kesesatan,” dan tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah dan orang-orang yang mendalam ilmunya.” Kata-kata kunci pada dua kalimat di atas adalah : hati, cenderung sesat dan ilmu yang mendalam.

Dengan tidak mengesampingkan pentingnya ilmu pengetahuan (obyektif-empiris) yang kita bina di dalam otak dengan cara belajar di sekolah, di universitas agama dsb, yang sangat penting dalam memahami ayat-ayat Allah sampai ke sisi batinnya, adalah ilmu hati yang terletak di dalam dada. Hati dan otak adalah dua unsur materi sangat berbeda baik dari segi materi, wilayah persepsi, fungsi dan dayanya.

Penting untuk kita sadari, bahwa kemampuan akal (otak) untuk memahami secara obyektif-empiris, ada batasnya. Contohnya, untuk memahami dimana ujung batas dari alam semesta ini saja akal tidak dapat menjangkaunya. Apalagi untuk secara langsung memahami sesuatu yang batin.

Kitab Al Quran ada menjelaskan bahwa dengan berpikir saja tidak cukup untuk memahami Al Quran.

Firman Allah :

“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali dengan persangkaan (pikirannya) saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Yunus:36)

Bahkan yang sebenarnya, mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan ilmunya dan belum datang kepada mereka takwilnya (penjelasannya).

“Demikianlah orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan. Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim itu.” (Yunus: 39)

Kedua ayat di atas Allah menujukkan sesuatu yang batin harus dipahami dengan ilmu batin(hati)

Karenanya, untuk memahami Al Quran pada sisi batinnya, perlu masuk ketingkat persepsi yang lebih tinggi.

Bila alat yang bernama akal itu sudah tidak berdaya, maka selain akal, alat apa lagi yang dapat kita pakai untuk memahami?

Rasulullah bersabda: Di dalam dada, ada segumpal daging, yang bila baik itu daging maka baiklah semua amal perbuatannya, bila buruk, maka buruklah amal perbuatannya itulah kalbu. (segumpal daging yang dimaksud = jantung/heart).”

Allah menjelaskan melalui Firman²-Nya :

“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. (Al Hajj: 46)

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak digunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (hatinya lalai dari ingat Allah).” (Al Araaf :179)

“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta (mata hatinya) dari kesesatannya. Dan kamu tidak dapat memperdengarkan melainkan kepada orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat/tanda-tanda Kami, mereka itulah orang-orang yang berserah diri (kepada Kami).” (Ar Ruum: 53)

Dari firman Allah di atas dapat kita simpulkan bahwa Hati yang terletak di dalam dada memiliki sesuatu untuk memahami sisi batin Al Quran. Sesuatu itu diterangkan Allah sebagai mata hati.

Pada ayat-ayat di atas Allah telah menunjuk hati sebagai pusat kesadaran manusia, bukan pikirannya. Jadi Islam mendahulukan hati yang aktif, sebagai pusat kesadaran, menghasilkan ilham, kemudian dilanjutkan dengan berpikir dengan akalnya.

Nah, ilmu hati inilah yang harus dipelajari dari sumber yang benar sehingga dapat melepaskan kita dari kesesatan dalam memahami pesan-pesan Allah yang terekam dalam Kitab Al Quran.

Tentang Al Quran yang batin di terangkan Allah melalui ayat-ayat dalam Kitab Quran :

“Tidaklah Al Qur’an ini dibuat oleh selain Allah; yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan dan menerangkan Kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya (Kitab Al Quran) dari Tuhan semesta alam.” (Yunus : 37)

“Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata (terang maknanya) di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu.(ulama) Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim”.(Al Ankabut:49)

Al Quran yang batin ini menjadi furqan membedakan (menunjukkan) yang haq (kebenaran) dan yang batil (salah).

“Sebelum (Kitab Al Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa).”

“Hai orang-orang yang beriman (tanda2 orang beriman: Al Anfal ayat:2), jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu (dalam proses memahami) dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Al Anfaal : 29)

“Sesungguhnya Al Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia, (tertulis) pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh), tidak (dapat) menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan.”

(Al Waqiah : 77-79)

“Dan sesungguhnya Al Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.”

(baca juga Al Baqarah 97) (Asy Syu’araa :192–195)

Dan sekiranya ada suatu bacaan yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentu Al Qur’an itulah dia). Sebenarnya segala itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang ingkar senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. ( Ar Ra’d : 31)

Selain ilmu, Allah mengisyaratkan juga ada syarat-syarat lainnya agar Hamba-Nya mendapat rahmat dan petunjuk. Karenanya, sihamba haruslah berupaya (berjihad di jalan Allah) untuk memenuhi syarat-syarat tersebut.

Pada surat yang pertama Allah berfirman :

Dengan nama Allah. Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,(Harus bagaimana kita dengan nama-Nya agar Allah kasih dan sayang kepada kita)

Segala puji bagi Allah, Tuhannya semesta alam,

Yang menguasai hari pembalasan.(Lebih dari sekedar percaya, kita harus meyakini Akhirat dalam segala aspeknya)

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

Tunjukilah kami jalan yang lurus,(inilah permintaan yang harus kita mohon pertolongan Allah dengan sungguh-sungguh agar dibimbing-Nya menemukan jalan yang lurus agar dapat menyembah-Nya dengan benar)

(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni`mat kepada mereka (para Nabi-nabi dan orang-orang saleh);

bukan (jalan) mereka yang dimurkai (orang kafir dan munafiq)

dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.(tidak paham atau salah memahami karena buta mata hatinya)

(Al Fatihah:1-7)

“Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran.”

(Al Baqarah : 269)

Siapa yang Allah maksudkan dengan”orang yang berakal” itu?

Dijelaskan-Nya dalam surat Ali Imran :190-191

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring (setiap saat) dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Ali Imran : 190-191)

Dari kedua ayat Ali Imran 190-191 di atas dapat kita tangkap bahwa seseorang disebut berakal bila pada saat yang sama dia dapat melakukan dua jenis pekerjaan sekaligus yaitu berzikir dengan hatinya secara kontinyu (tak lepas sedetikpun) dan berpikir dengan akalnya (otak) tentang ciptaan-Nya. Hatinya aktif berzikir sehingga mampu menerima ilham yang dikaruniakan Allah kepadanya dan ditransfer ke akalnya untuk dipikirkannya kemudian menjadi hikmah. Bila hatinya hidup (aktif berzikir), maka ia terjaga dari hati yang condong kepada kesesatan dan Hati yang sesat (tidak berzikir) tidak akan terilhami dengan kebenaran yang hakiki.

“(Al Qur’an) ini adalah keterangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imran :138)

“Dan Al Qur’an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat,“ (Al An’aam :155)

“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Qur’an) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Al A’raaf :52)

“Dan apabila dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (Al A’raaf :204)

“(Al Qur’an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.” (Ibrahim : 52)

(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami, bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (Al Nahl :89)

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah maka gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal,” (Al Anfaal: 2)

Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk khusyuk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras (tidak dapat ingat Allah). Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik”. (Al Hadiid:16)

(d.p.l: Belumlah dikatakan seseorang itu beriman (dengan benar) bila hatinya belum dapat khusyu’ mengingat Allah)

Ketidak mampuan sebagian orang untuk menangkap makna dan petunjuk yang terkandung dalam Al Quran berasal dari hijab-hijab kegelapan / penyakit hati yang menutupi hati mereka. Berulang-ulang Al Quran mengungkapkan mengenai penutup atau dinding yang menyekat hati manusia untuk dapat memahami.

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (Al Baqarah : 10)

“Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkanmu, padahal Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (Kami letakkan) sumbatan di telinganya. Dan jikapun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang ingkar itu berkata: “Al Qur’an ini tidak lain hanyalah dongengan (cerita tentang / sejarah) orang-orang dahulu”.

(Al An’am: 25)

“Dan apabila kamu membaca Al Qur’an niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup.” (Al Isra’: 45)

dan Kami adakan tutupan di atas hati mereka dan sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam Al Qur’an, niscaya mereka berpaling ke belakang karena bencinya.” (Al Israa’:46)

“Dan demikianlah Kami telah menurunkan Al Qur’an yang merupakan ayat-ayat yang nyata; dan bahwasanya Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. (Al Hajj : 16)

Bagi orang yang tidak berilmu dan tidak beriman, ayat-ayat Al Quran terutama yang mustasyabihat akan terhijab baginya, sehingga hanya berupa teks yang mati dan bisu, sehingga tertutup untuk mereka pahami.

Selain itu, Allah juga mewajibkan agar pada saat mulai membaca Al Quran kita lebih dulu berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.

Apabila kamu membaca Al Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.” (An Nahl: 98)

Tentu saja kita tidak boleh membatasi makna ayat ini sekedar sebagai perintah untuk ber-isti’adzah, karena ber-isti’adzah secara batin jauh lebih penting untuk mendapatkan perlindungan Allah daripada hanya sekedar secara lahiriah.

“bismillah” dan ísti’adzah” merupakan dua titik kecil yang menunjukkan adanya sisi batin dalam Al Quran yang tanpa ilmu yang tepat yaitu ilmu hati (batin) maka akan sangat pelik untuk memahami dan mengamalkannya, bahkan dapat tersesat.

Firman Allah :

“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. (Al Hajj: 46)

“Dan Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al Qur’an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat (Al An’aam:110)

”Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang ingkar mengatakan: “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan? Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.” (Al Baqarah: 26-27)

Allah berfirman :

“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. (Al Hajj: 46)

Pada frase hati yang dengan itu mereka dapat memahami”dan hati yang di dalam dada” Secara jelas Allah memberi petunjuk bahwa segumpal daging (jantung / heart) yang di dalam dada itu adalah alat untuk memahami.

“padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah dan orang-orang yang mendalam ilmunya”(Ali Imran: 7)

Sebagai contoh, orang yang memiliki ilmu yang mendalam dalam hal ilmu pengetahuan dan ilmu hati adalah Imam Al Gazali yang tentunya tidak dapat kita bandingkan dengan kedalaman ilmu Rasulullah saw.

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta tanggung jawabnya.” (Al Israa’:36)

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (Al Maa-idah : 35)

“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada Ahli zikir (zikir=mengingat) jika kamu tidak mengetahui,” (An Nahl: 43)

Pada ayat 43 An Nahl ini, Allah tidak mengatakan untuk bertanya kepada ahli pikir tetapi Allah menyuruh kita bertanya kepada ahli zikir (d.p.l : ahli dalam hal mengingat Allah).

“Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu ni`mat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” (Al Anfaal: 53)

Pada ayat Al Anfaal: 53 di atas jelas bahwa Allah tidak akan memberi begitu saja tanpa hamba-Nya berusaha terlebih dahulu untuk mendapatkan suatu nikmat. Karenanya manusia wajib mencari jalan dan berusaha keras dijalan-Nya (Al Maidah:35)

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu(dalam proses memahami) dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Al Anfaal:29)

Kata-kata kunci pada ayat-ayat yang tertulis di atas adalah sebagai berikut:

“janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya” (Al Israa’:36)

carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, (Al Maa-idah:35)

bertanyalah kepada Ahli zikir (An Nahl:43)

berjihadlah pada jalan-Nya (Al Maa-idah:35)

sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu ni`mat yang telah dianugerahkan-Nya

kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri

jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan

“orang-orang yang mendalam ilmunya”(Ali Imran: 7)

Pada ke enam frase di atas dapat kita lihat bahwa Allah telah mewajibkan manusia untuk menuntut ilmu hati agar furqaan dalam hatinya menjadi aktif hingga ilmunya jadi mendalam.

Akhirul kalam, dalam usaha memenuhi perintah Allah untuk memahami Al Quran, kita perlu dukungan kedua ilmu utama yaitu ilmu akal dan ilmu hati yang harus dipelajari dari masing-masing sumbernya. Semoga kita tidak terperangkap dalam keadaan “tidak tahu bahwa kita tidak tahu” sehingga tanpa sadar telah tersesat dan berlaku fasik. Siapakah kiranya yang dapat menolong kita bila Allah itu sendiri yang telah menyesatkan karena telah kita zalimi diri sendiri. Audzubillahminzalik.

Firman Allah:

Sesungguhnya binatang yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang tuli dan bisu, mereka tidak mengerti apa-apa. (Al Anfaal: 22)

Tiada gading yang tak retak, bila ada pendapat yang kurang dan salah, mohon petunjuk dan pendapat.

“Hamba Allah yang Fakir”

di Medan, 17 Maret 2005

Catatan :

o Orang berakal : hatinya terus menerus berzikir dalam segala situasi, dan pada saat yang sama

akalnya berpikir (Ali Imran 190-191)

o Orang beriman: – Bila disebut Nama Allah maka bergetar hatinya.

– Hatinya dapat khusyu’ mengingat Allah.

o Furqaan : membedakan yang hak (benar) dan yang bathil(salah)

228 Tanggapan to “SISI BATIN AL-QUR’AN”

  1. akayr said

    Assalamu Alaikum wr wb
    Semoga Allah meridhoi kita semua di pondok PJ. Amiin…

    Terima kasih kpd sdra “Hamba Allah Yang Fakir” atas sharing makalahnya di Pondok blog. PJ.
    sebuah makalah yang menyajikan sisi bathin Al-Quran.

    Tanpa mengurangi rasa hormat saya, ada sebuat ayat, yang mungkin lupa diangkat sebagai contoh oleh sdra Hamba Allah Yang Fakir
    yang pernah diberitahukan oleh bpk. teman saya waktu msh kuliah dulu yg masih tertanam diingatanku yakni :

    “Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir. (QS:Al Hasyr (59):21”

    dari makalah sdra yang sy baca, ada sedikit yang cukup menarik perhatian saya yakni di akhir tulisan sdra.
    “Allah telah mewajibkan manusia untuk menuntut ilmu hati agar furqaan dalam hatinya menjadi aktif ”

    Maaf, kalau saya tangkap uraian diatas , berarti furgaan itu memang sdh ada di hati kita, hanya adanya hijab sehingga kita tdk bisa memahaminya.
    Mohon Pencerahan lanjut sdra “Hamba Allah yang fakir” dan sdra2 yang lainnya di pondok PJ.

    Semoga Allah menerangi hati kita semua, sehingga Hakikat Alquran (Furqaan) dapat dipahami.

    Wassalam
    AkayR

  2. puri said

    salam kenal sisi bathin

  3. truthseeker08 said

    Alhamdulillah.
    Terima kasih “Hamba Allah yang Fakir” atas sharingnya, terima kasih pula PJ atas postingnya sehingga kita mendapat kesempatan untuk mengambil manfaatnya.
    Tulisan ini membuka pintu pemahaman saya. Dan juga saya mendapatkan beberapa terjemah yang sedikit berbeda (tapi sangat penting/mendasar) dengan yang ada di AQ Digital. Jika ada yang bisa memberi rekomendasi terjemah AQ yang lebih akurat mohon informasinya. Berikut saya ambilkan contoh:

    QS: Ali Imran 7: Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

    Di terjemah ini ada titik antara Allah dan orang2 yg mendalam ilmunya. Sehingga didapat pemahaman bahwa ayat mutasyabihaat hanya Allah yang tahu.

    QS: An Nahl 43: Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,

    Seperti yang ditekankan oleh penulis, disini kata ahli dzikir diterjemahkan sebagai orang yg mempunyai pengetahuan.

    Wassalam

  4. truthseeker08 said

    Ralat:
    Seperti yang ditekankan oleh penulis, disini kata ahli dzikir bukanlah diterjemahkan sebagai orang yg mempunyai pengetahuan.

    Wassalam

  5. aG said

    Sahabatku semua,
    selama ini saya hanya sekedar bisa membaca “BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM” dalam memulai segala aktifitas yg baik, dan belum bisa berbismillah. Dan itupun mungkin kadang terlupa.
    Sebagai contoh, mungkin nggak ya, sisi batin dari kalimat basmalah itu dicoba diuraikan disini.

    Wassalam wrm wbr

  6. adi isa said

    mas, tolong sampaikan kepada si”fakir”

    koq, saya belum liat sisi batin yang dimaksud, selain
    hanya ayat2 alquran yang disajikan, sepertinya saya sedang membaca
    alquran dan terjemahannya.

    kalau dari pemahaman yang saya peroleh, alquran itu adalah diri kita itu sendiri, jadi merupakan sisi bathin manusia.

    tapi siplah..
    lumayan..

  7. @Akayr

    Wa’alaikum salam Wr,Wb

    Al-Furqon itu adalah pembeda yaitu yang membedakan antara yang baik dan yang buruk, yang halal dan yang haram, benar dan salah…..

    Bukankah pada setiap diri manusia ada yang namanya Hati/Qolb? dan siapapun ia jika mereka mau mencermati lebih dalam kerelung Qolb nya tentu akan di ketahui mana yang halal dan mana yang haram, mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah….

    Jika demikian maka Al-Furqon itu merefleksi pada Qolb setiap insan, tetapi banyak yang tidak menyadarinya sehingga jika Qolb nya sudah mengatakan bahwa “itu” adalah salah tetap saja dilakukannya.

    Hanya mereka2 yang menjiwai dirinya dan tenggelam dalam Qolb nyalah yang akan tercerahkan ttng jalan kehidupan yang sebenarnya…. Insya Allah.

    Wassalam

  8. @Puri

    Selamat datang di Pondok PJ dan salam kenal buat Anda…..

    Semoga Anda betah di sini… dan mendapatkan Manfa’at dari pada Ilmu Pengetahuan ttng Hakikat Kehidupan berupa Ma’rifatullah wa Ma’rifaturrosul…. Insya Allah

    Aamiin

    @Truthseeker08

    Terimakasih masih setia di Pondok PJ ini…. Allah beserta kita semuanya dan di dalam Naungan Rahmat Kasih Sayang-Nya…… Aamiin…

    @AG/@.???

    Insya Allah…., jika Allah menggerakkan Hati untuk menulis sisi batin Bismillah dan menumbuhkan semangat sehingga gerak tangan bisa selaras dengan hati untuk menuliskannya, maka saya akan posting ttng Bismillahirrohmaanirrohiim…..

    Allah memberkati dan meridhoi kita semua sehingga tetap setia di Pondok PJ ini untuk menggali Ilmu Akhirat.

    @Adi Isa

    Saudaraku….. senang sekali Anda masih berkunjung ke sini dan berarti anda selama ini tetap memantau dari kejauhan Blog Pengembara Jiwa, walaupun saya belum sempat menuliskan satu dua patah kata Email ke “Rumah” anda. Tolong di ma’afkan saya……. bukan saya mengingkarinya tetapi langkah dan gerak belum menentukan saya untuk ke tempat Anda. Tetapi perlu anda ketahui : bahwa Anda juga saudara saya sebagaimana mereka2 yang ada di pondok ini. Dan sudah pasti saya pasti sering teringat dengan Anda.

    Saudaraku……Pesan Anda akan saya sampaikan kepada Saudaraku “Hamba Allah yang Fakir” dan mungkin ia pun sudah melihat postingan tulisannya disini dan sudah membaca komentar2 dari kita semuanya.

    Tetapi menurut saya, bahwa apa yang di ulas dalam posting “SISI BATIN AL-QUR’AN” ini sudah masuk dalam kategori Batinnya Al-Qur’an walaupun masih sebatas pembuka pemahaman. Untuk lebih lanjutnya dari pada pengupasan ttng Batin Al-Qur’an itu semuanya kembali kepada diri masing2 yang tercerahkan oleh NURUN ALA NURIN……

    Dan apa yang anda sampaikan ttng Batin Al-Qur’an itu adalah diri kita itu saya pun setuju sekali, tinggal bagaimana seseorang itu memahaminya secara “Sir” yang ada di Batinnya.

    Terimaksih….

    Wassalam.

  9. siliwangi said

    Qur’an itu ada 4 perkara

    1. Qur’anul Majid
    2. Qur’anul Karim
    3. Qur’anul Hakim
    4. Qur’anul Azhim

    …….Salam…………

  10. asep said

    Salam wa Rakhmah

    Kalau berbicara mengenai sisi bathin Al-Qur’an, kita harus merujuk kepada ajaran suci Ahlulbait Nabi saw. Karena banyak sekali ayat-ayat dalam Al-Qur’an diturunkan kepada para Imam as yg suci (Ithrah Ahlulbait Nabi saw), salah satu contohnya diantaranya :

    “Sesungguhnya Al Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia, (tertulis) pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh), tidak (dapat) menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan.” (QS Al-Waqiah: 77-79)

    Ayat ini erat kaitannya dengan QS Al-Ahzab: 33, QS Al- Maidah: 67.

    Dan masih banyak lagi ayat-ayat Al Qur’an yg semisal dengan itu dari sisi bathinnya. Kalau kita masih terhijab oleh ketidak yakinan atas kebenaran Ithrah Ahlulbait Nabi saw, sepertinya akan sulit untuk menemukan sisi bathin dari Al Qur’an.

    Hanya orang-orang sucilah yg dapat mengetahui sisi bathin Al-Qur’an. Kita hanya mempunyai kewajiban untuk bertaklid kepada perawi hadist (Mujtahid) dari ajaran para Imam as yg suci (Ithrah Ahlulbait Nabi saw), sehingga kaum muslimin berada dalam satu kesatuan umat.

    Wasalam

  11. Rasahati said

    Banyak amal baik yang kita lakukan ternyata ada didalam alquran. Dan banyak sesuatu tindakan yang kurang baik dan kita menjahuinya juga ada didalam alquran. Padahal kita belum banyak belajar isi alquran. Tapi hati kita seolah bisa memilah mana yang baik dan buruk . Kayaknya hati itu mengandung alquran. Apa begitu ya

  12. @Rasahati

    Benar sekali apa yang anda katakan bahwa Hati seseorang itu mengandung Al-Qur’an. Karenanya di katakan bahwa Hati Orang Mukmin itu adalah “Baitullah”.

  13. yayat.hendrayana said

    assl.wr.wb.

    mau sedikit bertanya buat PJ.

    adakah tingkatan tingkatan dalam hati ataukah PJ bisa membuat artikel mengenai Hati, rahasia hati dan tingkatan tingkatannya…dan bagaimana pula kita bisa belajar membedakan itu suara hati atau pikiran?

    terimakasih..
    tambahan mas..saya punya adik di Balikpapan sana…mungkin mas bisa memberikan alamat mas PJ ke e-mail saya di yayat.hendrayana@gmail.com

  14. Yayat.hendrayana

    Wa’alaikum Salam Wr,Wb

    Hati memang memiliki lapisan2 yang semakin kedalam semakin bening dan suci. Terimakasih atas sarannya agar di muat postingan tentang Hati. Insya Allah saya akan mempersiapkan tulisan mengenai Hati, dan nantinya akan saya Posting.

    Alamat akan saya kirim lewat Email.

    Terimakasih

    Wassalam

  15. Sufi Gila said

    salam cinta dan damai saudaraku

    hati hati hati hati …. apakah hati itu ? qolb apakah sama dengan hati / jantung / heart ? dimana letaknya ? kalau disebut daging berarti ada koordinatnya … banyak sekali pertanyaan menggelitik yang akan muncul …. maka tidak akan bisa kita belajar tentang qolb tanpa ada yang membimbing …. maka fase awal yang harus dikerjakan adalah mencari pembimbing … bukan bertanya apa dan bagaimana qolb itu …. ntar dibayang bayangin sendiri malah tambah kacau …. nggak tepat sasaran malah nggak beres hehehehehe … bukan beserta dengan Allah malah disertai Iblis dan kawan2nya

    ternyata banyak yang harus kita pelajari yang memang awalnya dengan transformasi antar otak … tapi lambat laun akan terjadi pembelajaran dengan transformasi antar qolb sampai ke sisi ruh sirr khaufi akhfa natiqoh sehingga sampai qullu jazad …. barulah rasa beserta mulai muncul sehingga di saat itulah kita bisa memuja Nya dengan kalimah Laila haila Allah

    • @Sufi Gila

      Anda memang saudaraku yang sangat per hati an sekali…. kepada para pencari Allah.
      Semoga jerih payahmu senantiasa dalam Ridho dan Berkah Allah Swt.

      Aamiin….. Aamiin….. Aamiin…. Yaa…. Robbal Aalamiin.

      Salam persaudaraan dari ku di seberang lautan…….:smile:

      @asep

      Maha Benar Allah dengan segala Firmannya…………..

      @Hamba Allah yang Fakir

      Wa’alaikum salam Wr,Wb

      Terimakasih sekali atas pencerahannya yang sangat….. sangat…..sangat menyentuh jiwa para pencari Tuhan.
      Semoga bermanfaat atas tulisan dan komentar anda untuk saudara2 kita yang membacanya.

      Aamiin.

      Wassalam

  16. asep said

    Salam

    Dalam al-Qur’an terdapat ayat-ayat muhkamat yg bebas terhadap kemungkinan-kemungkinan yg berlawanan dengan maksud yg sebenarnya dan menjadi parameter bagi ayat lain, juga ayat mutasyabihat yg memiliki beberapa sisi (sebagian dhahir dan bathin, sebagian benar dan batil). Tiada yg mengetahui sisi yg benar dan yg batil, kecuali orang-orang yg mendalam ilmunya. Sementara orang-orang yg cenderung kepada kebatilan, memilih untuk mengikuti ayat mustasyabihat dan mengambil sisi batilnya untuk menyesatkan manusia serta menakwilkannya sesuai hawa nafsu mereka.

    Wassalam

  17. Hanba Allah yang fakir said

    Bismillahirrohmaanirrohiim
    Assalamualaikum wr.wb
    AG@,Saudaraku yang kusayangi… Alhamdulillah, Allah telah menuntun anda sehingga meningkat dari “tidak tahu bahwa tidak tahu” menjadi “tahu bahwa tidak tahu”. ini saja sudah permulaan yang sangat baik. Sebenarnya, “bismillah” itu harus melalui guru (yang bersilsilah sampai ke Ali bin Abu Thalib)sesuai dengan ucapan Rasul:”Aku gudang ilmu, dan Ali gerbangnya” maka carilah ilmu-Nya dari Mursyid yang telah “sampai” tsb. Mintalah tolong dengan sungguh-sungguh kepada Allah agar anda dituntun-Nya untuk dapat bertemu dengan Guru anda yang ditetapkan Allah bagi anda. Saya sendiri baru dipertemukan dengan Guru saya setelah melaksanakan tahajud selama 2 tahun terus menerus. Dan kita harus ingat, bahwa Rasulullah sendiri baru diajarkan “bismiRobbika”-“dengan Nama Tuhanmu”- oleh Jibril a.s sebagai guru beliau setelah berlama-lama i’tiqaf di Gua Hira, berulang kali. dan baru di perjalankan sampai ke Arasy setelah 13 tahun kemudian. tetapkanlah niat anda yang suci itu. Semoga Allah merahmati anda. Wassalam.
    “Hamba Allah yang fakir”

  18. Hamba Allah yang fakir said

    Bismillahirrohmaanirrohiim
    Assalamualaikum wr.wb

    Asep, saudaraku yang tercinta,sebelumnya saya ucapkan selamat hari raya Idul Ghadir 1429H yang telah lalu. Yang pada tanggal 18 dzulhijah 10H di Ghadirkum, Nabi s.a.w.w dihadapan 124 ribu sahabatnya bersabda: “siapa yang menjadikan aku adalah pemimpinnya,maka Ali yang akan memimpin kalian kelak setelah aku tiada.”

    Dalam konteks ilmu bathin di lingkup tulisan “sisi bathin Al Quran”ini, saya berpendapat, “Ilmu ma’rifatullah yang “sampai” harus bersilsilah sampai ke imam Jafar, terus sampai ke Ali bin Abuthalib r.a.

    Dalam bermashab, kita tidak hanya harus mempelajari hal-hal yang bersifat syariat saja, tetapi juga harus belajar hal-hal yang bersifat hakekat, semoga Allah memberikan “furqan” untuk kita dalam memilih tindak.
    Wassalam. dr “Hamba yang fakir”

  19. Hamba Allah yang fakir said

    Bismillahirrohmaanirrohiim
    Assalamualaikum wr.wb

    saudaraku @Truthseeker08 yang dirahmati Allah,

    Subhanallah….
    Memang benarlah peribahasa “tiada gading yang tak retak” terima kasih atas koreksinya. Alhamdulillah.

    frase:” padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah dan orang-orang yang mendalam ilmunya. Mereka berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” dapat diartikan bahwa orang yang berilmu setara dengan Khaliknya. Padahal hanya Allah yang tahu maksudnya dan Dia yang dengan ilmu-Nya menjadikan orang-orang berilmu mengetahui maksud dari ayat-ayat yang mutasyaabihaat sehingga jelas maknanya. Seharusnya ada titik setelah “padahal hanya Allah yang tahu maksudnya” dan terjemahannya menjadi:

    “padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.”
    seterusnya disambung ayat-ayat di bawah ini untuk lebih menjelaskan.

    “Dan perumpamaan-perumpamaan ini (ayat-ayat mutasyabihat) Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.” (Al Ankabut: 43)

    “Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata (terang maknanya) di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu.(ulama) Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim”.(Al Ankabut:49)

    Semoga Allah mengampuni saya, dan melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Wassalamualikum wr.wb

  20. asep said

    @Hamba Allah Yang Fakir

    Alhamdulillah…, terimakasih atas pencerahannya. Saya juga mengucapakan selamat hari raya Idul Ghadir 1429H, semoga tali silaturakhmi ini kekal sampai di Yaumil Akhir dan semoga kita mendapat syafa’at dari Rasulullah saw dan Ahlulbaitnya yg disucikan Allah swt dalam QS Al Ahzab 33.

    “Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa aali Muhammad”

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  21. hamba Allah yang fakir said

    Saudaraku AG yang kusayangi,

    saya ada kutipan dari wejangan dari Syeikh Abdul Qodir Al-Jilany

    “Wahai orang muda, janganlah engkau berputus asa daripada Rahmat Allah ‘Azza wa Jall karena kemaksiatan yang telah engkau lakukan.”

    “Bersihkanlah kotoran dari pakaian agamamu dengan air taubat, dengan taubat yang istiqomah dan ikhlas. Kemudian, harumkanlah pakaian agamamu itu dengan (air wangi) ma‘rifah.”

    Berhati-hatilah engkau dengan kedudukanmu sekarang karena ke arah mana pun engkau menoleh, terdapat hewan-hewan buas yang bisa berpikir sedang berada di sekeliling dirimu, dan pengaruh-pengaruh jahat yang merusak sedang bertindak ke atas dirimu. Lepaskanlah dirimu dari mereka dan kembalikanlah hatimu kepada al-Haqq ‘Azza wa Jalla.

    Semoga bermanfaat.

    HAmba Allah Yang Fakir

  22. hasan said

    Assalamualaikum

    Bacalah Bismillah……….
    Kenali Bismillah………..
    Sempurnakan Bismillah……

    Kebanyakan kita sudah sering membaca Bismillah,Tapi hanya sedikit yang mau belajar untuk mengenali Bismillah,dan adakah dari kita yang sudah menyempurnakan Bismillah???

    Wassalam

  23. kangBoed said

    Teriak Allahuakbar orang itu dengan sombongnya, mana yang akbarnya Allah apa orang itu, di … yang baju … berteriak lahwalla wallaquwatta illa billa dengan sekuat dayanya dipukulkan sekali lagi mana yang tidak mampu dan mana yang mampu,
    kata jika tak manunggal dengan rasa apalah artinya, seindah apapun bila tak ada rasanya bagaikan sayur tanpa garam…
    adanya yang maha besar karena ada yang maha kecil
    adanya yang maha kuat karena ada yang maha lemah
    inilah hukum yang berlaku disini di dunia ini tapi ingat yang kecil mesti tahu diri terserap sama yang besar, yang lemah terserap ma yang kuat bukan sebaliknya
    Salam Persahabatan buat semua

  24. Mazadjie said

    Subhaanallah, alhamdulillah astaghfirullah ..
    Ruuuar biasa … blog ini sungguh tempat berkumpulnya para arifbillah,..
    mohon bantuan dan doanya agar saya diridloi Allah berkenan menjadikan orang yang dapat mengambil manfaat dari keberadaan blog ini, yang sungguh sangat baik untuk tempat musyawarah dan pencerahan (tentu saja selain kita telah berguru kepada seorang mursyid),
    salam hormat dan slaam persaudaraan untuk Mas PJ, Hamba yang faqir dan poro arif billah sekalian yang sempat mampir di blog ini…

    • @Mazadjie

      Hmmm…….. Segala sesuatunya di karenakan Anugrah Allah semata, dan semoga membias kepada kita semuanya yang ada di Pondok PJ ini maupun tetangga2 Pondok PJ ini dan siapa saja yang berada di luar dari Pondok ini. Serta Seluruh Umat Muslim Wal-Muslimah dan juga seluruh Umat Manusia serta meliputi seluruh Sekalian Alam Semesta. Insya….. Allah Berkah dan Rahmat.

      Tiadalah…… saya yang Hina lagi tiada daya upaya ini serta masih jauh dari kebenaran ini…… itu semua berkat dan kehendak Allah semata2

  25. kang kolis said

    terimakasih semuanya

  26. Wawan TBH said

    Assalamu alaikum wr wb.

    Serta salam kangen selalu..

    Alhamdulillah.. berkunjung ke blog ini selalu menyejukkan hati ini..
    terima kasih untuk sdr2ku yg baik semuanya, smg Allah membalas kebaikan dan kesantunan sdr2ku dg balasan yg lebih baik lagi..amien.

    Kalo boleh urun rembuk,
    Sesempurna-sempurnanya kita menyajikan ‘sisi batin’ apapun dalam bentuk ‘tulisan yg zahir’, pastilah itu hanya sebuah etalase/pengantar dari sisi batin yg kita maksudkan, sebab sisi batin yg sebenarnya adalah tersembunyi dalam batin setiap insan itu sendiri..dan tentunya dalam sirr Allah SWT. Wallahu a’lam bi shawwab

    Mas PJ dan Hamba Allah Yang Faqir, mohon koreksi jika ada yg salah..

    Mksh dan salam dalam pengembaraan selalu…

    -wawan TBH-
    http://serambitashawwuf.blogsome.com/

  27. iLo aHMaDiNeJaD said

    Alhamdulillah.. Akhirnya saya bertemu juga dengan blog Ma’rifatullah.. Salam kenal kepada semua saudara disini.. Semoga Rahmat ALLAH selalu tercurah bagi kita semua..

    Memahami AL-QURAN memang tidak mudah apalagi untuk orang-orang awam seperti saya ini.. Kira-kira dari saudaraku disini ada yang tau Guru Ma’rifat yang berdomisili didaerah jakarta dan sekitarnya?? Jika ada yang mengetahui lokasinya dimohon sekiranya saudara disini bisa menginformasikannya kepada saya.. Terima kasih. .

    Wassalam

    • Ihsan said

      Assalamualaikum Wrwb
      InsyaAllah ada di bogor baru blok 9 no 3 didepan masjid Nur al Barru.
      Syaikh Waasi H. Achmad Syaechudin.
      Tareqoh Qodiriah wa Naqsyabandiyah

  28. rizky darmawan said

    assalamu’alaikum……ma’af saya mampir di blog para pengembara hati…entah sampai mana sudah pengembaraannya…mirip sekali para biksu yang bertapa di gunung-gunung….mendengar bisikan hati padahal bisikan setan…kalo agama yg suci ini dipahami dengan hati….waduh-waduh ada berapa macam agama…emangnya islam itu perlu dinilai dengan hatimu….Islam sudah sempurna mas…belajar yang betul ya…. jangan belajar seperti itulah nanti mengembara tetus nda sampe-sampe….ketahuilah Iblis Laknatullahialaih tidak segan menggunakan kata-kata yang manis dan indah untuk menyesatkan manusia dari kebenaran…buktinya moyang kita Adam & hawa diperdaya olehnya lantaran melanggar larangan Alloh mendekati pohon yang dilarang…. Iblis menamakan pohon itu dengan Khuldi…. pohon kekekalan.. supaya terpedaya jadi kalo memakan buahnya akan kekal di surga…WASPADALAH …wallohua’lam

    • Wa’alaikum salam Wr,Wb…..

      Silahkan sering2 mampir ke Pondok ini, untuk memberikan masukkan kepada Kami2 yang masih dalam perjalanan. Dan Anda tentunya sudah pernah bertemu dengan Iblis, sehingga lebih mengetahui tipu daya Iblis ketimbang kami…. Karenanya sekiranya ada yang perlu disampaikan kepada kami maka sampaikanlah…

      Insya Allah kami akan berusaha untuk WASPADA agar Iblis tidak menjerat kami umtuk buruk sangka kepada sesama Saudara. Karena sebagian prasangka itu membawa kepada kemudharatan baik bagi diri sendiri maupun juga bagi orang lain.

      Karena Sesungguhnya Mu’min yang satu dengan yang lainnya adalah bersaudara maka janganlah kalian bercerai berai satu dengan yang lain dan ber TAQWA lah kepada Allah semoga engkau beroleh Rahmat.

      Wallahu A’lam bishowaab

    • herman said

      Wa’alaikum salam Wr,Wb…..

      Janganlah kita senang menyalahkan orang lain karena kebenaran itu hanya milik Allah.

      “Manusia ini tempatnya salah”…jadi lebih baik kita merasa salah sehingga kita selalu waspada daripada kita menganggap diri benar yang akhirnya membuat kita terlena.

      Jika anda mengaku anda benar berarti anda telah merampas Hak Allah meskipun didasari Quran dan Hadist

      Wallahu A’lam bishowaab

    • almaulana said

      Tasawwuf adalah ilmu tentang kenyataan dan keadaan dari pengalaman. Sufi adalah orang yang menyucikan dirinya dari segala sesuatu yang menjauhkan dari mengingat Allah dan orang yang mengisi dirinya dengan ilmu hati dan ilmu pikiran di mana harga emas dan batu adalah sama saja baginya. – Imam Ibnu Taymiyah

      • Tasawuf adalah Ilmu yang mengutamakan Ikhlas, Sabar, Tawakkal dan Ridho dalam pengenalan akan Allah sehingga Amal Ibadah tidak hampa dan sia-sia. Bagaimana mungkin amal ibadah bisa menjamin hidup jika tidak dilandasi Pengenalan akan Allah, mengerti akan Qudrat Iradat Allah sehingga menjadi tentram Hidup dalam Ikhlas, SAbar, Tawakkal dan Ridho.

        Salam Sejati untuk saudaraku Almaulana

    • Hamba yang fakir said

      ass.w.w
      saudaraku Rizky Darmawan,
      Alhamdulillah anda mau meringankan tangan dan waktu untuk menulis komentar anda, ini menandakan bahwa anda memiliki sikap batin untuk membela kebenaran Islam dari sudut pandang dan pemahaman anda tentang Islam. Kebanyakan orang yg tidak mau perduli atas apa yg terjadi dg Islam disekelilingnya.
      Artikel “sisi batin Al Quran” ini memang ditujukan bukan untuk para sufi tetapi memang ditujukan untuk orang-orang yang belum tertarik mempelajari Hakekat.
      Pesan tulisan ini adalah “Jangan-jangan kita tidak tahu kalau tidak tahu” karena itu tolong dibaca dengan tenang tanpa kecenderungan manyalahkan dulu.

      Mengenai memahami dengan hati, itu memang cara yang diperintahkan Allah melalui firman-Nya :
      “Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada” (Al Hajj:46)

      “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati tetapi tidak digunakannya untuk memahami dan mereka mempunyai mata tidak digunakan untuk melihat dan mereka mempunyai telinga tidak digunakan untuk mendengar.Mereka itu seperti binatang ternak bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (Al Araaf:179)

      saudaraku Rizky Darmawan,
      Di dalam memahami agama banyak terjadi perbedaan pemahaman dan itu adalah salah satu dari Rahmat Allah, sehingga masing2 orang termotivasi utk mencari kebenaran yg hakiki.
      Saya sendiri sejak SMU mengalami kebingungan, karena saya termasuk orang yang tidak begitu saja mau mengikuti secara “taglid buta” apalagi soal agama.

      Ceritanya begini:
      Ketika itu saya berpikir: Saya ini kog tidak bisa memilih lahir atau tidak, yg terjadi saya wajib lahir, dan tidak bisa memilih orang tua yg melahirkan saya. Bila Tuhan itu Esa, kog banyak sekali agama; yahudi, kristen, budha, hindu dll. bila Tuhan menetapkan saya lahir dari orang tua Kristen tentu saya akan diajar dan didorong menganut agama Kristen dan di jejali dg doktrin bhw “Kristen adalah agama yg paling benar yg akan menyelamatkan dirimu dunia dan akhirat” Waktu itu saya memilih tidak beragama dulu, walaupun orang tua saya Islam yang taat. Waktu saya mengaku Islam krn kalau mengaku tidak beragama saya takut di tangkap dan hanya ikut solat setiap Idul Fitri krn seisi rumah semua berangkat utk solat Id. Solat yg lain tdk pernah saya kerjakan apalagi puasa. Saur dan bukanya ikut, tetapi diluar rumah saya makan dan minum.
      Bagi saya waktu itu, semua halal, enggak ada yg haram krn toh saya belum memilih agama.
      Agama itu apaan sih? Lalu saya belajar agama kristen Katolik, ikut ke gereja, ikut misa dsb dan bertanya jawab dg ulama katolik.
      Banyak pertanyaan saya, tetapi disini saya ceritakan beberapa pertanyaan dasar mis: apa itu Trinitas, Apakah Tuhan itu laki2? Bila Yesus itu anak Tuhan, kenapa Bukan Adam sebagai asli anak Tuhan, krn tidak beribu dan berbapak, Jawaban yg saya terima, tidak memuaskan saya. Lalu saya belajar Protestan, Ternyata Kristen itu juga banyak mashab dan sekte. Kemudian saya mempelajari Budha, termasuk ke wihara, menjumpai biksunya. di agama Budha juga banyak aliran. Lalu saya mencoba mempelajari Hindu dan saya kunjungi kuilnya, lho Hindu juga banyak aliran.

      Kemudian saya mempelajari agama Islam, yang pertama saya baca adalah Kitab Al Quran, wah, terjemahannya saja ada beberapa macam dan tidak sama persis satu dg yg lain. Tapi saya melihat bahwa isi Al Quran itu lebih bisa saya terima. Mk saya memutuskan memilih untuk menganut agama Islam. Secara khusus saya mendaki gunung Gede di Cisarua sampai dipuncaknya kira-kira subuh. Disitulah saya mengucapkan kalimah Syahadat tanda saya memilih Islam sebagai agamaku. Disitu utk pertama kali saya solat subuh sendiri di puncak gunung, rasanya ya enggak khusyuk tapi saya kerjain saja krn sudah wajib bagi saya untuk solat. Setelah turun gunung saya berusaha mempelajari agama Islam. Saya kumpulkan sebanyak saya bisa buku2 ttg Islam, apa saja, dari golongan mana saja saya tidak pilih-pilih, baik itu dari Kalangan Suni, Syiah, Tarekat.
      Saya juga kaget ternyata dalam agama Islam juga banyak mashab ditambah perbedaan-perbedaan pemahaman sehingga memunculkan banyak aliran pemahaman/sekte baik di kalangan suni, syiah dan lain2nya, mana yg benar nih!
      Selanjutnya, utk Tahap pertama saya konsentrasi membaca sejarah agama Islam, mulai kelihatan deh.. kenapa banyak paham di Islam. Saya memilih tidak masuk mashab dan aliran tertentu sebelum saya pelajari dulu dg seksama. Kitab Quran saya baca berulang-ulang. Ayat-ayat yg Muktamat saya bisa paham, nah… yg mutasyabihat saya enggak ngerti. Maka saya mulai mengunjungi ulama-ulama utk bertanya. Salah satu pertanyaan: Kenapa Surat yg pertama turun y.i: Al Alaq diletakan di urutan ayat no 96, kenapa tidak di awal. dan “bismirobika” itu gimana sih? Jawaban-jawaban yg saya terima waktu itu kurang memuaskan saya.
      Akhirnya saya memilih “back to basic” Hanya mengerjakan yg wajib dan menjauhi yg dilarang.
      Suatu ketika saya tidak bisa tidur sampai tiga hari, krn jengkel, saya berpikir:”ah.. apa salahnya kalau saya solat sunah malam. waktu itu hanya dua rakaat ditambah 1 witir. Eh.. selesai solat saya bisa tidur. sejak itu saya terus menjalankan ibadah sunah berupa “solat lail” karena bila tidak saya kerjakan mk saya tidak bisa tidur. ini saya jalani sampai kurang lebih 2 tahun. Pemahaman saya waktu itu, mungkin solat2 wajib saya masih “rombeng” mk perlu ditambah solat sunah lail.
      Waktu itu dari yg saya baca dan dengar, saya masih menganggap Tarekat itu “sesat”. Suatu malam krng lbh jam 21 saya tergerak solat istiharah,doa saya:”ya Allah, bila menurut-MU saya harus belajar hakekat, sebagai tanda, jumpakanlah saya malam hari ini juga dg Guru yg Engkau tetapkan untukku, aku menghindarkan diri dari tindak memilih.” Lalu saya jalan-jalan keliling kota berdua dg kawan, ketika melewati suatu rumah saya tergerak masuk. Waktu itu sudah jam 10 malam. Ternyata itu adalah rumah seorang syech tarekat Samaniah, saya diceramahi sampai jam 11 malam, terus terang saja saya tdk paham tentang isi ceramahnya yg berisi mengapa wajib bertarekat. Tetapi krn sesuai dg permintaan saya dlm solat istiqarah tadi mk saya mulai belajar hakekat. Terus terang saja pada 2-3 tahun pertama banyak hal yg tidak sesuai dg pemahaman saya sebelum belajar tarekat. Tetapi setelah menjalani “itikaf” selama 10 hari di akhir bulan puasa beberapa kali Allah mulai memberi ilham tentang kebenaran dan mulai bisa memahami beberapa ayat mutasyabihat. Dan saya mulai memahami ucapan sahabat Rasul Ali s.a setelah beliau mengalami -karamullahwajahu- “siapa yg tidak merasa tidak tahu” seperti yg disampaikan oleh saudara kita Almaulana.
      Allah memang memberi petunjuk bahwa Al Quran dipahami harus dengan hati, bukan dengan akal. Akal hanya akan menerima pemahaman yg di-ilhamkan Allah melalui “kalbu”. Bila memahami hanya dg akal saja (dg sangkaan saja) maka sebagian besar sangkaan itu sesat (kesasar).
      Setelah mamahami”Iqra, bismirobika” mk saya terus berjalan mengharapkan ridho Allah.
      Wah udah panjang banget nih, nanti disambung lagi ya?
      Wassalam w.w

      • @Hamba Yang Fakir

        Hmmm………………. Sungguh Uraian yang sangat jelas sekali saudaraku, dan sangat mencerahkan.

        Terimakasih sudah mau berbagi kepada kita semuanya, khususnya saya yang bodoh ini. Sekali Lagi saya ucapkan terimakasih banyak untuk Anda Saudaraku Hamba Yang Fakir.

        O ya, terkadang saya lihat Anda Online di YM, Insya Allah saya akan mampir di YM Anda.

        Wassalam

      • salam kenal dan salam cinta yg sesungguhnya, sungguh suatu anugrah buat saya dpt menemukan blok marifat, yg di kelola oleh mas PJ, kalo dulu saya baru kenal dengan 2 tokoh, namun kini menjadi 3 tokoh di dunia maya ini yg selalu saya kagumi ,dengan tulisan tulisanya ,mas PJ,sufi muda, dan hamba ALLAH yg fakir.
        perkenalkan nama saya abdul haris dari tahuna kep sangihe sulut, kagum saya membaca pengalaman hamba ALLAH yg fakir,sarat dgn pengetahuan dan ilmu ,puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT, yg telah memeilih anda salah seorang hambanya yg telah di karuniakan ilmu hikmah,sebagaimana halnya dengan mas pj dan sufi muda, mohon maaf saya yg maih sangat bodoh ini ikut nimbrung di dlm pembicaraan tentang hati
        ALLAH SWT telah menciptakan kita sebagai mahluknya yg paling mulia dan paling sempurna ,di bandingkan dengan mahluk lainya ,dimana diri kita diciptakan memiliki tubuh kasar berupa jasad, yg berfungsi sebagai rumah bagi hati kita,berbicara masalah hati insan,bila di dlm tubuh kasar kita atau jasmani kita , memiliki indra berupa mata, telinga,mulut, dan hidung ,serta hati, maka demikian pula hal dgn tubuh halus kita, dimana ALLAH SWT , melengkapi juga dgn ,mata bathin yg di sebut bashirun, telinga bathin atau samiun, lidah bathin yaitu mutakalimun,sedangkan hatinya hati adalah lubb.
        Hati bagi jasad adalah jantung , yaitu segumpal daging yg berbentuk buah sanubar, yg berada di balik dada,sedangkan hati bagi ruhani ,adalah fuad , fuad merupakan nyawa bagi hati ruhani , sedangkan Lubb adalah nyawa bagi fuad ,dimana lubb adalah rumah bagi sirnya hati ruhani, sesuai firman ALLAH dlm hadis qudtsi
        INAL INSANA QALBUN WAFIL QALBI SIRRUN WAFISSIRRI ANNA = SESUNGGUHNYA MANUSIA ITU ADA HATINYA ,DAN DIDALAM HATINYA ADA RAHASIA , DAN AKULAH DIDALAM RAHASIA ITU
        Bagi para arifbillah inilah yg disebut kiblat hati, bila dirikita ini di ibaratkan sebuah kapal, maka seorang nakoda kapal, harus memiliki, kompas sebagi panduan arah bagi kapalnya ,agar dia tdk tersesat ,terhadap tujuan perjalanannya , demikian pula dengan kiblat hati, yg berfungsi sebagi titik pusat penyembahan kepada rabbnya , demikian sedikit, kelancangan saya dlm pembicaraan mengenai hati mohon maaf bila tdk berkenan ,karna sesunguhnya, saya masih sangat fakir dlm masalah ilmu hati, mohon petunjuknya,bagi hamba ALLAH yg fakir, juga kpd mas pj sesepuh saya.

      • Ihsan said

        Alhamdulillah inspirational sekali.
        Seperti halnya Al Quran diturunkan kedalam Hati Rasulullah maka seyogyanya hatilah yang dapat memaknainya karena memang sudah diturunkan untuknya.

  29. almaulana said

    “Man Lam Yazuq Lam Yadri” Siapa yang tak rasa tak tahu!

  30. mujahidahwanita said

    Ketahuilah saudaraku….. bahwa jika ingin mengenal akan Allah, maka janganlah anda takut dengan halangan dan rintangan tetapi jalanilah semuanya itu dengan penuh keberanian dan tawakkal/berserah diri kepada Allah, maka Insya Allah anda akan mendapatkan bimbingan dan tuntunan langsung dari pada-Nya.

    Rintangan dan halangan yang terberat pada diri seseorang dalam mencari kebenaran selain Iblis dan Syaiton adalah Hawa Nafsu. Janganlah takut kepada Iblis atau syaiton karena ketakutan itulah yg akan memberikan peluang bagi iblis dan sayiton untuk menjerat kita. Setiap manusia tidak terlepas dari tipu daya syiton dan iblis, Hanya mereka yg Ikhlas kepada Allah dan senantisa ingat akan Allah degan sebenar2 nya ingatan yg tiada putus2nya 24 jam sehari semalam dari mata terbuka hingga mata tertutup dan terbuka kembalilah yg bisa terlepas dari tipu daya Iblis ataupun Syaiton, Karena Allah senantiasa menjaga Mereka. Kedatagan syaitan/iblis atau apapun itu….adalah kerana Qudrat dan Iradat Allah semata-mata, Untuk menguji agar mereka mau kembali menyadari bahwasannya mereka itu manusia yg tiada daya upaya tanpa Qudrat dan Iradat_Nya.”Tak akan begerak sekecil debu pun tanpa Qudrat dan Iradat Allah”.
    Dan untuk bisa mengendalikan Hawa Nafsu, maka langkah awal adalah berdo’a dan serahkan dirimu zahir dan Batin kepada Allah. Apabila engkau telah berserah diri kepada Allah degan sebenar2 nya penyerahan maka Allah yg akan menjamin hidupmu di dunia dan akhirat.

    Jika Allah senantiasa menjaga/dan sdh menjamin hidup mereka dunia akhirat siapakah yg berani mendekat/mengoda/menjerat mereka???

    Semoga saja kita senantiasa di dalam perlidugan_Nya dan kita mau menyadari bahwasannya di kita ini “Wa Laa Hawla Wa Laa Quwwata Illaa Billaahil ‘Aliyyil Adziim”.

    Salam Damai penuh Cinta di dalam Rahmat serta Berkah Allah untuk kita semua….Ammiin.

    • Allah Swt Berfirman : “Sesungguhnya para Kekasih2 Allah itu tiada merasa takut sedikitpun dan tiada pula berduka cita”

      Rosulullah Saw Bersabda : “Laa Takhoof Laa Tahzaan Innallah Ma’ana” Jangan kamu takut dan jangan pula bersedih hati, sesungguhnya Allah beserta kita.

      Salam ke damaian dalam Cinta Kasih Sayang Allah yang meliputi atas tiap2 segala sesuatu

  31. Allah ta’ala berfirman (hadist qudsi) :
    ” Aku bersama orang-orang yang berkeping-keping hatinya demi Aku”

  32. aburahat said

    Sungguh luar biasa penyuguhan sdr kita Hamba Yang Fakir.
    Kita tidak akan dapat mengetahui sisi bathin Firman2 Allah yang terkumpul dalam Alqur’an apabila kita ingin memahami dengan AKAL kita. Untuk memahami makna Firman Allah kita harus berpikir dgn hati (Qulub). Apa saja nikmat Allah tentang pengetahuan Allah akan masukan melalui hati kita. Dan ini telah dibuktikan dengan begitu banyak Firman Allah yang telah disampaikan oleh sdr. kita Hamba Yang Fakir. Dan yang terpenting disini agar dapat memahami harus mendapat petunjuk dari Allah. Jangankan untuk memahami. Untuk membacapun hrs mendapat petunjuk Allah. Dan dalam memahami makna Firman Allah bagi setiap orang tidak akan sama. Tergabtung kearah mana Allah memberi petubjuk.
    Contoh: Ayat BISMILLAHI RAHMANI RAHIM
    Rahman dan Rahim adalah salah satu dari begitu banyak Asma Ulhusnah Allah. Mengapa (sebanarnya saya tdk boleh mengatakan mengapa) bukan Bismillahi Malikil Kudus atau Aliul Adhim dll.
    Disini kita bisa melihat sisi bathin dari Rahman dan Rahim. Pada waktu ayat tersebut turun (sebenarnya ayat itu tidak turun.Karena Malam yang Allah sebut sebagai malam Lailatul Qadri semua firman Allah dalam Alqur’an sudah diturunkan dalam hati Rasul. Jadi yang turun itu adalah perintah utk disampaikan pada umat)Rasul mengulangi sampai 25X. Apakah Rasul tdk paham artinya. TIDAK. Rasul mengulangi sambil membayangkan apakah umat Rasul nanti dapat mengamalkan ayat ini? Karena ayat ini diperintahkan untuk dibaca disetiap memulai kegiatan apa saja dan mengakhiri dengan Alhamdulillah. Sanggupkah umat Rasul mempergunakan ayat ini untuk menyelamatkan dari setiap kegiatan. Atau akan menyesatkan mereka. Bayangkan teman2 satu ayat yang pendek tapi sangat luas makna dlm sisi bathin. Wasalam

    • Hamba Yang Fakir said

      Bismillahirrohmaanirrohiim
      Assalamualaikum wr.wb Saudarku Aburahat,

      Sebelumnya saya mohon maaf, tulisan dan komentar2 saya ini lebih ditujukan kepada saudara2 kita yg masih awam dalam hal hakekat yg mungkin ikut membaca isi blog yg luarbiasa ini.

      Ayat BISMILLAHI RAHMANI RAHIM memang termasuk ayat yang Mutasyabihat (sarat duga), seperti yang anda sampaikan: “Rahman dan Rahim adalah salah satu dari begitu banyak Asma Ulhusnah dari Zat Wajibulujud”. saya yang fakir ilmu ini merasa lebih tercerahkan membaca kalimat ini. Mungkin artinya bisa diperluas: “dengan Nama(yaitu sebutan)Allah yang (mengandung Sifat) Rahman dan Rahim-Nya” Dari yang telah saya baca, kalimat ini bila dikaitkan dengan Surat Ar Rahman rasanya bisa memperjelas maknanya. Dalam surat Ar Rahman 31x ditanyakan: “Nikmat Tuhanmu yang manakah yang telah engkau dustakan” Pada ayat terakhir dalam surat Ar Rahman (ayat 78) tsb ditunjukkan Allah mengenai Nikmat Allah yg telah manusia dustakan. Bunyi ayatnya:”Maha Berkah Nama Tuhanmu yang memiliki Keagungan” Kata -berkah- menunjukkan adanya Nikmat-Nya yang luarbiasa dalam Nama Tuhanmu. Pada ayat ini masih dikatakan “Nama Tuhanmu” nama Tuhan yg mana yg dimaksud ayat ini? secara emplisit ayat tsb telah menunjukkan Nama Tuhanmu yang disebut: Allah.

      Nama-nama yg lain menunjukkan Sifat-sifat dari Zat Wajibulujud Yang Maha Esa. Nama-nama yg menerangkan sifat2 Zat Wajibulujud dapat diterjemahkan/diterangkan. Sedangkan Nama-Nya yg “ALLAH” itu tidak dapat diterjemahkan lagi. Sebutan Allah masih dapat disebut dan terdiri dari huruf Alif,lam,lam,ha. Bila sebutan ALLAH ini diambil huruf alifnya tinggal:lam,lam dan ha, masih menunjuk ke Zat Yang Esa: lailahaillah. Bila dihilangan lagi huruf Lam, tinggal lam dan ha, ini masih menunjuk ke Zat Yang Maha Esa: Lahu kufuan Ahad, bila diambil lagi huruf lamnya,tinggal huruf Ha maka juga masih menunjuk ke Zat Yang Maha Esa :Hu Allah HuAhad” terakhir bila diambil lagi huruf Ha maka tinggal aslinya yang tak berkalam. Situasi ini mungkin bisa dikaitkan dengan Al Anfal ayat:2 “Orang mukmin itu bila disebut Nama Allah bergetar kalbunya” yg berkaitan dg ayat ini adalah ayatIbrahim:27 yang artinya “Bagi orang mukmin (dikalbunya)telah ditetapkan suatu sebutan yang kekal dari dunia hingga akhirat”
      komentar: Yang kekal dari dunia hingga akhirat adalah Allah, maka sebutan itu adalah “ALLAH”

      Kata para”arifin” : Barang siapa yang tahu rahasia ini maka dia telah mendapat Nikmat-Nya yang luarbiasa, barang siapa bila sampai akhir hayatnya tidak tahu rahasia ini maka dia rugi yang sebesar-besarnya. Surat Al Alaq itu menurut para”arifin” adalah ayat hakekat. Peristiwa turunnya ayat pertama “Iqra,bismirobbika” yg dibawa Malaikat Jibril a.s mengisyaratkan adanya pembelajaran Oleh Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW. dimana ketika itu Rasul mengatakan: 3x “Aku tidak bisa” yg kemudian dipeluk Jibril sampai sesak nafasnya. Setelah Rasul memahami “Baca dengan NamaTuhanmu” kemudian Rasulullah SAW berkata:apa yg kubaca? Menurut para”Arifin”, maka turun ayat “Iqra, warobbukalaqram, disini terjadi Rasul memasuki alam makrifat. Tiga belas tahun kemudian Rasulullah SAW diperjalankan Allah ke Arasy dimana sudah tanggal semua amal, ilmu bahkan makrifat barulah Rasulullah Jumpa dengan Zat Yang Maha Suci di Arasy. Mungkin ini maksudnya mengapa Ayat yg pertamakali turun justru di letakkan pada wilayah belakang di susunan surat-surat Al Quran.

      Sekali lagi tulisan maupun komentar saya tidak dimaksudkan ditujukan kepada yang telah berguru, apalagi pd sufi yg telah “advance” tetapi saya maksudkan untuk saudara2ku yang belum mengenal hakekat sehingga termotivasi untuk belajar hakekat, karena mungkin banyak yg masih awam ikut membaca tulisan maupun komentar2 disini.

      Semoga Allah mengampuni saya.

      Wassalam w.w

    • @HinaKelana414

      Syech Abdul Qodir Al-Jaelani pernah mengatakan, dan perkataan Beliau ini juga termuat dalam Kitab “Fathul Ghoibi” Bahwa : “Jika para Hamba2-Nya yang ingin di dekatkan dirinya kepada Allah, maka akan di buat mereka itu “Patah Hati”. Itu semua terjadi agar mereka2 yang “Patah Hatinya” entah dengan sebab apapun, akan membuat dirinya tidak kelain hati (hanya tertuju kepada Allah dengan penyerahan diri) dan akan membuat dirinya semakin dekat dengan Allah.

      Saudaraku @Aburahat, @Hamba Yang Fakir

      Semoga Hadirnya saya di tengah2 kalian ini akan semakin membuat Tali Silaturrahmi diantara kita semakin Erat dan semakin Dekat dalam Kasih Sayang Allah yang tiada batasnya, dan semoga di suatu saat nanti Allah berkenan untuk mempertemukan kita dalam “Dunia Antah berantah”(Bumi) di balik “Dunia Maya” (Cyber-Net) ini…untuk CopDar (Copy Darat), Insya Allah.

      Saudaraku…..Ijinkan saya berada di tengah2 Kalian untuk merangkul kalian dalam satu ikatan Persaudaraan baik dalam Ranah Ilmu, Rasa dan Kesadaran. Walau mungkin kita berasal dari latar belakang yang berbeda (Wadah Penuntutan Ilmu) tetapi dalam Hakikat yang Satu, yaitu Allah Robbul ‘Aalamiiin lah tujuan kita dan hanya kepada-Nya lah kita semua kembali (Inna Lillaahi wa Inna Ilaihi Rooji’uun)

      Sungguh….!, pembahasan dari kalian berdua sangat….sangat mencerahkan dan sangat…sangat….mengagumkan sekali. Itu membuktikan bahwa Allah telah memberi Hidayah yang Luar biasa kepada Kalian berdua, Al-Hamdulillaah.

      Ketika tersingkap akan segala Hijab, maka itu menunjukkan Rohmaan dan Rohiim Allah sungguh2 tiada batasnya. Bahkan sampai kepada Hakikat Asma’ Allah pun telah terurai dengan gamblangnya….Subhaanallah!!!!!

      Hmmm……sampai2 kata2 saja tak cukup untuk di lontarkan dan jika di tuliskanpun maka tiada akan cukup sebanyak 7 Lautan menjadi tintanya, ……Maa Syaa Allah, La Haw La Wa Laa Quwwata Illaa billaah.!!!!!

      Satu Kalimah “Bismillaahirrohmaanirrohiim” ketika tersingkap akan Makna yang terkandung didalamnya, maka Dunia tak akan sanggup untuk menampungnya bahkan Akhirat akan menjadi terang benderang tiada taranya. Karena di dalam Kalimah Bismillaahirrohmaanirrohiim itu telah menjadi suatu Kalimah “Ketetapan” yang tidak bisa lagi untuk dipungkiri.

      Sungguh pada Seluruh Sekalian Alam beserta isinya, segala rahasia di balik itu semua terhimpun dalam 30 Juz Al-Qur’an yang telah di sematkan/dihunjamkan/ditanamkan/ditetapkan ke dalam “dada” Nabi Muhammad Saw sebagai pembawa Rahmat bagi sekaliannya, walau dari kezahiran…. Beliau termasuk “Ummiii” (La Haw Laa Wa Laa Quwwata). Karenanya Allah berfirman : “Apakah belum ku bukakan dadamu…????” (menunjukkan bahwa Allah telah menerangi dengan Nur-Nya ke dalam “dada” Beliau). Dalam peristiwa Nuzulul Qur’an yang disebutkan saudaraku Aburahat bahwa 30 Juz Al-Qur’an telah rangkum di sematkan ke dalam “dada” Beliau, akan tetapi….di karenakan Umat Beliau belum sanggup menerima sekaligus 30 Juz, maka Allah menurunkan Asbaabun Nuzul untuk Umat2nya sehingga berangsur-angsurlah Ayat demi Ayat yang di sampaikan kepada Umat.

      Adapun Batin 30 Juz Al-Qur’an yang tersirat itu yang berada pada diri Nabi Saw, terangkum segala Hakikat2 rahasianya pada Sebuah Surah yang disebut dengan Ummul Qur’an/Ummul Kitab yaitu “Surah Al-Faatihah” sebagai pembuka 7 pintu Syurga dan sekaligus sebagai penutup 7 pintu Neraka, sebagai pembuka dari 7 Martabat, sebagai pembuka rahasia 70 pintu gerbang Ilmu Tuhan yang terangkum dalam 7 Alam yang di nyatakan Tuhan dan masih banyak lagi….Rahasia2 ke Agungan Allah Swt dalam “Surah Al-Faatihah”. Subhaaanallah….Wal-Hamdulillah….Wa Laa Ilaaha Illallaah…Wallaahu Akbar….bi Alfi…Alfi…Alfi…Laa Haw Laa Wa Laa Quwwata Illaa Billaaahil ‘Aaliyyil Adziiim.

      Ke Agungan Allah Swt, sangat …..sangat…sempurna dalam Surah Al-Fatihah tsb, karena di dalam Surah Al-Fatihah itu terdapat INTI DASAR dari segala sesuatu Rahmat, Hidayah, Ma’unah dan Fathurrobbaniii (pembuka Rahasia Hakikat Tuhan). INTI DASAR itu adalah “Bismillaahirrohmaanirrohiiim”.Adapun Bismillaahirrohmaanirrohiim itu terdiri dari 4 Kalimah yaitu : “Bismi”, “Allah”, “Arrohmaan”, “Arrohiim”.

      “Bismi” = “Bi Asmaa’ihi”. Adapun Asmaa’ itu berasal dari kata Sama’ yaitu “Langit”. Langit di sini bukan menunjukkan “tempat yang di atas bumi” tetapi makna dari pada “tempat yang di atas bumi” yaitu…”Maha Tinggi dan tiada satupun yang menyamai ke Maha Tinggian-Nya”.

      “Allah” adalah Nama yang di tetapkan bagi-Nya dari Dunia sampai Akhirat. Nama yang meliputi dan Nama Kebesaran dari Robbul ‘Aaalamiiin. Allah adalah Nama yang tidak bergantung pada Sifat tetapi meliputi akan Zat-Nya, Sifat-Nya, Asma-Nya (yang terangkum dalam 99 Asma’ul Husna), dan juga meliputi Af’al-Nya.
      Para Arifbillah mengatakan bahwa : Kalimah Allah atau Asma’ Allah adalah Hakikat Alam. Karena bermula dengan adanya Alam, maka disitulah Tuhan seru Sekalian Alam, Robbul ‘Aalamiiin menamai akan Diri-Nya Sendiri dengan Nama Allah, sebagai pengejewantahan akan Diri-Nya pada Asmanya yaitu ALLAH yang meliputi sekalian Alam. Intinya adalah : “Jika di sebutkan Asma’ Allah, maka sama halnya menyebut akan Tuhan Robbul ‘Aalamiin. Karena Tuhan Robbul ‘Aaalamiin telah menyatakan akan Diri-Nya pada Asma’ ALLAH”. Karenanya di firmankan dengan Ayat : “Orang2 Beriman itu jika di sebutkan Nama ALLAH, maka akan bergetar Hatinya…..”, bagaimana tidak bergetarrrrrrrrr, sedangkan pada Asma’ ALLAH itu sudah menunjukkan adanya Tuhan Robbul ‘Aalamiiin. Inilah pentingnya bagi seluruh Muslimin wal Muslimat dan seluruh Manusia agar mengerti akan Makna yang terkandung dalam Asma’ ALLAH, agar tidak semata2 mengucapkan saja tetapi juga mengerti dan merasakan Hadirnya Tuhan Robbul ‘Aaalamiin pada Asma’-Nya yaitu : “ALLAH”.

      Kemudian…… Setelah Tuhan Robbul ‘Aalamiin menetapkan dan menyatakan akan Diri-Nya dengan Nama ALLAH sebagai Hakikat Alam dan sebagai penghabaran bahwa Tuhan senantiasa Hadir dalam Kehidupan ini meliputi seluruh sekalian Alam dikarenakan Hakikat Alam dan kehidupan di dalamnya adalah Bi Asmaa’ihi (ALLAH), maka pantaskah……..manusia itu mencari2 Allah..???, pantaskah Manusia itu menghadir-hadirkan Allah…??? pantaskah Manusia itu merasa-rasakan hadirnya Allah…??? Sedangkan Allah itu telah meliputi tiap2 segala sesuatu. meliputi apa saja yang terlihat, meliputi apa saja yang terdengar, meliputi apa saja yang terasakan, meliputi diluar dan di dalam, di atas dan di bawah, dikanan dan dikiri, di muka dan di belakang, bahkan juga….Wa Fiii Anfusikuum Afalaa Tubshiruuun (Dan pada Dirimu sendiri……mengapa engkau tiada memperhatikannya..????) yiatu meliputi : “Bulu, Kulit, Darah, Daging, Urat, Tulang, Otak, Sum2, Penglihatan, Pendengaran, Penciuman, Pengrasa, Nyawa/Jiwa dan apa saja yang ada pada dirinya….Zahir dan Batin, Ruh dan Jasad, juga meliputi Akal, Iman, Hati, Yakin, Tauhid, Ma’rifat dll……dll……dll. Maka NikmatKU yang mana lagikah yang engkau dustakan….????? (Firman Allah Swt).

      Karenanya pentingnya satu kesatuan dalam ILMU, RASA dan KESADARAN agar tidak terjebak dalam sangka wasangka dan keragu-raguan. Karena bermula sangka wasangka maka disitu akan menyebabkan hilangnya ke IMANAN pada DIRI.

      Adapun refleksi dari pada “Arrohmaan” dan “Arrohiimnya” Allah Swt, telah menjadikan dirinya (Hamba) berbudi Pekerti yang Luhur/ber Akhlakul Karimah, Kasih Sayang kepada sesamanya tanpa memandang golongan dan Aliran yang termuat dalam “SARA”. Hablumminannaasnya menjadi jembatan dalam Cinta Kasih Tuhan yang ada pada dirinya dan menjadi rahmat lah ia pada seluruh sekalian Alam.

      Maka mereka2 yang mengerti dalam kesatuan ILMU, RASA dan KESADARAN akan sebagian yang di uraikan di atas tadi walau masih sedikit sekali dari Ilmu Allah Ta’ala yang Maha Luas yang tidak cukup untuk di tuliskan di sini, mereka lah yang telah memaknai Kalimah Bismillaahirrohmaanirrohiim.

      Kesimpulannya adalah : “Ketika Kalimah Bismillaahirrohmaanirrohiim di kumandangkan maka, disitu Tuhan Robbul “Aalamiiin… dalam kalam yang tak berhuruf dan tak bersuara berkata :
      “SESUNGGUHNYA….DEMI KEMULIAANKU DAN KEAGUNGANKU YANG AMAT MAHA TINGGI YANG TIADA MENYAMAI KE MAHA TINGGIANKU, MAKA AKU NYATAKAN DIRIKU PADA NAMAKU “ALLAH” DAN AKU HADIR(ADA) PADA HAKIKAT ALAM YANG MELIPUTI SEKALIAN ALAM DAN JUGA PADA DIRIMU DENGAN RAHMAT KASIH SAYANGKU SEMATA”.

      Semoga Allah mencerahkan jiwa2 kita semuanya dalam ILMU, RASA, dan KESADARAN sehingga terefleksikan pada Diri berupa ke IMANAN dan ke YAKINAN agar berbuahkan TAQWA yang sebenar2nya TAQWA.
      Aamiin Yaa….Robbal ‘Aaalamiiin.

      Wallaahu A’lam Bishowab

      Wassalam
      Pengembara Jiwa yang masih mengembara

      • yadi said

        Assalamu’alaikum Wr. Wb

        Salam kenal Bpk Pengembara Jiwa

        Bapak menjelaskan bahwa Allah SWT meliputi segala sesuatu dan tidak mengenal aliran/ golongan, sedangkan umat membutuhkan kepemimpinan utk semua muslimin dan muslimat/mukminin dan mukminat agar umat bersatu dlm kesatuan perintah. Seperti yg Allah SWT firmankan dlm salah satu ayatnya: …taatlah kpd Allah, Rasul dan Ulil amri minkum…Saya kira Bpk sdh mengenal Allah SWT dan Rasul-Nya. Yang menjadi pertanyaan adalah siapa yg menjadi Ulil amri minkumnya? Mungkin ini menjadi tambahan pertanyaan kepada Bapak/Ibu yg lainnya mengenai figur kepemimpinan umat. Sehingga Islam sebagai agama yg Rahmatan lil’Alamin terwujud.

        Atas pencerahan dan penjelasannya, sebelumnya saya mengucapkan terimakasih.

        Wassalamu’alaikum Wr. Wb

      • Hamba Yang Fakir said

        Subhaanallah, alhamdulillah.
        astaghfirullah ..

        Maha benar Allah dengan semua firman-Nya, Maha Berkuasa Dia dengan semua kehendaknya, Dia meliputi semua ciptaan-Nya.

        Sungguh.. uraian saudaraku Pengembara Jiwa, telah membelah jiwa kami dan sangat mencerahkan. Terima kasih.

        Semoga Allah mencurahkan seluruh kasih sayang-Nya kepadamu. amiiin.

      • Hamba Yang Fakir said

        @pengembara jiwa

        Mohon maaf sebelumnya mengenai YM, saya belum pernah masuk diYM, mungkin namanya sama. Tetapi saya ada di FB dg nama spt di email dg spasi. bila anda search pilih yg berkumis,kaca mata. add-friend saya disana.

        Wassalam

      • @Hamba Yang Fakir

        Hmmm…….Kita adalah saudara, karenanya…semoga Anda, berkenan dan tidak segan2 untuk sering berkunjung kemari ya..di Pondok PJ ini untuk mencerahkan jiwa2 kami dengan Qudrat Iradat Allah tentunya, dimana Hati2 kami sedang dalam kekeringan ini….

        Saya sangat senang sekali dengan Hadirnya Anda di Pondok ini.. Terimakasih Saudaraku.

        Peluk dan jabat erat dari ku

        Saudaramu seberang Pulau
        Pengembara Jiwa

  33. Gama said

    Ass Wr Wb,
    Memang Al Qur’an….adalah bahasa ” NYA ” !!
    Bagaimana akan mengerti yang dimaksud oleh ” NYA ” (yang tertulis tsb), kalau nggak kenal Ilmu NYA ????
    Wassalam,

    • hamba yang fakir said

      Ass Wr Wb,
      @Gama

      Sungguh tepat apa yang anda katakan, karena ada hadis yg mengatakan: “ilmu itu ada dua, ilmu yg di dalam hati itu yg sangat manfaat”

      Wassalam

  34. aburahat said

    @Hamba yang Fakir.
    Anda benar sekali kita tidak mengetahui arti Allah. Sehingga sulit untuk mengenalNya. Cara ubtuk mengenalnya harus melalui sifat2Nya.
    Kita tidak bisa mengenal seseorang atau sesuatu benda kalau kita tidak tahu(mengenal) sifat2nya dulu. Wasalam

  35. Hamba Yang Fakir said

    Ass Wr Wb,
    @Aburahat

    Mempelajari sifat-sifat Allah itu usaha yang sangat baik ,menyadarkan kita atas kefakiran diri kita dan akan menyempurnakan usaha kita dalam berserah diri hanya kepada-Nya dan mengembalikan semua pinjamannya.

    Tetapi kembali ke prinsip “awaludin ma’rifatullah” Awal beragama itu mengenal Allah lebih dahulu baru beribadah. Dalam usaha mengenal Allah bila melalui sifat-sifat-Nya maka justru akan terus menggunakan akal karena ini merupakan ranah ilmu filsafat.
    Keputusan akhir dari filsafat mengenai sifat-sifat Allah adalah “la ilah ha ilallah”

    Merujuk kepada “Man Lam Yazuq Lam Ya’rif” : Siapa yang belum merasakan, maka belumlah mengenal. Bersama es dingin rasanya, bersama api panas rasanya, bersama Allah ada rasanya. dalam ilmu rasa ini justru kita harus menghentikan pikir, tingkatkan “rasa” menuju “nafi-isbat”. Bila belum “mengenal yg mana Allah” lantas apa yg akan di nafikan, apa yg akan di isbatkan. jadinya mengamalkan “Tiada Tuhan selain Allah” jadi ribet, Tuhan-tuhan selain Allah tidak ada, sebab tidak kenal Allah maka Allah juga tidak ada.

    Nasihat “para arifbillah” matikan dirimu sebelum engkau mati, adalah nasihat untuk “hentikan pikir”

    Demikian pendapat hamba yang fakir ilmu ini.
    Wassalam

  36. yadi said

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Sungguh sangat mencerahkan penjesalan bapak-bapak sekalian. Setelah kita mengenal Allah SWT, tentunya dibutuhkan figur pemimpin yg menjadikan umat Islam bersatu sebagai umat Rasulullah SAW, krn fakta yg ada umat ini sprtinya kurang bersatu. Mohon penjelasannya dari bapak-bapak sekalian, siapa yg menjadi figur pemimpin tsb? sehingga Islam sebagai agama yg Rahmatan lil’Alamin terwujud?

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  37. aburahat said

    @Hamba Yang Fakir
    Anda benar awal beragama adalah mengenal Allah
    Saya ingin memberi penjelasan sedikit.
    Bagaimana anda bisa mengenal Allah kalau tidak ada petunjuk kearah itu? Orang atheis mengetahui bahwa ada Maha Pencipta berdasarkan petunjuk ayat2 Allah dialam semesta. Mereka yang beragama (diluar Islam)mencari Zat yang pertama sehingga terjadi alam semesta dengan ayat/tanda disekeliling mereka dan berakhir dengan pernyataan bahwa alam semesta berasal dari sesuatu yang tidak mempunyai Awal dan Akhir dan itu adalah Tuhan.
    Maka apabila kita berdasarkan pemahaman diatas sulit untuk dikatakan AWALUDIN MA’RIFATULLAH.
    Sebab menurut saudaraku: Tetapi kembali ke prinsip “awaludin ma’rifatullah” Awal beragama itu mengenal Allah lebih dahulu baru beribadah.
    Apakah mereka yang tsb diatas berkecimpung dalam ilmu bukan ibadah?
    Jadi saudaraku Hamba yang Fakir kalimat anda diatas diuntukkan bagi mereka yang beriman.
    Apabila kita berbicara mengenai mereka yang beriman, maka orang tidak akan beriman sebelum mengetahui kebenaran. Diamana kita bisa mendapat kebenaran itu? Kita akan mendapatkan dalam Alqur’an berupa Firman2 dari Al HAQ.
    Firman2 itu menjadi petunjuk dalam perjalanan kita mencari dan mengenal Allah. Dan untuk mengenal HAKEKAT Allah adalah dari sifat2Nya.
    Saudaraku mengatakan:Dalam usaha mengenal Allah bila melalui sifat-sifat-Nya maka justru akan terus menggunakan akal karena ini merupakan ranah ilmu filsafat.
    Keputusan akhir dari filsafat mengenai sifat-sifat Allah adalah “la ilah ha ilallah”
    Kata2 saudaraku ini saya tidak sependapat, dimana saudaraku mengatakan apabila mau mengenal Allah melalui sifat2nya justru memakai akal.
    Sekarang saya ingin bertanya Allah itu apa? (karena menurut saudaraku “Allah” itu tidak dapat diterjemahkan/diterangkan). Bagaimana kita mau mengenal sesuatu tapi kita tidak tahu apa yang akan dikenal.
    Allah dalam FirmanNya bersabda panggillah Aku dengan Sifat2 yang Mulia (Asma’ul Husna)
    Kita menikmati Sifat2Nya dengan qalbu dan tidak mungkin menikmati dengan akal. Jadi untuk mengetahui sifat2 Allah tidak perlu dengan akal. Wasalam

    • Hamba yang fakir said

      Ass Wr Wb,
      Saudaraku Aburahat,

      Subhaaanallah….Wal-Hamdulillah,Saudara kita Pengembara jiwa telah membahasnya pada “komentar” dengan dalam dan sejuk, begitu indah, sangat menyentuh… Semoga Allah melimpahinya dengan semua karunia-Nya.

      Beda paham adalah suatu Rahmat-Nya, disini kita sudah mendapat hikmah yang sangat luar biasa yang membuktikan bahwa “Bismillahirrohmaanirrohiim” adalah termasuk ayat yang mutasyabihat, sehingga dapat menarik perhatian setiap insan yang digerakkan Allah membaca blok ini untuk mencari makna hakikinya. Telah kita lihat dalam kehidupan se-hari2 betapa “bismillah” hanya diucapkan di bibir saja, diperlakukan sebagaimana halnya -mantera-.

      Semoga Allah tetap melimpahi saudaraku Aburahat dengan Rahmat-Nya. Amiin..

      Semoga berkenan.

  38. yadi said

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    @Hamba Yang Fakir

    Salam kenal semuanya.

    Bpk Hamba YF, mengingat perjalanan spiritual Bpk sungguh sangatlah luas sprti lintas agama, lintas mazhab dll dan pemahaman Bpk mengenai Hakikat Allah SWT sangatlah dalam seperti yg Bpk ceritakan, pertanyaan saya tsb diatas ditujukan terlebih dahulu ke Bpk.

    Kemudian ke Bpk Aburahat, Bpk Herman, Ibu Mujahidah Wanita, Bpk Sufi Gila, Bpk Hina Kelana dan kpd Bpk/Ibu yg lainnya.

    Atas pencerahan dan penjelasannya, sebelumnya saya mengucapkan terimakasih yg sebesar-besarnya.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  39. @Gama

    Wa’alaikum sala Wr,Wb

    Saudaraku Gama yang diberkati Allah dan di Rahmati Allah.
    Benar sekali apa yang engkau sampaikan saudaraku….bahwa Al-Qur’an itu adalah Bahasa Allah, Kalam Allah, Firman Allah, Suara Allah, Kata2/Perkataan Allah Swt.

    Karenanya mereka2 yang kenal dengan Allah serta tenggelam dalam Lautan Ilmu-Nya lah yang mengerti akan sebenar2nya Al-Qur’an yang tersirat (Batin Al-Qur’an).

    Terimakasih saudaraku….

    @Yadi

    Wa’alaikum salam Wr,Wb….

    Salam Kenal kembali Mas Yadi, silahkan sering berkunjung ke Pondok PJ ini, semoga ada secercah Berkah Allah dalam Nur-Nya yang akan menerangi jiwa2 kita, khusunya saya yang masih dalam tahap belajar.

    Allah memberkati Anda dan kita semua. Aaaamiiiin.

  40. yadi said

    Assalamu’alaikum Wr. Wb

    Salam kenal Bpk Pengembara Jiwa

    Bapak menjelaskan bahwa Allah SWT meliputi segala sesuatu dan tidak mengenal aliran/ golongan, sedangkan umat membutuhkan kepemimpinan utk semua muslimin dan muslimat/mukminin dan mukminat agar umat bersatu dlm kesatuan perintah. Seperti yg Allah SWT firmankan dlm salah satu ayatnya: …taatlah kpd Allah, Rasul dan Ulil amri minkum…Saya kira Bpk sdh mengenal Allah SWT dan Rasul-Nya. Yang menjadi pertanyaan adalah siapa yg menjadi Ulil amri minkumnya? Mungkin ini menjadi tambahan pertanyaan kepada Bapak/Ibu yg lainnya mengenai figur kepemimpinan umat. Sehingga Islam sebagai agama yg Rahmatan lil’Alamin terwujud.

    Atas pencerahan dan penjelasannya, sebelumnya saya mengucapkan terimakasih.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb

    • Wa’alaikum salam Wr,Wb

      Salam Kenal kembali Saudaraku Yadi

      Kemimpinan Besar di Akhir Zaman ini akan segera datang, dan itu pun sudah di riwayatkan oleh Baginda Nabi Muhammad Saw. Terlepas dari siapakah Ia itu, maka yang perlu kita ketahui adalah…bahwa tentunya Ia adalah orang yang di Anugrahkan Ma’rifat pada dirinya sehingga mendapatkan Petunjuk2 dari Tuhannya ttng ke Khalifahannya. Memimpin Umat khususnya Islam dalam persatuan Umat dan menebarkan Rahmat kepada siapa saja juga kepada sekalian Alam.

      Dan Orang yang dimaksud itu adalah orang yang dirawayatkan Nabi sebagai Imam AlMahdi yang akan datang di Akhir Zaman. Dan saat ini tanda2 Akhir Zaman satu persatu sudah terlihat, karenanya walau kita tidak mengetahui siapakah Imam AlMahdi itu, tetapi tidak menyurutkan diri kita untuk terus belajar….belajar…dan belajar agar diri kitapun menjadi Pemimpin yang baik bagi diri kita sendiri dan juga keluarga. “Peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka” (Firman Allah Swt)

      Karena Nabi Saw pernah bersabda : “Bahwa setiap diripun ada Pemimpinyya.” karena itu lah Allah menjadikan Manusia itu sebagai khalifah di muka bumi ini, karena pada dirinya sendiri terdapat Pemimpin yang dapat menegakkan Kalimatullah di Muka Bumi ini dengan Adil dan Bijaksana.

      Semoga berkenan

      Wassalam

      • Hamba Yang Fakir said

        @pengembarajiwa berkata:
        – Karena Nabi Saw pernah bersabda : “Bahwa setiap diripun ada Pemimpinnya.” karena itu lah Allah menjadikan Manusia itu sebagai khalifah di muka bumi ini, karena pada dirinya sendiri terdapat Pemimpin yang dapat menegakkan Kalimatullah di Muka Bumi ini dengan Adil dan Bijaksana.-

        Apakah maksud alenia diatas dapat di kaitkan dengan ayat QS. Al-Hujarat (49) : 7. “Dan ketahuilah olehmu bahwa pada diri kamu ada Rasulullah (Utusan Allah). Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,”

        Wassalam w.w

      • @Hamba Yang Fakir

        Hmmm…yayaya, bisa dikatakan demikian sebagaimana yang saudaraku Pertanyakan. Karena pada setiap diri terdapat Qolb, dan Qolb itu di ibaratkan Cermin (Imam Al-Ghozali), apabila Cermin itu sering2 untuk di bersihkan maka akan kelihatanlah sesuatu dalam cermin itu. Begitupun halnya Hati, jika rajin untuk di bersihkan maka Isyarat2 Tuhan akan lebih mudah di baca…baik yang berhubungan dengan kebaikan2 maupun juga keburukan2. SEhingga akan lebih mudah baginya untuk selalu waspada dalam melangkah dalam hidup ini. Jika demikian halnya…, tentunya Dirinya (Roh) telah memimpin dirinya sendiri agar menjadi Diri yang bijak dan penuh ke Arifan, berbagi kepada sesama, dan menjadi rahmat kepada sekelilingnya.

        Wassalam

  41. yadi said

    @Pengembara Jiwa

    Yg dimaksud adalah Ulil Amri diantara kamu berarti setiap zaman ada pemimpinnya sebelum Imam Mahdi. Apakah Imam Mahdi itu pernah hidup?

  42. @Yadi

    Wallaahu A’lam Bishowaab. Allahu Alimal Ghoibi Wasyahadah.

    Wassalam

  43. sufi gila said

    salam cinta dan damai dalam kasih ALLAH dan kekasih NYA

    CINTA menghubungkan jiwa dengan jiwa melalui rasa …. SEDAP dan DALAM makna yg terkandung dalam buliran huruf yg engkau ketikkan … ya ya ya terima kasih atas hatur hatur yg arif hehehe … sampai jumpa di kehidupan yang jahir …..

  44. aburahat said

    @Yadi
    Anda benar bahwa Ulil Amri berada disetiap jaman dan disetiap kaum( umat) ada Ulil Amri. Mari kita bahas bersama.
    Islam adalah agama yang telah diridhaiNya jadi merupakan agama Allah. Agar mudah dipahami, anggaplah Islam merupakan satu Organisasi besar dan pemiliknya adalah Allah. Karena Allah tidak mungkin berkominikasi langsung dengan makhluk ciptaanNya maka harus ada manusia seperti kita yang melaksanakan misi ini. Karena yang akan menjalankan misi ini mempunyai tanggung jawab yang sangat berat. Maka mereka yang akan menjalankan tugas ini harus bersih dari sifat2 manusia biasa (maksum). Maka Allah mula2 memilih Muhammad Rasulullah SAW berfungsi sebagai Rakhmatan lil Alamin bertugas menyampaikan ketentuan2 Allah yakni menyampaikan berita gembira serta peringatan atas azab Allah dengan tujuan dapat memperbaiki Akhlak manusia agar selamat dunia akhirat.
    Karena Rasul adalah manusia seperti kita maka sekali waktu beliau akan dipanggil oleh Allah SWT.
    Muncul pertanyaan: Siapa pengganti pasca Beliau?
    Pengganti pasca Beliau pasti orang2 yang Allah siapkan dan didik melalui perantara Rasul. Yang pasti Rasul tahu siapa penggantinya karena Allah telah menugaskan beliau utk mempersiapkan kepimpinan selanjutnya. Dan pengganti selanjut Allah juga telah persiapkan. Lihat QS 33:33. Dan berjalan terus sampai akhir zaman. Firman Allah kurang lebih bunyinya: Pada setiap kaum ada yang memberi petunjuk. Wasalam

  45. yadi said

    @Aburahat

    Terimakasih atas penjelasan Bpk, ma’af saya ingin bertanya lagi klo pada zaman Rasulullah SAW Ulil Amri Minkumnya siapa? kan masih ada Beliau SAW.

    Salam

  46. yadi said

    @Pengembara Jiwa

    Bapak mengatakan :…walau kita tidak mengetahui siapakah Imam AlMahdi itu… berarti Allah SWT tidak sempurna dgn citaan-Nya, krn membiarkan manusia dlm kebingungan. Berarti juga Islam sebagai agama yg Rahmatan lil’Alamin tdk akan terwujud.

    Salam

    • Luthfi65 said

      Assalamualaikum wr.wb.

      Salam Kasih untuk semua rekan yang ada di Pondok ini. Salam kenal Mas Yadi, saya Luthfi yang juga masih sama-sama belajar terus untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Dengan tidak mengurangi rasa hormat pada Mas PJ, saya mencoba menjawab pertanyaan mas Yadi, sejauh yang saya ketahui.

      Masalah Imam Al Mahdi ini tidak hanya disebutkan dalam agama Islam saja, tapi agama-agama lainpun menjelaskannya, baik dalam Agama Yahudi, Kristen, Hindu, maupun Budha. Imam Al Mahdi akan datang menjadi pemersatu seluruh umat beragama di dunia. Jadi bukan hanya untuk umat islam saja. Selebihnya saya tidak tahu.

      Pernah saya tanyakan kepada guru, tentang kapan kedatangan Imam Al Mahdi. Beliau menjawab ” Imam Al Mahdi akan segera datang tidak lama lagi”. Beruntunglah karena kita akan menyaksikan kehadirannya, dan akan mendapatkan pencerahan langsung dari sang Utusan Allah.
      Kemudian tentang siapa sebenarnya Imam Al Mahdi. Beliau menjawab “Hanya orang-orang yang telah diberi hidayah oleh Allah yang mengetahui siapa Imam Al Mahdi, nanti kamu akan tahu sendiri. Tanyakanlah kepada hati nurani-mu, karena di situ terdapat kebenaran sejati.

      Mas Yadi, Allah bukannya tidak sempurna dengan membiarkan manusia dalam kebingungan. Justru karena ke Maha Sempurna an-Nya Dia mengatur seluruh kejadian yang ada di alam semesta ini. Hakikatnya, kalau boleh mengutip dari Mas PJ adalah Kasih Allah, Ar Rahman, Ar Rahim.

      Kitab Al Quran juga memiliki sisi yang tampak dan tak tampak (sisi batin), bukan bermaksud membiarkan manusia dalam kebingungan. Atau ada yang mengatakan bahwa Allah tidak adil, karena hanya memberi hidayah pada orang-orang tertentu saja. Gampangnya begini, seandainya kita memiliki 2 orang anak yang sama-sama kita sayangi, namun yang seseorang berbadan kurus dan yang lainnya berbadan gemuk. Apakah adil jika kita memberikan baju yang sama kepada keduanya? Jika kita memberikan baju dengan ukuran kecil, tentu bagi yang gemuk menjadi kesempitan dan tidak bisa dipakai. Sebaliknya jika kita berikan dengan ukuran besar, menjadi kelonggaran dan tidak pantas lagi bagi anak yang kurus. Jadi yang terbaik adalah yang pas bagi keduanya masing-masing.

      Dengan demikian, Mas Yadi kenapa Imam Al Mahdi ini seolah-olah dirahasiakan. Itu karena adanya maksud dan tujuan Allah yang pasti terbaik. Baik di sisi Allah pasti terbaik untuk seluruh umat manusia. Kadang akal tidak mudah memahami kehendak-Nya, karena begitu sangat banyak dan begitu kompleksnya yang diatur oleh Allah, baik yang tampak maupun tidak tampak.
      Sebagaimanapun pandainya akal seseorang, bahkan seandainya seluruh ilmuwan dan cerdik pandai di dunia dikumpulkan bersama-sama tak akan mampu memahami kehendak-Nya. Hanya hati nurani lah yang dapat memahami.

      Otak ini sangat terbatas saudaraku. Kebiasaan kita sejak kecil untuk menggunakan otak itulah masalahnya. Oleh karena itu, mulailah untuk belajar menggunakan hati, sebagaimana Mas PJ katakan bahwa “yang sangat penting dalam memahami ayat-ayat Allah sampai ke sisi batinnya, adalah ilmu hati yang terletak di dalam dada”. Kurangilah dominasi otak, dan belajarlah agar hati (hati nurani) menjadi nakhoda. Insya Allah, kita akan selalu dalam bimbingan-Nya.

      Demikian, penjelasan saya yang agak kepanjangan ini. Semoga bermanfaat.

      Wassalamualaikum wr.wb.

    • @Yadi

      Saudaraku Yadi..!!!!

      Benarlah..bahwa di atas saya mengatakan :

      walau kita tidak mengetahui siapakah Imam AlMahdi itu……..


      Perlu di ketahui..: Bahwa maksud saya, bukanlah kita menyepelekan atau tidak perduli dengan Imam AlMahdi, TIDAK! tetapi.. agar di saat2 ini kita lebih mengutamakan Introspeksi Diri untuk selalu belajar….belajar…dan belajar….agar benar2 menjadi Insan yang bertauhid dan berma’rifat kepada Allah Swt, dan terlebih lagi menuntut Ilmu agar bisa menjadi Rahmat setidaknya bagi diri sendiri, dan keluarga atau lebih luas lagi kepada siapa saja. Mengenai Imam AlMahdi, bukankah itu sudah menjadi Hak Prioritasnya dan Janji Allah..??? Dan adapun bagi mereka2 yang meyakini akan Allah, bahwa Allah sekali2 tidak pernah ingkar akan janji-Nya karena selalu tertanam Ketauhidan di dirinya, tidak akan pernah meragukan akan Janji Allah tsb karena Janji Allah itu adalah PASTI sekali lagi janji Allah itu adalah PASTI!!!

      Jika Janji Allah itu PASTI!!!, pantaskah mereka2 yang bertuhankan ALLAH dan ber Nabikan Muhammad Rosululullah Saw meragukannya..sebagaimana yang Anda sampaikan bahwa : “berarti Allah SWT tidak sempurna dgn ciptaan-Nya, krn membiarkan manusia dlm kebingungan. Berarti juga Islam sebagai agama yg Rahmatan lil’Alamin tdk akan terwujud”.


      Saudaraku….
      Jadilah Pribadi2 yang mawas diri dan senantiasa bijak dalam menyikapi suatu persoalan begitu pula peliharalah diri dari perkataan2 yang membawa kepada kecelakaan diri sendiri, Bukankah Allah berfirman : Barangsiapa yang berbuat kebaikan walaupun sekecil biji zarrahpun, maka ia akan memetik Manfa’atnya, dan barangsiapa yang berbuat keburukan walau sekecil zarrahpun maka ia pun akan mendapatkan Mudhoratnya.

      Kebaikan kembali kepada diri Sendiri, dan keburukan pun akan kembali kepada diri sendiri.

      Silahkan….kita tetap meyakini bahwa Imam AlMahdi itu PASTI akan datang, karena itu adalah Janji Allah yang tidak akan mungkin tidak terwujud, tetapi perlu di ingat, jangan sampai diri kita terlena dari mengingat akan kematian yang bakal datang pada diri kita sedangkan diri kita sendiri tidak mengetahui kapan datangnya. Kalau kita senantiasa selalu dan selalu mengharap2 Janji Allah (yang sebenarnya sudah PASTI), tetapi kita teledor dalam memperbaiki diri dan juga teledor mengingat akan kematian, begitu besok Ajal Menjemput kita, siapa yang dapat menyelamatkan diri kita… apakah Imam AlMahdi dapat menyelamatkan diri kita sedangkan Beliau belum hadir di tengah2 kita.
      Karenanya tetaplah pegang akan JANJI Allah itu dan Yakinilah….kemudian saat2 ini, perbaiki diri dari yang tidak baik menjadi baik dan terlebih baik lagi…sehingga pada saatnya Nanti Beliau (AlMahdi) Hadir di tengah2 kita, kita semua sudah menjadi pribadi2 yang bertauhid dan berma’rifat kepada Allah Swt.

      Semoga Berkenan

      Wassalam

  47. yadi said

    @Luthfi65

    Salam kenal

    Terimakasih atas penjelasan Bpk, berarti anda sepemahaman dgn Bpk Pengembara Jiwa bahwa Imam Mahdi itu rahasia dan tidak pernah hidup. Apakah Imam Mahdi tiba-tiba saja turun dari tempat rahasia (ghaib)? seperti terciptanya Nabi Adam as? mohon penjelasannya.

    Salam

    • @Yadi

      Saudaraku Yadi….

      Jangan terlena ya….dengan perasaan. Karena terkadang perasaan itu dapat membawa diri kepada sangka2, dan sebagian sangka2 itu bukan malah mendekatkan diri kepada Allah tetapi malah menjauhkan diri dari Allah. Anda telah mengatakan apa2 yang saya tidak katakan seperti yang Anda kemukakan kepada Saudara Luthfi65 :


      Terimakasih atas penjelasan Bpk, berarti anda sepemahaman dgn Bpk Pengembara Jiwa bahwa Imam Mahdi itu rahasia dan tidak pernah hidup

      Simaklah baik2 koment saya, bahwa saya tidak pernah mengatakan hal demikian…tetapi saya hanya mengingatkan agar kita kembali menyadari akan Allah yang Maha Kuasa atas tiap2 sesuatu dan apa2 yang di kehendaki Allah pasti terjadi jika telah di tetapkan-Nya, karena itu saya hanya mengatakan : “Wallaahu A’lam Bishowaab. Allahu Alimal Ghoibi Wasyahadah.” Dan saya berterimakasih sekali…dengan apa2 yang Anda sampaikan. Karena setidaknya Koment2 Anda membawa suasana dan warna baru di Pondok PJ ini.

      Tetapi…hendaknya dimengerti bahwa Imam AlMahdi itu telah di gariskan oleh Allah Swt dan telah di sampaikan oleh Baginda Nabi Saw. Maka peganglah keyakinan itu dan sekali2 Allah tidak pernah ingkar akan JANJI. Dan jika Allah bekehendak akan sesuatu, maka cukuplah Allah berkata “KUN” “FAYAKUN”.

      Wassalam

  48. aburahat said

    @Yadi
    Baiklah saudara Yadi. Masalah inilah yang menyebabkan umat Islam kocar kacir speninggal Rasul. Tapi anda meminta secara jelas siapa Ulil Amri dimasa Rasul saya akan katakan walaupun akan terjadi polimik saya siap menghadapi.
    Ulil Amri dizaman Rasul adalah Imam Ali b Abi Thalib as, Imam Hasan b.Ali as dan Imam Husein b. Ali as.
    Sedangkan Imam Mahdi adalah anak dari Imam Hasan Al Asykari yang sudah lahir dan mengalami 2X kegaiban. Kegaiban Terakhir adalah kegaiban besar yang sampai sekarang kita tidak tahu berada dimana.
    Dan melalui Cahayanya ia selalu memberi bimbingan pada umat ini sampai kemunculannya.
    Jabir pernah menanyakan pada Rasul: Bagaimana bisa orang yang gaib memberi petunjuk? Rasul menjawab: Matahari walaupun tertutup dengan awan tapi tetap memberi sinarnya. Wasalam

  49. yadi said

    @Aburahat

    Terimakasih atas penjelasan Bpk, berarti Imam Mahdi pernah hidup dan jelas masa kehidupannya. Apakah hal ini bisa dibuktikan dengan dalil-dalil Al Qur’an dan Al Hadits? sehingga umat Islam tidak bingung lagi.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    • @Yadi

      Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa. (QS,Huud : 49)

      Rosulullah Saw bersabda : “Wahai Ali, kedudukanmu disisiku sama dengan kedudukan Harun disisi Musa, hanya saja tidak ada Nabi sesudahku”.

      Diriwayatkan oleh Muhammad Al-Baqir ra dari Harits bin Naufal Sayyidina Ali bin Abi Tholib ra datang kepada Rosulullah dan bertanya : “Wahai Rosulullah apakah Imam AlMahdi berasal dari para Imam pembawa petunjuk (kita), ataukah dari selain kita..??. Rosulullah bersabda : Tentu dari kita. Dengan Kita Agama ini di tutup sebagaimana dari Kita Agama ini di buka. Kitalah yang menyelamatkan Umat ini dari kesesatan Fitnah, sebagaimana dari kita yang menyelamatkan mereka dari kesesatan syirik. Dari kitalah Allah menjinakkan Hati mereka untuk memeluk Agama ini, setelah permusuhan yang disebabkan Fitnah sebagaimana Allah menjinakkan hati mereka dari kepercayaan mereka setelah permusuhan yang disebabkan oleh kesyirikan”

      Sayyidina Ali Bin Abi Tholib ra berkata : Rosulullah telah mengabarkan kepadaku, Pemimpin2 kebenaran terdiri dari 12 orang dan 9 orang diantaranya adalah keturunan dari Husein.
      Di malam Mi’roj Aku melihat dan menyaksikan, tulisan yang tertera pada Tiang Arsy’ “tiada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah Rosulullah”, kemudian Aku melihat 12 Cahaya dan bertanya, Yaa..Tuhanku cahaya siapakah ini..???. Kemudian ada suara yang memanggil : “Wahai Muhammad, itu adalah cahaya para Imam dari keturunanmu.” Kemudian aku (Sayyidina Ali ra) bertanya lagi…: “Ya..Rosulullah dapatkah Engkau sebutkan nama2 mereka..???” Lalu kata Rosulullah Saw : “Engkau adalah Imam dan Khalifah sesudahku, menunaikan janji2janjiku, dan sepeninggalmu ada Hasan dan Husein menyusul kemudian Ali Zainal Abidin kemudian putranya Muhammad yang di juluki Al-Baqir, lalu di lanjutkan putranya lagi yaitu Ja’far yang dijuluki Ashodiq (Ja’far Ashodiq), lalu Musa yang di juluki Al-Kazhim, lalu Ali yang di juluki Al-Ridho, lalu Muhammad Al-Zakki, kemudian Ali Al-Naqi, lalu Hasan yang dijuluki Al-Amin, dan setelah itu “Sang Penegak (keadilan dan kebenaran)”. Ia (Sang Penegak Keadilan Kebenaran) itu adalah Keturunan Husein. Namanya seperti Namaku, wajahnya yang paling mirip denganku, dan dia akan memenuhi dunia dengan keadilan setelah sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman.

      Selanjutnya… akan disambung dengan Saudaraku Aburahat atau saudaraku Asep, Insya Allah.



      Ya…Allah bagi-Mu lah..segala perkara ke Ghoiban itu dan hanya kepada-Mulah kami berserah diri. Dan Jadikan Kami orang2 yang berserah diri kepada-Mu Ya…Robb, dan jadikan kami orang2 yang tidak menuruti sangka2 kami. karena sesungguhnya sebagian dari sangka2 itu membawa kepada kemudharatan. Dan Engkaulah sebaik2 Pemelihara, kami memohon kepada-Mu Ya…Robb, masukkan lah kami dalam Pemeliharaan-Mu.

      Aamiiin….Aamiiin…Aamiiinnn…Yaa..Robbal ‘Aaalamiiin.

      Wassalam

  50. aburahat said

    @Yadi
    Perlu saya beritahukan saya sekarang berada dlm perantauan dan tdk punya Laptop. Karena cinta saya pada Pondok PJ maka saya berada di Warnet. Saya beritahukan ini agar anda tahu bahwa saya tidak dapat menjelaskan secara terperinci nash yang anda butuhkan umpama dlm Surah berapa dan ayat berapa serta kata2nya jelas (saya tidak hafidz Qur’an) begitu juga mengenai hadits tapi insya Allah saya akan usahakan.
    Saya hanya bisa secara garis besar saja.
    Nash Alqur’an ada firman Allah yang berbunyi kurang lebih mengatakan, bahwa pada akhir zaman akan muncul dari DABAH pemimpin yang akan memimpin dunia.
    Kalau hadits banyak dan insya Allah dlm sehari dua saya bisa tunjukan. Mungkin mengenai hadits saudara kita Asep bisa membantu. Wasalam

    • @Aburahat

      Terimakasih saudaraku atas kepedulianmu pada Pondok PJ ini, dengan bela2in ke Warnet untuk membagi pencerahan kepada sesama saudara2 kita yang lain. Allah memberkati Anda dalam RAhmat dan Kasih sayang-Nya.

      Saudaraku…ma’afkan saya jika saya telah mendahului Anda dalam menguraikan ttng kedatangan Imam AlMadi, dan selanjutnya saya memohon agar kiranya Anda bersedia untuk ikut berbagi pengetahuan pula kepada saudara2 kita yang lain.

      Allah beserta kita

      Wassalam

      • Ardhanto said

        ya Habibullah…….gmn cara DIRI….untuk mengisi DIRI…….menjadi sesosok DIRI….tercermin didalam DIRI…terbukti dalam DIRI di KEHIDUPAN ” Rohmatan lil’allamin “…bisa mengerti akan HAKEKAT….. 5 RUKUN ISLAM…..6 RUKUN IMAN…..Pencapaian ke Baitullah didalam DIRI…..Mohon dengan Hormat Penjelasanannya…..saya yang slalu kurang , fakir,dan slalu kosong didalam DIRI….mengharap dengan sangat penjelasan PENGEMBARA JIWA SAID………..untuk mengisi satu titik didalam diri……..mohon maaf kalau dalam penyampaian dengan bahasa yang kurang sopan…..

  51. yadi said

    @Aburahat

    Semoga Bpk selalu ada dalam lindungan dan rakhmat dari Allah SWT dlm perantauannya dan segera kembali dgn selamat. Saya tunggu penjelasan selanjutnya.

    Penjelasan Bpk tsb sangatlah sesuai dgn fungsi Al Qur’an yg berlaku pada setiap zaman (universal): ketika Rasulullah SAW masih hidup, setelah wafatnya hingga akhir zaman.

    @Bpk/Ibu semuanya

    Saya coba mengambil kesimpulan dan kalau seandainya kurang memadai serta ada kesalahan, dapatlah kiranya Bpk/Ibu sekalian sudi untuk mengkoreksinya dan mema’afkan kesalahan saya, sbb :

    Allah SWT dlm firman-Nya “ …taatilah Allah, taatilah Rasul dan Ulil Amri diantara kamu…”(QS An Nisa: 59). Sesungguhnya ayat ini memerintahkan kpd orang-orang yg beriman untuk mentaati sekaligus yaitu Allah, Rasul dan Ulil Amri.

    Selanjutnya Rasul dan Ulil Amri haruslah maksum. Jika tidak maksum, maka akan terjadi pertentangan diantara ketiganya yakni Allah, Rasul dan Ulil Amri.

    Kalau pemahaman seperti tsb diatas disadari, diyakini dan diamalkan oleh seluruh umat Islam. Insya Allah, kemunculan Imam Mahdi yg dinantikan akan segera hadir ditengah-tengah manusia. Sehingga Islam sebagai agama yg Rahmatan lil’Alamin akan segera terwujud.

    Jadi (mohon ma’af) yg mengatakan Imam Mahdi tidak pernah hidup dan rahasia adalah pemahaman yg keliru dan akan menimbulkan kebingungan bagi umat Islam khususnya dan bagi manusia umumnya.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    • Luthfi65 said

      Assalamualaikum wr.wb

      Saudaraku Mas Yadi yang saya hormati. Maaf saya jadi kurang mudeng. Berarti Imam Mahdi pernah hidup ? Kalau boleh tahu siapa orangnya? Mudah-mudahan ini juga bisa menambah wawasan pengetahuan bagi saudaraku lainnya yang ada di Pondok ini.

      Wassalamualaikum wr.wb.

    • mbahtukul said

      Huaha..ha..ha..ha. Pada bingung kabueh. Aku sih milih SBY. Biar dapet BLT. Lanjutkan..hua..ha..ha

      • @Mbahtukul

        Selamat datang….Mbahtukul di Pondok PJ ini, semoga hari2mu dalam keceriaan selalu.

        Yayayaya…..tidak usah bingung2, nikmati saja hidup ini dengan senantiasa mensyukuri apa2 yang di berikan Gusti Allah pada diri. Terimakasih sekali lagi…atas kunjungannya.

        Wassalam

        Pengembara Jiwa

  52. Ada rasa rindu, lama tak bercengkerama dengan saudara sejatiku Mas PJ, apa kabar semoga Gusti Allah selalu memberikan anugrah atas segala upaya dalam olah rasa, laku prihatin, dan tapa ngrame Mas PJ selama ini.

    saya tertarik sekali dgn kalimat sederhana berikut ini saya sadur :

    “….Dimana Beliau mendapatkan Pengetahuan ini dari pada Karunia dan Anugrah Allah yang datang kepadanya setelah melewati tahapan Ladunni….

    Yah…anugrah Tuhan memang TIDAKLAH GARTIS, semua harus ditebus dengan laku prihatin dengan cara berbuat kebaikan sebanyak-banyaknyanya kpd sesama, sembari mengendalikan nafsu sebaik-baiknya (hamemayu hayuning bawana, sinambi pangruwat ing diyu). Kita berbuat baik, bersabar atas penderitaan, tulus dalam membantu dan menolong sesama, adalah bagaikan menanam “pohon” kebaikan. Jika kita tdk pernah menanam, kita tidak akan mengetam “buahnya” (anugrah agung). Kalimat itu bukanlah sekedar jargon teoretis, maka perlu tahapan LADUNI, sebagai pembuktian konkrit untuk menjadi percaya.

    salam sejati
    salam taklim
    salam asah asih asuh

    == yg masih berguru ==

    • @SabdaLangit

      Begitupun denganku saudara sejatiku Sabda Langit, Rindu terasa dalam Rasa, tapi apalah daya..saat-saat ini saya masih ada kesibukkan di Dunia “Antah Berantah”(Bumi). Ma’afkan jika daku belum sempat menulis Komentar di Pondok Anda, tetapi seperti yang pernah saya katakan beberapa waktu yang lalu bahwa saya tetap berada di belakang Anda untuk mendukung Anda dalam kebaikan2. Semoga Saudaraku SAbda Langit di berikan kemudahan2 dan sehat Wal Afiat sehingga dapat terus memberikan pencerahan2 kepada saudara2 yang lain.

      Salam Hormatku
      Salam Sayangku
      Salam Sejatiku
      Salam Taklimku
      untukmu saudaraku Sabda Langit dan keluarga

      Pengembara Jiwa
      yang masih terus mengembara

  53. Susahnya menjaga hati. Sedangkan ia adalah tempat pandangan Allah. Ia merupakan wadah rebutan di antara malaikat dan syaitan. Masing-masing ingin mengisi. Malaikat dengan hidayah, syaithan dengan kekufuran. Bila tiada hidayah, ada ilmu pun tidak menjamin dapat selamat, sekalipun ilmu diperlukan

    Susahnya menjaga hati. Bila dipuji, ia berbunga. Terasa luar biasa. Bila dicaci, aduh sakitnya. Pencaci dibenci. Bahkan berdendam sampai mati. Bila berilmu atau kaya, sombong mengisi dada. Jika miskin atau kurang ilmu. Rendah diri pula dengan manusia. Adakalanya kecewa. Puncaknya putus asa. Pada takdir yang menimpa, kita susah untuk redha. Ujian yang datang, sabar tiada. Jiwa menderita.

    Melihat kelebihan orang lain, hati tersiksa. Kesusahan orang lain, hati menghina. Bahkan terhibur pula. Suka menegur orang, tapi bila ditegur hati luka. Aduh susahnya menjaga hati. Patutlah ia dikatakan raja diri. Bukankah sifat sombong pakaian Raja?!

  54. yadi said

    @Pengembara Jiwa

    Terimakasih atas penjelasan dan nasihatnya yg sangat bermanfaat bagi saya.
    Seperti yg Bpk katakan…walau kita tidak mengetahui siapakah Imam AlMahdi itu…

    Kata kita artinya saya, anda dan semua yg hadir di pondok ini tdk mengetahui siapa Imam Mahdi itu. Kata tidak mengetahui artinya tidak mengetahui secara keseluruhan kehidupan Imam Mahdi. Mungkin begitu?

    Karena kita tidak mengetahui siapakah Imam Al Mahdi itu, maka saya mengatakan “Terimakasih atas penjelasan Bpk, berarti anda sepemahaman dgn Bpk Pengembara Jiwa bahwa Imam Mahdi itu rahasia dan tidak pernah hidup”.

    Kalau menurut saya ucapan “Wallaahu A’lam Bishowaab. Allahu Alimal Ghoibi Wasyahadah.” Lebih tepatnya dinyatakan pada saat masa keghaiban Imam Mahdi, karena kita tidak mengetahui kapan kemunculannya, hanya Allah SWT yg Maha Mengetahuinya.

    Demikian penjelasan dari saya, apabila ada yg kurang berkenan mohon ma’af yg sebesar-besarnya.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  55. mujahidahwanita said

    Ia(Imam AlMahdi)masih terbungkus rapi oleh Rahasia Tuhan. Di mana keberadaannya dan siapa sebenarnya Imam AlMahdi?

    Kebenaran itu datangnya dari pada Allah, dan hanya Allah lah sebaik2 yang memutuskan tentang kebenaran.
    Imam AlMahdi adalah Pemersatu Pilar Umat Islam
    Dan Ia akan mempersatukan Golongan/Aliran/Mazhab kepada yang satu yaitu Islam Indallah yang berlandaskan Tauhidullah wa Tauhidurrasul dan berpedoman kepada Ajaran yang Lurus…………….

    Beliau akan memurnikan kembali Ajaran dari Rosulullah Saw yaitu Islam tanpa Aliran. Tetapi yang ada hanya satu Islam…. ya… Islam. dengan Mazhab yaitu Mazhab Rosulullah, dengan Tarikat yaitu Tarikatullah, dengan Zikir yaitu Zikrullah dengan Ma’rifat yaitu Ma’rifatullah dan dengan Islam yaitu Islam Indallah…….

    Bangkitlah Tanah Air Ku…
    Bangkitlah Bangsa ku..
    Bagkitlah Negri Ku…
    Bumi Nusantara Indonesia sebagai MERCUSUAR DUNIA di AKHIR ZAMAN…..
    yang ber Budi Pekerti Luhur karena berdasarkan KESADARAN DIRI yang terpandu oleh KESADARAN ZATULLAH yang terbentuk pada KETENANGAN JIWA yang MURNI.

  56. yadi said

    @Bpk/Ibu sekalian

    Seperti apa yg dijelaskan oleh Bpk Pengembara Jiwa sbb :

    Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa. (QS,Huud : 49)

    Rosulullah Saw bersabda : “Wahai Ali, kedudukanmu disisiku sama dengan kedudukan Harun disisi Musa, hanya saja tidak ada Nabi sesudahku”.

    Diriwayatkan oleh Muhammad Al-Baqir ra dari Harits bin Naufal Sayyidina Ali bin Abi Tholib ra datang kepada Rosulullah dan bertanya : “Wahai Rosulullah apakah Imam AlMahdi berasal dari para Imam pembawa petunjuk (kita), ataukah dari selain kita..??. Rosulullah bersabda : Tentu dari kita. Dengan Kita Agama ini di tutup sebagaimana dari Kita Agama ini di buka. Kitalah yang menyelamatkan Umat ini dari kesesatan Fitnah, sebagaimana dari kita yang menyelamatkan mereka dari kesesatan syirik. Dari kitalah Allah menjinakkan Hati mereka untuk memeluk Agama ini, setelah permusuhan yang disebabkan Fitnah sebagaimana Allah menjinakkan hati mereka dari kepercayaan mereka setelah permusuhan yang disebabkan oleh kesyirikan”

    Sayyidina Ali Bin Abi Tholib ra berkata : Rosulullah telah mengabarkan kepadaku, Pemimpin2 kebenaran terdiri dari 12 orang dan 9 orang diantaranya adalah keturunan dari Husein.
    Di malam Mi’roj Aku melihat dan menyaksikan, tulisan yang tertera pada Tiang Arsy’ “tiada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah Rosulullah”, kemudian Aku melihat 12 Cahaya dan bertanya, Yaa..Tuhanku cahaya siapakah ini..???. Kemudian ada suara yang memanggil : “Wahai Muhammad, itu adalah cahaya para Imam dari keturunanmu.” Kemudian aku (Sayyidina Ali ra) bertanya lagi…: “Ya..Rosulullah dapatkah Engkau sebutkan nama2 mereka..???” Lalu kata Rosulullah Saw : “Engkau adalah Imam dan Khalifah sesudahku, menunaikan janji2janjiku, dan sepeninggalmu ada Hasan dan Husein menyusul kemudian Ali Zainal Abidin kemudian putranya Muhammad yang di juluki Al-Baqir, lalu di lanjutkan putranya lagi yaitu Ja’far yang dijuluki Ashodiq (Ja’far Ashodiq), lalu Musa yang di juluki Al-Kazhim, lalu Ali yang di juluki Al-Ridho, lalu Muhammad Al-Zakki, kemudian Ali Al-Naqi, lalu Hasan yang dijuluki Al-Amin, dan setelah itu “Sang Penegak (keadilan dan kebenaran)”. Ia (Sang Penegak Keadilan Kebenaran) itu adalah Keturunan Husein. Namanya seperti Namaku, wajahnya yang paling mirip denganku, dan dia akan memenuhi dunia dengan keadilan setelah sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman.

    Sesungguhnya pemahaman inilah yg harus diyakini dan diamalkan oleh seluruh umat Islam khususnya dan manusia umumnya, karena Imam Mahdi akan muncul dan hadir ditengah-tengah masyarakat dunia untuk menegakkan keadilan yg sebelumnya dipenuhi dgn kezaliman. Sehingga Islam sebagai agama yg Rakhmatan lil’Alamin akan segera terwujud.

    Tentu saja harus ada usaha dan ikhtiar yg berkesinambungan seperti belajar yg terus menerus dgn ilmu pengetahuan lahir dan bathin saperti Makrifatullah, Syari’atullah, Thariqatullah dan Hakikatullah, meningkatkan imam kpd Allah SWT, Amal mahruf nahi munkar, mengetahui perkembangan tekhnologi muktahir, mengikuti perkembangan Islam sedunia dlsb.

    Atas penjelasan dan pencerahan dari Bpk/Ibu sekalian, saya mengucapkan terimakasih yg sebesar-besarnya.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  57. yadi said

    @Pengembara Jiwa

    Sungguh saya agak bingung dengan kolom Balas, sepertinya kalau saya menulis di kolom balas semua komentar akan tampil lagi semuanya, gimana baiknya?

    Salam

  58. yadi said

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    @Mujahidahwanita

    Salam kenal Ibu Mujahidah Wanita, sungguh saya kagum dgn nama Ibu yg menggambarkan siap berjuang untuk kesyahidan.

    Ibu mengatakan: Ia(Imam AlMahdi)masih terbungkus rapi oleh Rahasia Tuhan. Di mana keberadaannya dan siapa sebenarnya Imam AlMahdi?

    Kalau keberadaannya hanya Allah SWT yg Maha Mengetahuinya. Kalau siapa sebenarnya Imam AlMahdi? Ibu dapat membaca penjelasan dari Bpk Aburahat dan Bpk Pengembara Jiwa tsb diatas.

    Saya juga kagum dgn jiwa nasionalisme Ibu. Namun jangan lupa bahwa Islam adalah agama yg Rakhmatan’lil Alamin. Jadi jangan memandang orang itu mazhab, aliran ataupun golongannya apa? Yang penting isi yg diucapkannya apakah sesuai dgn Al Qur’an dan Al Hadits, kalau sesuai maka ambilah.

    Sementara itu dulu yg saya kemukakan, semoga berkenan.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  59. @Yadi
    salam kenal penuh cinta…

    Mengenai Imam mahdi, itu adalah satu daripada rahasia2nya Allah….., mungkin bisa 1000 tahun lagi atau sudah ada saat ini….Hanya Allah dan para kekasihNya yang tahu apakah sudah ada apa belum…Lebih baik kita mmepersiapkan jiwa iman dan taqwa kita dengan sebaik2nya…kosentrasi dan selalu fokus sepenuhnya pada penjalanan iman dan taqwa kita sendiri… sambil tak lupa mengucapakan Shalawat dan salam pada Junjungan kita yang Tercinta Rasulullah SAW, saat ini sudah banyak orang yang mengklaim bahwa dirinya Imam Mahdi….Menurut saya yang rendah ini berusahalah kita semua menjadi insan kamil, bukan untuk imam Mahdi tapi untuk Allah dan Rasul-Nya.

    Wasallam…

  60. pa sajakah indikasi kedatangan Imam Mahdi? Dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam memberikan gambaran umum indikasi kedatangan Imam Mahdi. Ia akan diutus ke muka bumi bilamana perselisihan antar-manusia telah menggejala hebat dan banyak gempa-gempa terjadi. Dan kedua fenomena sosial dan fenomena alam ini telah menjadi semarak di berbagai negeri dewasa ini.

    أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ

    وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا

    “Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)

    Hadits berikut ini bahkan memberikan kita gambaran bahwa kedatangan Imam Mahdi akan disertai tiga peristiwa penting. Pertama, perselisihan berkepanjangan sesudah kematian seorang pemimpin. Kedua, dibai’atnya seorang lelaki (Imam Mahdi) secara paksa di depan Ka’bah. Ketiga, terbenamnya pasukan yang ditugaskan untuk menangkap Imam Mahdi dan orang-orang yang berbai’at kepadanya. Allah benamkan seluruh pasukan itu kecuali disisakan satu atau dua orang untuk melaporkan kepada penguasa zalim yang memberikan mereka perintah untuk menangkap Imam Mahdi.

    يَكُونُ اخْتِلَافٌ عِنْدَ مَوْتِ خَلِيفَةٍ فَيَخْرُجُ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ هَارِبًا إِلَى مَكَّةَ فَيَأْتِيهِنَاسٌ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ فَيُخْرِجُونَهُ وَهُوَ كَارِهٌ فَيُبَايِعُونَهُ بَيْنَ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ

    وَيُبْعَثُ إِلَيْهِ بَعْثٌ مِنْ أَهْلِ الشَّامِ فَيُخْسَفُ بِهِمْ بِالْبَيْدَاءِ بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ

    “Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)

    Saudaraku, sebagian pengamat tanda-tanda akhir zaman beranggapan bahwa indikasi yang pertama telah terjadi, yaitu perselisihan dan kekacauan yang timbul sesudah wafatnya seorang pemimpin. Siapakah pemimpin yang telah wafat itu? Sebagian berspekulasi bahwa yang dimaksud adalah Saddam Husein. Karena semenjak kematiannya, negeri Irak berada dalam kekacauan berkepanjangan. Wallahua’lam bish-showwab. Bila analisa ini benar berarti dewasa ini kita sudah harus bersiap-siap untuk berlangsungnya pembai’atan paksa Imam Mahdi di depan Ka’bah.

    Saudaraku, bila ketiga peristiwa di atas telah terjadi, berarti Ummat Islam di seluruh penjuru dunia menjadi tahu bahwa Imam Mahdi telah datang diutus ke muka bumi. Panglima ummat Islam di Akhir Zaman telah hadir.. . Dan bila ini telah menjadi jelas kitapun terikat dengan pesan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sebagai berikut:

    فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ

    “Ketika kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud 4074)

    Ya Allah, izinkanlah kami bergabung dengan pasukan Imam Mahdi. Ya Allah anugerahkanlah kami rezeki untuk berjihad di jalanMu bersama Imam Mahdi lalu memperoleh salah satu dari dua kebaikan: ’isy kariman (hidup mulia di bawah naungan syariat Allah) atau mut syahidan (mati syahid). Amin…

  61. yadi said

    @Hinakelana414

    Salam kenal kembali Bpk Hinakelana414. Nama anda mengingatkan kpd Wiro Sableng313.

    Bpk mengatakan: …Lebih baik kita mmepersiapkan jiwa iman dan taqwa kita dengan sebaik2nya…kosentrasi dan selalu fokus sepenuhnya pada penjalanan iman dan taqwa kita sendiri…

    Pernyataan tsb adalah salah satunya usaha dan ikhtiar yg berkesinambungan…

    Imam Mahdi adalah wali Allah SWT, sebagai tali penyambung antara langit dan bumi. Silahkan baca kembali penjelasan Bpk Aburahat dan Bpk Pengembara Jiwa.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    • Assalamualaikum….

      Memang benar Imam Mahdi adalah sebagai tali penyambung antara langit dan bumi. Tapi dengan kadar keimanan kita yang masih pasang surut apakah kita akan dapat mengenali ‘Imam
      Mahdi’ yang sejati….

      Lebih baik kita perbaiki keimanan dan tetaqwaan kita kepada Allah ta’ala, agar kita selalu dalambimbingan-Nya agar bisa mengetahui mana yang sejati dan mana yang aspal…

      Kalau boleh saya tau apakah dik yadi dapat membedakan mana yang sejati mana yang aspal..?

      Wasssalam

      • yadi said

        Wa’alaikumsalam…

        Iman yg sejati artinya berpegang teguh (Istiqomah) kepada Al Qur’an dan As Sunnah. Apa yg Allah SWT dan Rasul-Nya perintahkan, maka jalankanlah (Sami’na wa Atha’na)

        Wassalam

      • yadi said

        Ma’af saya salah baca maksud Bpk mungkin Imam Mahdi yg sejati. Kalau menurut saya Imam Mahdi yg sesuai dgn perintah Allah SWT dan Al Hadits Nabi SAW.

        Wassalam…

  62. yadi said

    @Hinakelana414

    Terimakasih Bpk telah menjelaskan secara panjang lebar hadits-hadits mengenai Imam Mahdi. Ini akan menjadikan tambahan wawasan pengetahuan saya dan Bpk/Ibu yg lainnya.

    Saya hanya ingin menambahkan saja hadits dari Rasulullah SAW:

    “Barang siapa meninggal, sedangkan dia tidak mengetahui imam pada zamannya, maka dia meninggal dalam keadaan jahiliah” (HR Musnad Ahmad: 96)

    Hadist ini menggambarkan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kepada kita untuk mengenal imam pada zamannya. Ketika Rasulullah hidup, setelah wafat hingga akhir zaman, sehingga pada saat kita meninggal tidak dlm keadaan jahiliah.

    Jahiliah disini adalah suatu masa yg kosong dari tauhid, kenabian dan akhlaqul kharimah.

    Demikian, semoga berkenan.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    • Al-Mahdi al-Muntazhar (Imam Mahdi yang ditunggu) adalah seorang laki-laki muda dari kaum Muslimin yang berasal dari umat Nabi SAW. Namanya adalah Muhammad Ibn Abdullah (namanya sama dengan Nabi SAW). Al-Mahdi merupakan salah seorang dari khalifah dan pemimpin yang mendapat petunjuk.

      ———-

      Hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan tentang Imam Mahdi AS adalah sangat banyak sehingga mencapai tingkatan hadits mutawatir. Hadits mutawatir adalah hadits shahih yang diriwayatkan oleh suatu jamaah (sekelompok orang) yang tsiqah (terpercaya, hati-hati, dan berkepribadian tinggi). Karena itu mengetahuinya adalah wajib menurut jumhur (hampir semua) ulama, mengamalkannya adalah wajib dan orang-orang yang mengingkarinya dapat menjadikannya sebagai orang kafir.

      Masalah al-Mahdi termasuk dasar pokok yang dibahas, dimana kemunculan al-Mahdi akan terjadi langsung setelah perang Armageddon.

      Siapakah al-Mahdi itu?

      Al-Mahdi al-Muntazhar (Imam Mahdi yang ditunggu) adalah seorang laki-laki muda dari kaum Muslimin yang berasal dari umat Nabi SAW. Namanya adalah Muhammad Ibn Abdullah (namanya sama dengan Nabi SAW). Al-Mahdi merupakan salah seorang dari khalifah dan pemimpin yang mendapat petunjuk.

      Jadi, al-Mahdi ini bukanlah seperti yang diduga oleh kaum Syiah ar-Rafidhah yang menganggap al-Mahdi adalah Muhammad Ibn al-Hasan al-Askari yang akan muncul dari Sardeb.

      Ciri-Ciri al-Mahdi

      Hadits-hadits yang menggambarkan tentang sifat-sifat al-Mahdi adalah:

      1. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi ini) sebelum itu dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia (umur kekhalifahan) berumur tujuh tahun.” (HR. Abu Dawud dan al-Hakim)

      2. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapakku (Muhammad bin Abdullah). Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun.” (HR. Thabrani)

      3. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Yang dimaksud diislahkan di sini adalah bahwa Allah akan memberinya kesiapan untuk menjadi khalifah dan memimpin kaum Muslimin dalam menghadapi huru-hara dan peperangan terakhir.

      4. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Al-Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim)

      5. Telah bersabda Rasulullah SAW, “Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya.” (HR. Muslim dan Ahmad)

      Sebelum membahas bagian selanjutnya tentang tanda-tanda kedatangan Imam Mahdi, perlu dijelaskan bahwa:

      1. Kemunculan Imam Mahdi bukan berasal dari usahanya (Muhammad bin Abdullah) dan bukan pula suatu permintaan darinya. Dan bahkan ia sendiri sama sekali tidak tahu bahwa Allah SWT akan mengislahkannya dalam waktu satu malam. Dan bahwa Allah SWT akan mempersiapkan baginya suatu kaum yang berjumlah sedikit serta tidak punya persiapan dan kekuatan. Kemudian kaum tersebut membaiatnya di Ka’bah, sedangkan ia (al-Mahdi) sendiri tidak menyukai baiat itu.

      2. Kedatangan Imam Mahdi di akhir zaman adalah hal yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT dan telah tertulis dalam Ummul Kitab (Lauhul Mahfuzh), yang mana ia pasti akan muncul. Jadi, kemunculannya adalah seperti kedatangan al-Masih ad-Dajjal, al-Masih putra Maryam, dan keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, serta sisa tanda-tanda kiamat lainnya.

      Oleh karena itu perlu ditekankan bahwa beriman dengan Imam Mahdi adalah wajib dalam syariat dan i’tikad. Karena hadits-hadits yang mengisahkan tentang Imam Mahdi mencapai tingkatan mutawatir.

      [Diringkas dari buku “Umur Umat Islam, Kedatangan Imam Mahdi, dan Munculnya Dajjal” karya Amin Muhammad Jamaluddin.]

  63. yadi said

    @Hina Kelana 414

    Terimakasih atas penjelasannya. Aduh saya jadi bingung nih, knp Imam Mahdi jadi 2 (dua). Menurut Bpk Imam Mahdi adalah namanya Muhammad ibn Abdullah, sedangkan yg lainnya Muhammad ibn Hasan al Askari. Mana yg benar?

    Kalau menurut Bpk bagaimana masa kehidupan Imam Mahdi. Anak siapa dan keturunan yg keberapa dari Rasulullah? Mohon penjelasannya.

    Wassalam

  64. mbahtukul said

    Hua..ha..ha..ha..Masih pada bingung kabueh.

    Kalo nggak salah begini bunyi hadisnya “man mata, walaisa biunikhihi baiah mata mitatal jahiliyah,” barang siapa yang meninggal dan tidak berbaiat khalifah, maka ia mati jahiliyah. Artinya mati kafir.

    Eling..lan waspodo saudaraku, minjem istilah Ki Sabda Langit.
    Wes berkunjung wae pada situs Sabda Langit di http://sabdalangit.wordpress.com/2009/05/19/ilusi-negara-islam. Lanjut..hua..ha..ha..ha.

    Salam sungkem buat Bapak PJ.

  65. hamba yang fakir said

    Saudara kita Pengembara Jiwa berkata: “agar di saat2 ini kita lebih mengutamakan Introspeksi Diri untuk selalu belajar….belajar…dan belajar….agar benar2 menjadi Insan yang bertauhid dan berma’rifat kepada Allah Swt, dan terlebih lagi menuntut Ilmu agar bisa menjadi Rahmat setidaknya bagi diri sendiri, dan keluarga atau lebih luas lagi kepada siapa saja.”

    Saya sependapat dg beliau. Karena kita harus berhati-hati dalam menggunakan jatah umur yg harus dipertanggung jawabkan. Prioritaskan yg paling utama lebih dahulu “tahuhid yg hakiki” agar terhindar dari dosa syirik sekaligus akan mengetahui siapa imamnya saat ini baik yg zahir maupun yg ruhaniah.

    Judul blog “pengembara jiwa” secara emplisit sudah menjelaskan tujuan dari blog ini. Kita sebagai tamu, hendaknya menyesuaikan diri dengan maksud “tuan rumah”

    Semoga saudar2ku berkenan.

    Wassalam

  66. yadi said

    @Hamba yang fakir

    Salam kenal Bpk Hamba YF, saya lagi bingung nih! Mana diantara kedua Imam Mahdi tsb yg benar? Suatu yg mustahil Allah SWT menciptakan dua Imam Mahdi. Mohon penjelasan dari Bpk.

    Wassalam…

  67. aburahat said

    @Yadi and all
    Saya telah menjanjikan kepada saudaraku Yadi untuk memberikan Nash Alqur’an maupun Hadits Rasul. Dan saya menepati janji ini. Mudah2an jawaban saya ini bisa diterima dan bermanfaat untuk semua. Dan siap menerima reaksi teman hehehe.
    Baik saudara Yadi saya akan sampaikan satu ayat dengan teks penuh sedangkan Firman2 yang lain saya hanya tulis nama surah dan nomor ayatnya. Sedangkan untuk haditsnya yang kurang lebih 50 saya sampaikan cukup 3. Maaf kalau anda2 nanti tidak puas.
    I. Firman2 Allah:
    1.QS 27:82 Allah berfirman:” Dan apabila perkataan telah jatuh
    (ketentuan) atas mereka kami ke-
    luarkan makhluk berjiwa (dabbah)
    dari bumi yang akan mengatakan
    pd mereka bahwa manusia dahulu
    tidak yakin kepada ayat2 kami.
    2.Ayat2 yang mengatakan bahwa setiap umat ada saksi.
    a. An Nahl ayat 84 dan 89
    b. Al Qashash ayat 75
    c, Ar Ra’d ayat 43
    3.Ayat2 yang mengatakan setiap umat dizamannya ada pemimpin
    pemberi Petunjuk.
    a. Anbiya ayat 73
    b. As Sajdah 24

    II Hadits Rasul yang menyatakan kegaiban Imam Mahdi
    1. Hadits yang diriwayatkan oleh al-Hafiizh Shadruddin Ibrahim bin Muhammad Himwayini asy-Syafii (644-722H) dalam kitabnya Faraidh as-Simthain dengan sanad2 berakhir pada Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa seorang Yahudi bernama Na’tsal Waikani Aba Imarah menjumpai Rasul SAW dan bertanya kepadanya beberapa hal mengenai ketauhidan, kenabian dan Imamah. Rasul menjawab pertanyaan2 tsb dan ia puas atas jawaban2 Rasul lalu ia berkata:
    “Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah dan engkau adalah utusan Allah dan aku bersaksi bahwa mereka adalah washi2 setelahmu. Sungguh hal ini telah aku temukan dalam kitab2 terdahulu dan merupakan sesuatu yang dijanjikan Musa kepada kami. Jika tiba akhir zaman, muncul seorang Nabi dengan nama Ahmad sebagai Nabi terakhir dan tidak ada Nabi setelahnya dan akan muncul dari keturunannya para Imam yang mulia berjumlah al-asbath (keturunan bani Israil)
    Kemudian Rasul bersabda: “Wahai Aba Imarah, apakah engkau mengetahui al-asbath?” Ia menjawab: “Ya wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka berjumlah 12 orang” Nabi berkata:” Sesungguhnya di antara mereka bernama Lawi bin Arhiyah.” Dia berkata Aku mengenalnya wahai Rasul dia adalah yang Gaib dari bani Israil beberapa tahun kemudian kembali dan menegakkan syariat setelah mempelajarinya. Dia berperang melawan Raja Farithia sehingga dia terbunuh.” Nabi bersabda:
    “Akan terjadi pada umatku apa yang terjadi pada Bani Israil. Sesungguhnya putraku yang ke 12 akan mengalami kegaiban sehingga tak dapat dilihat. Akan tiba pada umatku suatu masa yang tidak tersisa dari Islam kecuali namanya dan Alqur’an hanya tinggal tulisan. Pada saat itu Allah mengizinkannya untuk muncul dan menampakan Islam serta memperbaharui agama.” Kemudia Rasul SAW berkata:”Berbahagialah orang2 yang menyintai mereka, berbahagialah orang2 yang berpegang teguh pada mereka, dan celakalah orang2 yang membenci mereka.” (Faraid as-Simthain jil.2 hal.132)

    2.Nabi bersabda:”Siapa yang mengingkari al Qaim dalam kegaibannya maka ia meninggal dalam keadaan jahiliah” (Kamaluddin hal 413; Kifayat al Atsar hal.66)

    3.Nabi bersabda: “Demi Zat yang mengutusku dengan kebenaran dan sebagai pembawa berita gembira, al Qaim dari keturunanku akan mengalami kegaiban sesuai dengan janji yang dijanjikan dariku padanya sehingga manusia berkata, Allah tidak butuh pada keluarga Muhammad, dan sebahagian lain meragukan kelahirannya. Siapa yang menjumpai masanya berpegang teguh pada agamnya dan jangan memberikan jalan untuk syaithan masuk padanya dengan meragukannya, maka ia akan tergelincir dari agamaku dan keluar dari agamaku” (Kamaluddin hal.51; Isbat al-Hudat jil.3 hal.459). Mudah2an tidak membosankan. Wasalam

  68. yadi said

    @Aburahat

    Terimakasih atas penjelasan Bpk, namun saya lagi bingung ada dua versi Imam Mahdi. Menurut Bpk mana yg benar?

    Wassalam…

  69. aburahat said

    @Hina Kelana 414
    Saya mengharap anda dalam menyodorkan suatu Hadits supaya diseleksi dulu. Alat penyeleksi adalah Alqur’an. Anda mengambil hadits dari Athabrani. Anggaplah hadits tsb benar, lalu bagaimana mengenai Ulil Amri yang Imam ke 11 diakui adalah Imam Hasan Al Asykari. Apakah Rasul yang salah atau Thabrani yang salah. Atau ada penyusupan. Atau Imam Mahdi bukan Imam ke 12 tapi tokoh yang diperkiraan. Tolong anda jelaskan menurut versi anda siapa Imam Mahdi. Apakah dia dari keturunan Nabi atau bukan. Kalau dia keturunan Nabi maka anda akan mengetahui silsilahnya sampai ketemu pada Ali b. Abi Thalib dan Fatimah b. Rasulullah. Kalau bukan, maka Imam Mahdi dari keturunan siapa. Ingat panggilan adalah Imam.Wasalam

    • Assalamu’alaikum wr.wb.

      Anda benar suadaraku aburahat, saya yang salah anggap aja tulisan itu tak pernah ada, saya ga periksa lagi hadis tersebut…memang saya kurang begitu paham tentang imam mahdi, maafkan saya yang bodoh ini…
      Wassalam

  70. sansabila said

    Asslmkm wwbt,saudaraku PJ yg dimulyakan ALLAH.dan semua saudaraku semua yg lg tukar pikiran di pondok PJ senoga dibukakan hijab serta rahmat ALLAH stl.Senang sekali sy baca baca tanya jawab tentang imam mahdi asyik jadinya……..sy terlanjur beli buku tentang imam mahdi tentang dajal ya macamlah macamlah digramediya,tau diinternet ada forum gini gak beli buku dong.Jadi sekrang sy sejak kenal ma PJ sdh gak ke gramediya lg ALHAMDU……..teruskan tanya jawabnya tak ikutin yaa.,,

  71. aburahat said

    @Yadi
    Kalau jawaban saya, (saya bukan Syiah) Karena anggapan sdr Hina Kelana bahwa kalau Muhammad b. Hasan b. Ali dst adalah pendapat syiah. Saya mengatakan bahwa Imam Mahdi adalah: Muhammad ibn Hasan Al Asykari ibn Ali ibn Muhammad ibn Ali ibn Musa ibn Jafar ibn Muhammad Ibn Ali ibn Husein Ibn Ali b. Abi Thalib yang kawin dgn Saydati Fatimah Al Batun binti Rasullah SAW. Wasalam

  72. yadi said

    @Aburahat

    Terimakasih Bpk telah menjawabnya. Jawaban Bpk sama dgn Bpk Pengembara Jiwa. Berarti penjelasan Bpk Hina Kelana414 perlu dikaji lagi kebenarannya. Saya pikir juga Imam Mahdi versi Bpk Hina Kelana414 tidak jelas silsilahnya dan masa kehidupannya.

    Wassalam…

    • Iya saya benar2 salah, itu saya ambil dari buku syiah….maaf yyaaa, imam mahdi versi Mas Aburahat lah yang benar…

      Masya Allah masalah Imam Mahdi benar2 rumit….Insya Allah semoga saudaraku Yadi dan yang lain menemukan pencerahan-Nya

      • asep said

        Assalamu’alaikum…

        Salam kenal sdrku Hina Kelana414. Anda mengatakan :

        Iya saya benar2 salah, itu saya ambil dari buku syiah….

        Apakah anda yakin dengan kebenaran pernyataan anda itu?

        Wassalamu’alaikum…

  73. almaulana said

    @hinakelana414

    Saudaraku mari kita serahkan segala sesuatunya pada Allah, biarlah mas Aburahat dan sang PJ yang lebih mengerti dan lebih ahli dalam permasalahan siapa sesungguhnya Imam Mahdi, yang akan menjawab permasalahan ini.
    Saya juga kurang paham akan masalah ini hanya tau sedikit….

  74. @Teruntuk Saudara2ku Semuanya yang selalu dalam Rahmat Kasih SAyang Allah.
    Wabil Khusus Saudaraku….
    @Aburahat
    @Hamba Yang Fakir
    @HinaKelana414
    @Almaulana
    @Yadi
    Semoga segala petunjuk2 dan Hidayah Allah senantiasa mengalir pada Qolb dan bercahaya dengan Nur yang membawa Rahmat kepada sekalian Alam.

    Bismillahi Wabillahi Waminallah….Laa Hawlun Wa Laa Quwwatun Illaa Billaahil ‘Aliyyil Adziiim

    Saudara-saudaraku semuanya….
    Perkenankanlah saya berada dalam pelukan kalian semuanya, agar kiranya kita semua bisa sama2 merangkul satu dengan yang lain. Saling berjabat tangan yang Erat dan menyatukan Rasa Kesadaran dalam Cinta Kasih untuk memperkokoh Tali Silaturrahmi diantara kita. Dan setelah itu bersama2 kita ikrarkan dengan sepenuh Jiwa dalam getaran2 Qudrat Iradat Allah dengan di dasari Satu Penyaksian bahwasannya “Asyhadu Anlaa….Ilaaha Illallaah, Wa Asyhadu Anna Muhammadarrosuulullaah”.

    Saudara-saudaraku yang di Rahmati Allah….
    Mengimani dan Meyakini sesuatu adalah suatu keharusan, karena… itu adalah sebagian dari pada Fitrah Manusia. Apalagi jika yang di Imani dan di Yakini itu adalah sesuatu yang sudah jelas di nyatakan Allah dalam Firman2-Nya dan juga disabdakan oleh Baginda Nabi Saw, bukan hanya menjadi suatu keharusan tetapi menjadi suatu kewajiban untuk mengimaninya dan meyakininya.

    Sesuatu yang di Imani dan di Yakini akan di bawa sampai Mati dan bahkan sampai ke Robbul Jaliil.
    Jika apa2 yang di Imani dan di Yakini itu tidak di dasari Oleh ketauhidan dan ke Ma’rifatan…maka keimanan dan keyakinan itu hanyalah sebatas di “Kertas” saja. dan “Kertas” itu tidak kekal bakal hancur dan musnah, maka siapa2 yang beriman dan berkeyakinan pada sesuatu yang tidak kekal bakal hancur dan musnah maka iman dan yakinnya adalah “HAMPA” dan “KOSONG”.

    Karenanya…di Pondok PJ ini, sesuai dengan tujuan Blog ini di buat, adalah sebagai sarana dalam mencari pengetahuan2 ttng Kebenaran dari segi Ilmu ke Tauhidan dan ke Ma’rifatan. Agar kita semua yang berkecimpung di dalam Pondok ini bisa sama2 belajar untuk “Menemukan Cahaya Abadi di dalam Lautan Tauhid dan Tasawuf”sehingga tidak menjadi diri2 yang mengaku2 beriman, mengaku2 yakin, mengaku2 taqwa….padahal sesungguhnya.. imannya,yakinnya dan taqwanya “HAMPA” dan “KOSONG”

    Pengetahuan Apapun yang telah di kuasai, Kitab apapun yang telah banyak dipelajari, jika yang teraplikasi dalam dirinya masih bermain di Hafalan dan Bacaan, maka setinggi apapun ilmu yang di kuasainya, sebanyak apapun kitab yang dipelajarinya maka tidak akan bisa menyelamatkan dirinya.

    Jika semakin banyak pengetahuan Ilmu dan telah banyak Kitab yang dihafal tetapi….hati masih gampang goyah dan bimbang ttng Kebenaran2 maka dimanakah…Tauhid dan Ma’rifatnya kepada Allah..???

    Karenanya….pupuklah Hati dengan Tanaman2 ke Tauhidan dan ke Ma’rifatan, itu terlebih utama dan terlebih Mulia bahkan sangat….sangat….Wajib bagi setiap Diri agar tidak terjebak oleh dilema Kehidupan Dunia dan apa2 yang ada di dalamnya.

    Silahkan….Kaji dan Cari Pengetahuan ttng Kehidupan Dunia dan apa2 yang ada dalam Kehidupan Dunia ini, tetapi jangan sampai kita terlena..dengan pengetahuan tsb. Karena jika tidak kokoh Tauhid, maka tidak mustahil apa2 yang diketahui tadi hanya sebatas pengetahuan yang membawa perselisihan.


    Lalu bagaimana Tauhid dan Ma’rifat memandang dan menyikapi ttng Imam AlMahdi..???
    Dan Bagaimana seharusnya….mereka2 yang telah berjalan di jalan Tauhid dan Ma’rifat tadi menyikapi….perbedaan pendapat ttng Adanya Imam AlMahdi…???

    Saya Rasa itu yang perlu kita diskusikan…dan perlu kita cari solusinya… agar bisa bermanfa’at baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Karena Imam AlMahdi pun PASTI Orang yang bertauhid dan ber Ma’rifat kepada Allah

    Silahkan…saya kembalikan ke FORUM ke Saudara2 yang lain untuk mendiskusikannya…dari sudut pandang Tauhid dan Ma’rifat.

    Terimakasih…untuk saudara2ku semuanya…

    Allah beserta kita

    Wassalam

    • Terima kasih banyak mas PJ tercinta….apa yang dikatakan mas adalah sangat benar, yang penting adalah selalu bermujahadah besar2an membenahi hati, jiwa, saya yang hina ini memang selalu dikalahkan oleh hawa nafsu, sesungguhnya musuh terbesar adalah nafsu diri
      maafkan saya yang hina ini…

      • almaulana said

        @hinakelana414

        Salam…
        Wahai saudaraku, Janganlah kamu menjadi orang yang bangkrut sebab amalmu, dan jangan pula batinmu dalam keadaan kosong dari dzikir pada Allah. Yakinlah bahwa ilmu semata tidak mungkin bisa diandalkan. Contohnya, seandainya seorang laki-laki gagah di tengah gurun sendirian memiliki sepuluh pedang India yang sangat ampuh dan beberapa pusaka lainnya. Laki-laki itu dikenal pemberani dan jago perang. Kemudian seekor singa yang sangat besar menghampirinya dan siap menerkamnya. Apa pendapatmu, apakah senjata-senjata yang hebat itu mampu mencegah laki-laki itu dan terkaman singa jika ia tidak menggunakan dan menghantamkannya kepada singa? Sudah pasti senjata-senjata itu tidak mampu melindunginya kecuali dengan digerak-gerakkan. Demikian juga jika seseorang telah membaca 100.000 masalah ilmiah dan berhasil menguasainya. tetapi tidak mengamalkannya, maka ilmu-ilmu itu tidak akan memberinya manfaat kecuali dengan mengamalkannva. Contoh lain. jika seseorang sakit kuning, dan ia mengetahui bahwa kesembuhannya hanya dengan ramuan obat tertentu yang telah dikuasainya, maka ia tidak mungkin sembuh kecuali dengan meminum obat itu.
        Seandainya kamu telah belajar puluhan tahun, membaca banyak buku dan menguasai berbagai macam ilmu, lalu kamu menyimpan kitah-kitab sebagai bahan koleksi pribadi, maka semua itu tidak akan menolong dan menjadikanmu mendapatkan manfaat kecuali dengan mengamalkannya.

        Wassalam

  75. mujahidahwanita said

    Mas PJ yg baik…izinkanlah saya wanita yg bodoh ini masuk ke dalam Rangkulan dan Zabat erat tangan anda dan saudara2 yg ada di sini…“Asyhadu Anlaa….Ilaaha Illallaah, Wa Asyhadu Anna Muhammadarrosuulullaah”. Tetapi sayang kita bukan muhrim, saya hanya akan terus mendo’akan dan mendukung untuk mas PJ terkasih. Semoga kita semua di berikan jalan kebenaran untuk menuju ke kepada tauhid dan mari’fat yg sesungguhnya hingga sampai kepada KEBENARAN yg SEJATI.

    Wahai saudara2 ku bersatulah kita di dalam kebenaran yg haq…

    Salam

  76. yadi said

    @Bpk/Ibu sekalian

    Terlebih dahulu saya memohon ma’af yg sebesar-besarnya, apabila kehadiran saya di pondok ini telah mengganggu ketenangan dlm diskusi tentang Tauhid dan Ma’rifat Bpk/Ibu sekalian.

    Bukan maksud dan tujuan saya untuk merenggangkan tali silaturakhmi Bpk/Ibu sekalian. Sesungguhnya saya ingin mencari kebenaran siapakah Imam Mahdi itu yang sebenarnya? krn Rasulullah SAW bersabda:

    “Barang siapa meninggal, sedangkan dia tidak mengetahui imam pada zamannya, maka dia meninggal dalam keadaan jahiliah” (HR Musnad Ahmad: 96)

    Banyak hadits yg berbeda dalam teks dan periwayatannya, namum intinya sama yaitu Rasulullah SAW mewajibkan kepada kita untuk mengetahui dan mengenal imam pada zamannya, supaya kita tidak mati dlm keadaan jahiliah.

    Kalau kita mati dalam keadaan jahiliah maka tauhidnya, ma’rifatnya, shalatnya, zakatnya, puasanya, jihadnya dsb. Pendek kata semua amal ibadah kita tidak akan diterima disisi Allah SWT dan Rasul-Nya.

    Apabila kita merenung dan mengkaji lebih dalam lagi bahwa ternyata ada 2 (dua) versi sejarah/risalah Islam seperti contoh dua versi Imam Mahdi tsb diatas.

    Kemudian karena cinta dan kasih sayang saya kpd Bpk/Ibu sekalian khususnya dan umat Islam umumnya, maka saya angkat kepermukaan mengenai Imam Mahdi. Semoga Bpk/Ibu sekalian dapat mengambil hikmah didalamnya.

    Khususnya kepada Bpk Pengembara Jiwa sebagai pemilik blog, sekali lagi saya mohon ma’af yg sebesar-besarnya kalau ada kata-kata yg kurang berkenan dan tidak pada tempatnya.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  77. aburahat said

    @All
    Bismillahi ArahmaniRahim. Allahumma Shalli Ala Muhammad wa aali Muhammad.
    Saya mengucapkan Syukurhanya pada Allah Rabbul Alamin, kemudian saya sangat berterima kasih pada saudara kita Pengembarajiwa yang telah membuka pondok ini demi untuk kita memasuki tingkat atau maqam
    yang Allah harapkan dari kita. Yaitu mengenal Maha Pencipta dengan segala Sifat2 yang Maha Agung.
    Maka untuk ini kita panjatkan doa untuk saudara kita Pengembara Jiwa dan kita semua dalam pondoknya:
    Allahumma dina min indika, wa afidh alayna min fadhlika, wan syur ‘alaina min rakhmatika, wa anzil alayna min barakaatika. Subhanaka laa ilaaha illa anta faghfirlana dzunuubana kullahaa jamii’an fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba kullahaa jamii’an illaa anta. Amin yaa Rabbal Alamin.
    Sebenarnya sudah lama saya ingin menyumbangkan pengetahuan saya soal kema’rifatan sebagai amanat Allah yang ditipkan pada saya, tapi waktu belum tepat. Tapi apa mau dikata apabila Allah berkendak ada saja jalan menuju kesitu. Untuk ini saya berterima kasih kepada saudara saya Hamba Yang Fakir dan saudara saya Yadi.
    Saudaraku Hamba Yang Fakir membuka jalan dengan Hakekat Alqur’an sedangkan saudaraku Yadi membuka dengan Hakekat Ahlulbait Rasul.
    Penggabungan antara keduanya merupakan tahap pertama menuju Ma’rifat Hakekat Allah. Mengapa demikian?
    Alqur’an adalah Nur Kebenaran dan yang menyampaikan dan menjelaskan adalah mereka2 yang telah disucikan dari segala dosa sehingga selalu dalam kebenaran. Jadi Nur Kebenaran dibawa oleh mereka yang benar.
    Oleh karena itu ke-dua2nya tidak bisa berpisah sesuai hadits Rasul yang shahih dan mutawati yang diriwayatkan oleh:
    Muslim dalam kitab shahihnya, bab fadhail Ali bin Abi Thalib juz 2 hal 362 dan pada naskah yang dicetak bersama syarahnya pda juz 15 hal.180 yang dimuat oleh banyak Ulama antaranya:
    1.Mushabih as-Sunnah juz 2hal 278.
    2.Tafsir Ibn Katsir Dar Al-Ma’rifah juz 4 hal 113
    3.Ahmad bin Hambal dalam Musnadnya juz 4 hal 367 dan 371
    4.Albahaigi dakam kitanya al-I’tiqad hal 163 dan kitab sunannya juz 1 hal 113.
    Dan masih banyak lagi perawi2 hadits ini yang berbunyi.
    Diriwayatkan dari Zaid b Argam, ia berkata:” Pada suatu hari Rasulullah SAWW berdiri dihadapan kita sisebuah tempat yang bernama Ghadir Khum seraya berpidato. Maka beliau memanjatkan puja dan puji atas Allah SWT menyampaikan nasehat dan peringatan. Kemudian beliau bersabda; Wahai manusia semua! Koranya telah dekat saatnya aku akan dibawa pergi secepatnya dan aki telah berpesan padamu sebelum ini demi melepaskan tanggung jawabku padamu. Ketahuilah! Aku meninggalkan bagimu dua pusaka agar kalian tidak sesat, Yakni Kitabullah dan Itrahku yaitu Ahlulbaitku” (*Lalu beliau mengangkat tangan Ali b. Abi Thalib) sambil berkata ” Inilah Ali bersama Alqur’an dan Alqur’an bersama Ali tiada akan berpisah keduanya sampai datang menghadapku di Telaga Haud”
    Dan masih banyak lagi hadits yang makna tdk berbeda tapi teks berlainan.
    Atas dasar hadits ini maka setiap kita ingin maju untuk ma’rifat Hakekat Allah maka kita harus ketahui dulu hakekat Alqur’an dan Haket Rasul dngan Ahlulbaitnya.
    Saya hanya mampu membuka wawasan anda2 untuk memulai mendalami hakekat Alqur’an. Sedangkan Petunjuk adalah ketentuan Allah.
    Beberapa hari yang lalu kita ada menyerempet sedikit mengenai ayat Bismillahi Arahmanni Rahim, untuk menjernihkan hati kita memasuki hakekat Alqur’an.
    Sekarang saya membawa satu ayat lagi. tetap pendek yakni: Ud Uu nii astajab lakum. Yang artinya:Mintalah padaKu pastiKu Kabulkan. Ayat ini umum dan saya rasa semua tahu. Kalau kita lihat atau mau mempergunakan ayat ini, maka seperti ayat Muhkamat yakni jelas. Tapi kalau kita perhatikan hakekatnya menjadi Muhtabisyat.
    Mari sama2 kita bahas: Dalam ayat ini ada 2 subyek yakni yang meminta dan yang mengabulkan. Kedudukan yang meminta ada 3 golongan begitu juga yang mengabulkan ada 3 cara. Kita akan memulai dengan yang meminta:
    1.Mereka meminta karena kebutuhan mereka
    2.Yang meminta demi menyatakan kerendahan Diri
    3,Meminta tapi ia tidak butuh
    ad.1 Mereka yang ada pada kelompok pertama dalam memohon memerlukan 5 W dan 1 H yakni
    a.Apa yang diminta. b.Kapan diminta.c.Dimana harus meminta. d,Mengapa meminta.e.Kepada siapa meminta f.Bagaimana meminta.
    Dan untuk golongan pertama ini biasanya pemberian ditangguhkan. Golongan I meminta untuk kebutuhannya. Apakah Allah tidak tahu kebutuhan hambanya. Pemberian Allah mendahului kebutuhan kita. Setiap makhluk sudah ditentukan rezikinya. Mengapa tidak mensyukuri dengan nikmat yang Allah telah berikan? Ingat apabila kita tidak mensyukuri nikmatNya akan dicabut, tapi apabila mensyukuri akan ditambah
    Perlu saya beritahukan Nikmat yang ditambah dan dikurangi bukan berupa materi tapi kenikmatan yang kita rasakan. Contoh dihadapan kita makanan hanya nasi dan garam, apabila kita pintar bersyukur maka makanan tersebut terasa nikmat. Kalau kita tidk pandai bersyukur maka walaupun ada ber-macam2 makanan yang dihidangkan kita tdk merasa nikmat.
    Nah mereka ini Allah mencoba dengan perasaan selalu dalam kekurangan.
    Saudara2ku sekalian saya sementara istirahat dulu. besak saya akan sambung karena penjelasan terhadap hakekat ayat tsb msh perlu dilanjut, dan apabila anda2 kehendaki. Wasalam

  78. asep said

    Assalamu’alaikum…

    Atas permintaan sdr Aburahat dan sdr Pengembara Jiwa, saya coba untuk menyajikan nash Al Qur’an dan Hadits yg ada hubungannya dgn kehidupan Imam Mahdi as. Mungkin hanya garis besarnya saja, sebagai berikut :

    Masa kehidupan Imam Mahdi as, ada 4 Fase :

    Fase pertama, yaitu sejak kelahiran pada thn 255 H hingga kesyahidan ayah beliau Imam Hasan Askari as pada thn 260 H. Imam Mahdi as pada saat itu berusia kira-kira 5 thn.

    Fase kedua, yaitu sejak ayahnya wafat thn 260 H hingga berakhirnya masa kegaiban pendek (Ghaib Sughra) pada thn 329 H. Fase ini berjalan kurang lebih 70 thn.

    Fase ketiga, yaitu sejak masa kegaiban panjang (Ghaib Kubra) dimulai sejak wafatnya wakil beliau yg keempat pada thn 329 H. Fase ini berlangsung hingga hari kemunculan beliau yg akan membangun kondisi politik dan sosial yg baru.

    Fase keempat, yaitu pada masa kemunculan yang dimulai sejak berakhirnya masa kegaiban panjang (Ghaib Kubra) dan ini adalah janji pemerintahan mahdaniyah yang mendunia seperti yg dikabarkan dalan nash-nash Al Qur’an dan hadist Nabi saw.

    Imam Hasan Askari as kepada Imam Mahdi as yg masih kecil, ketika mau shalat di akhir hayatnya. Beliau berkata :

    “Berilah kabar gembira wahai anaku, engkau adalah Shahib az-Zaman, engkau adalah al-Mahdi, engkau adalah hujjah Allah di atas muka bumi ini, engkau adalah anaku dan washiku, engkau terlahir dariku dan engkau adalah Muhammad bin Hasan bin Ali bin Muhammad bin Ali bin Musa bin Ja’far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib. Rasulullah saw menjadikanmu sebagai puteranya dan kau adalah imam terakhir dari para imam yang suci dan Rasulullah saw telah membawa berita gembira mengenaimu, beliau yang memberi namamu dan menjulukimu seperti itu. Ayahku telah berjanji kepadaku dari ayah-ayahnya yang suci (shalawat dan salam Allah tertuju pada Ahlulbait) sesungguhnya Tuhanku Maha Terpuji dan Mahamulia. Kemudian Hasan bin Ali pun meninggal-salam sejahtera bagi mereka seluruhnya” (Al Gaybah Syech Thusi hal 165)

    “Agama ini akan terus tegak berdiri sampai datangnya hari kiamat, sehingga datang kepadamu dua belas khalifah (imam), yang semuanya berasal dari suku Quraisy” (Muslim III hal 1453, Bukhari III hal 101, Turmudzi IV hal 501)

    Imam Mahdi as sebelum masa kegaiban panjangnya (Ghaib Kubra), berkata:

    “Hendaknya setiap orang diantara kalian berbuat sesuatu yang mendekatkan kecintaan kepada kami, menjauhkan diri dari hal-hal yang kami tidak sukai dan kami benci. Sesungguhnya perkara kami adalah perkara yang mendadak saat tobat tidak lagi berguna dan penyesalan tidak dapat menyelamatkannya dari azab kami. Sesungguhnya Allah telah mengilhamkan pada kalian perkembangan dan lemah lembut terhadap kalian dengan memberikan taufik dan rahmat-Nya pada kalian”
    (Al-Imamul Mahdi, Ahmad Ghazali hal 333)

    “Barangsiapa mati akan tetapi tidak mengenal imam pada zamannya, maka dia mati dalam keadaan jahiliyah” (HR Bukhari Muslim)

    Di setiap zaman ada seorang Imam yang menjadi saksi bagi umat Rasulullah saw. Allah swt berfirman:

    “Dan ingatlah mengenai hari Kami utus bagi setiap umat seorang saksi bagi mereka dan dari jenis mereka sendiri dan Kami hadirkan dirimu sebagai saksi bagi mereka semua” (QS an-Nahl:89)

    Maha benar Allah dengan segala firmannya.

    Wassalamu’alaikum…

  79. aburahat said

    @Asep
    Terima kasih atas kesediaan saudaraku membantu menjelaskan. Insya Allah Allah memberkati saudaraku.Wasalam

  80. KangBoed said

    *kliyengan*.. hmm.. nasib jadi si OON surOON.. gak ngerti ngerti terlalu bodoh.. *manggut manggut*.. *muka merah malu*.. jadi mana yang beneeer yaaaa.. yayaya.. selamat berdiskusi saya menunggu hasilnya yaaa.. *muka ngarep* :mrgreen:
    Salam Sayang
    Salam Taklim
    Salam Kangen
    Salam Rindu.. untukmu.. mas PJ 😆

  81. asep said

    @Aburahat

    Alhamdulillah…ini semua karena kodrat dan iradat Allah swt, yg memberi kesempatan kepada saya untuk menyampaikan mengenai kahidupan Imam Mahdi as. Syariatnya sdrku Aburahat, sdrku Pengembara Jiwa & sdrku Yadi, akan tetapi hakikatnya Allah swt lah yang menghendaki semua ini terjadi.

    @Yadi

    Salam kenal sdrku Yadi, semoga anda lebih memahami kehidupan Imam Mahdi as dalam kajian Tauhid dan Ma’rifat. Silahkan untuk melanjutkan diskusinya.

    Wassalamu’alaikkum…

  82. yadi said

    @Asep

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Salam kenal juga Bpk Asep, terimakasih atas penjelasannya. Sungguh dgn penjelasan dari Bpk Aburahat, Bpk. Pengembara Jiwa dan Bpk Asep, semakin terbukalah tirai hijab yg menghalangi saya selama ini. Siapakah Imam Mahdi itu yg sebenarnya? Masa kehidupannya : dari mulai thn kelahirannya, ghaib kecil (ghaib sughra) s/d ghaib besar (ghaib kubra) hingga kemunculannya (hanya Allah SWT yg Maha Mengetahuinya).

    Ternyata Allah SWT Maha Sempurna dgn segala makhluk ciptaan-Nya. Salah satu contoh kalau kita dahaga, sudah barang tentu Allah SWT menciptakan untuk penghilang dahaga tsb yaitu air. Sehingga kita puas mereguknya hingga hilanglah dahaga tsb.

    Sesungguhnya manusia menurut fitrahnya yg lurus senantiasa mencari kesempurnaan yg merupakan tujuan akhir penciptaan. Namun jalan kesempurnaan yg berusaha dilalui manusia seringkali dihalangi oleh berbagai rintangan dan bahaya, sehingga untuk menemukan jalan kesempurnaan itu tanpa bimbingan orang lain adalah suatu perkara yg mustahil diraih. Oleh karena itu harus ada orang yg sempurna untuk merealisasikan kesempurnaan tsb hingga akhir zaman.

    Untuk tujuan kesempurnaan manusialah, Allah SWT menciptakan Imam dlm setiap zaman hingga kemunculan Imam Mahdi.

    Untuk sementara itu dulu yg saya sajikan, silahkan Bpk/Ibu yg lainnya untuk menambahkan.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  83. aburahat said

    @All
    Assalamu ‘Alaikum W.W saudara2ku.
    Saya akan lanjutkan dengan mereka kelompok ke2.
    Kelompok ke2 dalam memohon/meminta mereka tidak meminta kebutuhan dunia. Sebab mereka yakin soal kebutuhan dunia Allah sudah tentukan dan rakhmatNya akan diberikan sesuai kebutuhan mereka. Allah Maha Tahu setiap kebutuhan umatNya sekecil apapun. Yang mereka minta adalah petunjuk serta bimbingan Allah untuk lebih mendekatkan diri serta dapat mencintai Allah dan RasulNya dan bisa mengenal Allah. Kelompok ini bisa kita katakan para Sufi

    Kelompok ke3. Mereka tidak membutuhkan apa2 pada dirinya. Yang mereka mintakan adalah untuk hamba Allah yang membutuhkan.

    Mereka kelompok ke 2. Selalu Allah kabulkan permohonan mereka dengan memberikan petunjuk. Dan setiap datang petunjuk mereka nikmati dan bersyukur (mereka merasa mereka tidak ada/dlm keadaan HAL)

    Kelompok ke 3 permohonan mereka langsung dikabulkan denga terjadi perobahan terhadap orang yang dimohonkan.

    Jadi Allah dalam mengabulkan permintaan mereka tidak sama kualitasnya. Tapi kita harus ingat permohonan hanya formalitas. Karena sebelumnya Allah sudah tentukan kapan akan dipenuhi kebutuhan mereka. Mereka memohon karena Allah menggerakan hati mereka untuk memohon sebagai Sunnatullah.

    Mengenai hakekat Firman Allah yang saya kemukakan sedikit sekali seperti setetes air di Samudra Luas. Saya hanya mencoba membuka jalan untuk diresapi dalam hati dan diolah dengan akal.

    Sekarang saya ingin membuka wawasan mengenai Hakekat Rasul dan Ahlulbaitnya.
    Penciptaan Nur Rasulullah, merupakan penciptaan mendahului segala ciptaan Allah. Dari Nur Rasul terciptaan Alam semesta dengan segala isi. Rasul berada dibumi ini karena Allah persiapkan sebagai Rakhmat lil Alamiin. Dan Nur Rasul sampai kebumi melalui sulbi Nabi Adam dan berakhir disulbi Abdullah b. Abdul Muthalib. Dan terlahir SEPERTI manusia. Ingat SEPERTI dan bukan SAMA. Karena salah mengartikan maka hakekatnya juga salah. Yang dimaksudkan dengan seperti disini adalah fisik/badaniah/jasad dan perasaan. Tapi Roh dan Jiwa beliau sangat berbeda dengan kita manusia biasa. Setelah kita tau siapa Rasul maka mari kita memasuki Hakekat Rasul dengan ayat: Innallaha wa Malaaikatu yushaluna alan Nabi. Yaa ayuhallazina amanu shalli alaihi wasallimu tasliman.
    Shalli disini berarti menghubungi dari asal kata sila. Maka arti ayat tersebut diatas adalah: Allah dan Malaikat selalu berhubungan dengan Nabi. Hai orang2 beriman tegakkan hubungan dengan Nabi dengan se-baik2nya hubungan (taslim).
    Pada waktu ayat ini turun, para sahabat bertanya bagaimana caranya? ucapankan Allahumma Shalli ala Muhammad wa aali Muhammad.
    Pada intinya bahwa kita harus tetap menegakkan hubungan dengan Rasul dan keluarganya. Banyak Firman2 Allah dimana menganjurkan kita untuk tetap berhubungan dengan mereka. Berhubungan dengan mereka harus dengan rasa cinta ikhlas. Karena apabila tidak ikhlas kita tidak akan mendapat ilmu dari mereka. Mereka adalah pintu ilmu terutama menuju ke Ma’rifat. Kita harus ingat bahwa setiap zaman dan pada setiap umat ada pemimpin yang memberi petunjuk. Yaitu Imam Mahdi melalui Nurnya. Nurnya hanya masuk melalui qalbu. Dan penghubung ini adalah cinta. Kalau kita berpegang pada mereka maka kita telah berpegang pada tali Allah sesuai ayat tadi. Dengan cinta kita akan memasuki ruang lingkup mereka dan mengenal mereka seperti Rasul mengenal Allah dengan penyatuan Nur waktu Mi’raj. Itulah sedikit penjelasan saya. Kalau kurang jelas saya harap saudara2ku jangan segan2 mengertik atau bertanya. Wasalam

  84. Luthfi65 said

    Assalamualaikum wr.wb.

    Alhamdulillah…semuanya telah jelas sekarang perihal Imam Mahdi ini. Terima kasih, kepada saudaraku Mas PJ, Aburahat, Asep, Hina Kelana, Al Maulana, Yadi, dan semuanya yang ada di pondok ini.

    Memang masih terdapat perbedaan pandangan tentang siapakah Imam Mahdi ini di antara para ulama. Namun kita jangan mempersoalkan perbedaan pandangan tersebut. Lebih baik kita mencari kesamaan pandangan yang ada, agar umat islam ini dapat bersatu dan menjadi tidak terpecah belah.

    Persamaan pandangan yang harus kita yakini ini adalah:
    1. Imam Mahdi as. adalah keturunan dari Rasululullah Muhamad saw.
    2. Bahwa Imam Mahdi pasti akan datang untuk memberikan pencerahan dan memimpin umat di akhir zaman.

    Selanjutnya saya tertarik untuk mendapatkan penjelasan tentang tanda-tanda kedatangan Imam Mahdi As, berikut:

    1). Syaikh Ath-Thusi meriwayatkan dalam kitabnya AlGhaibah, dari Muhammad bin Muslim dan Abu Bashir, bahwa keduanya mengatakan: “Kami mendengar Abu Abdillah a s. berkata: ‘Perkara ini tidak akan terjadi sampai lenyapnya dua pertiga manusia.’ Maka kami lalu bertanya: dua pertiga umat manusia lenyap, maka siapakah yang masih tinggal?’ Beliau menjawab: Tidakkah kalian senang menjadi sebagian dari yang sepertiga sisanya itu?’” ” (silakan rujuk Luthfullah Ash-Shafi, Muntakhab Al-Atsar, cetakan ke 3 hal, 436, dikutip dari Al-Ghaibah)

    2). Abu Nu’aim meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib a.s. dalam kitab Al-Burhan fi ‘Alamat Mahdi Akhiriz-Zaman: “Al-Mahdi tidak akan muncul sampai sepertiga dari umat manusia terbunuh, sepertiga mati, dan sepertiga tinggal.” ” (silakan rujuk Luthfullah Ash-Shafi, Muntakhab Al-Atsar, cetakan ke 3 hal, 436, dikutip dari Al-Burhan fi ‘Alamat Mahdi Akhiriz-Zaman).

    3). Siapakah sebenarnya Dajjal ? Karena menurut beberapa hadis yang ada, dia itu sangat licik dan sering memutarbalikkan pemahaman kita, sehingga yang benar menjadi salah, dan yang salah menjadi benar. Apa ciri-cirinya agar kita tidak tertipu oleh tipu muslihatnya?

    Demikian, mohon penjelasan dari Mas PJ, Aburahat, Kang Asep, atau yang lainnya yang ada di Pondok ini. Terima Kasih.

    Wassalamualaikum wr.wb.

    • Abdul Rahman Riza said

      Tanggapan untuk Pak Luthfie.

      Kita ambil 2 polarisasi mengenai Imam Mahdi
      1)Sunnah: Belum lahir, Namanya Muhammad ayahnya Abdullah (sama denga Ayah Rasulullah SAWW)
      2)Syi’ah: Sudah lahir namun belum muncul dari keghaiban kubra, Namanya Muhammad bin Hassan

      Namun benang merahnya bisa kita dilihat dalam kitab al-Mahdi dalam Sunan Abu Dawud bahwa beliau adalah khalifah ke-12 Rasulullah dari kalangan Quraysh (12 Imam Ahlul-Bayt)

      http://www.usc.edu/schools/college/crcc/engagement/resources/texts/muslim/hadith/abudawud/036.sat.html

      The Promised Deliverer (Kitab Al-Mahdi)

      ——————————————————————————–
      Book 36, Number 4266:
      Narrated Jabir ibn Samurah:

      The Prophet (peace_be_upon_him) said: The religion will continue to be established till there are twelve caliphs over you, and the whole community will agree on each of them. I then heard from the Prophet (peace_be_upon_him) some remarks which I could not understand. I asked my father: What is he saying: He said: all of them will belong to Quraysh.

      ——————————————————————————–
      Book 36, Number 4269:
      Narrated Abdullah ibn Mas’ud:

      The Prophet (peace_be_upon_him) said: If only one day of this world remained. Allah would lengthen that day (according to the version of Za’idah), till He raised up in it a man who belongs to me or to my family whose father’s name is the same as my father’s, who will fill the earth with equity and justice as it has been filled with oppression and tyranny (according to the version of Fitr). Sufyan’s version says: The world will not pass away before the Arabs are ruled by a man of my family whose name will be the same as mine.

      ——————————————————————————–
      Book 36, Number 4270:
      Narrated Ali ibn AbuTalib:

      The Prophet (peace_be_upon_him) said: If only one day of this time (world) remained, Allah would raise up a man from my family who would fill this earth with justice as it has been filled with oppression.

      ——————————————————————————–
      Book 36, Number 4271:
      Narrated Umm Salamah, Ummul Mu’minin:

      The Prophet (peace_be_upon_him) said: The Mahdi will be of my family, of the descendants of Fatimah. Abdullah ibn Ja’far said: I heard AbulMalih praising Ali ibn Nufayl and describing his good qualities.

      ——————————————————————————–
      Book 36, Number 4272:
      Narrated AbuSa’id al-Khudri:

      The Prophet (peace_be_upon_him) said: The Mahdi will be of my stock, and will have a broad forehead a prominent nose. He will fill the earth will equity and justice as it was filled with oppression and tyranny, and he will rule for seven years.

      ——————————————————————————–
      Book 36, Number 4273:
      Narrated Umm Salamah, Ummul Mu’minin:

      The Prophet (peace_be_upon_him) said: Disagreement will occur at the death of a caliph and a man of the people of Medina will come flying forth to Mecca. Some of the people of Mecca will come to him, bring him out against his will and swear allegiance to him between the Corner and the Maqam. An expeditionary force will then be sent against him from Syria but will be swallowed up in the desert between Mecca and Medina. When the people see that, the eminent saints of Syria and the best people of Iraq will come to him and swear allegiance to him between the Corner and the Maqam.

      Then there will arise a man of Quraysh whose maternal uncles belong to Kalb and send against them an expeditionary force which will be overcome by them, and that is the expedition of Kalb. Disappointed will be the one who does not receive the booty of Kalb. He will divide the property, and will govern the people by the Sunnah of their Prophet (peace_be_upon_him) and establish Islam on Earth. He will remain seven years, then die, and the Muslims will pray over him.

      ——————————————————————————–
      Book 36, Number 4276A:
      Narrated Ali ibn AbuTalib:

      AbuIshaq told that Ali looked at his son al-Hasan and said: This son of mine is a sayyid (chief) as named by the Prophet (peace_be_upon_him), and from his loins will come forth a man who will be called by the name of your Prophet (peace_be_upon_him) and resemble him in conduct but not in appearance. He then mentioned the story about his filling the earth with justice.

      ——————————————————————————–
      Book 36, Number 4277:
      Narrated Ali ibn AbuTalib:

      The Prophet (peace_be_upon_him) said: A man called al-Harith ibn Harrath will come forth from Ma Wara an-Nahr. His army will be led by a man called Mansur who will establish or consolidate things for Muhammad’s family as Quraysh consolidated them for the Apostle of Allah (peace_be_upon_him). Every believer must help him, or he said: respond to his sermons.

  85. KELEDAI said

    He…he…he…
    Gitu aja…kok Repoooot!!!

    Yang penting, benahin diri dalam Iman dan Yakin yang benar dan mantab!!!
    wiiiih……..ini tidak, eeee……….malah imannya kecolongan ama iman orang lain.
    di tiup angin ke barat ikut kebarat
    di tiup angin ke timur ikut juga ketimur
    di tiup angin ke utara dan keselatan ngikut juga…
    jadi …mana iman nya bung!!!

    sodara2 di Blog PJ yang sya hormati ini, masih belum nyadar ya….mana yang haq dan mana yang batil, hehehe…
    Semut nun jauh di seberang lautan………….eeeeeee…kelihatan
    wiiih…..gajah besarnya ada dipelupuk mata, nggak dilihat.

    lalu…..masih juga pada…ketipu…
    masih juga pakai Selendang yang indah untuk nutupin mata…
    he..he..he..he..sadar…sadar….woy!!!!!
    Entar malam kalian mati, apa nyang di bawa…???

    Keyakinan yang semu…fatamorgana…nyang merasa tahu tapi melihat aja tidak, merasa sok! kenal tapi ketemu aja tidak! hihihi….lucu ya..??

    gitu di tanya, imanmu bener nggak..?? jawabnya bener!!
    sekalinya…begitu ditanya..dari mana kamu bisa beriman melihat aja tidak, bertemu aja tidak dengan yang di imani. he..he..he..
    jawabnya lagi, kata ustad, kata guru, kata kyai, kata, si ini si anu. he..he..he..
    yang parah lagi.. dibuku tulisannya gitu kok! bener looo..ada tuuuh…di kitab ituuuu tuuuh…

    hihihi….imannya ke ustad,ke guru, ke kyai…
    hahaha….imannya ke kitab nyang *notebane* dibakar hancur. hihihi…

    Imam Mahdi..???
    bener-bener doooong dipercayain dan diyakinin, jangan hanya kata si anu si ini aja…jangan karna abis beli buku…baru percaya… he..he..he..he..
    waaakakakakakk….

    biar dah….telselah anda…hi..hi..hi..
    kembali ulusan macing-macing dan kembali ke leptop!!!

    calam untuk cemuanya… Muuuuuuaaaach!!!!

  86. yadi said

    @KELEDAI

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Salam kenal Bpk Keledai. Aneh juga dgn nama Bpk, jadi tdk enak menulisnya.

    Imam Mahdi adalah untuk diyakini dan diamalkan dlm rangka kita berma’rifat kepada Allah SWT. Karena beliau adalah wali Allah SWT, tali penyambung antara langit dan bumi.

    Al Qur’an dan Al Hadits adalah pedoman hidup bagi umat Islam. Keduanya berbentuk buku yg hrs dikaji dan dipelajari dan kemudian berbuah menjadi keimanan dan ketakwaan kpd Allah SWT.

    Demikian juga halnya dgn keberadaan Imam Mahdi, harus dikaji dan dipelajari berdasarkan nash Al Qur’an dan Al Hadits.

    Aneh juga ucapan-ucapan Bpk, mari kita duduk dan berdiskusi secara baik-baik. Apa yg sebenarnya Bpk maksudkan? Sepertinya Bpk menyimpan unek-unek, namun tidak jujur untuk mengatakannya.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  87. asep said

    @Luthfi65

    Salam kenal Sdrku Luthfi65. Yang saya ketahui mengenai Dajjal ciri-cirinya, sbb:

    – Dajjal adalah keturunan Samiri yg kemudian kita mengenal Amerika sebagai negara paman Sam, ini diambil tiga huruf depan Samiri. Ini juga ada hubungannya dengan Yahudi yg ingin menguasai Amerika khususnya dan seluruh dunia umumnya.

    – Dajjal adalah lambang nafsu dunia tanpa memandang akhirat sebagai tujuan akhir manusia. Matanya ada satu ditengah-tengah kepala yg memandang kepada satu arah yaitu kekuasaan, keserakahan, kemunafikan, kedengkian dll. Lihat lambang dollar AS segitiga dgn satu mata ditengahnya. Mungkin segitiga ada hubungannya dgn kerajaannya di Segitiga Bermuda.

    – Dajjal adalah makhluk yg selalu berlawanan dgn perintah Allah swt dlm Al Qur’an dan Sunnah Nabi saw. Makanya dlm do’a disebutkan untuk berlindung dari fitnah Dajjal, karena kerjaannya gemar memfitnah. Dengan fitnah mengakibatkan yg benar menjadi salah, yg salah menjadi benar.

    Mungkin sedikit yg saya ketahui, silahkan untuk saudaraku yg lainnya untuk menambahkan.

    Wassalamu’alaikum….

    • Abdul Rahman Riza said

      Assalamu’alaikum Pak Asep,

      Mengenai Dajjal janganlah terjebak dalam ciri2 yang tertulis dalam buku2. Bagaimana jika di jalan bertemu orang buta sebelah langsung kita cap, “Dajjal kamu ya..??”.

      Hakikat sejatinya duna ini terpolarisasi menjadi 2 kutub kebaikan dan kejahatan. Hisbullah dan Hisbussyathan. Di antara 2 kutub ini ada pemimpinnya yakni Imam Mahdi yang paling dekat makrifatnya kepada Allah dan Dajjal yang paling kuat terkuasai Iblis.

      Oleh karena itu marilah sama2 kita memastikan diri kita berada dalam partai Allah (Hisbullah). Orang yang berada dalam partai Allah tentunya mengenal Allah (ma’rifatullah) agar kemudian mampu Mengingat Allah (dzikrullah) karena logikanya kita hanya mampu mengingat yang sudah dikenal.

      Sebagai ilustrasi, berikut contoh orang yang mengklaim sudah mengenal dan melihat Allah.

      NAHJUL BALAGHAH: KHOTBAH 178

      Dzi’lib al-Yamani bertanya kepada Amirul Mukminin apakah ia telah melihat Allah. Lalu Amirul Mukminin menjawab, “Apakah saya menyembah apa yang tidak saya lihat?” Kemudian ia bertanya, “Bagaimana Anda melihat-Nya?” Lalu Amirul Mukminin menjawabnya:
      Mata tidak melihatnya berhaadap-hadapan, tetapi hati melihat-Nya melalui kebenaran iman. la dekat kepada segala sesuatu tetapi tidak berdekatan (fisik). la jauh dari mereka tetapi tidak terpisah (secara fisik). la pembicara tetapi tidak dengan berpikir. la berniat tetapi tidak dengan persiapan. la membentuk tetapi tidak dengan (bantuan) anggota-anggota. la halus tetapi tak dapat disifatkan dengan disembunyikan. la besar tetapi tak dapat disifatkan dengan kesombongan. la melihat tetapi tak dapat disifatkan dengan indera (penglihatan). la pengasih tetapi tak dapat disifatkan dengan kelemahan hati. Wajah-wajah merasa rendah di hadapan kebesaran-Nya dan hati bergetar karena takut kepada-Nya.•

      Salam,
      ar.riza

      • asep said

        @Abdul Rahman Riza

        Salam kenal sdrku Abdul R.R, Alhamdulillah…terimaksih atas pencerahannya, sehingga saya mengetahui lebih banyak lagi tentang Dajjal.

        Dalam sebuah nash dijelaskan bahwa Dajjal dibunuh oleh Imam Mahdi as, berarti Dajjal adalah makhluk yg berwujud. Artinya ada ciri secara lahiriahnya. Saya yakin anda lebih mengetahuinya. Jadi tolong pencerahannya lagi.

        Wassalamu’alaikum…

      • Abdul Rahman Riza said

        ‘Alaikum salaam Pak Asep Yth,

        Pada hakikatnya Iblis itu lah yang ditangguhkan. Dia-lah yang ditangguhkan dan manusia yang paling terkuasai Iblis inilah dia si Dajjal. Singkat cerita, Qabil-lah saat itu yang terkuasai Iblis untuk membunuh saudaranya Habil. Secara zahir Qabil wafat selepan ity namun si Iblis ini tetap ditangguhkan dan selalu ada manusia lain yang menjadi pengikut utamanya.

        Kurang lebih rumusnya seperti itu.

        Oleh karena itu kita perlu memastikan diri kita bukan dalam golongan Iblis dan teman2nya sebagaimana peringatan AQ berikut:

        اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنْسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ أُولَئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ أَلا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُونَ

        “Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi.” QS:AlMujadilah:19.

        Oleh karena itu perlu kiranya kita kembali mengingat Allah agar tidak termasuk kategori Hizbusyaithan di atas.

        Wasallam,
        ar.riza

    • asep said

      @Abdul Rahman Riza

      Pencerahan anda sungguh sangat bermanfaat bagi saya. Kalau hubungan antara Yahudi dengan Dajjal bagaimana? Semoga anda tidak bosan untuk menjawabnya.

      Wassalamu’alaikum…

      • Abdul Rahman Riza said

        ‘Alaikum salaam Pak Asep.

        Jika Pak Asep perhatikan fenomena kezaliman yang terjadi mohon bedakan Zionisme dengan Judaisme. Karena ada juga Yahudi ortodox yang menolak pendirian negara Israel karena bertentangan dengan aturan di Taurat yakni hanya Mesiah sajalah yang berhak mendirikan pemerintahan.

        Sebagai contoh silakan buka http://www.nkusa.org

        Lebih jauh jika kita lihat dalam beberapa riwayat muktabar Al-Mahdi itu adalah wali Allah dan mustahil bagi wali Allah berlaku zalim. Dalam revolusinya Beliau AFS akan berhujjah dengan rabbi Yahudi dengan Taurat, sebagian mengiman dan sebagian mengingkari. Oleh karenanya barulah dapat dilakukan keputusan kepada orang yang mengingkari setelah jelas kebenaran bagi mereka.

        Jadi kita kembalikan lagi ke rumusan utama bahwa dunia ini terpolarisasi kebaikan dan kejahatan. Oleh karena itu ingatlah pesan Imam Ali AS, “Kebenaran itu tidak bisa dilihat dari pribadi-pribadi ataupun golongan-golongan namun dilihat dari kebenaran itu sendiri. Oleh karena itu kenalilah kebenaran dan kamu akan mengetahui siapa penganutnya”

        Wasallam,
        ar.riza

      • asep said

        Alhamdulillah…terimakasih atas penjelasannya, semoga bermanfaat juga bagi saudara2 yg lainnya. Saya tertarik dgn perkataan Imam Ali as mengenai kebenaran.

        Sudah suatu kepastian bahwa kebenaran dlm agama tentunya hanya satu yakni kebenaran menurut Al Qur’an dan As Sunnah. Akan tetapi sungguh ironis sekali pada kenyataannya di negara Indonesia yg kita cintai ini, partai Islamnya ada banyak dan partai yg satu dengan yg lainnya saling menjatuhkan. Kalau menurut pemahaman anda, apa yg menjadi penyebabnya?

        Dan saya juga ingin bertanya kepada saudara2 yg lainnya, apa yg menjadi penyebabnya?

        Wassalaamu’alaikum…

  88. aburahat said

    @KELEDAI
    Saudaraku kelihatan bahwa anda menekankan mengenai Iman. Tolong anda berikan pengertian dari IMAN. Dengan demikian mudah2an Iman kita makin bertambah. Wasalam

  89. asep said

    @Aburahat

    Terimaksih atas penjelasan Bpk yg panjang lebar. Klo menurut Bpk sih hanya sedikit ilmu yg disampaikan. Jujur awalnya saya sedikit sulit untuk memahaminya, namun setelah dibaca dan dipahami berulangkali ternyata banyak hikmah kebenaran yg terkandung didalamnya.

    Ma’af saya ada saran:

    1. Dalam penulisannya spasi antara paragrafnya mohon diatur sesuai dgn topik pembahasan jadi membacanya mudah dan nyaman. Maklum karena saya agak telmi alias telat mikir.

    2. Sebelum ketopik penjelasan/pembahasan terlebih dahulu disebutkan garis besar topik yg akan dibahas.

    Demikian saran saya, semoga Bpk berkenan.

    Kemudian yg saya ingin tanyakan adalah bagaimana tanda-tandanya Allah SWT mengabulkan permintaan seseorang pd kelompok I tsb? apakah bisa langsung meminta kpd-Nya? apakah bisa melalui perantara kelompok II dan III?

    Saya tunggu penjelasan dari Bpk, terimakasih.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  90. yadi said

    @aburahat

    Mohon ma’af pernyataan tsb diatas itu atas nama saya.

  91. @Saudara2ku semuanya yang ada di Pondok PJ ini, yang lama maupun yang baru

    Di dalam suatu Hadits Qudsi dikatakan : Allah Swt Berfirman :

    “Apabila engkau datang kepadaKU dengan Amal Ibadahmu, maka akan KU tagih Amal Ibadahmu itu…berapa banyak sudah engkau beramal ibadah.
    Apabila engkau datang kepadaKU dengan ilmumu, maka akan KU tuntut Ilmumu itu…berapa banyak dan berapa lama sudah engkau menuntut Ilmu.
    Apabila engkau datang kepadaKU dengan Ma’rifatmu, maka akan KU tanyakan Ma’rifatmu itu….berapa jauh sudah engkau berma’rifat kepadaKU.
    Tetapi…Apabila Engkau datang kepadaKU dengan penyerahan diri sepenuhnya kepadaKU karena mengerti hanya kepadaKU dengan sebenar2nya penyerahan diri dan sebenar2nya pengertian…maka dirimu terlebih utama bagiKU, dan AKU lah yang akan mendatangimu”.

    “Wa Manyattawakkal Alallah Fa Huwa Hasbuh” (Dan bertawakkal/berserah dirilah kepada Allah, maka Allah akan menjamin dirimu)

    • Abdul Rahman Riza said

      Tuan Pengembara Jiwa Yang Budiman,

      Terimakasih atas kutipan hadits Qudsinya. Saa teringat dalam kitab Risalatul Huqquq yang menjelaskan pelbagai masalah hak dan kewajiban, diriwayatkan dari Imam Ali Zainal Abidin as-Sajjad AS dalam Bab 1 mengenai Hak Allah, “Hak Allah adalah disembah dengan sebenar2nya maka Allah mewajibkan atas DiriNya Sendiri untuk memenuhi semua kebutuhan dunia dan akhirat hambaNya”

      Salam,
      ar.riza

    • Hamba yang Fakir said

      Seseorang mengetuk pintu tok-tok-tok,
      Sang Pemilik:”Siapa itu?”
      Pengetuk:”Ini aku”
      Sang Pemilik:”Tidak ada tempat disini bagimu, pergilah!”
      Pengetuk mengetuk lagi, tok-tok-tok,
      Sang Pemilik::”Siapa itu?”
      Pengetuk:”Ini Engkau”
      Sang pemilik:” Kalau begitu, masuklah”

  92. KangBoed said

    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang
    nyambung dikit.. sungguh siapa diri yang mengaku ngaku sudah berusaha ini dan itu.. padahal hanya karena kebaikannyalah kita bisa menghampiri DIA.. hanya karena kehendakNYA kita bisa menyembah DIA..
    Siapa yang berani menjamin keselamatan.. hasil dari amal ibadah kita.. ilmu kita ?????…
    Hadis Nabi :
    “Tak seorangpun yang akan masuk surga dengan amalnya.” Para sahabat berkata, “Tidak juga engkau, wahai Rasulullah ?” Nabi menjawab, “Tidak juga aku, kecuali kalau ALLAH meliputiku dengan rahmatNYA.” (H.R. al-Bukhari)

    Maka serahkanlah dirimu.. dengan sebenar benarnya penyerahan diri.. karena hanya kebaikanNYAlah kita bisa melangkah kepadaNYA..

    Salam Sayang
    Salam Kangen
    Salam Taklim
    Salam Rindu untukmu.. mBah PJ terchayank.. :mrgreen:

  93. lor Muria said

    nyambung dikit.juga
    Semua adalah Qodrat dan IrodratNYA, kita hanya bisa Laahaula walaQuwwata illabillah, bahkan penyerahan diri sepenuhnya kepadaNYA adalah Qodrat dan IradatNYA.

    Ya…. kita hanya DIAM DIAM dan DIAM, agar kita digerakkan oleh Sang Penggerak Alam.

    Salam Taklim
    dalam ke-DIAM-an
    salam sejati

  94. @KangBoed dan @Lor Muria

    Benarlah….yang kalian sampaikan. Semoga Allah dalam Qudrat Iradat-Nya senantiasa memberkati kalian, dan kita semua yang ada di Pondok Pj ini.

    Sesungguhnya Allah serta kita dimana kita berada.

    Wassalam

  95. Aburahat said

    @Asep
    Anda benar. Dan nasehat anda saya sangat hargai. Terima kasih.
    Mungkin itulah kelemahan saya dalam menulis sesuatu. Inilah penyebabnya saya tidak mau membuat suatu penulisan. Karena apabila saya ingin mengeluarkan suatu pendapat langsung dikeluarkan sesuai yang terpikir. Jadi sistimatis penulisan terabaikan. Rupanya saya harus mempunyai editor disamping saya.
    Pertanyaan mas mengenai kapan bisa diketahui kalau permohonan kel.I dikabulkan.
    Setiap permohonan Allah pasti kabulkan, tapi tidak khusus kepada apa yang kita minta. Ump. kita mohon reziki harta. Allah tidak langsung memberikan harta. Tetapi memberikan jalan untuk mendapat reziki tsb. Atau Allah ganti dengan yang lain yang lebih baik.
    Allah berfirman: Apa yang engkau anggap baik belum tentu baik bagimu, dan apa yang engkau anggap jelek adalah baik untukmu. Allah Maha Mengetahui sampai yang se-kecil2nya.
    Pertanyaan kedua meminta melalui pihak ke II atau ke III. Ini saya sebut bertawasul. Menurut saya adalah terbaik. Apalagi kita ada hubungan bathin (cinta). Terus terang saudaraku Asep bagi kita bertawasul kepada Rasul dan A’Imah serta Saidaty Fatimah menurut saya kalau diamalkan sangat bagus. Kita ini masih kotor bathinnya maka apabila kita memohon sesuatu pada Allah sebaiknya melalui perantara. Allah memberikan rahmatNya pada kita juga melalui perantara Dan ini menurut saya adalah contoh bagi kita.Dalam hadits kutsi Allah berfirman : Apabila aku menyintai hambaku, maka ia melihat dengan mataKu, memukul dengan tanganKu berjalan dengan KakiKu berbicara dengan mulutKu. Kasarnya Kun Faya Kun.Wasalam

    • yadi said

      Terimakasih atas penjelasan Bpk. Mohon utk diberi contoh bertawasul kepada Rasul dan A’Imah serta Saidaty Fatimah utk keselamatan dunia dan akhirat dgn artinya.

      Mohon ma’af kalau ada kesalahan dlm memberi komentar, karena saya lupa menggati nama dan email. Maklum saya ikut numpang kepada Bpk Asep.

      Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  96. Aburahat said

    @Yadi
    Penyataan yang mana mas. Dimana kekeliruan saya mas tolong beritahukan. Wasalam

  97. Aburahat said

    @KangBoed
    Benar sekali mas. Laahaula walaQuwwata illabillah. Inna Lillahi semua dari Allah kita tidak mempunyai kemampuan dan pemilikan. Cuma kita selalu diberikan petunjuk. Hanya ke AKUAN kita tinggi maka kita katakan ini milik kita dan kita yang berusaha. Wasalam

  98. Aburahat said

    @Asep
    Trima kasih. Saya sudah merasakan dengan jawaba2n beliau bahwa kita searah.
    Cuma si K nda enak menyebut namanya secarah penuh, (rasanya se-akan2 memaki)berbicara mengenai Iman dan melecehkan mengenai Ma’rifat. Jadi saya ingin dia menjawab pertanyaan saya no 88. Wasalam

    • asep said

      @Aburahat

      Sepertinya sdr Kedelai itu hanya numpang lewat. Kalau yg saya tangkap dari perkataannya, bahwa sdr Kedelai itu mengaku iman dan keyakinannya sudah mantab, jadi buku atau apapun yg lahiriah bisa hancur, hilang dan musnah. Kalau menurut saya sih, karena ada sebab buku maka kita bisa belajar dan mengkaji suatu ilmu. Kan Al Qur’an dan As Sunnah juga berupa buku.

      Sekalian tolong dibetulkan tulisan saya mengenai ciri-ciri Dajjal. Gimana menurut gimana Mas?

      Wassalamu’alaikum…

      • Abdul Rahman Riza said

        Assalamu’alaikum Pak Asep,

        Mengenai Dajjal klarifikasi umum adalah dia temennya Iblis sedangkan AlMujadilah:19 mengatakan cirinya HizbuSyaithan adalah yang lupa mengingat Allah.

        Adalah benar riwayat mutawatir mengatakan ada 12 Khalifah Qurays yakni 12 Imam Ahlul-Bayt. Pastilah mereka orang2 yang mampu mengingat Allah dan tempat wasilah kita mendekatkan diri kepada Allah

        Namun sayangnya Imam ke-12 sedang ghaib dan beliau berpesan menaati orang2 wara yang menghilangkan nafsu duniawinya. Jadi silakan anda cari mursyid sesuai klarifikasi Imma Mahdi untuk membimbing mencari jalan bermakrifat kepada Allah.

  99. KELEDAI said

    To….Manusia pilihan yang bernama Asep, Aburahat dan Yadi…..

    Ati…Ati….di jalan, banyak gundukan dan lobang. jangan lengah….ngah..ngah…ngah…entar celaka sendiri..hi..hi..hi..

    Di kira udah mahir naik Motor, nggak tau di belakang, dimuka, di kanan, di kiri.. mobil banyak besar-besar dan laju-laju…

    Tanpa sadar, merasa bisa dan merasa mahir….hilang waspada…..eee…..*gdubrak*, nabrak BAK SAMPAH nyemplung lagi..masuk di dalamnya…..uuuuuuuuh!!!!!!!, udah jatuh, masuk dalam tempat sampah lagi…heeee………..heeee…………heeeee………..

    Ingat bung,bang,cang, cing, om….sudah siap mati beloooom?????
    kalau 10 menit dari sekarang datang Sakaratul Maut, gimana lhooo…. apa si IZRAIL mau lhooo……kacih liatkan buku/kitab..??? emangnya lhooo…jualan buku/kitab ama si IZRAIL. hihihihi….hiks…hiks…hiks…

    buku-buku…., kitab-kitab…., ciapa nyang mo beli buku..???ciapa nyang mau beli kitab..???
    Buku dialog Jin dengan manusia dipercaya 100%, hiks…hiks…hiks….
    mengenai DAJJAL lagi…… hiks…hiks…hiks… kaga tau apa lhoooo……cang ASEP, kalo JIN itu masih temannya..si DAJJAL. hi..hi…hi… awas…tertipuuuuuu..

    Asah…batin lebih penting agar Nur Ma’rifat menjadi Iman dan Yakin.
    bukan tidak boleh mengaji di buku dan di kitab, cilahkan…….tetapi…kudu ingat coy!!!!, Tuhan nyang lo lo pade Sembah itu, AMAT MAHA PENGASIH PENYAYANG..!!!, Batin bergantung pada sesuatu membuktikan kelemahan iman dan tiada Ma’rifat pada Sirrmu..Hee.hii…huu..bicara so’al ma’rifat tetapi diri terhijab. Saaaadaaaar……..saaadaaaar……bung!!!! ALLAHUSHOMAD (Alloh tempat lo bergantung…)

    kagak ucah perhati’in tulisanku ini…, lo lo pade!, aq cuma KELEDAI dan sampai kapanpun tetap KELEDAI, nyang penting…diri lo sendiri tuuuu perhatikan. jangan tertipu….kulit, jangan tertipu zahiri!!! bicara imam mahdi segala lagi…ampe ke dajjal-dajjalnya…emangnya udah disinkronkan dengan pengetahuan batin, melalui sirr ynyang ada pada diri loo..??
    kalo nuntut ilmu itu jangan sampai di otak aja…bung!!!, kacian ente nantinya, begitu lhoo mati setelah ini 10 menit lagi…siap kagak..??? tenang kagak…???nerimo kagak…??? rela kagak…??? jangan asal ngomong.

    udah ah…aq kagak mo ganggu Pondok nyang teduh ini…pondok kumpulnya orang2 yang ente2 kagak ngerti siapa cih…nyang kumpul2 di PONDOK PJ ini.

    terserah lo pade…mo gimane….cuman ati-ati, kudu waspada…
    kagak usah perhatikan aq disini…anggap aja kagak ada, dan hanya numpang lewat aja.
    biar lo lo ngomongin aq apa kek, gimana kek, seperti apa kek, aq tetep aja KELEDAI…hi…..hi…….hu…..hu……ha….ha….

    KELEDAI…KELEDAI…..KELEDAI….KELEDAI…..kek..kek…kek…kek…kek..

    Hormatqu buat Abang PJ
    Ma’afkan pondok abang jadi kotor dng kehadiranku…

    Salam Sejati Bang PJ

    • yadi said

      @KELEDAI

      Terimakasih atas penjelasan Bpk. Seperti yg saya katakan pd penjelasan sebelumnya bahwa Al Qur’an dan Al Hadits adalah kumpulan buku-buku yg harus dipelajari dan dikaji, sehingga berbuah keimanan dan ketaqwaan.

      Dengan keimanan dan ketaqwaanlah yg kemudian menuju pada tahap ma’rifatullah yakni syari’atullah, thariqatullah dan hakikatullah.

      Kemudian Bpk bicara masalah kematian. Tentu saja kematian merupakan Sunatullah bahwa semua makhluk hidup pasti akan mengalami kematian. Jadi ingat sabda Rasulullah SAW (baca no. 76)

      “Barang siapa meninggal, sedangkan dia tidak mengetahui imam pada zamannya, maka dia meninggal dalam keadaan jahiliah” (HR Musnad Ahmad: 96)

      Kalau seandainya Bpk Keledai kurang setuju dengan apa yg saya sampaikan. Marilah kita berdiskusi untuk saling mengisi kekurangan masing-masing. Marilah kita belajar bersama-sama.

      Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

      • @kang asep

        Asalamuallaikum wr.wb kang Asep tercinta….pa kabarnya neeh semoga selalu sehat dan berbahagia bersama Allah ta’ ala dan RasulNya dan selalu dalam naungan ridho-Nya…Amiin..

        Jawaban yang bijaksana neeh kang asep..semakin tercerahkan ajaa neeh…

        kemakrifatan tiap orang benar2 memang berbeda2, ada yang udah wushul, ada yang muhib, ada yang salik/murid, ada yang baru nyelam dikedalaman Samudra makrifat-Nya…, ada yang murad (ditarik Allah secara langsung)..ada yang nyampe kepada Allah dalam sehari aja, ada yang hitungan bulanan dan mingguan…bahkan ada yang sudah puluhan tahun ngak nyampe2…kadar tiap orang memang berbeda2 dalam masalah rasa hati, dimana rasa hati itu adalah hubungan kita special antara hamba kepada Tuhannya, hanya Allah dan diri kita yang tahu….pasti berbeda2 seperti pohon yang tumbuh ditanah, tanahnya sama tapi tiap buahnya, bunganya berbeda2 alangkah agungNya sang pencipta kreator terhebat yang tertandingi oleh apa pun, didalam Alam semesta ciptaan Allah ta’ala ini cuma ada dua kreator (pencipta) Allah ta’ala dan makhlukNya yang paling sempurna yaitu manusia…Alhamdulillah..kita umat Islam semuanya mempunyai Tuhan yang maha Luar biasa, tuhan yang lain ga sehebat tuhan kita yang teramat Nyata itu…semutlak2nya Zat yang maha Sejatti Tuhan..
        Tuhannya kristen aja cuma orang, yang tuhan dijadikan makluk (bapa Allah)..yang makhluk dijadikan Tuhan (Kristus)….aneh ya.. dsb..

        Masalah Imam Mahdi sudah cukup jelas, mudah2an tentang dajal bisa bahas oleh sahabat2 tercinta yang arif billah..seperti Mas PJ, kang boed kang Asep, mbak Mujahid Wanita, mas SufiMuda, mas Aburahat yang terhomat pokoknya semuanya deh…

        Bagaimana neeh dengan Ksatria Piningit…dan Ratu Adil apakah kita dapat menyikapi dengan baik..dalam kacamata kita masing2.
        Alhamdulillah kita semua dapat bersilahturahim di blognya sang Samsul Arifin yang Arifbillah mas PJ tercinta…..Thanks berat atas nasihatnya Mas PJ Tersayang..

        @Keledai

        Salam kenal selalu…sebuah nama yang menghancurkan keegoan diri..Subhanallah..

        Sungguh menyenangkan gaya anda, memang kita semua harus menyiapkan diri untuk mati, sesungguhnya mati adalah kiamat bagi yang telah merasakan, siksa kubur adalah yang paling menakutkan…kalau dineraka banyak orang, kita sudah terbiasa senang melihat penderitaan orang lain..(Allahuma..ajirni minan narr )kalo didalam kubur saya menbayangkannya sendirian, gelap dijepit bumi ditanya oleh malaikatullah Munkar dan Nakir…yang dapat menolong adalah amal kita semua yang kita lakukan dengan ikhlas..karena Allah, Allah siih cuek aja, kubur adalah pertanggungan jawaban tiap diri sendiri yang mendapat amanah dari Allah ta’ala…terhadap kelakuannya didunia, kalo diakherat amal ga dapat menolong yang dapat hanyalah Rahmat-Nya Insya Allah kalau saya yang bodoh ga salah…
        kita mungkin dikasih siksa kuburyang tak tertahankan digerogoti cacing, busuk..lalu ada yang dibukakan jurangnya neraka, ada yang dibukakan pintu surganya….benar2 kiamat bagi saya siih…
        Thanks atas pencerahannya…bung Keledai (K-arunia, E-sa L-aa ilahailllalah E-lok D-amai A-manah I-llahi)….hehehee semoga selalu dalam Naungan cinta-Nya…amiin

        Wassalam

        Yang merindu…

      • asep said

        Wa’alaikumsalam…

        Alhamdulillah, baik-baik saja dan semoga sdrku Sufigokil selalu ada dlm hidayah dan rakhmat dari Allah swt.

        Dlm berma’rifat kpd Allah swt utk sementara saya hanya bisa menangkap bahasa syari’at saja. Hanya yg nampak dalam lahiriah saja. Akan tetapi setelah diungkapkan dgn nash Al Qur’an dan Al Hadits, orang yg sudah mengaku dlm tataran thariqat dan haqiqat sepertinya banyak yg belum mengetahuinya, karena latar belakang pemahamannya yg berbeda.

        Maka dari itu, mari kita luruskan kebenaran dalam tataran syari’at berdasarkan Al Qur’an dan Al Hadits, karena tingkatan yg terendah merupakan kesempurnaan bagi tingkatan yg tertinggi.

        Wassalamu’alaikum…

    • @KELEDAI

      Subhanallah…..
      Komentar anda sungguh2 Unik dan menarik serta mengandung Hikmah yang dalam, belum lagi pencerahan yang ada didalam koment Anda sangat Halus dan lembut sekali. Walau dari satu sisi kelihatan menyudutkan, tetapi saya yakin bahwa….sebenarnya ada kehalusan dan kelenbutan dari coment anda tsb.

      Dan sekiranya Anda tidak keberatan untuk menanggapi pertanyaan dari saudara2 kita yang lain ttng Ksempurnaan Ma’rifat, maka saya sangat berharap sekali Anda mau membagi pengetahuan kepada kami2 disini.

      Salam Kasih Sayang Allah beserta kita semuanya….

      Silahkan dilanjutkan…
      Allah beserta kita dimana kta berada.

      Wassalam
      Pengembara Jiwa

  100. almaulana said

    Salam…
    benar-benar mencerahkan hati coment2nya….

  101. asep said

    @Keledai

    Assalamu’alaikum…

    Sdrku Keledai yg baik hati, sungguh penjelasan anda sangatlah menggugah akal dan hati nurani yg paling dalam. Betul yg anda katakan bahwa saya berbicara pada tataran otak dan kulit (syari’at), cuma bisa baca buku dan kitab saja, sepertinya bathin ini masih terhijab. Maka dari itu saya hadir disini untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai tingkatan dalam ma’rifat yakni syari’at, thariqat dan haqiqat.

    Yang saya ketahui mengenai tingkatan dalam ma’rifat yakni syari’at merupakan tingkat awal, thariqat adalah tingkat pertengahan, sedangkan haqiqat adalah tingkat akhir dan tertinggi.

    Kesempurnaan tingkat awal tercapai ketika tingkat pertengahan diraih dan kesempurnaan tingkat pertengahan tercapai ketika sudah mencapai tingkat akhir.

    Oleh karena itu, syari’at mungkin dapat dicapai tanpa haqiqat, sekalipun thariqat tak mungkin bisa dicapai tanpa melewati syari’at, begitu pula thariqat mungkin dapat dicapai tanpa haqiqat, tetapi haqiqat tak mungkin dapat diraih tanpa thariqat.

    Hal ini terjadi karena tingkatan yang lebih rendah merupakan kesempurnaan bagi tingkatan yang lebih tinggi. Maka dari itu, puncak kesempurnaan adalah bergabungnya ketiga tingkatan tersebut dalam satu kesatuan.

    Alangkah berbahagianya apabila sdrku Keledai memberi petunjuk diantara ketiga tingkatan ma’rifat tsb kepada saya, sehingga tercapailah puncak kesempurnaan dalam berma’rifat kepada Allah swt, amin.

    Wassalamu’alaikum…

  102. robby said

    Assalamuallaikum wr. wb.

    Saya sungguh2 bersyukur kepada Allah, nasehatnya selalu mencerahkan jiwa, membangkitkan jiwa yang sangat berdosa ini,yang berada dalam keadaaan tidak gelap dan terang..kosong dan hampa….mudah2an Insya Allah, Bismillah…semoga Allah ta’ala mencabut abis2an dimana hati dan akal kosong dan hampa saya…belakangan ini saya yang sesat ini rasakan…benar2 dalam hijab jiwa….Terima kasih yang tak terhingga buat Allah, buat sang Samsul Arifin/matahari kebijaksanaan mas PJ yang selalu dalam keadaan sadar sesadar2nya….dan arifbillah2…tolong saya maohon doanya dari semua sahabat tercinta….

    Wassallam…

    Robby/hinakelana414 (mulai saat ini saya tidak pake lagi nama hinakelana 414) hanya pake nama jati diri saya Robby dan Sufi gokil…kill dekil,)

  103. aburahat said

    Menurut saya susah untuk mendapat ilmu menuju Ma’rifat tanpa mempelajari dari mereka2 terdahulu yang telah mendalami soal ma’rifat. Dan untuk mengetahuinya adalah mempelajari dari peninggalan2 mereka. Apakah kitab2 mereka atau keturunan yang shaleh.
    Kalau dari keturunan yg shaleh sangat sulit, tapi dari kitab2 mereka agak mudah. Karena mereka banyak dan cara berma’rifat juga berbeda maka dari kitab2 mereka kita bisa pelajari dan membadingkan ilmu dan pengalaman mereka.
    Syareat, Thareqah, Hakekat adalah ilmu menuju ke ma’rifat. Dan ilmu harus dipelajari. Mungkin ada yang mengatakan berguru (mursid). Untuk mengetahui Mursid harus belajar agar bisa mengetahui Mursid yang benar. Jadi mempelajari dari buku dan mengambil ilmunya penting.
    Buku tidak penting tapi ilmu yang ada dalam buku itu yang penting.
    Kita tidak mempertanggung jawab buku itu dihadapan Allah nanti, tapi ilmu yang kita serap dari buku itu. Wasalam

    • lor Muria said

      Assalamuallaikum wr. wb.

      Ma’rifat, ma’rifat, dan ma’rifat
      kata yang dipergunjingkan, didiskusikan dan diperdebatkan.

      Ada yang membaca dan belajar ma’rifat dari sisi ilmu(wacana), ada yang menyanggah dari diri yang diperjalanan (tharikoh), yang satunya lagi dari diri yang berada di maqam hakikat, dan terakhir dari diri yang berada di Ma’rifatul ma’rifat.

      Akhirnya ya.. nggak nyambung. Untung yang telah sampai bersikap arif, hanya senyum-senyum aja.

      Kalu ingin belajar Ilmu Ma’rifat, Ya bisa aja baca-baca buku ma’rifat, kan cuma ilmu/wacana.

      Tapi kalau ingin mencapai hakikatnya ma’rifat, dan ma’rifatul ma’rifat, membaca buku tidaklah cukup, malah bisa menjadi hijab antara diri kita dan ALLAH

      Karena Ma’rifat itu bukan ilmu/wacana. tapi ada bukti / wujudnya

      Saya jadi ingat HAdits yang pernah di unkapkan Mas PJ:
      “Apabila engkau datang kepadaKU dengan Amal Ibadahmu, maka akan KU tagih Amal Ibadahmu itu…berapa banyak sudah engkau beramal ibadah.
      Apabila engkau datang kepadaKU dengan ilmumu, maka akan KU tuntut Ilmumu itu…berapa banyak dan berapa lama sudah engkau menuntut Ilmu.
      Apabila engkau datang kepadaKU dengan Ma’rifatmu, maka akan KU tanyakan Ma’rifatmu itu….berapa jauh sudah engkau berma’rifat kepadaKU.
      Tetapi…Apabila Engkau datang kepadaKU dengan penyerahan diri sepenuhnya kepadaKU karena mengerti hanya kepadaKU dengan sebenar2nya penyerahan diri dan sebenar2nya pengertian…maka dirimu terlebih utama bagiKU, dan AKU lah yang akan mendatangimu”.

      Dan itu memang benar, sudah banyak para salik yang terjebak dengan yang dimiliki baik amal, ilmu dan harta.

      Akhirnya mereka pasrah dengan penyerahan diri yang sebenar benarnya.

      Jadilah “keledai/ orang fakir” yang tidak punya apa-apa, karena ALLAH tidak butuh apa-apa dari mahluknya, hanya keikhlasan dan himmah Ila-ALLAH modal kita. Kita leburkan diri dalam LAHAULA WALAKUWWATA ILLA BILLAH.
      Tapi semua itu butuh Mursyid yang kamil Mukammil bagi para salik

      Wassalam

  104. salik said

    QURAN ADALAH DIRI KITA SENDIRI

  105. @kang Asep…

    Salam rindu….

    Saya 1000% setuju dengan anda, saya siih tetap dengan keyakinan saya, maqam tertinggi bagi kita yang memegang Alquran dan Sunnah sebagai amanah dari Penhulung Seluruh Alam sebagai baginda Rasululah Muhammad SAW untuk kita umat Islam indallah yang harus kita gigit sekuat2nya,adalah taqwa.. mari kita semuanya yang ada diblognya sang samsul arifin ….mas PJ tercinta..yang Insya Allah benar2 arifbillah,semoga Allah ta’ala menyatukan hati kita semua untuk mendoakan agar presiden negara tercinta ini..adalah yang paling beriman dan bertaqwa kepada Allah….siapapun presidennya..kalo saya siiih pilih SBY aja…wah kampanye neeh hehhehe

    Wassalam

    yang merindu…

  106. asep said

    @Lor Muria

    O…anda ini mungkin sdr keledai itu ya, kenapa tdk bilang dari dulu atuh. Hadits yg dibawakan oleh sdr Pengembara Jiwa adalah hadits dari Imam Ali as. Begitu pula pejelasam dari sdr Aburahat, sumbernya juga dari Imam Ali as.

    Anda juga secara sadar maupun tidak sadar, penjelasan anda sumbernya dari Imam Ali as, dengan mengatakan : Tapi semua itu butuh Mursyid yang kamil Mukammil bagi para salik.

    Muryid yg Kamil Mukamil adalah Rasulullah saw . Karena beliau adalah yang membukakan rahasia dari segala rahasia Allah swt, haqiqat ma’rifat dan ma’rifatul ma’rifat. Ya, kita ini adalah para salik yg sedang melakukan perjalanan menuju ma’rifatullah yg dibawakan oleh Rasulullah saw.

    Rasulullah saw dlm haditsnya mengatakan: “Aku adalah kota ilmu, Ali adalah pintu gerbangnya”

    Kehendak Rasulullah saw berarti kehendak Allah swt. Setiap perkataan dan perbuatannya adalah cerminan dari pada Al Qur’an itu sendiri. Dengan menyebutkan Imam Ali as sebagai pintu gerbangnya, berarti hanya Imam Ali as lah yg dapat membukakan gudang ilmu Rasulullah saw. Dengan kata lain bahwa Allah swt menghendaki Imam Ali as sejajar dengan Rasulullah saw, hanya tidak ada lagi Nabi setelah Rasulullah saw.

    Kemudian Rasulullah bersabda : “Hasan dan Husein adalah penghulu pemuda di Syurga”. Selanjutnya silahkan saja anda mempelajari dan mengkaji sendiri yg ada hubungannya dengan Imam Ali as dan keturunannya, yakni para Imam dari Ahlul Bayt Nabi saw yg disucikan dlm QS Al Ahzab 33.

    Demikian, semoga berkenan. Apabila ada yg salah tolong dibetulkan.

    Wassalamu’alaikum…

    • lor Muria said

      Maaf, saya bukan keledai yang anda maksud.

      Sabar kang ASEP……..

      Maksud keledai dan fakir adalah kita harus bodoh dan fakir kalau mau menghadap ALLAH dengan sebenar-benarnya menghadap, bukan merasa menghadap / mengira-ira menghadap. karena menghadap kepada ALLAH yang sebenarnya adalah “berjumpa denganNYA”. Jangan gunakan akal untuk mengerti kata dalam tanda””. tapi………………..

      Semua yang Kang ASEP sampaikan tentang hadits, mursyid, ahlul bayt adalah benar semua. dan memang seperti itu.

      Tapi ditiap masa ada Mursyid pengganti setelah ROsulullah wafat.

      Karena sekarang kita tidak bisa bertemu Rosulullah lagi secara langsung, dan kita butuh orang yang bisa menunjukkan kondisi spiritual kita, itu bisa ditunjukkan oleh Mursyid Yang Kammil Mukammil, bukan mursyid biasa.

      Menurut pengalaman
      Saya dulu salah seorang yang memBid’ahkan dunia tasawwuf/thorikoh/hakikat/ma’rifat.Bahkan menganggap syirik.

      menurut saya semua itu cukup diketahui secara ilmu dan percaya saja. tapi ternyat itu belum cukup (BUKAN SALAH).

      Shalat,Puasa,Zakat dll ibadah syari’at “belum” cukup menjadi jaminan keselamatan kita.

      Semoga NUR TAUHID dilimpahkan kepada kita, sehingga kita tahu yang sebenar-benarnya TAUHID

      salam sejahtera
      Salam taklim
      Rahayu
      ———————————–
      fahdien@yahoo.co.id

      • asep said

        @Lor Muria

        Aduh ma’af kalau begitu, soalnya secara kebetulan anda mengatakan keledai, sama dgn nama sdr Keledai. Sekali lagi ma’af ya.

        Anda mengatakan: Tapi ditiap masa ada Mursyid pengganti setelah ROsulullah wafat.

        Kita samakan dulu presepsinya. Menurut anda siapa saja Mursyid ditiap masa tsb? Supaya diskusi ini ada titik temunya.

        Wassalamu’alaikum…


  107. @Aburahat
    @Asep
    @Yadi
    @Lor Muria
    @Abdul Rahman Riza
    @Sufigokil…kill…dekil/Robby
    @AlMaulana
    @Salik

    Yang kesemuanya dalam Rahmat Allah swt…..
    Insya Allah saya akan selalu mendo’akan khususnya kita2 yang ada di Pondok PJ ini dan umumnya saudara2 kita yang lain yang ada di blog tetangga semoga semuanya Allah curahkan Kasih Sayang-Nya dan juga menumbuhkan Kesadaran pada setiap Jiwa sehingga bisa mencapai ke Ma’rifatan yang sebenar2nya Ma’rifatullah. Aaaamiiin.

    Saudara2ku….

    Terimakasih atas masuk2an dan pencerahan2 kalian di Pondok PJ ini, semoga itu semua bisa bermanfa’at baik untuk diri saya sendiri dan juga kita semuanya. Aaamiiin.


    Yaa….Robbii, Jika seandainya 7 lautan dijadikan Tinta masih tidak cukup untuk menuliskan Ilmu Engkau yang Maha Luas, maka kami memohon kiranya Engkau berikan kepada Kami satu tetes saja dari 7 Lautan Ilmu Engkau agar hilang haus dahaga kami akan Kebenaran Sejati. Dan kumpulkan kami beserta orang2 yang berserah diri sebelum kami dan matikan kami beserta orang2 yang berserah diri pula.

    Yaa….Robbii, Jika perselisihan diantara Umat sudah menjadi Sunnahmu di Muka Bumi ini, dan tidak akan mungkin tidak ada maka peliharalah Hati kami agar tetap Istiqomah dalam ke Imanan dan ke Yakinan yang sesungguhnya dan sucikan Jiwa2 kami dari segala sangka wasangka, dari segala keraguan2, dari segala Caci Maki, Cela mencela, dari segala Gundah Gulana dan huru hara dalam menghadapi sakaratul Maut.

    Allahumma Ya…Robbii…,
    Engkaulah Nurul Ma’rifat itu, maka tanamkanlah Ma’rifatMU pada kami agar kami tidak tertipu dengan segala sesuatu yang tampak oleh lahiriah semata, karena sesungguhnya di balik yang tampak terdapat Sirrul Asror dan itulah Kebenaran yang sesungguhnya.

    Allahumma Ya..Robbii….,
    Engkaulah Nuruttauhid itu, maka tetapkan lah ketauhidanMU pada relung jiwa kami yang paling dalam agar kami tetap memandang ENGKAU di balik sesuatu itu, dan tidak terlena dari apa2 yang didengar, tidak terlena dari apa2 yang terlihat dan dari apa2 yang dirasakan. Karena segala sesuatu bunyi2an bertasbih kepada ENGKAU dan dari segala sesuatu yang tampak semuanya menunjukkan sifat ELOK ENGKAU dan dari segala sesuatu yang dirasakan menunjukkan akan SAKSI adanya ENGKAU.

    Sungguh diri kami Tiada daya dan upaya melainkan daya upaya itu hanya lah milik ENGKAU semata, maka kami serahkan diri kami, pengetahuan kami, penglihatan kami, pendengaran kami, penciuman kami, jiwa kami, dan segala urusan kepada ENGKAU. Dan segala sesuatu milik ENGKAU dan kembali hanya kepada ENGKAU. hanya ENGKAUlah semata sebaik2 penyelesai urusan. Yaa… Arhamarrooohimiiiin. Agitsnaa…Agitsnaa…Agitsnaa…

  108. aburahat said

    Amin ya Rabbal Alamin
    Insya Allah kita tidak berselisih tapi saling mengisi kita berpegang teguh pada Firman Allah: Allahu Rabbuna wa Rabbukum. Lana a’malana wa lakum a’malukum la hujjatan bainana. Wasalam

    • @Aburahat

      Aaaamiiin….Aaamiiin….Yaa…Robbal ‘Aaaalamiiin.

      Ya….saudaraku, kita adalah bagaikan satu bangunan yang utuh, yang terdiri dari Pasir, Semen, Batu Bata, Air dll…..dll………..dll…..dll. Bersatu padu dalam IMAN dan YAKIN yang dibalut dengan baju TAQWA dan mengokohkan bangunan “ISLAM INDALLAH”

      Allah memberkati Anda dalam limpahan Kasih Sayang-Nya dan juga untuk kita semuanya….

      Wassalam

      • KangBoed said

        hmm.. saya endak di doain mbaaah PJ.. hiks.. hiks.. hiiiks.. *nunduk muka merah*.. pulang perlahan gontay.. *manggut manggut*.. mudah mudahan besok si mBah ingat cucunya belum didoakan.. :mrgreen:
        Salam Sayang
        Salam Kangen
        Salam Rindu untukmu.. mbah PJ dan mbak Yu nee 😆

      • @KangBoed

        KangBoed ini..ada ada aja, he..he..he..

        Kan do’a diatas sudah saya sampaikan untuk kita semua, berarti termasuk saya, KangBoed dan semua saudara2 yang lain.

        Salam Kasih
        Salam Pengembaraan…..
        Salam Berkah Allah atas kita semua….

        Wassalam

    • asep said

      Amiiin ya Allah, yaa Rabbal’alamin. Sungguh terasa sejuk dan segaaar bathin ini, seperti tersiram air yg memancar dari sumbernya.

      Wassalamu’alaikum…

  109. lor Muria said

    @Asep
    Menurut yang saya ketahui, Mursyid itu ada 2, yaitu mursyid yang tampak secara lahiriah dan yang tidak tampak.

    Mursyid yang tidak tampak banyak disebut sebagai GURU SEJATI, ada dalam hati orang-orang yang telah diRidhoi, dalam lubuk hati yang paling dalam, bahasa arabnya “sirr”.

    Mursyid yang tampak secara lahiriah, yaitu guru rohani yang telah mencapai maqom Insan Kamil. Maqom manusia paripurna. Dia mengikuti garis nasab/sanad rohani yang sampai kepada Rasulullah.

    Mursyid ini ada dua “versi” yang satu biasanya sebagai Mursyid Thoriqoh. Yang kedua tidak sebagai Mursyid thariqoh.
    baik dikalangan sunni/syiah sama saja, ada semua hanya beda istilah buatan manusia.
    Dikalangan Sayyid biasanya disebut Habib,/juga syeh.
    di kalimantan disebut Tuan GURU. dijawa ada yang menyebut syeh, ada juga yang menyebut “mbah”.

    Akan tetapi sebutan mursyid menurut orang/ golongan, belum tentu kamil mukammil.

    maaf itu saja yang aku ketahui.kalu ada yang salah mohon dikoreksi

    Semoga kita mendapat limpahan Nur ma’rifatullah

    Rahayu

    • asep said

      @Lor Muria

      Terimakasih atas penjelasannya, tapi anda belum menjawab, siapa saja Mursyid ditiap masa tsb? Supaya diskusi ini ada titik temunya. Kemudian kita bahas bersama menurut Al Qur’an dan Al Hadits

      Wassalamua’laikum…

      • lor Muria said

        Kalau anda memang bersungguh-sungguh berjalan menuju kepadaNYA, dan bukan hanya untuk dibahas, kami akan dengan senang hati menunjukkan salah satu Mursyid yang bisa anda temui.

        Silahkan kontak kami di lormuria@yahoo.co.id

        Wassalam

      • asep said

        @Lor Muria

        Sebelum melangkah ke salah satu Mursyid itu, saya ingin membahasnya dulu disini, bagaimana pemahaman anda tentang Mursyid di setiap masa tsb? di setiap masa kan banyak. Jadi saudara-saudara yg lainnya juga ikut membahasnya. Ok

        @Truthseeker08

        Salam kenal kembali

        Wassalamu’alaikum…

    • truthseeker08 said

      Terima kasih.

      Salam kenal

  110. luthfi65 said

    Assalamualaikum wr.wb.

    Alhamdulillah, saya bisa ikutan nimbrung lagi di pondok ini, setelah kesibukan duniawi seminggu kemarin. Terima kasih pada Kang Asep, Abdulrahman dan yang lainnya yang telah mencoba menjelaskan tentang Dajal.

    Memang sekarang ini ada beberapa kalangan di negara kita yang menganggap bahwa Dajal itu adalah negara Yahudi atau Israel, dan juga Amerika, sehingga seakan-akan kita harus membenci mereka. Namun saya sering bertanya dalam hati, kenapa kita harus membenci suatu bangsa? Saya percaya bahwa tidak semua orang bangsa Yahudi atau Amerika itu jahat atau sesat, atau pengikut Dajal. Bukankan beberapa rasul yang kita imani juga adalah orang Yahudi/Israel? Kalau tentang Amerika ini, saya melihat bahwa seandainya memang negara Amerika ini jahat, tentu mereka akan banyak menebarkan kekacauan di dunia. Bukankan mereka itu negara adidaya? Punya banyak persenjataan yang mutahir dan senjata nuklir?

    Ya,ya benar penjelasan Mas Abdulrahman tentang pesan Imam Ali AS, “Kebenaran itu tidak bisa dilihat dari pribadi-pribadi ataupun golongan-golongan namun dilihat dari kebenaran itu sendiri. Oleh karena itu kenalilah kebenaran dan kamu akan mengetahui siapa penganutnya”.

    Tapi mungkin benar juga pendapat Kang Asep yang melihat bahwa negara atau pemerintah Amerika sekarang ini sedang disusupi oleh orang-orang Yahudi (yang jahat) atau temannya Dajal atau bahkan Dajal itu sendiri. Dan ada kemungkinan juga bahwa Dajal dan antek-anteknya sudah menyusupi negara kita dan negara-negara lainnya. Saya berpendapat bahwa yang paling dibenci oleh Dajal adalah orang-orang yang berada di jalan Allah, orang-orang yang saling nasehat menasehati di jalan Allah, dan orang-orang yang menyebarkan pentingnya kasih sayang dan perdamaian, termasuk Kang Asep, Mas PJ, dan yang lainnya di pondok ini..he..he..he.

    Semoga Allah swt. melindungi kita dari fitnah Dajal dan para pengikutnya. Ya, ya benar pendapat Mas Lor Muria bahwa kita harus pasrah dan menggantungkan diri sepenuhnya pada Allah swt. Walau memang tidak mudah, karena kadar keimanan kita sendiri sering turun naik, dan juga masih terhijab dengan Nur Illahi. Beberapa orang bijak mengatakan bahwa pasrah adalah kunci dari ilmu ma’rifat. Semakin kita berupaya untuk ma’rifat, maka akan semakin terhijab dari Nur ma’rifat. Semakin kita pasrah seutuh-utuhnya kepada Allah swt, maka insya Allah hijab akan terbuka dan cahaya kasih-Nya akan membimbing kita untuk masuk dalam …..

    Oya, Kang Asep kumaha damang? he..he.. Tapi eta aya nu teu acan dijawab/dijelaskeun ku Akang teh. Tah ieu, kumaha pendapat Kang Asep dari 2 (dua) pernyataan ieu, tentang tanda-tanda kedatangan Imam Mahdi:

    1). Syaikh Ath-Thusi meriwayatkan dalam kitabnya AlGhaibah, dari Muhammad bin Muslim dan Abu Bashir, bahwa keduanya mengatakan: “Kami mendengar Abu Abdillah a s. berkata: ‘Perkara ini tidak akan terjadi sampai lenyapnya dua pertiga manusia.’ Maka kami lalu bertanya: dua pertiga umat manusia lenyap, maka siapakah yang masih tinggal?’ Beliau menjawab: Tidakkah kalian senang menjadi sebagian dari yang sepertiga sisanya itu?’” ” (silakan rujuk Luthfullah Ash-Shafi, Muntakhab Al-Atsar, cetakan ke 3 hal, 436, dikutip dari Al-Ghaibah)

    2). Abu Nu’aim meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib a.s. dalam kitab Al-Burhan fi ‘Alamat Mahdi Akhiriz-Zaman: “Al-Mahdi tidak akan muncul sampai sepertiga dari umat manusia terbunuh, sepertiga mati, dan sepertiga tinggal.” ” (silakan rujuk Luthfullah Ash-Shafi, Muntakhab Al-Atsar, cetakan ke 3 hal, 436, dikutip dari Al-Burhan fi ‘Alamat Mahdi Akhiriz-Zaman).

    Naon maksudna nya Kang? Apa itu cuma pernyataan kiasan? Apa ini juga ada kaitannya dengan ramalan beberapa paranormal tentang adanya gonjang-ganjing, atau kiamat tahun 2012 (bukunya ada di toko Gramedia, dan kalau search di google ada jutaan situs/blog yang membicarakan masalah ini).

    Demikian pertanyaan saya. Mohon penjelasannya pada Kang Asep, Mas PJ, Aburahat, dan yang lainnya. Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih.

    Wassalamualaikum wr.wb.

    • asep said

      Wa’alaikumsalam…

      Alhamdulillah…damang, terimakasih atas penjelasannya. Apa yg dikatakan Imam Ali as dalam dua hadits tsb, menurut saya mungkin penafsirannya begini : Sepertiga umat manusia terbunuh karena perang, sepertiga mati karena azab dari Allah swt dan sepertiga tinggal karena terhindar dari azab Allah swt.

      Kemudian Imam Ali as bertanya: “Tidakkah kalian senang menjadi sebagian dari yang sepertiga sisanya itu?”

      Menurut saya kita harus melihat siapakan yg bertanya itu. Artinya sepertiga yg selamat adalah yg terhindar dari azab Allah swt yaitu para pengikut Imam Ali as.

      Demikian penjelasan dari saya, kalau ada yg salah tolong dikoreksi.

      Wassalamu’alaikum…

      • luthfi65 said

        Waduh gawat nih Kang Asep. Menurut Kang Asep apa kejadiannya udah dekat atau masih lama? Saya jadi ngeri juga nih, maaf saya mengutip pernyataan Mama Lauren perihal kiamat tahun 2012. Bahwa dia tidak bisa melihat (secara mata batin) tentang kondisi tahun 2012, dan meramalkan juga bahwa akan datangnya bencana di sekitar tahun tersebut. Apakah ramalannya keliru?

        Mohon penjelasan lebih lanjut Kang Asep, dan apa yang dimaksud dengan pengikutnya Imam Ali as. sebagai sepertiganya yang tinggal (selamat).

        Terima Kasih, Wassalamualaikum wr.wb.

      • asep said

        Yang namanya ramalan kan belum pasti, bisa benar bisa juga tidak. Akan tetapi ramalan bisa dipelajari dengan memahami kebiasaan/fenomena alam yg terjadi. Seperti turunnya para Nabi biasanya sekitar -/+ 1435 thn sekali. Sekarang kan sudah memasuki thn 1430 Hj. Artinya kan ramalan itu hampir mendekati kebenaran, bahwa sekarang sudah mendekati akhir zaman.

        Sepertiga yg selamat adalah yg terhindar dari azab Allah swt yaitu para pengikut Imam Ali as. Ini bisa dilihat dari salah satu firman Allah swt :

        “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk” (QS Al Bayyinnah : 7)

        Para mufasir dari berbagai mazhab dan golongan, telah menyepakati bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Imam Ali as. Kemudian Nabi saw bersabda kepada Imam Ali as :

        “Mereka adalah kamu dan pengikutmu. Kamu dan pengikutmu akan datang pada hari kiamat dalam keadaan ridha dan diridhai, sedangkan musuh-musuhmu akan datang dalam keadaan dimurkai dan tertengadah” (Ash-Shawa’iqul Muhriqah, bab II hal 99)

        Demikian, semoga anda berkenan.

        Wassalamu’alaikum…

  111. luthfi65 said

    Assalamualaikum wr.wb.

    Terima kasih Kang Asep atas penjelasannya, sekarang saya tambah yakin akan kebenarannya. Sebelum saya menulis ini saya menangis.

    Astagfirullah halladzim aladzi laillahailallah huwal khoyul khyum wa`atubuillaihi. . .7x

    Saya memohon ampun kepada Allah swt. karena takut akan azab dan murka-Nya, karena selama ini saya telah banyak berbuat dosa dan kesalahan.

    Kang Asep, bolehkah saya yang bodoh ini bertanya lagi, menurut Kang Asep, bencana (azab) apa yang akan ditimpakan kepada kita ? Ada yang berpendapat bahwa bencana tsb, adalah bencana air (tsunami) dengan ketinggian yang luar biasa, ada yang bilang kombinasi antara bencana air, gempa bumi, dan meletusnya gunung berapi. Dan ada yang bilang juga badai matahari, dan pergeseran kutub bumi.

    Dan saya juga mohon nasehat dari Kang Asep untuk saya dan kita semua yang ada di Pondok ini, dalam menghadapi hari-hari ke depan, agar dapat terhindar dari azab Allah, dan dapat dimasukkan ke dalam kelompok pengikut Imam Ali as.

    Demikian, mudah-mudahan Kang Asep tidak bosan menjawab pertanyaan saya ini.
    Terima Kasih. Wassalamualaikum wr.wb.

  112. asep said

    @Luthfi65

    Wa’alaikumsalam…

    Saya juga ikut sedih dan prihatin, rasanya air mata ini telah kering karena sering tertumpah. Dosa dan kekhilafan saya tidak terhitung saking banyaknya dan mengingat umat ini seakan telah lupa akan ajaran agamanya. Ijinkan saya juga ikut ber-istighfar,

    Astagfirullah halladzim aladzi laillahailallah huwal khoyul khoyum wa`atubuillaihi. . .7x
    Subhanallaah walhamdulillaah walailahailallaahuwallaahuakbar..7x Lahaula…7x Shalawat…7x

    Selain yg anda sebutkan bencana tsb adalah wabah penyakit yg merajalela, seperti busung lapar, HIV/AID, flu burung, flu babi yg akan menjadi pandemi ke seluruh dunia, hama belalang merah yg akan menghancurkan pertanian dan perkebunan dlsb. Serta menurut para pakar tekhnologi timur dan barat akan ada sebuah meteor yg akan menghancurkan sebagian penduduk bumi.

    Kita juga harus mengetahui keadaan politik dunia, dimana umat Islam seakan tidak berdaya dibawah tekanan kaum Munafik, Yahudi dan Amerika serta sekutunya, padahal mayoritas penduduk dunia adalah beragama Islam. Sungguh sangat ironis sekali dengan Islam sebagai agama yg Rahmatan lil’Alamin.

    Pesan dan nasihat saya kepada yg hadir di pondok sdr Pengembara Jiwa ini khususnya dan seluruh umat Islam umumnya, serta seluruh umat manusia lebih umum lagi. Yakni karena awalnya kita membahas masalah Imam Mahdi, maka kita harus selalu istiqomah dengan apa yg dikatakan Imam Mahdi as sebelum masa ghaib besarnya (Ghaib Kubra):

    “Adapun terhadap peristiwa yang terjadi, maka merujuklah mengenai hal itu kepada para perawi hadits kami. Sesungguhnya mereka adalah hujjahku terhadap kalian dan aku adalah hujjah Allah atas kalian” (Imam Al-Mahdi as)

    Bahwa dalam setiap zaman ada seorang Imam yg akan menjadi saksi bagi umat Rasulullah saw. Allah swt berfirman:

    “Dan ingatlah mengenai hari Kami utus bagi setiap umat seorang saksi bagi mereka dan dari jenis mereka sendiri dan Kami hadirkan dirimu sebagai saksi bagi mereka semua” (QS an-Nahl:89)

    Maha benar Allah dengan segala firman-Nya. Dan semoga Allah swt menjadikan kami sebagai pengikut Imam Ali as, amiin.

    Demikian, semoga anda berkenan. Dan kalau ada yg salah tolong dikoreksi.

    Wassalamu’alaikum…

    • Achmad said

      Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Tidak akan datang hari kiamat sehingga kaum muslimin memerangi kaum Yahudi dan membunuh mereka. Sehingga, bersembunyilah orang-orang Yahudi di belakang batu atau kayu, kemudian batu atau kayu itu berkata, ‘Wahai orang muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi di belakang saya, kemarilah dan bunuhlah dia!’ Kecuali pohon Gharqad (yang tidak berbuat demikian) karena ia termasuk pohon Yahudi.”

      Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Kalian akan diperangi oleh bangsa Yahudi. Lalu, kalian diberi kemenangan atas mereka, sampai-sampai batu pun akan berbicara, ‘Hai muslim, ini seorang Yahudi di balikku, bunuhlah ia!’”

      Dua hadits di atas merupakan gambaran tentang episode akhir dari Armageddon. Armageddon yang merupakan peperangan di akhir zaman akan menggilas seluruh kekuatan Yahudi dan negara Israel serta sekutu-sekutunya di seluruh dunia. Betapa hebatnya pertempuran itu, sampai-sampai batu dan kayu ikut berbicara menunjukkan tempat persembunyian Yahudi.

      Istilah Armageddon sebenarnya berasal dari bahasa Yunani. Istilah ini kemudian di kalangan orang Barat telah menjadi sinonim dalam pembahasan tentang hari akhir dunia. Di kalangan kaum muslimin juga dijumpai istilah tersebut, yaitu al-Majidun ‘kemuliaan’ yaitu “Perang Kemuliaan”. Hal ini ditemukan dalam beberapa manuskrip yang tersimpan dalam perpustakaan-perpustakaan Islam di Timur Tengah.

      Armageddon adalah nama sebuah gunung di Palestina/Israel. Arti dari Armageddon sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ar berarti Gunung (Har dalam bahasa Ibrani/Hebrew) dan Mageddon = Magiddo adalah nama kota kuno di wilayah Israel sebelah utara. Kota Magiddo terletak di pegunungan Samaria, di mana gunung ini membentang dari Magiddo di utara sampai ke Hebron di selatan.

      Di dunia Barat, Armageddon telah menjadi diskursus yang cukup urgen hingga sekarang. Mereka menggambarkan Armageddon sebagai peristiwa jatuhnya meteor raksasa ke bumi. Padahal, hal itu sangat jauh dari apa yang dimaksud dengan Armageddon itu sendiri. Peristiwa jatuhnya meteor ke bumi hanyalah salah satu episode dalam Armageddon.

      Lantas apa hakikat sebenarnya tentang Armageddon? Sebagai jawaban singkat, Armageddon adalah peristiwa besar di akhir zaman, yaitu perang dunia terbesar di akhir zaman yang dimulai dari Magiddo, sebuah kota di Israel di pegunungan Samaria. Nabi Muhammad saw. Menyebut Peperangan Akhir Zaman ini sebagai Al-Malhamah al-Kubro, suatu huru-hara besar yang belum pernah ada tandingannya, yang merupakan arena penampakan Kuasa Allah untuk membungkam kesombongan orang-orang kafir.

      Pada episode akhir zaman nanti, Isa Putra Maryam akan turun untuk menghakimi orang Yahudi atau Israel, yaitu orang-orang Yahudi keturunan Samiri si penyembah sapi, serta semua yang menjadi pendukungnya (Rum/Romawi). Mereka bersama pendukung-pendukungnya akan berkumpulkan di gunung Magiddo. Di sinilah Dajjal si Pendusta Besar berperan dalam terwujudnya Pertempuran Akhir Zaman. Di tengah-tengah pertempuran itu, Allah kirimkan “Hantaman yang Keras” (al-Bathsyah al-Kubro) yang menghantam tepat bala tentara Rum dan Israel. Sehingga, mereka terbunuh dengan hebatnya. Puncak dari pertempuran itu, Allah menurunkan Isa Putra Maryam (Yesus) untuk membunuh Dajjal dan pengikutnya.

      Peperangan Armageddon ini mempunyai rentang waktu yang lama. Sehingga, menyeret semua negara ke dalam dua poros, yaitu poros kaum kafir yang dipimpin oleh Dajjal dan poros kaum muslimin yang dipimpim oleh Al-Mahdi. Di tengah-tengah berkecambuknya perang ini, turunlah pertolongan Allah kepada kaum muslimin yaitu dengan diturunkannya Isa Almasih Putra Maryam Perawan Suci. Isa akan turun di menara putih di timur Damaskus ketika menjelang fajar. Kemudian Isa masuk ke markas kaum muslimin dan ikut dalam barisan shalat subuh. Setelah itu ia bersama Al-Mahdi akan memimpin kaum muslimin menyerbu seluruh markas kaum kafir, bahkan berhasil membunuh Dajjal dan seluruh orang kafir.

      Tempat Berlangsungnya Armageddon

      Terdapat banyak istilah tentang Armageddon, Rasulullah menyebutnya sebagai Al-Malhamah al-Kubra ‘pertempuran besar yang tidak ada tandingannya’. Istilah yang lainnya seperti Hari Jabal di Palestina. Istilah-istilah yang lainnya muncul berdasarkan nama tempatnya yaitu Samaria, Bukit al-Quds (Yerusalem), Tanah Isra dan Mikraj, Al-Jabal al-Majid (Majidu asy-Syam), Lembah Yosafat, dan Lembah Penentuan. Nama-nama tempat itu secara geografis adalah sama, yaitu dalam satu tempat/kawasan di Israel dan8 sekitarnya, meliputi juga Libanon bagian selatan yang berhadapan dengan kota Magiddo, bagian barat Yordania, serta bagian selatan Suriah (dataran tinggi Golan).

      Tanda-Tanda Dekatnya ARMAGEDDON

      Dari berbagai sumber/literatur, terdapat beberapa tanda sebagai isyarat dekatnya Armageddon.

      1. Kembalinya/mengumpulnya Bani Israel ke Tanah Palestina.
      2. Memuncaknya kedurhakaan Israel, dengan Ariel menjadi pemimpinnya.
      3. Munculnya gerakan Intifadah (gerakan aksi lempar batu oleh anak-anak Palestina kepada Israel).
      4. Munculnya Imam Mahdi untuk menghentikan kedurhakaan Israe

  113. Abdul Rahman Riza said

    Assalamu’alaikum,

    Saya senang sekali melihat diskusi di pondok ini mengenai semua topik dari Dajjal, Imam Mahdi sampai Mama Lorenz.

    Mengenai huru-hara yang terjadi tampak semakin tegang situasi politik dunia ini. Terutama menjelang pemilu di Lebanon dimana diperkirakan Hizbullah akan menang di tingkat Parlemen. Jika di tingkat Parlemen Hizbullah menang maka dapat diperkirakan politik Lebanon adalah Politik Hizbullah. Mengingat Hizbullah mayoritas bermarja kepada Ay. Ali Khamenei dapat diperkirakan posisi Israel sangat terjepit karena secara geopolitik Lebanon nantinya benar2 menjadi proxy Iran.

    Situasi dilematis tersebut membuat Israel melakukan latihan perang besar-besaran dan mungkin perang bisa meletus. Saya perkirakan perang yang akan meletus akan seimbang tidak seperti tahun 2006 dahulu. Suka atau tidak suka Israel akan menyerang Lebanon karena Hizbullah tidak boleh dibiarkan berkembang.

    Dikatakan dalam al-Maidah:56
    وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ
    Dan barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya partai Allah (Hizbullah) itulah yang pasti menang.

    Ini adalah janji yang pasti sementara pemimpin orang beriman yang sejati itu adalah dalam ayat sebelumnya.
    إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ
    Sesungguhnya wali kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan salat dan menunaikan zakat seraya ruku (Imam Ali).

    Untuk benar2 menjadi Hizbullah tentunya kita harus benar2 menjadi orang beriman sesuai kriteria yang ditetapkan Imam Ali AS dalam khutbah pertama di Nahjul Balaghah yakni “Ushuluddin Ma’rifatullah” = Pokok daripada agama adalah Mengenal Allah.

    Kita harus berupaya sekuat tenaga agar bisa mendekati kriteria yang ditetapkan Imam Ali tersebut karena keimanan itu bukanlah apa2 yang kita klaim namun sesuatu yang diinstall di dalam qalbu sebagaimana yang disebut dalam Al-Hujurat:14

    . قَالَتِ الأعْرَابُ آمَنَّا قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الإيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ
    Orang-orang Arab Badui itu berkata: “Kami telah beriman”. Katakanlah (kepada mereka): “Kamu belum beriman, tetapi katakanlah: “Kami telah tunduk”, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu

    Jika benar iman itu sudah diinstall di dalam dada tentunya mampu menjawab dengan lancar pertanyaan seperti yang ditujukan kepada Imam Ali berikut.

    KHOTBAH 178

    Dzi’lib al-Yamani bertanya kepada Amirul Mukminin apakah ia telah melihat Allah. Lalu Amirul Mukminin menjawab, “Apakah saya menyembah apa yang tidak saya lihat?” Kemudian ia bertanya, “Bagaimana Anda melihat-Nya?” Lalu Amirul Mukminin menjawabnya:
    Mata tidak melihatnya berhaadap-hadapan, tetapi hati melihat-Nya melalui kebenaran iman. la dekat kepada segala sesuatu tetapi tidak berdekatan (fisik). la jauh dari mereka tetapi tidak terpisah (secara fisik). la pembicara tetapi tidak dengan berpikir. la berniat tetapi tidak dengan persiapan. la membentuk tetapi tidak dengan (bantuan) anggota-anggota. la halus tetapi tak dapat disifatkan dengan disembunyikan. la besar tetapi tak dapat disifatkan dengan kesombongan. la melihat tetapi tak dapat disifatkan dengan indera (penglihatan). la pengasih tetapi tak dapat disifatkan dengan kelemahan hati. Wajah-wajah merasa rendah di hadapan kebesaran-Nya dan hati bergetar karena takut kepada-Nya.•

    Jika kita lihat secara tekstual maka Imam Ali tidak bermetafora dan jelas beliau AS mengatakan melihat Allah di qalbu dengan kebenaran Iman.

    Benarlah apa yang dikatakan dalam An-Najm:11
    Tiada dusta yang dilihat mata hati. مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى

    Itu adalah jelas nyata terang… sebagaimana dalam Al-Ankabut:49
    بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ
    Sebenarnya itu adalah bukti yang jelas (nyata) di dada orang berilmu.

    Marilah kita bersama2 mencari mursyid kamil untuk mendekatkan diri kepada Allah sebagaimana wasiat Imam Mahdi AFS sebelum ghaib kubra, “Mencari manfaat dariku laksana mencari manfaat matahari yang tertutup awan”

    Semoga kita semua dimudahkan mencari wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Karena jika kita benar dan bersungguh2 pasti dimudahkan jalan itu oleh Allah.

    وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ 69
    Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (alAnkabut:69)

    Wasalam.
    AR RIZA

    • Umar said

      @Abdul Rahman Riza

      Wa’alaikumsalam…

      Penjelasan sdrku Abdul Rahman R sunnguh semakin menambah wawasan dan keimanan bagi saya mengenai Imam Ali as. Sudah semestinya kaun muslimin mengetahui situasi politik dunia saat ini, terutama menjelang pemilu di Lebanon, Hizbullah, Palestina, Jalur Gaza dan Iran. Karena di tempat itulah awal berkecamuknya peperangan antara umat Islam dengan Kaum Munafik, Yahudi dan Amerika cs. Mungkin diperkirakan akan memicu peperangan secara terbuka kepada Negara lainnya. Wallahu’Alam…

      Wassalamu’alaikum…

  114. KELEDAI said

    ….KELEDAI—->(lagi duduk termenung…*nguing…nguing…nguing*)

    kocong…kocong…kocong…hampa…hampa…hampa…
    aku adalah KELEDAI yang omong kocong tak tau apa-apa…
    jangankan omong hikmah, aku pun tak pandai cerita…
    apa ya…omong apa lagi ya….aaaah! terserah aja lah..namanya juga KELEDAI..hiks..hiks..hiks.

    *mikir*—->kening mengkerut, muka berlipat-lipat, mulut monyong, hidung kembang kempis.
    yah..yah..yah..Imam Ali ra adalah pelopor muda yang gigih dalam peperangan adalah sepupu nabi sekaligus menantu nabi dan juga sahabat Nabi, pintu gerbang ilmu lagi…ruuar biaaasaaa.!!!!!. Tapi kok aneh ya…sepertinya nggak macuk akal dech!!!, bener nggak ya..zaman Nabi dulu, orang yang dikatakan beriman itu cuman Ali ra……> *mikir lagi…*

    Truusss….gimana dengan Abu bakar, umar, utsman, Tholhah, Zubair dll..dll.. yang termasuk dalam “Ashabiqunal Awwalun”…kacian dech…mereka. Tapi kayaknya…kang acep dan kawan2nya sedunia lebih mengerti dech…dari pada Nabi saw. Sebab….Nabi pernah mengatakan juga bahwa siapa yang menyakiti sahabat2ku maka sama dengan menyakitiku… dilain waktu Nabi Saw juga mengatakan bahwa siapa yag menyakiti keluargaku sama dengan menyakitiku. Wuuuiiiiiiich…..lalu mana yang bener nich…jadi bingung!!! Aaah….aku kan KELEDAI nggak macuk itungan lagi.., emang Gue pikirin…
    KELEDAI….ya…KELEDAI…sampai kapanpun tetap KELEDAI bedaa…dengan orang2 pintar ituuu tuuuh!!! kayak macuk surga itu tinggal cemplung aja, setelah dengar2 berita bahwa Imam zaman ini adalah si “fulan”, karena katanya kalo mati tidak mengetahui imam pada zamannya maka matinya dalam keadaan Jahiliyyah. truss….katanya lagi kalau tidak tahu Imamnya, maka tauhidnya juga diragukan, ma’rifatnya juga diragukan, imannya juga diragukan, taqwanya juga diragukan…heebat chooy..!!! bisa masti’in tauhid seseorang, ma’rifat seseorang itu nggak ada artinya jika nggak tahu imam pada zamannya. memang cucah jadi manusia itu.., ngerepotin diri sendiri, padahal Tuhan aja ngak repot kok!!!

    Ahh…lagi lagi bukan urusanku…. aku kan KELEDAI, biar aja daaah…mereka yang urus. kan mati itu urusan masing2 diri, terserah aja…

    salam aja aaah!, buat kang acep dan kawan2nya sedunia…semoga Iman dan yakin yang hanya sampai di otak itu bisa menyelamatkan dirinya dari huru hara kematian dan huru hara akhirat.

    • asep said

      @KELEDAI

      Terimakasih atas penjelasannya, sehingga saya dapat mengambil hikmah didalamnya. Dan semoga sdrku Keledai mendapat taufik dan hidayah dari Allah swt, amin.

      Wassalamu’alaikum…

  115. Abdul Rahman Riza said

    Pak Keledai yang baik hati…

    Agar terhindar dari kebingungan karena riwayat yang saling berkontradiksi antara satu dan lainnya ada baiknya kita menganalisa secara sistematis dari sumber hukum tertinggi kemudian hukum sekunder seperti riwayat hadits ataupun sirah.

    Sebagai contoh, untuk mengklasifikasi orang2 beriman haruslah kita kembalikan ciri2 orang beriman dalam AQ sbb:

    1) Menerima keputusan Nabi SAWW dengan sepenuh hati tanpa penolakan sekecil apapun.
    . فَلا وَرَبِّكَ لا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
    Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya

    2) Tidak boleh meninggikan suara di hadapan Nabi SAWW
    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ
    أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لا تَشْعُرُونَ
    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari.

    Menganalisa sejarah dengan menimbang2 dengan AQ bukanlah membuka aib namun suatu kejujuran yang tidak bleh ditutup2i sebagai ciri keadilan.

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالأقْرَبِينَ إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَى بِهِمَا فَلا تَتَّبِعُوا الْهَوَى أَنْ تَعْدِلُوا وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
    Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biar pun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau pun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjaan.

    Dengan demikian kita dapat mengklasifikasikan mana itu orang beriman yang patut diikuti dan mana itu orang fasik dan pendurhaka yang dibenci. Karena itu adalah ciri orang yang lurus mampu membedakan yang hak dan yang batil.

    وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الأمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الإيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ
    Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,

    Orang beriman ini dalam sejara adalah orang yang selalu dizalimi namun bagi mereka itu adalah ladang ujian karena AQ mengatakan “Apakah mereka mengatakan beriman sebelum kami uji..??”

    Mencintai orang2 beriman semoga memperoleh upah harta karun yang mereka bawa yakni mengenal Allah (ma’rifatullah) karena kita hanya mampu mengingat Allah (Dziklrullah) setelah kita mengenal-Nya. Jika benar mengingatNya (Dzikrullah) maka sah lah shalatnya, sah shalatnya baiklah seluruh amalnya.

    Oleh karena itu ciri2 mursyid kamil jalurnya haruslah kepada Ahlul-Bayt yang disucikan dan bermuara kepada Pemimpin Orang2 Beriman si Pintu Ilmu agar bisa memasuki si Kota Ilmu dimana pemilik Ilmu adalah Allah Yang Maha Mengetahui.

    Sebagai analogi, kelas yang baik sepatutnya diisi oleh guru yang profesional dan memiliki standar kualifikasi yang tinggi. Demikian juga dengan guru makrifat, selain nasabnya harus bersambung ke Si Pintu Ilmu dan semua guru dari jalur tersebut haruslah sudah mencapai sertifikasi tinggi misalnya sudah mencapai level Fanaa Fillah agar dipastikan tingkat otentitasnya paling mendekati apa2 yang diajarkan si Pintu Ilmu.

    Wasalam,
    AR.RIZA

  116. luthfi65 said

    Assalamualaikum wr.wb.

    Terima kasih Kang Asep, Mas Abdulrahman, Umar, Keledai yang telah memberi penjelasan yang sangat bermanfaat bagi saya dan juga untuk semuanya yang ada di Pondok ini.

    Semua ini membuat saya jadi tersadar dari mimpi-mimpi duniawi saya. Sekian lama kita menghabiskan waktu untuk urusan duniawi, mengumpulkan harta, mengejar jabatan, memperindah rumah. Namun semuanya itu dapat hilang dalam sekejap apabila Allah swt menhendaki. Ya, benar semua itu hanyalan titipan Allah swt. Sesungguhnya kita ini tidak memiliki apa-apa, termasuk badan dan nyawa kita, dan semua orang yang kita cintai. Semuanya adalah titipan dari yang Maha Kuasa.

    Ya, saya akui bahwa saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk urusan duniawi, dan hanya menyediakan sedikit waktu untuk beribadah dan menuntut ilmu di jalan-Mu. Kini saya sadar bahwa tidak ada yang lebih penting selain beribadah, menuntut ilmu di jalan-Mu, dan untuk lebih mendekatkan diri kepada-Mu.

    Saya akui kebodohanku ya Allah, saya akui kesombonganku ya Allah.
    Astagfirullah halladzim aladzi laillahailallah huwal khoyul khoyum wa`atubuillaihi. . .7x
    Subhanallaah walhamdulillaah walailahailallaahuwallaahuakbar..7x Lahaula…7x Shalawat…7x
    Amien.

    • Hamba Yang Fakir said

      @luthfi65
      Assalamualaikum wr.wb
      Saya pernah mendengar: “Orang sufi itu butuh dunia, Tangan yang di atas lebih disukai Allah dari tangan yang meminta,Bagaimana kamu akan membangun mesjid tanpa dunia, bagaimana kamu akan berzakat,berinfaq,bersedekah tanpa dunia, bagaimana kamu bisa kuat berperang melawan kezoliman tanpa dunia,semua butuh biaya. tapi jangan kamu cintai dunia dan pada saat beribadah lupakan sama sekali tentang dunia. Bekerja keraslah kamu untuk mengurus duniamu karena telah ku amanahkan dunia padamu dan telah kuangkat kamu menjadi kalifahnya,tapi jangan dunia untuk dunia karena dunia akan kamu tinggalkan, akhiratlah hidup yang sesungguhnya bila engakau mengetahui.

      • Abdul Rahman Riza said

        Assalamu’alaikum,

        Nasehat yang bagus Tuan Hamba Yang Fakir Yang Budiman,

        Kalau boleh menambahkan, saya pernah baca riwayat Amirul Mukminin Ali bin abi Thalib berkunjung ke temannya si A yang besar rumahnya. Kemudian Imam Ali kw berkata, “Besar sekali ya rumahmu..!?” Temannya si A merasa tersindir dan sebelum Imam Ali kw melanjutkan ia memotong, “Rumah ini akan kujual dan uangnya kusedekahkan semua”. Imam Ali kw tersenyum dan berkata, “Kalau engkau mau membawa rumah ini keakhirat kamu harus memuliakan tamumu baik itu kaya ataupun miskin”

        Si A mengangguk2 kemudian berkata, “Aku mau mengadukan saudaraku si B kepada anda”. Lnatas Imam Ali bertanya, “Ada apa dengannya?”. Lantas si A berkata, “Saudaraku si B menjauhi dunia, sibuk berkhalwat dan mengasingkan diri” Mendengar hal itu Imam Ali kw berkata, “Panggilkan dia kepadaku!”

        Si A memanggil saudaranya si B kehadapan Imam Ali kemudian beliau kw berkata, “Wahai diri yang memusuhi dunia, apa yang dunia lakukan kepadamu?” Merasa terheran2 si B balas bertanya, “Wahai Amirul Mukminiin. engkau menyalahkanku menghindari dunia tetapi engkau sendiri tampak sangat bersahaja. Mengapa engkau menyalahkanku?”

        Imam Ali kw berkata, “HAL INI HANYA BERLAKU UNTUKKU NAMUN TIDAK UNTUKMU, KARENA AKU ADALAH PEMIMPIN MAKA AKU HARUS HIDUP DENGAN STANDAR TERENDAH MASYARAKAT AGAR MEREKA TIDAK SUNGKAN BERURUSAN DENGANKU”

        Shalawat,
        AR.RIZA

      • Abdul Rahman Riza said

        Assalamu’alaikum,

        Nasehat yang bagus Tuan Hamba Yang Fakir Yang Budiman,

        Kalau boleh menambahkan, saya pernah baca riwayat Amirul Mukminin Ali bin abi Thalib berkunjung ke temannya si A yang besar rumahnya. Kemudian Imam Ali kw berkata, “Besar sekali ya rumahmu..!?” Temannya si A merasa tersindir dan sebelum Imam Ali kw melanjutkan ia memotong, “Rumah ini akan kujual dan uangnya kusedekahkan semua”. Imam Ali kw tersenyum dan berkata, “Kalau engkau mau membawa rumah ini ke akhirat kamu harus memuliakan tamumu baik itu kaya ataupun miskin”

        Si A mengangguk2 kemudian berkata, “Aku mau mengadukan saudaraku si B kepada anda”. Lantas Imam Ali bertanya, “Ada apa dengannya?”. Lantas si A berkata, “Saudaraku si B menjauhi dunia, sibuk berkhalwat dan mengasingkan diri” Mendengar hal itu Imam Ali kw berkata, “Panggilkan dia kepadaku!”

        Si A memanggil saudaranya si B kehadapan Imam Ali kemudian beliau kw berkata, “Wahai diri yang memusuhi dunia, apa yang dunia lakukan kepadamu?” Merasa terheran2 si B balas bertanya, “Wahai Amirul Mukminiin. engkau menyalahkanku menghindari dunia tetapi engkau sendiri tampak sangat bersahaja. Mengapa engkau menyalahkanku?”

        Imam Ali kw berkata, “HAL INI HANYA BERLAKU UNTUKKU NAMUN TIDAK UNTUKMU, KARENA AKU ADALAH PEMIMPIN MAKA AKU HARUS HIDUP DENGAN STANDAR TERENDAH MASYARAKAT AGAR MEREKA TIDAK SUNGKAN BERURUSAN DENGANKU”

        Shalawat,
        AR.RIZA

    • Luthfi65 said

      Assalamualaikum wr.wb.

      Terima kasih Hamba Yang Fakir dan Mas Abdul Rahman Riza atas pencerahannya. Saya sekarang jadi lebih mengerti lagi makna dari hidup ini.

      Kalau tidak keliru pemahaman saya begini:

      1. Kita tetap perlu bekerja keras dalam urusan dunia untuk memenuhi kebutuhan dan kewajiban kita dalam hidup di dunia dan juga akhirat, seperti: memberi nafkah anak istri, membayar zakat, berinfaq, naik haji, dll.

      2. Namun saya juga ingat pesan dari Ulama yang saya kagumi Aa Gym, bahwa dalam menjalankan urusan dunia ini, kita harus sesuai kebutuhan atau jangan berlebihan. Jangan kita tamak pada dunia, karena manusia cenderung selalu merasa kurang. Bila diberi sejuta, kepingin 2 juta, diberi dua juta, kepingin 10 juta, dst.

      3. Saya termasuk orang yang percaya bahwa rejeki adalah di tangan Allah swt. Cukup banyak hadits dan kisah-kisah tentang ini, sehingga tidak perlu dijelaskan lagi di sini. Kita ini bukan mencari rejeki, tapi menjemput rejeki yang memang telah disedikan oleh-Nya untuk kita. Cukup panjang untuk menjelaskan konsep ini. Insya Allah, nanti saya akan menjelaskannya dan dihubungkan juga dengan pengalaman saya.
      Namun apabila ada saudara kita yang paham, bisa terlebih dahulu menjelaskannnya di Pondok ini.

      4. Bahwa pernyataan Amirul Mukminin Imam Ali As yang dijelaskan oleh Mas Abdul Rahman Riza, sebenarnya perlu dicermati, ditelaah dan didudukkan pada suatu konsep yang lebih menyeluruh. Mungkin Kang Asep dapat menjelaskannya, dikaitkan dengan Nabi Sulaiman yang juga seorang pemimpin (raja) yang memiliki kekayaan berlimpah.

      Demikian, terima kasih sekali lagi kepada saudaraku Hamba Yang Fakir dan Mas Abdul Rahman Riza.

      Wassalamualaikum wr.wb.

      • Hamba Yang Fakir said

        @Luthfi65

        Saudaraku Luhfi, senang rasanya bisa berkumpul dg anda dan saudara2 yang lainnya di sini. Semoga Allah merahmati majelis zikir ini.

        Mengenai harta, saya pernah membaca tulisan: “harta yg kamu terima itu adalah “anggaran” yg harus di belanjakan di jalan Allah. Dana tsb setiap saat di”audit” dan harus dipertanggung jawabkan. Seberapa besar yg kamu pakai untuk jihad di jalan Allah, dan berapa besar yg kamu pakai untuk kepentinganmu pribadi.

        Tidak hanya di dunia ada KPK, di alam hakekat malah lebih ngeri lagi (seandainya kita tahu).”

        Mari bersama-sama kita berusaha menghayati Hakekat agar mendapat “Furqon” mana yg hak kita mana yg bukan, walaupun secara “hukum manusia” harta tsb secara legal adalah hak kita, dan boleh dipakai utk kepentingan pribadi kita.
        Semoga Allah memperkenankan. Amiin.

        Wassalamualaikum wr.wb.
        Hamba Yang Fakir

  117. imanullah said

    Terus yajuj dan majuj gimana….?

  118. yadi said

    @Keledai

    Bpk mengatakan:

    …karena katanya kalo mati tidak mengetahui imam pada zamannya maka matinya dalam keadaan Jahiliyyah. truss….katanya lagi kalau tidak tahu Imamnya, maka tauhidnya juga diragukan, ma’rifatnya juga diragukan, imannya juga diragukan, taqwanya juga diragukan…heebat…

    Baiklah saya coba jelaskan lagi sabda Rasullah saw:

    “Barang siapa meninggal, sedangkan dia tidak mengetahui imam pada zamannya, maka dia meninggal dalam keadaan jahiliah” (HR Musnad Ahmad: 96)

    Kalau mati dalam keadaan jahiliah, tentu saja semua amal ibadahnya tidak akan diterima disisi Allah SWT dan Rasul-Nya. Karena ia punya akal, jasad dan rukh, sebagai karunia dari Allah SWT tidak dipergunakan untuk ber-Ma’rifat kepada-Nya yaitu untuk mengetahui dan mengenal Imam pada zamannya yg merupakan tali penyambung antara langit dan bumi. Pada diri-diri Imam pada zamannya-lah, sesungguhnya NUR MUHAMMAD bersemayam hingga akhir zaman.

    Ingat bahwa hadits tsb adalah kata-kata dan perbuatan Rasulullah saw. Artinya kehendak Rasulullah SAW adalah kehendak Allah SWT.

    Jadi Bpk jangan menyepelekan dengan kata-kata…KATANYA…HEBATLAH…Kalau Bpk seorang muslim yg beriman, marilah kita berdiskusi secara baik-baik menurut nash Al Qur’an dan Al-Hadits.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  119. luthfi65 said

    Assalamualaikum wr.wb

    Mas PJ saya ada kirim email buat Mas. Mohon penjelasan dan nasehatnya.
    Terima Kasih.

  120. Akal dipakai untuk memahami Keadaan manusia selaku hamba-Nya

    Cinta untuk mencapai kesaksian Bahwa Tuhan itu Satu

  121. Jun alGembeli said

    Saya,anda dan kita semua ada karena NYA,Nafas kita,gerak kita,lahir dan bathin pun karena NYA…(NYA siapa..?,NYA yg mana…??,yang seperti apa…???,jadi pantaskah kita menyebut diri kita sebagai hamba NYA jika kita belum mengenal luar dalam tentang NYA…???? atau jangan2 kita selama ini masih tertambat dengan NYA..NYA yang lain…???????.saudaraku mari kita renungkan tentang segala ciptaan NYA melalui jalan yang telah ia tetapkan seperti yang tercantum dalam Qur’an Surah Al-Fatihah ayat 6-7,yaitu jalan yang di ridhloi ALLAH melalui manusia-manusia yg telah dipilih melalui ketetapan dan keputusanya sebagai ARIF BILLAH.
    Illa hadrotin nabiyyil musthofa muhammadin shollalloohu ‘alaihi wassallam.Wa ‘alaa aalihii wa as-haabihii wa azwaajihii wa dzurriyyaatihii wa liman dakhola fi baitihil kiroomi ajma’iin syaiun lillaahi lahum.
    Al-Fatihah…1X

    Wassalam.jun gembel

  122. kosim said

    @Jun alGembeli

    Yang ingin saya tanyakan adalah siapa sebenarnya manusia-manusia yg telah dipilih melalui ketetapan dan keputusanya sebagai ARIF BILLAH tsb?

    Tolong pencerahannya kepada siapa saja yg hadir di blog ini?

    Wassalam wr.wb.

  123. qarrobin said

    wah untung aja pake fasterfox, loading jadi cepet
    kalo ga…..jadi kaga bisa koment nih

    @PJ, ternyata al quran itu dwilingual, para jinn bacanya beda dan artinya beda, tolong di lanjutin riset yang saya persembahkan ini ya

    http://qarrobin.wordpress.com/2009/07/20/science-behind-transformer/

  124. Lambang said

    Jadi, dibalik deretan huruf dan rangkaian kata yang dikandungnya, Al Quran menyimpan petunjuk-petunjuk dan makna-makna batin yang tak terhingga.

    Mas PJ,
    Barangkali Mas PJ sudah mendapat bocoran dari “Hamba Allah yang Fakir” tentang deretan huruf dan rangkaian kata tersebut di atas? Kalau sudah ada, mohon di-sharing mas…

    Salam Persahabatan.

  125. rafidhah said

    @Kosim
    KEPUTUSAN dan KETETAPAN SIAPA?

    Kalau keputusan MANUSIA yah menurut selera masing2. Tapi kalau keputusan dan ketetapan Allah lain lagi mas

  126. rafidhah said

    @lambang
    Anda mengatakan:Jadi, dibalik deretan huruf dan rangkaian kata yang dikandungnya, Al Quran menyimpan petunjuk-petunjuk dan makna-makna batin yang tak terhingga.
    Benar, tapi PJ bukan mendapat bocoran dari Hamba Allah yang fakir tapi dari Allah. Beliau tekun beribadah dan bertawakal secara total bukan seperti kita2 ini. Apa anda tidak membaca Alqur’an dimana banyak firman Allah yang mengatakan Aku akan memberi ilmuKu kepada siapa yang Aku kehendaki

    • Hamba Yang Fakir said

      Saudaraku @lambang,saya sependapat dengan komentar saudara Rafidhah. -“PJ bukan mendapat bocoran dari Hamba Allah yang fakir tapi dari Allah. Beliau tekun beribadah dan bertawakal secara total” dan “dimana banyak firman Allah yang mengatakan Aku akan memberi ilmuKu kepada siapa yang Aku kehendaki”

      “Pesan inti” pada Tulisan “sisi batin Al Quran” adalah agar saudara2 kita yg belum belajar, tertarik untuk mempelajari ilmu hati agar kita mendapat petunjuk Allah sehingga kita tidak “sesat” atau “kesasar” memahami ayat-ayat Kitab Al Quran sehingga kita dengan karunia-Nya dapat mencapai tujuan/kehendak Allah ketika menciptakan manusia sebagai mahluk-Nya.

      Bila kita membaca Kitab Al Quran secara tenang dan tertib dari awal sampai akhir, akan terasa jauh lebih banyak ayat2 yg Mutasyabihat(samar arti dan maksudnya) dibanding yg Muktamat (jelas maksudnya). Bahkan banyak ayat2 yg seakan-akan hanya seperti cerita2 sejarah saja (dongeng belaka).

      Sesungguhnyalah berbeda antara Kitab Al Quran dan Al Quran. Kitab Al Quran berbahasa Arab, sedangkan Al Quran (Al Quran yg batin) tidak berkalam. Kitab Al Quran menunjukkan dimana itu Quran yaitu di kalbu Mukminin. Semoga bermanfaat, amiin ya Robbi.

  127. kosim said

    @Rafidhah

    Yang saya maksud adalah ketepan dan keputusan Allah, wassalam

  128. Petualang said

    Assalamu’alaikum wr.wb.

    Saya sangat awam tentang ilmu tasawuf/ma’rifat, banyak hal yang saya ingin gali secara hakekat dengan tujuan kembali kepada Allah.Terima kasih banyak jika ada masukan dari rekan-rekan. Maaf sekali jika ada yang salah, ini pertama kali saya menulis disini dengan kondisi ilmu terbatas dan dalam proses pencarian kebenaran.Saya takut jika hati saya “condong kepada kesesatan”, jadi saya ingin belajar dan memohon petunjuk dari Allah.Mudah-mudahan kita selalu diberikan petunjuk dari Allah.amiin.

    Banyak saya pelajari tentang alam khususnya batuan-batuan di bawah permukaan(geologi) untuk tujuan pencarian sumber daya alam.”Present is the key to the past”, kejadian yang kita pelajari sekarang dapat menjelaskan kejadian sebelumnya. Itu istilah yang filosofis dalam geologi.Dari siklus yang makro sampai siklus yang mikro menjelaskan suatu siklus yang saling berkaitan dan seimbang.Dari cerita tektonik sampai micropaleontology,dll.Batuan beku,sedimen, metamorf memiliki siklus tergantung pada proses geologi.

    Lebih jauh lagi batuan-batuan, gunung, sungai, atmosfir,dll adalah makhluk Allah sama halnya dengan manusia,tumbuhan, binatang hanya berbeda-beda tingkatannya. Alam semesta itu semua adalah makhluk Allah. Manusia pun merupakan alam semesta, dibuktikan dengan adanya jaringan sampai kromosom dengan jumlah yang cukup banyak dan seimbang dalam tubuh manusia.

    Kitab Alquran diturunkan oleh Allah untuk manusia bukan untuk gunung, sungai, tumbuhan,dll..karena Alquran ditulis dalam bahasa Arab yang dapat dimengerti oleh manusia yang berfikir. “Manual book” untuk manusia. Dimengerti dengan logika dan lebih jauh lagi dengan rasa. Kitab Alquran menceritakan banyak hal tentang alam semesta terutama pada proses penciptaan manusia.

    Alquran diawali “Bismillahirrohmaanirrohiim”-“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.Secara matematis akan muncul angka 19.Banyak tulisan yang menjabarkan rahasia angka 19.Angka 1-9 adalah nyata dan nul(0) adalah tidak nyata.Nyata tidak pernah terlepas dari tidak nyata(rasa).Lebih jauh lagi jika kita pahami dengan rasa,Arrahman berarti “tempat laki-laki” dan arrahim berarti “tempat perempuan”.

    Ada 7 ayat dalam alquran QS 32:4, 7:54, 10:3, 11:7, 25:59, 50:38, 57:4 yang menjelaskan “……..Allah…menciptakan langit dan bumi dalam enam masa..”. Diartikan langit (tempat laki-laki) dan bumi (tempat perempuan) diciptakan oleh Allah dalam enam masa. Jika 114(surah) dibagi 6 menjadi 19.Artinya 19 adalah satu masa.Sehingga Surah ke 1 – 57(dengan (1-19)+(20-38)+(39-57)) menjelaskan tempat laki-laki, sedangkan surah ke 58 – 114 (dengan (58-76)+(77-95)+(96-114)) menjelaskan tempat perempuan. Coba kita perhatikan perbatasan antara rahim yaitu surah 57(Al Hadiid-Besi) secara kias berarti sel sperma yang kuat dan sempurna bertempat di tempat laki-laki. Surah 58 (Al Mujaadilah-wanita yang mengajukan gugatan) secara kias berarti mengawali masuknya sperma dalam tempat perempuan. Selain itu lihat masa terakhir, masa ke enam yaitu surah 96-114 (Al’alaq(segumpal) darah-An-Nass(manusia)).Sehingga Alquran menjelaskan proses penciptaan manusia.Dari tempat laki-laki ke tempat perempuan.

    Ini merupakan suatu siklus alam dan ada siklus-siklus yang lebih kecil didalamnya kemudian siklus-siklus kecil itu saling berkaitan dan dapat menjelaskan siklus yang makro dalam suatu keseimbangan,dan Kitab Alquran merupakan “manual book” untuk manusia yang dipahami dengan fikiran dan lebih jauh dengan rasa. Rasa disaat kita beresonansi dengan sifat-sifat Allah dan tidak terhalang oleh hawa nafsu.

    Wassalamu’alaikum wr.wb

  129. mas said

    Asalamualaikum wr. wb.

    Mungkit sedikit comen saya semoga bisa berkenan,

    mengenai Tulisan Pannjenengan (anda) di bawah ini saya sangat sepakat.

    Dalam sebuah hadis dari Imam Husain bin Ali bin Abi Thalib:

    ”sesungguhnya Al Quran turun dalam empat bentuk y.i: Ibarat (ungkapan tekstual) untuk orang awam,Isyarat(permisalan) untuk orang khusus (khawas), Latha’if (makna-makna yang lembut) untuk para wali dan Hakikat untuk para Nabi.”

    Semoga panjenengan tidak melupakan kutipan penjenengan dalam memaknai, memahami ayat maupun Hadist kerena memeng harus sesua hal tersebut diatas, sehingga dalam mengambil contoh kejadian dalam kehidupan tidak untuk mencomot satu ayat sahaja, karena hal itu akan rentang dengan pertentangan perbandingan asntara satu ayat dengan ayat yang lain yang disebabkan karena beda peruntukannya.

    terimakasih.

    mohon maaf jika ada kekeliruan. semoga Amal ibadah panjenengan sami dumugi dumateng Ridlo Gusti allah.

    wassalamualaikum.

  130. Yana Golex said

    Assalam’uallaikum Wr Wb..

    Al-Qur’an adalah sebuah kitab untuk sekalian umat dan sekalian alam yg diturunkan/diwahyukan melalui kanjeng Nabi Muhammad Saw yg kebetulan berbahasa kaum yaitu bahasa ARAB. Tetapi Allah tidak mungkin pilih kasih terhadap kaum2 yg laen yg kebetulan tidak bisa/pandai/fasih terhadap bahasa ARAB karena tidak mungkin Allah hanya mengerti atau menerima ibadah atau do’a kaum yang hanya bisa bahasa kaum yaitu bahasa ARAB. Karena Allah pernah bersabda “Bacalah kitab yang lenggeng yang tidak pernah habis dan tidak jauh dari diri” atau mungkin jika boleh saya tambahkan selembar mahal harganya… Bagaimana tidak mahal,, adakah di jagat raya ini manusia/mahkluk dapat menciptakan satu ruas jari atau satu ruas daun telinga ataupun satu buah bola mata dan lainnya???? sebab yang saya tau dari zaman Nabi Adam s/d zaman Nabi2 purba lainnya sampai zaman manusia sekarang “Manusia tidak dapat menciptakan, Manusia hanya bisa Menemukan, Merubah, Memeperbaharui atau bahkan Merusak Kreasi ALLH”

    Mohon maaf jika ada kesalahan, kelalain segala kekurangan dalam penulisan dari saya untuk semuanya khususnya MAS PJ empunya Blog ini.

    Wassalam

    • hambasahaja said

      “Bacalah” apa yang mudah bagimu, “tetapi jika ada yang asli ngapain beli yang bekas, atau yang nomor 2” cepat rusak mas….yaqin deh…karena gak langgeng…(abadi,abdi,kekal) masakan sih kalau hitungan dunia maunya yang no.1, maunya sparepart honda yang asli, maunya, komputer ACER yang asli, maunya Mercedes Bens yang asli, walaupun mahal harganya dan dibantu ngutang or kredit…. padahal setelah kena “tsunami jadi barang rongsokan yang tak bermakna semua yang kita banggakan sebagai ASLI tadi….”.dan orang yang “Bijak” selalu memerhitungkan kedepan kekiri, kekanan keatas kebawah kebelakang, contonya radarnya amrik, amrik aja bisa tahu sebelum terjadi masa kita gak bisa? dengan demikian tidak akan ada pembohong karena dia sebelum berbohonng berpikir dulu “Sebab dan Akibat” bilang newton “aksi=reaksi”, jika aku begini nanti …jika aku begono nanti…bukan berpikir besok siap yang harus saya “bohongi/tipu” akhirnya julukannya “KI BULI” alis tukang ngibul tukang bohongi….

  131. Just want to say what a great blog you got here!
    I’ve been around for quite a lot of time, but finally decided to show my appreciation of your work!

    Thumbs up, and keep it going!

    Cheers
    Christian, Satellite Direct Tv

  132. Salam. Kiranya s.Aaali Imrang Q.S. 3: 19adalah Firman untuk awal pemahaman agama Islam. Para akhli kitab, bukan orang Yhudi atau kaum salaf saja, melainkan manusia waras akal-budi nuraninya yang intensif mempelajri ( mengkaji) isi al Quran. akan sampai kepada keyakinan bahwa jika isi al Quran diolah , diprolifikasikan di proleverasikan seperti pengolahan uranium menjadi tenaga atoom atau newclear, maka HASILnya benar-benar mampu menghancurkan “gunung kedegilan” yang selama ini merupakan batu-sandungan , penyesat umat manusia kepada AQIDAH peribadatan yang ketat dan bisa merubah manusia menjadi semacam robot yang tak punya kemampuan berfikir lagi kecuali mengikuti PROGRAM yang dipasang dlam abatin dan alam pikiran oleh para PENIUP UQOD yang disebut di s. al Falaq Q.S. 113: 4, 5.
    Yaitu orang-orang yang memutar-mutar lidahnya hendak memadamkan CAHAYA Allah. Petunjuk yang BENAR hanya dari Allah s.az Zumar Q.S. 39: 37. selain itu jelas dari Blios, menurut Firman Allah sendiri. s. al Hjr Q.S. 15: 39.
    dan s. az Zukhruf Q.S. 43: 37. Nah kembali saja ke s. al Baqarah Q.S. 2: 169. dan semoga terbuka mata batin kepada Yang HAKIKI. bukan kepada KESALAH KAPRAHAN yang menyesatkan. Amiin Sesma manusia yang pandai bicara dan mereka yasa segala sesuatu disebut di s al Baqarah Q.S. 2: 204. Mereka itu para REKALSTRAN seperti Iblis Q.S. 2: 30. mau benar dan menang sendiri saja.

  133. hambasahaja said

    “Allah Berkehendak Kepada Siapa Yang Dikehendak-NYA”

  134. Maha benar

Tinggalkan Balasan ke yadi Batalkan balasan