PENGEMBARA JIWA

(Menemukan Cahaya Abadi di dalam Lautan Tauhid dan Tasawuf)

Zikir dalam Shalat

Posted by pengembarajiwa pada November 23, 2008

Allah SWT berfirman :

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka mengabdilah hanya kepada Ku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. (QS, Thaahaa : 14)

Jelas sekali firman Allah menerangkan kepada kita bahwa tujuan dari pada shalat adalah agar kita ingat akan Allah. Sehingga apabila seseorang mengerjakan shalat tetapi ingatannya tidak tertuju kepada Allah maka mereka tidak dikatakan orang yang mendirikan shalat, hanya sekedar memenuhi kewajiban untuk mengerjakan saja. Orang yang mendirikan shalat adalah orang yang bisa ingat akan Allah tatkala ia mengerjakannya maupun setelah selesai mengerjakannya. Dan kemudian ingatnya ia akan Allah membias pada dirinya dari buka mata sampai tutup mata. Sehingga kesehariannya selalu terpelihara dari perbuatan–perbuatan keji dan mungkar karena ia selalu ingat akan Allah. Begitu ia berniat akan melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah kemudian ia ingat akan Allah lalu di batalkan niatnya untuk berbuat hal yang melanggar perintah Allah. Jadi penting sekali untuk bisa mengingat akan Allah, sebab Allah akan memelihara dan menjaga orang–orang yang selalu ingat akan Ia. Jalan untuk bisa mengingat akan Allah ia harus kenal dengan Allah. Bagaimana mungkin bisa ingat akan sesuatu kalau ia tidak kenal dengan sesuatu itu. Begitu pula halnya bagaimana mungkin bisa ingat akan Allah kalau ia tidak kenal dengan Allah. Dan untuk mengenal akan Allah terlebih dahulu harus mengenal dengan diri sendiri. Sayyidina Ali Karamallahu wajhah pernah mengatakan : “Tidak syah Shalat seseorang melainkan terlebih dulu harus mengenal Allah”. Begitu ia ditanya apakah engkau mengenal / melihat akan Allah, maka di jawab oleh beliau : “Aku tidak mangabdi kepada yang tidak aku kenal / lihat”.

Karena itu Allah menjelaskan di dalam firman Nya :

“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya”. (QS, Al-Maa’uun : 4 – 5)

Kelalaian seseorang disebabkan ia tidak tahu jalan untuk mengingat akan Allah, karena itu banyak di antara orang–orang yang mengerjakan shalat tetapi akhlaknya buruk. Masih bisa melakukan kecurangan–kecurangan, membodohi orang lain, mengejek, mencela, memfitnah, membuka aib saudaranya, buruk sangka, sombong / membanggakan diri, riya / pamer dan lain sebagainya. Tentu tidak sesuai dengan yang di firmankan oleh Allah :

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS, Al – Ankabuut : 45)

Shalat seperti apakah yang dimaksudkan Allah? yaitu shalat yang di dalamnya di isi dengan zikir / ingat akan Allah yang sudah pasti mengenal akan Allah.

Bagi mereka yang selalu ingat akan Allah, maka akan ia dapatkan ketenangan dan ketentraman jiwa. Hidupnya akan terarah kepada hal–hal yang positif, jika ia di landa kegelisahan ia bawa hatinya untuk berzikir / mengingat Allah maka hilanglah kegelisahan–kegelisahan yang berkecamuk di jiwanya. Allah ber Firman :

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. (QS, Ar-Ra’d : 28)

Di ayat lain Allah SWT juga ber Firman :

“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun”. (QS, Az-Zumar : 23)

Begitu pula zikir itu bisa membuat ia semakin dekat dengan Allah. Kalau sudah ia dapatkan kedekatan dengan Allah tentu di Akhirat Syurgalah tempatnya. Untuk itu sangat penting sekali bagi mereka yang ingin mencari ketenangan jiwa sebagai dasar kebahagiaan di dunia dan akhirat kelak, untuk mengenal akan Tuhannya sehingga bisa ingat yang sebenar–benarnya kepada Allah. Bukan ingatan yang semu dan fatamorgana,bukan pula ingatan yang di ada–adakan. Tetapi benar–benar ingatan yang tidak pernah lupa lagi. Kemudian Allah berfirman lagi :

“Hai orang–orang yang ber Iman, ingatlah akan Allah dengan ingat yang sebanyak–banyaknya”. (QS, Al-Ahzab : 41)

Dengan memperbanyak ingat kepada Allah, membuat jiwa semakin mantap di dalam ketenangan. Sehingga ia dapatkan ketenangan jiwa yang langgeng terus menerus dan jiwa senantiasa menjadi terbiasa di dalam ingat akan Allah di setiap keadaan. Firman Allah :

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (QS, Ali Imran : 191)

Mereka itulah orang–orang yang mendirikan shalat dan yang diterima shalatnya oleh Allah SWT.

288 Tanggapan to “Zikir dalam Shalat”

  1. zal said

    ::shalat itu apa ya…, perintahnya koq didirikan/ditegakkan, bukan dikerjakan…
    lizikri artinya untuk mengingatku ya…, lalu lillahi ta’ala artinya untuk Allah Ta’ala…, kalau demikian seharusnya abduhu menjadi jelas maksudnya ngga ya…???

  2. aryf said

    sabar zal..kan kamu sendiri yg bilang “tau karena telah diberi tau”.
    kalaupun tdk diberi tau scr detil oleh ‘pengembara jiwa’, tentu ada alasan2nya. berbaik sangka aj. penyampaian melalui ‘media kata’ yg memang terbatas, tdk memungkinkan semua hal dibahas tuntas. Kalo dibahas tuntas semua rahasia, malah mematikan proses belajar itu sendiri dan akhirnya malah ‘kudeta’ thd Hak Allah.

    Diam di dalam kesabaran, bukan berarti menunggu. malah kamu hrs jeli merasakan ‘gerak’ yg ada di hati. Telitilah dulu ‘gerak’ tsb, apakah sesuai dg syariat?jika ada, penuhi hukum syariat. Jika tdk, maka ‘gerak’ tsb menjadi perintah batin utk dilaksanakan.
    Bertindak dg sabar berdasarkan perintah hati, seringnya menuntut kepasrahan total hanya pd Allah.

  3. Siliwangi said

    Rukun Islam yang ke dua adalah Shalat, dan perintah shalat ini ada setelah Rosulullah Mi’raj. begitu pentingnya arti shalat dalam islam sehingga berada di urutan nomer 2 setelah Sahadat. Shalat merupakan ciri utama ajaran Islam karena merupakan bentuk penyerahan total manusia kepada Allah Swt akan tetapi kebanyakan manusia lalai akan shalatnya sehingga shalatnya tersebut tidak bisa memberikan kedamaian kedalam batinnya. Bagaimana shalatnya bisa benar jikalau antara hati , ucapan dan perbuatannya bertolak belakang antara yang satu dgn yang lainnya semisal dalam shalat kita mengucap janji “Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”akan tetapi kenyataannya banyak sekali manusia lupa/ingkar akan janjinya tersebut yaitu dgn kecenderungan hati kepada makhluk dan mencari pertolongan keluar dari dirinya dan menyerahkan diri kepada selain Allah walaupun janji itu di ucapkan sebanyak 17x dalam sehari semalam, manusia tetap lalai akan janjinya tersebut. Jadi kesempurnaan shalat itu mencakup 2 hal yaitu terpenuhinya rukun shalat dan hadirnya hati kepada Allah Swt kenapa hadirnya hati sangat penting karena di dalam shalat terdapat pula dua kalimah syahadat…salam…

  4. akayr said

    Assalamu Alaikum wr wb…
    Salam semua kpd sdra2 yang aktif di blog ‘Pengembara Jiwa’, semoga Allah swt meridhoi diskusi kita.

    @PJ
    Sayyidina Ali Karamallahu wajhah pernah mengatakan : “Tidak syah Shalat seseorang melainkan terlebih dulu harus mengenal Allah”. Begitu ia ditanya apakah engkau mengenal / melihat akan Allah, maka di jawab oleh beliau : “Aku tidak mangabdi kepada yang tidak aku kenal / lihat”.

    Saya sedikit mengutip pernyataan Sayyidina Ali Karamallahu wajhah diatas, sementara Rasulullah SAW, pernah bersabda sbb : “‘Araftu rabbi bi rabbi!” yakni “Aku kenal Tuhan ku dengan Tuhan ku!” ,

    Bisa saja pernyataan Sayyidina Ali KW, diatas menjadikan beberapa orang mengarah ke mengandalkan pengetahuan yang mereka miliki untuk mengenal Allah (kalau salah diartikan).
    Sementara Allah sendiri dalam Alquran, terlebih dahulu memperkenalkan dirinya lewat surah Thahah 14 “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka mengabdilah hanya kepada Ku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. (QS, Thaahaa : 14).

    Kemudian didalam kita sholat, intinya kan di Ingat Allah, sementara saya sendiri, belum pernah mengingat secara terus-menerus didalam sholat mulai Takbir sd Salam, ada saja yang melenceng ingatannya…, mungkin sdra2 disini ada sedikit pencerahan di titik2 manakah dalam sholat kita itu, betul2 tdk boleh terlepas dari Ingat Allah,

    mohon komentar/pencarahan sdra2 di blog ini

    Wassalam
    akayR

    • Akbar said

      assalamu alaikum wr wb .
      @akayr
      akayr kan anda mengatakan anda bisa mengingat Allah !
      jadi anda pasti ketemu donk / melihat wajahnya.

      >>>> HANYA YANG PERNAH KITA LIHAT/KETEMU YANG BISA KITA INGAT.
      & KALAU ADA NAMANYA TENTU ADA YG DI NAMAI

      Wassalam

      • mas @ akayr, Aku rasa kalimat diatas, mencerminkan seolah orang ketemu orang, padahal jelas sekali Alloh itu bukanlah manusia…karena itu kita masih perlu banyak menggali siapakah sang Maha pencipta jagad raya yang menguasai kita semua tanpa kecuali…; ini menurut pendapat aku yang masih bodoh, yang taunya cuma level syariat…

  5. Sholat itu di dirikan atau di tegakkan bukan hanya sekedar mengerjakannya saja.

    Di Qur’an berulang2 kali Allah berfirman untuk mendirikan shalat, yang menjadikan pertanyaan saya apa perbedaan mendirikan shalat dengan mengerjakan Shalat?

    “Salam penuh cinta dan kasih sayang”

    • Akbar said

      @Mujahidah
      Kita kan di perintahkan dirikan/kerjakan Shalat Untuk Mengingatku (Allah)
      >>> BEDA ART DENGAN TERJEMAHAN KARENA AL-QURAN ITU TERSURAT TAPI ADA JUGA YG TERSIRAT

      Wassalam

  6. aburahat said

    @Akayr
    Maaf PJ kalau saya mendahului mas, sebab saudara kita meminta disamping PJ juga kami2 yang ada diblog ini.
    Mas Akayr saya coba memberi pendapat mudah2an bisa diterima:

    1. Mas katakan:Saya sedikit mengutip pernyataan Sayyidina Ali Karamallahu wajhah diatas, sementara Rasulullah SAW, pernah bersabda sbb : “‘Araftu rabbi bi rabbi!” yakni “Aku kenal Tuhan ku dengan Tuhan ku!” ,
    Pengertian saya mengenai sabda Rasul ini adalah bahwa Rasul sudah melepaskan diri dari sifat2 kedunian. Dan hanya ada NUR Allah.
    Nur Allah ini adalah Allah sendiri. Karena kita tidak dapat mensifatkan ZATNya. Jadi Nur Allah adalah Rabbi.
    2. mas bertanya tentang ucapan Imam Ali:Sayyidina Ali Karamallahu wajhah pernah mengatakan : “Tidak syah Shalat seseorang melainkan terlebih dulu harus mengenal Allah”. Begitu ia ditanya apakah engkau mengenal / melihat akan Allah, maka di jawab oleh beliau : “Aku tidak mangabdi kepada yang tidak aku kenal / lihat”.
    Saya rasa ini telah banyak dibicarakan oleh mas PJ. Singkatnya Imam Ali mengenal dengan MATAHATI (ABSHAR)
    3. Kalau mau mengingat Allah dalam shalat menurut saya per-tama2 adalah setiap ayat yang kita baca atau setiap ucapan yang diucapakan harus dimengerti. Agar dalam shalat kita konsentrasikan pikiran dan hati kita kepada apa yang kita ucapankan dalam shalat. Dengan demikian hati dan pikiran hanya tertuju kepada yang satu Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang dan dengan segala SifatNya Yang Maha Agung. Oleh karena itu para Ma’rifat katakan dalam shalat:”LAA MUTTALLIMUL ILLA BIL HAK”. Wasalam

  7. akayr said

    @Aburahat

    Alhamdulillah…. terima kasih sdraku Aburahat komentarnya…
    komentar sdra cukup membuka wawasan dan menambah pengetahuan….

    Mengenai Pernyataan Rasulullah SAW “Araftu rabbi bi rabbi”, saya kira kitapun bisa menyatakan hal demikian, Jika benar2 ALLAH telah memperkenalkan diriNYA sendiri.. dengan pegangan “Laa hawla wala quwwata illa billah”
    krena mungkin ada banyak sdra2 kita yang aktif di blog ini, pada hakikatnya sudah sampai ke pintu Ma’rifat, Namun Allah belum membuka hidayah untuk memperknalkan diriNYA. Maksud/penekanan saya adalah jangan sampai kita terjebak (salah penafsiran) dengan pernyataan Sayyidina Ali,
    “Tidak syah Shalat seseorang melainkan terlebih dulu harus mengenal Allah”, yang
    karena kalau pernyataan ini yang semua orang pegang, maka mungkin sebahagian besar juga tidak syah sholatnya…
    Saya secara pribadi sangat berpedoman kuat pada hadist qudsi Rasulullah saw bahwa “Ana ‘inda zhonnii ‘abdi bii”, Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu atasKu. Karena ujung2nya ke keyakinan. sejauh mana keyakinan kita bahwa yang diingat pada waktu sholat benar2 Allah yang tetap dalam Laisa kamistlihi Syaiun. atau sejauh mana pengenalan kita terhadap Allah.

    sdraku Aburahat, terima kasih sharing tipsnya mengenai mengingat Allah dalam sholat, bahwa setiap ayat yang kita baca atau setiap ucapan yang diucapakan harus dimengerti.
    Namun ada teori yang pernah saya dengar bahwa dalam kita melakukan sholat usahakan “Lupakan Sesuatu, maka yang ada hanya yang Satu yang Maha Kaya Sifat”

    mohon komentar pencerahannya lagi…
    ee… maaf tolong tdk usah sebut saya mas, panggil saja sdra (kita semua bersaudara di blok PJ)

    Wassalam
    akayr

  8. Sufi Gila said

    apa yang kita ingat dalam sholat kita ya itulah yang kita sembah atau Tuhan kita
    jadi semua haruslah ada tolok ukurnya …. janganlah kita cuma berkhayal tentang rasa hadirnya Allah dalam sholat kita …. semua haruslah terukur … al islamu ilmiyun wa amaliyun … maka harus ada ilmiahnya maksudnya terukur …. janganlah seperti umat lain contoh nasrani yang memakai tolok ukur wajah Nabi Isa sebagai tanda hadirnya Allah ….. bukan salah, sudah benar memakai wajah Nabi Isa sebagai tolok ukur karena Nabi Isa adalah kekasih Allah sehingga bila hadir wajah sang Nabi Isa pasti beserta Allah … karena Allah itu gaib maka ngak ada bentuknya jadi cukup wajah Nabi Isa sebagai tolok ukurnya …..

    permasalahannya nggak ada satupun manusia jaman sekarang yang punya foto Nabi Isa …. yang menjadi keraguan saya jangan2 yang hadir dalam ibadah mereka bukan Nabi Isa tapi sosok yang mirip Nabi Isa sesuai dengan khayalan mereka contohnya bintang film Passion of The Christ …. wah kalau itu yang hadir kan nggak disertai Allah tapi disertai istrinya hehehehehehe

    maka kita pun harus ada wajah yg menjadi tolok ukur hadirnya Allah …. yaitu para imam ruhani para syaikh atau ulama pewaris nabi yang ada tali sambung bersambung sampai Rasulullah …..

    bahasa gampangnya …. nggak ada yang kenal wajah Allah …. nggak ada yang kenal wajah Rasulullah Muhammad ….. tapi kita bersama pasti kenal wajah Guru yang sezaman yang merupakan ulama pewaris Nabi yang selalu didampingi Rasullullah dan Allah …. maka dalam perjalanan spiritual haruslah kita memiliki imam ruhani sehingga menjadi jelaslah tolok ukur hadirnya Allah … sesuai sabda Rasulullah ” Barangsiapa bermimpi bertemu denganku maka sesungguhnya dia bertemu denganku ” karena Iblis tiada bisa menyerupai wajah Rasulullah dan inilah yang diwarisi para Ulama Pewaris Nabi

    itulah kunci zikir dalam sholat hingga menjadi sholat yang khusyuk dan akan dapat dirasakan As sholatu mi’rajul mukmunin

    • Faqir Kelana said

      Ma’af Saudaraku, Faqir tidak begitu mengerti apa yang tuan sufi maksudkan tolak ukur hadirnya Allah dalam Shalat diatas bisa menjadi acuan kita dalam mendapatkan kekhusyukan, sedangkan yang faqir ketahui dalam shalat kita tidak boleh membayangkan siapa dan apa-apa, yang penting kita harus ingat bahwa walaupun kita tidak melihat Allah sesungguhnya Allah itu melihat kita, sehingga timbul rasa takut pada kita sehingga kita selalu berusaha Shalat kita tidak ada kecacatan.

      salam,

  9. Sufi Gila said

    dalam temaram cahaya lilin aku bersimpuh
    satukan segala panca indera k e dalam satu titik
    titik yang menjadi pusat dari kendali tubuhku
    titik dalam diri yang disebut sebagai qolbu

    dan kutongkatkan lidahku
    sebagai simbol penyerahan mulutku dalam kendali Nya
    dan kulemaskan segala sendi2 tubuhku
    sebagai simbol penyerahan diriku dalam kendali Nya

    kematian membayang dalam fikirku
    walau sebenarnya tanpa mati tak akan kukenal Dia
    tapi kenapa ketakutan selalu menyertai perjalananku
    dan ternyata itulah rasa awal menapak jalan ruhani

    lalu kudesahkan Astaghfirullah dalam qolbuku
    memohon ampun dihadapan ruhani suci pembimbingku
    ampun dari segala dosa dari ujung kepala hingga ke ujung kaki
    dari dosa yang kusadar dan tak kusadar

    tak terasa bergetar seluruh sel-sel dalam tubuhku
    bergetar harmonis dalam sekujur tubuh dan darahku
    hingga tercapailah ketentraman fikir dan jiwa
    dan hilanglah segala kesadaran akan diri

    binasa diri dalam pelukan cinta Illahi
    binasa segala rasa yang kurasakan dalam diri
    hilang diri hilang akalku hilang kesadaran jasmaniku
    maka terbitlah kesadaran spiritualku

    perjumpaan dengan para kekasih Allah
    berkumpul dalam harmony jiwa dalam cinta dan damai
    bersatu dalam untaian persaudaraan dalam kasih Allah
    itulah makna penyatuan dalam alam rabbani

    alam keabadian di mana tiada lagi batasan antar manusia
    tiada lagi dinding pemisah jiwa para pencari keabadian
    tiada lagi bendera-bendera agama ataupun suku bangsa
    yang ada hanyalah kedamaian dan kedamaian

    dalam diam kurasakan segala rasaku akan hadir Mu
    tiada kata-kata lagi yang terucap melalui bibirku
    tiada lagi bahasa dan tulisan yang sanggup merangkum rasa
    karena semua telah aku serahkan pada pemilik jiwa

    diam … diam … diam …diam … diam …. diam ….. dan diam
    damai …. damai … damai …. damai….. damai…..damai …. dan damai

  10. Siliwangi said

    Saudaraku Akayr saya pikir tidak ada yang salah dengan pendapat anda akan tetapi akan lebih indah lagi jikalau kita bisa menyempurnakan shalat kita seperti shalatnya Rosulullah Saw baik secara syareat maupun secara hakekat. Dan bagi saudaraku yang lain mengenai orang2x yang belum mengerti akan hakekat shalat itu sendiri tidaklah perlu di persoalkan karena mereka masih mau shalatpun sudah Alhamdulillah ( do’akan saja agar mereka di beri petunjuk oleh Allah Swt supaya mau mencari hakekat shalat yang sebenarnya ). Jadi untuk mengerti hakekat dari Shalat itu sendiri menurut saya manusia harus mengerti dahulu hakekat dari rukun Islam yang pertama yaitu syahadat karena begitu pentingnya arti syahadat bagi kita , ingat syahadat adalah syarat pertama manusia masuk islam , dalam adzan ada dua kalimah syahadat , dalam iqamat ada dua kalimah syahadat bahkan dalam shalatpun Allah memasukan dua kalimah syahadat. Jadi hakekat shalat hanya bisa dicapai bilamana kita mengerti dahulu hakekat syahadat , setelah mengerti hakekat rukun islam yang pertama saya pastikan saudaraku semua akan mengerti arti pentingnya shalat dan jikalau dua rukun islam ini bisa terpenuhi baik dari segi syareat maupun hakekat maka insyaallah kita semua akan bisa memenuhi rukun islam yang ke tiga , ke empat dan ke Lima. Sesungguhnya hanya bacaan shalatlah yang bisa menembus alam alam yang berada di tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi …bagi yang tidak percaya silahkan buktikan sendiri…salam…

  11. aburahat said

    @All
    Semua saudaraku yang memberi komentar benar. Subhanallah luar biasa saudara2ku. Insya Allah niat dan itikat menuju kehadirat Allah SWT diridhaiNya. Amin.
    Untuk saudara kia Akayr. Karena saudara mula2 menanyakan khusu agar pikiran anda tidak ke-mana2 maka salah satu cara demikian. Tetapi apabila ditingkatkan lagi. Anda harus merasakan se-akan2 Allah sedang memperhatikan kita dan diajak berdialog (munajat), maka anda akan melupakan seluruh disekitar kita. Yang ada hanya Allah Yang Maha Agung. Contoh pada waktu anda mengucapkan ALLAHU AKBAR (waktu Takbirul Ikhram) dan anda merasakan bahwa anda mengucapkan dihadapan Allah. Apakah anda bisa bayangkan perasaan anda pada waktu itu?. Apalagi dalam anda membaca ayat2 se-akan2 anda sedang berdialog dengan Allah dengan menggunakan Firman2Nya Pada waktu ruku anda Agungkan nama Allah begitu pula waktu sujud. Pada waktu tahyiat juga demikian. Kalau anda sdh sampai pada tingkat demikian maka anda se-akan2 sdh bersatu dengan Allah. Anda se-akan tidak mempunyai jasad dan berada dialam lain. Demikian sedikit penjelasan. Wasalam

  12. .??? said

    ya Allah ampuni aku … ampuni aku… ampuni .. ampuni …
    siapa aku ini ya Allah … sadarkan aku ya Allah….tuntun aku .. terangi aku … bimbing aku …ijinkan aku untuk bisa mengenalMU ………….

  13. .???

    Ya Allah kabulkan nah do’a saudara hamba semoga Engkau mengampuni dosa2nya, semoga ia dapat mengetahui jati dirinya yang sejati, semoga Engkau menyadarkannya, semoga Engkau menuntunya kejalan yang engkau ridhoi, semoga Engkau menerangi jalannya seterang Nur Muhammad, semoga Engkau membimbingnya agar bisa mengenal dan melihat akan Engkau tanpa hijab sedikitpun jua.

    Amiin….

    Salam

  14. Sufi Gila said

    Dalam gelap aku meraba
    Dalam sunyi aku merintih
    Dalam hening aku menjerit
    Dalam sepi aku merasakan sesuatu

    Tuhan telah Engkau ajarkan padaku sesuatu
    Yang mungkin tak kan pernah aku dapatkan tanpa paksa-Mu
    Engkau tuntun aku untuk mengenal diriku
    Engkau tuntun aku untuk mengenal jasadku
    Engkau tuntun aku untuk mengenal jiwaku
    Engkau tuntun aku untuk mengenal ruhku

    Tak sanggup aku mencari alasan mengapa Engkau memilihku
    Yang kutahu aku adalah mahluk-Mu yang dzalim
    Yang kutahu aku adalah mahluk-Mu yang kotor
    Yang kutahu aku adalah mahluk-Mu yang hina
    Yang kutahu aku adalah mahluk-Mu yang …………
    Tak mungkin kuterima pengajaran ini tanpa rahmat-Mu

    Cinta-Mu tanpa batas dan melampaui semua dimensi
    Mampukah aku mencintai seperti Engkau mencintai ?
    Mampukah aku memandang kehinaan seperti Engkau memandang ?
    Mampukah aku memaklumi segalanya seperti Engkau memaklumi ?
    Mampukah ?????
    Semakin aku mengenal-Mu semakin aku merasa tak berdaya

    Engkau ganti benciku menjadi cinta
    Engkau ganti liarku menjadi patuh
    Engkau ganti amarahku menjadi sabar
    Engkau ganti dengkiku menjadi ikhlash
    Engkau ganti sombongku menjadi kerendahan hati
    Engkau ganti angan-anganku menjadi syukur
    Engkau ganti tabiat burukku menjadi perilaku terpuji

    Akhirnya kusadari bahwa tak mudah untuk mengatakan iman
    Keimanan haruslah teruji melalui kehidupan
    Keimanan haruslah terbukti melalui gerak hati
    Ampuni aku ya Allah …..
    Begitu mudahnya kuucap kata cinta pada-Mu
    Karena ternyata begitu pedih kala Engkau uji cintaku
    Tapi semua itu tak sebanding dengan segala rasa tentang Cinta-Mu
    Benarlah bahwa rahmat-Mu jauh melebihi murka-Mu

  15. @Siliwang…wangi

    Akuur deh sholat adalah miraj kita umat Rasulullah Saw..yang langsung menembus 7 lapis langit langsung berhadap2an dengan Sang Pencipta….

  16. Zal

    ::shalat itu apa ya…, perintahnya koq didirikan/ditegakkan, bukan dikerjakan…
    lizikri artinya untuk mengingatku ya…, lalu lillahi ta’ala artinya untuk Allah Ta’ala…, kalau demikian seharusnya abduhu menjadi jelas maksudnya ngga ya…???

    Banyak memang di antara saudara kita Muslim yang Sholat tetapi tidak mengetahui akan Hakikat Sholat. Sholat itu bukanlah suatu rutinitas semata, akan tetapi lebih mengarah kepada ke “LEKAT” an Hubungan Hamba dengan Allah Swt melalui Nur-Nya yang menjadi saksi Hidup pada diri. Karenanya Allah menegaskan untuk mendirikan/menegakkan bukan hanya sekedar mengerjakan. Karena inti dari pada Sholat itu pada saat mendirikannya yaitu dengan Zikir pada Qolb nya, sedangkan Lahiriahnya mengikuti tanda syukur kepada yang meliputi yaitu (Allah Swt). Tatkala seseorang sudah bisa untuk mengingat Allah dalam Qolb nya (tentu mereka harus mengenal terlebih dulu) merekalah yang di katakan mendirikan Sholat, karena bias Zikir itu akan meliputi dirinya dari buka mata sampai tutup mata kembali senhingga menjadikan jiwanya tenang, lapang dan damai serta terpelihara dari perbuatan keji dan munkar dan tercermin pada dirinya Akhlakul Karimah.

    Tetapi jika Sholat itu hanya kelakuan/gerak lahiriah semata tanpa zikir/ingat dalam Qolb nya, bagaimana ia bisa terhindar dari perbuatan keji dan mungkar yang mencerminkan dari pada Akhlakul Karimah, sedangkan dari buka mata sampai tutup mata kembali yang di ingatnya selain Allah.

    Lillahi Ta’ala menjelaskan bagi kita bahwa gerak dan diam serta apapun yang ada meliputi Ibadah Sholat itu semata2 dikarenakan Allah Swt semata. Tanpa Allah maka seseorang itu tidak akan bisa bergerak, berniat, dan bermujahadah untuk mendirikan Sholat. Jadi semuanya itu berkat Rahmat dan Anugrah Allah semata ia bisa Sholat bukan untuk Allah ia Sholat karena Allah Swt itu tidak berhajat kepada Hamba-Nya. Itulah makna dari pada Abduhu yang sesungguhnya, yaitu mereka yang mengerti akan Allah Swt yang ber Qudrat Iradat pada dirinya sehingga menyebabkan ia berpasrah diri kepada Allah.

    Akayr

    Sayyidina Ali Karamallahu wajhah pernah mengatakan : “Tidak syah Shalat seseorang melainkan terlebih dulu harus mengenal Allah”. Begitu ia ditanya apakah engkau mengenal / melihat akan Allah, maka di jawab oleh beliau : “Aku tidak mangabdi kepada yang tidak aku kenal / lihat”.

    Saya sedikit mengutip pernyataan Sayyidina Ali Karamallahu wajhah diatas, sementara Rasulullah SAW, pernah bersabda sbb : “‘Araftu rabbi bi rabbi!” yakni “Aku kenal Tuhan ku dengan Tuhan ku!” ,

    Bisa saja pernyataan Sayyidina Ali KW, diatas menjadikan beberapa orang mengarah ke mengandalkan pengetahuan yang mereka miliki untuk mengenal Allah (kalau salah diartikan).

    Bagaimana mungkin sesorang itu bisa di katakan Syah/diterima Sholatnya jika ia sendiri belum mengenal kepada Allah Swt sebagai tujuannya ber amal ibadah. Tentu untuk sampai kepada tujuan ia harus mengenal jalan2 untuk menyampaian ia kepada tujuan tsb, dan terlebih lagi ia pun harus sudah mengenal kepada tujuan itu, maka sampailah ia pabila berjalan menuju kepadanya.

    Tetapi yang perlu di perhatikan adalah : bahwa seseorang yang benar2 mengenal akan Allah itu bukan di karenakan daya upaya nya sendiri sehingga ia bisa mengenal. Akan tetapi berkat Rahmat, Nikmat, Anugrah dan Pertolongan Allahlah ia bisa mengenal akan “Dia” dengan di bukakan jalan menuju kepada-Nya dan di berikan Kekuatan sehingga bisa berikhtiar untuk mencari jalan tsb hingga sampailah ia kepada Allah dengan sebenar2nya.

    Jadi apa yang dikatakan oleh Sayyidina Ali Kw, bukanlah berdasarkan dirinya sendiri melainkan karena Ilmu Allah telah tajjali pada dirinya sehingga ia berkata tsb pada hakikatnya Allah menyampaikan Nikmat Ma’rifat kepada orang lain dengan lisan yang ada pada diri Sayyidina Ali Kw.

    Jika demikian tidak berbeda dengan apa yang disandakan Rosulullah Saw, bahwa “Aku mengenal Tuhanku dengan Tuhanku Jua” (maksud : dengan Rahmat, Berkat, Anugrah dan pertolongan Allah Swt semata).

    @Aburahat, @Siliwangi, @Mujahidah wanita, @Sufi Gila, @Sufi Gokil

    Terimakasih atas masukkan2 yang sangat mencerahan….

    Semoga bisa menambah perbendaharaan Ilmu pada saudara2 kita yang lain… dalam menuju kesempurnaan Sholat.

    .???

    Semoga Allah menuntunmu saudaraku kepada jalan yang lurus dan di anugrahkan Ma’rifat-Nya kepadamu. Aamiin….

    • Faqir Kelana said

      Assalamu’alaikum,

      Saudaraku se-Iman dan se-keyakinan, izinkanlah sedikit Faqir berceloteh, kenapa ya manusia tidak mau mengakui bahwa dirinya itu adalah manusia sebagai makhluk ciptaan Sang Khaliq, hal ini terlihat dari ketidak patuhan mereka pada perintah dan anjuran yang telah diberikan Khaliq kepada mereka, padahal jelas mereka itu dha’if tidak punya kuasa apa-apa dalam membuat sebuah perubahan yang nyata dalam hidup.

      salam,

  17. Rasahati said

    Nuwun sewu,.pembahasan dikir dalam sholat memang luar biasa seru dan menarik untuk disimak. Pendapat dan pembahasan para pemgunjung PJ sangatlah membuka wawasan ilmu. Begitu pentingnya sholat karna sholat adalah mi’rotnya orang mukmin. Berarti orang mukmin disini mempunyai nilai lebih dari muslim. Mi’roj berarti akan ketemu dengan alloh swt. Jadi kalau sholat asal asalan tidak akan ketemu dg alloh swt. Untuk bisa sholat dg khusuk haruslah kenal dengan yang disholati yaitu alloh dengan jalan mengenal diri. Kita hanya sebatas belajar dengan dibimbing seorang guru, namun alloh jua yang memperkenalkan diri. Selain itu haruslah kita mengenal sholat itusendiri. Untuk bisa sholat dg baik haruslah tau ilmu sholat. Apa itu berdiri,ruku,sujud,dan duduk dan menjiwai setiap bacaan sholat itu sendiri. Sepertinya sholat dan manusia punya hubungan erat sekali. Begitu penapat saya, mohon koreksi saudaraku semua

  18. Abdal: Pemimpin Kafilah Ruhani menuju Allah
    Dalam kafilah ruhani yang berjalan menuju Tuhan, kita melihat barisan yang panjang. Mereka yang berada dalam barisan mempunyai martabat yang bermacam-macam, bergantung pada sejauh mana mereka telah berjalan. Dari tempat berangkat ke tujuan, ada sejumlah stasiun yang harus mereka lewati. Derajat mereka juga bergantung pada banyaknya stasiun yang sudah mereka singgahi. Pada setiap stasiun selalu ada pengalaman baru, keadaan baru, dan pemandangan baru. angat sulit menceritakan pengalaman pada stasiun tertentu kepada mereka yang belum mencapai stasiun itu.

    Dalam literatur tasawuf, stasiun itu disebut manzilah atau maqam. Pengalaman ruhani yang mereka rasakan disebut hal. Ada segelintir orang yang sudah mendekati stasiun terakhir. Mereka sudah sangat dekat dengan Tuhan, tujuan terakhir perja1anan mereka. Maqam mereka sangat tinggi di sisi Tuhan. Kelompok mereka disebut awliya’, kekasih-kekasih Tuhan. Mereka telah dipenuhi cahaya Tuhan. Sekiranya kita menemukan mereka, kita akan berteriak seperti teriakan orang munafik pada Hari Akhir, “Tengoklah kami (sebentar saja) agar kami dapat memperoleh seberkas cahayamu” (QS 57:13).

    Dalam kelompok awliya’ juga terdapat derajat yang bermacam- macam. Yang paling rendah di antara mereka (tentu saja di antara orang-orang yang tinggi) disebut awtad, tiang-tiang pancang. Disebut demikian karena merekalah tiang-tiang yang menyangga kesejahteraan manusia di bumi, kerena kehadiran merekalah Tuhan menahan murka-Nya; Tuhan tidak menjatuhkan azab yang membinasakan umat manusia. lbnu Umar meriwayatkan hadis Rasulullah Saw. yang berbunyi, “Sesungguhnya Allah menolak bencana –karena kehadiran Muslim yang saleh– dari seratus keluarga tetangganya.” Kemudian ia membaca firman Allah, “Sekiranya Allah tidak menolakkan sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya sudah hancurlah bumi ini” (QS 2: 251).

    Penghulu para awliya’ adalah quthb rabbani. Di antara quthb dan awtad ada abdal (artinya, para pengganti). Disebut demikian, kerena bila salah seorang di antara mereka meningggal, Allah menggantikannya dengan yang baru. “Bumi tidak pernah sepi dari mereka,” ujar Rasulullah Saw., “Karena merekalah manusia mendapat curahan hujan, karena merekalah manusia ditolong” (Al-Durr Al-Mantsur, 1:765).

    Abu Nu’aim dalam Hilyat Al-Awliya’ meriwayatkan sabda Nabi Saw., “Karena merekalah Allah menghidupkan, mematikan, menurunkan hujan, menumbuhkan tanaman, dan menolak bencana.” Sabda ini terdengar begitu berat sehingga lbnu Mas’ud bertanya, “Apa maksud karena merekalah Allah menghidupkan dan mematikan?”‘ Rasulullah Saw. bersabda, “Karena mereka berdoa kepada Allah supaya umat diperbanyak, maka Allah memperbanyak mereka. Mereka memohon agar para tiran dibinasakan, maka Allah binasakan mereka. Mereka berdoa agar turun hujan, maka Allah turunkan hujan. Karena permohonan mereka, Allah menumbuhkan tanaman di bumi. Karena doa mereka, Allah menolakkan berbagai bencana.” Allah sebarkan mereka di muka bumi. Pada setiap bagian bumi, ada mereka. Kebanyakan orang tidak mengenal mereka. Jarang manusia menyampaikan terimakasih khusus kepada mereka.

    Kata Rasulullah Saw., “Mereka tidak mencapai kedudukan yang mulia itu karena banyak shalat atau banyak puasa.” Sangat mengherankan; bukanah untuk menjadi awliya’, kita harus menjalankan berbagai riyadhah atau suluk, yang tidak lain daripada sejumlah zikr, doa, dan ibadah-ibadah lainnya? Seperti kita semua, para sahabat heran. Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, fima adrakuha?” Beliau bersabda, “Bissakhai wan-Nashihati lil muslimin” (Dengan kedermawanan dan kecintaan yang tulus kepada kaum Muslim). Dalam hadis lain, Nabi berkata, “Bishidqil wara’, wa husnin niyyati, wa salamatil qalbi, wan-Nashihati li jami’il muslimin” (Dengan ketaatan yang tulus, kebaikan niat, kebersihan hati, dan kesetiaan yang tulus kepada seluruh kaum Muslim) (lihat Al-Durr Al-Mantsur, 1:767).

    Jadi, yang mempercepat orang mencapai derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. bukanlah frekuensi shalat dan puasa. Bukankah semua ibadah itu hanyalah ungkapan rasa syukur kita kepada Allah, yang seringkali jauh lebih sedikit dari anugerah Allah kepada kita?

    Yang sangat cepat mendekatkan diri kepada Allah, pertama, adalah al-sakha (kedermawanan). Berjalan menuju Allah berarti meninggalkan rumah kita yang sempit –keakuan kita. Keakuan ini tampak dengan jelas pada “aku” sebagai pusat perhatian. Seluruh gerak kita ditujukan untuk “aku”. Kebahagian diukur dari sejauh mana sesuatu menjadi “milikku.” Orang yang dermawan adalah orang yang telah meninggalkan “aku.” Ia sudah bergeser ke falsafah “Untuk Dia”.

    Karena itu Nabi Saw. bersabda, “Orang dermawan dekat dengan manusia, dekat dengan Tuhan dan dekat dengan surga. Orang bakhil jauh dari manusia, jauh dari Tuhan dan dekat dengan neraka”. Tanpa kedermawanan, shalat, shaum, haji dan ibadah apa pun tidak akan membawa orang dekat dengan Tuhan. Dengan kebakhilan, makin banyak orang melakukan ibadat makin jauh dia dari Tuhan. Orang dermawan sudah lama masuk dalam cahaya Tuhan, sebelum mereka masuk ke surganya. Kedermawanan telah membawanya dengan cepat ke stasiun-stasiun terakhir dalam perjalanannya menuju Tuhan.

    Kedua, yang mengantarkan orang sampai kepada kedudukan abdal, adalah kesetiaan yang tulus kepada seluruh kaum Muslim. Kesetiaan yang tulus ditampakkan pada upaya untuk menjaga diri dari perbuatan yang merendahkan, menghinakan, mencemooh atau memfitnah sesama Muslim. Di depan Ka’bah yang suci, Nabi Saw. berkata, “Engkau sangat mulia. Tetapi disisi Allah lebih mulia lagi kehormatan kaum Muslim. Haram kehormatan Muslim dirusakkan. Haram darahnya ditumpahkan.”

    Belum dinyatakan setia kepada Islam sebelum orang meninggalkan keakuannya. Banyak orang merasa berjuang untuk Islam, walaupun yang diperjuangkan adalah kepentingan akunya, kepentingan kelompoknya, kepentingan golongannya. Mereka memandang golongan yang lain harus disingkirkan, karena pahamnya tidak menyenangkan paham mereka. Mereka hanya mau menyumbang bila proyek itu dijalankan oleh golongannya. Mereka hanya mau mendengarkan pengajian bila pengajian itu diorganisasi atau dibimbing oleh orang-orang dari kelompoknya. Apa pun yang diperjuangkan tidak pernah bergeser dari keakuannya. Ia merasa Islam menang apabila kelompoknya menang. Ia merasa Islam terancam bila kepentingan golongannya terancam. Ia telah beragama, ia telah mukmin; tetapi agamanya masih berkutat dalam keakuannya.

    An-nashihat lil muslimin (kesetiaan yang tulus kepada kaum Muslim) melepaskan keakuan seorang mukmin. Ia memberinya kejujuran dalam ketaatan, ketulusan niat, dan kebersihan hati. Ia juga yang mengantarkannya kepada kedudukan tinggi di sisi Allah. Karena kedermawanan dan kecintaan kepada kaum Muslim, Anda juga dapat menjadi kekasih Tuhan.

    Wahai hamba-hamba Allah, berangkatlah kalian menuju Tuhanmu. Percepatlah perjalanan kalian dengan kedermawanan dan kesetiaan yang tulus kepada seluruh kaum Muslim.[]

    (Jalaluddin Rakhmat, Renungan-Renungan Sufistik: Membuka Tirai Kegaiban, Bandung, Mizan, 1995, h. 168-171)
    Copyright © 2006 by Majelis Dzikir Tawakal,

  19. hadist qudsi tentang kesucian hati yang terefleksi pada perilaku seorang hamba, yang artinya : sesungguhnya Aku hanya menerima sholat dari orang yang melakukannya dengan tawadlu’ (merendahkan diri)
    karena keagungan-Ku, dan tidak memanjangkan lidahnya (mencerca mengumpat) atas makhluk-Ku, dan ia tidak membiasakan diri berbuat maksiat dan kedurhakaan kepada-Ku, ia telah menghabiskan siangnya untuk ingat akan Daku, dan ia selalu mengasihani orang-orang miskin, perantau yang kehabisan bekal, dan janda-janda miskin yang membutuhkan pertolongan dan mengasihani orang yang kemalangan. Itulah sinar cahayanya dari perbuatan orang yang sholih, bagaikan cahaya matahari. Aku lindungi dirinya demi kebesaran-Ku dan Aku perintahkan menjaganya kepada malaikat-Ku. Aku jadikan baginya dalam gelap gulita cahaya terang benderang dan dalam kejahilannya rasa lapang dada, bandingannya di antara makhluk-Ku adalah bagaikan surga firdaus di dalam surga.

    HQR Bazzar dari riwayat Abdullah bin Waqid al-Harrani

    sumber : Kumpulan Hadist Qudsi, cv Diponegoro, 1996

  20. feriadi isander said

    dengan pengetahuan, kita akan terus mengingat Allah,
    bahkan dalam tidur kita.

    tks, artikel ini, mengingatkan pentingnya sholat
    sebagai satu kesatuan dalam kehidupan muslim.

  21. rifaimovic said

    sholat….mmmmmmm…sudahkah kita betul-betul sholat…? ataukah justru kita hanya sekedar olah raga saja..??? hmmmmm…jangan nyape2in badan tapi tanpa hasil…? sebab sholat itu dinilai dari kekhusuan kita….? sudahkah kita khusu”? ataukah kita hanya terjebak dlm jeratann Makhroj..? hingga kita lupa pada intinya…
    salam kenal dari rifa’i http://rifaimovic.wordpress.com

  22. Sahabat2 dan saudara2 ku, Syech pj, asep, hina kelana, aburahat, sufimuda …etc.
    neeh ada undangan untuk sekedar silahturahim, tulisannya cool, tapi masih sepi, minta dipromosiin….mampir daah….

  23. Sahabat2 dan saudara2 ku, Syech pj, asep, aburahat, sufimuda, mujahidwanita …etc.
    neeh ada undangan untuk sekedar silahturahim, tulisannya cool, tapi masih sepi, minta dipromosiin….mampir daah….
    http://sufisme.890m.com/wordpress/

  24. Ass…………
    mampir abah……….
    “Rasulullah SAW, pernah bersabda sbb : “‘Araftu rabbi bi rabbi!” yakni “Aku kenal Tuhan ku dengan Tuhan ku!” ,
    “Laa hawla wa laa Quwwata illa billah”
    pada dasarnya sebelum kita dilahirkan (dalam rahim)kita sudah mengenal allah,tatkala kita disumpah oleh allah (ingatkah kita diciptakan di dunia ini hanya untuk menyembah Allah Ta’ala dan sebagai kholifah bumi)
    kelalaianmu pada allah disaat dzikir lebih baik daripada lalaimu pada allah disaat kau tidak dalam dzikir.karena kelailainmu disaat dzikir pada allah akan menjadi sebab-sebab ingatnya kamu pada allah disaat dzikir nantinya.

    • @Musafir G………..

      Wa’alaikum salam Wr,Wb

      Silahkan Mampir sesering Mungkin…. Pondok ini terbuka untuk siapa saja, dan semoga secercah Nurul Hikmah dapat terhunjam pada relung jiwa di diri kita masing2.

      Dan terimakasih atas pencerahannya tentang “Aroftu Robbi bi Robbi” (Aku Kenal TuhanKu dengan Anugrah TuhanKu jua).

      Dengan Qudrat Iradat-Nya semata2, maka seseorang yang ingin di dekatkan-Nya kepada-Nya, maka akan di turunkan Anugrah Allah yang sangat berharga yaitu Ma’rifatullah (Mengenal Allah), dan marilah kita sama2 mendo’akan saudara kita yang lain dimanapun berada apapun golongan dan alirannya apapun Mazhabnya dan apapun agamanya yang jelas seluruh Manusia karena Qur’an menyatakan dengan demikian “Yaa Ayyuhannas” (Wahai Manusia) agar mereka2 ditunjukkan jalan yang lurus, jalan yang membawa rahmat dan Kasih Sayang dan jalan untuk mengenal kepada Tuhan Seru sekalian Alam yang meRajai segala sesuatu dan Pemilik dari apa2 yang ada di Langit dan di Bumi dan barang apa2 antara keduanya.

      @Asep

      Terimaksih Saudaraku Asep……, sudah bersedia untuk menambahkan dari pada pembahasan ttng Makna Sholat yang sangat mencerahkan ini….., dan sesungguhnya Benar2 Ilmu Allah Swt itu sangat2 lah Maha Luas Sekali….. Subhanallah…. Subhanallah….Subhanallahil Aliyyil ‘Adziim.

  25. Salam kenal setulus2nya kepada Musafir Gendeng yang dirahmati Allah

  26. asep said

    Salam

    Sesungguhnya shalat adalah pelayanan (khidmah), kedekatan (qurbah)dan kehadiran (wuslah). Pelayanan adalah syari’ah, kedekatan adalah thariqah dan kehadiran adalah haqiqah. Lebih jauh, kata shalat merangkum ketiga tingkatan makna tsb. Allah swt menyebut tiga tingkatan tsb dengan ungkapan yang berbeda yaitu ‘ilm al-yaqin (pengetahuan tentang keyakinan), ‘ain al-yaqin (penglihatan atau pengamalan keyakinan) dan haqq al-yaqin (kebenaran tentang hakikat keyakinan).

    Wassalam

  27. Ass.
    Pembuka Tujuh Pintu Hati
    Untuk Membangun sebab-sebab agar hati seorang hamba menjadi khusu’, satu-satunya cara ialah, hendaklah seorang hamba melaksanakan mujahadah di jalan Allah Ta’ala. Karena dengan mujahadah itu supaya Allah Ta’ala memberikan futuh (terbukanya pintu hati) sebagaimana telah di janjikan-Nya :
    “dan orang-orang yang berjihat untuk Mencari ridhaan kami,benar-benar akan kami tunjukan kepada mereka jalan-jalan kami” QS.al Ankabut.29/69.
    1. Terhadap orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh (mujahadah) di jalan Allah itu, sebagai buah dzikir yang dilakukan, tahapa pertama,Allah akan membuka empat pintu dzikir itu ialah:
    Kalo tertarik boleh buaka :http://alkhidmahpdpy.blogspot.com/2008/10/arsip.html
    Sekalian promosi to dilihat.he….he……
    maaf abah nunut,semoga manfaat.

    • @Musafir G……

      Wa’alaikum Salam Wr,Wb

      Wahai saudara2ku semuanya……silahkan berkunjung ke link “nya Musafir G….”, karena Ilmu Allah Ta’ala itu sangat lah Luas, dan begitu juga di Blog nya Saudara kita ini…. disitupun terdapat Ilmu dan Hikmah bagi mereka2 yang mau memikirkannya dan merenungkannya.

      Untuk saudaraku Musafir G……, tidak mengapa anda mencantumkan situs anda disini, bukankah sesama saudara harus saling tolong menolong??? :smile:

  28. kangBoed said

    Shallat didirikan/ditegakkan bukan dikerjakan.
    dirikan tegakkan maknanya vertikal membangun sesuatu keatas, berarti kita harus membentuk hubungan pribadi masing masing (line line frekwensi)dengan Allah bahkan hubungan yang sangat pribadi tanpa henti karena timbulnya rasa ingat. rasa ingat kembali hanya buah dari cinta, karena sang pencintalah yang tak pernah bisa sedetikpun melupakan yang dicintanya, selalu ingat sampai terbawa mimpi, he he he , jiwa yang tenang yang bisa kembali, jiwa tenang karena sudah menemukan yang dicinta sudah ingat,sadar dan Eling sehingga selalu Waspada dalam setiap lakunya. jiwa tenang karena sudah ingat segala sesuatu milik Allah, kita cuma ketitipan, lillahi taalla, semakin kecil rasa kepemilikan maka semakin kecil pula rasa kehilangan maka semakin tenanglah sang jiwa.
    keadaan zikrullah setiap saat setiap detik setiap waktu hatinya berzikir seperti jam dinding berdetak dalam diri detak yang tak pernah berhenti sampai habislah baterainya, ingat menimbulkan bangkitnya kesadaran sang jiwa, sehingga tanpa sadar dia berjalan sesuai dengan aturan walaupun tak tahu undang undangnya, rahmatan lilallamin

    • @KangBoed

      Sebaik2 Sholat adalah Sholatun Daa’imuun (Sholat yang kekal dan tiada putus2nya dan tiada berwaktu karena telah meliputi setiap ruang dan Waktu)

      Saudaraku “Kang Boed”, sudah baca belum Postingan yang berjudul “Ternyata “Cinta Allah” Meliputi” dan “Ber TUHAN kan Bayangan” serta Postingan2 yang lain?
      Silahkan disimak, karena disitu terdapat Rahasia dari pada Sholat Da’imun. Terimakasih….

      Hari2mu senantiasa dalam pencerahan
      Salam

      Pengembara Jiwa

  29. kangBoed said

    Salam Mas PJ
    Hati adalah BAITULLAH, bait Allah rumahnya Allah disana ada satu tempat yang demikian bersih dan suci sayang seribu sayang tempat yang begitu indah penuh ketenangan dan kedamaian itu tak pernah kita gunakan untuk sembahyang untuk sujud syukur menghadapkan diri sepenuhnya kepadaNYA mungkin itu mas
    he he he bergetar rasa ini, aliran darah terasa makin cepat ketika kubayangkan engkau sahabat jati tenang damai
    Semoga Ridha Allah menyertaimu dan kami semua yang belajar disini .. amiiiiiiiiiiiiin

    • @KangBoed

      Terimakasih ya…., sudah mau untuk menambahkan pencerahan di Pondok ini, apa yang Anda sampaikan saudaraku…., walau singkat tetapi sungguh sangat dalam sekali makna yang tersirat. Terimakasih…. sekali lagi!

      Hmmm……. soal bergetar Rasa!. Saya lebih dulu merasakannya ketika saya berkunjung ke Blog Saudaraku yang lain disitu saya melihat Anda berkomentar. yaitu di Blog Saudara kita “Sabda Langit, Ngaji Tauhid, Ratna Kumara dll”. Dengan adanya Anugrah Allah itulah…. yang menghendaki diri Anda untuk mampir ke Pondok saya yang “REOT” ini….. Semoga dengan kehadiran Saudara2 Sejatiku termasuk Anda, bisa membuat Pondok ini semakin berkah dan Rahmat.

      Allah beserta kita semuanya di mana kita berada…..

  30. kangBoed said

    He… he… he… Mas PJ ini bisa saja, saya masih botol tanpa isi mas masih mencari bentuk baru mo mulai mengembara kaya sampean, masih perlu tuntunan dari yang sudah mengembara jauh.
    bentuk tanpa isi inilah yang sekarang yang sedang mewabah, trend masa kini, inilah awal kehancuran kita semua, mungkin gitu ya mas PJ.
    Salam Sejati

    • @kangBoed

      Ya…Ya…Ya… Benar sekali Saudara Sejatiku “KangBoed”. Sekarang ini, banyak sekali mereka yang Ahli dalam Ilmu keagamaan tetapi hanya kulitnya saja sedangkan isinya “kosong dan hampa”. Semoga Allah Swt, membimbing mereka kepada Kesadaran diri agar menjadi diri yang tahu diri. Dan semoga kita pun senantiasa tetap di dalam Pemeliharaan-Nya

      Salam Sejati KangBoed

  31. kangBoed said

    Dunia Bentuk adalah perseteruan selalu dualitas untung dan rugi, kawan dan lawan, kelompok dan non kelompok, yah inilah dunia kebenaran yang semu yang dilahirkan menurut pembenaran masing masing semua dalil dalil diterjemahkan kembali untuk kepentingan kelompok masing masing dan menurut isi kepala masing masing dan mereka sebenarnya membentuk tembok dinding yang sangat kuat dan tertutup rapat, yaitu tembok dan dinding keakuan tanpa berusaha keluar dari tembok itu dan mencoba melihat kearah yang lain, spiritualitas yang terjadi seolah berbanding terbalik kenapa, karena spiritualitas baru disebut spiritualitas jika membentuk sesuatu yang tadinya keras, kaku menjadi lembut dan lentur bukan menjadi sesuatu yang tambah keras.
    Dunia makna adalah dunia intuisi di mana akal pikiran sudah ditinggalkan yang tinggal rasa hati, kesejatian, bukankah mas PJ saya dan yang lainnya adalah sama, nah ketika kita tinggalkan perbedaan masuk dalam kesejatian itulah kebenaran sejati, tiada perseteruan yang ada saling berbagi saling mendorong saling mengingatkan dan saling mengajak dalam cinta sejati
    Tapi ingat selalu dan waspada akan tarikan dunia bentuk ketika kita masih hidup disini, sekali kita lengah tanpa kita sadari kita turun sedikit sedikit dan baru tersadar ketika terjatuh karam begitu dalam, dan ini banyak dialami oleh orang orang besar maupun yang terlanjur dibesare besarkan
    Makanya forum pencerahan ini semoga berguna bagi kita semua sehingga kita selalu waspada, “Ketika Aku sudah berjalan di depan memimpin sekian lama tak kusadari ternyata aku masih membuntuti Ku sedemikian dekatnya, dan ketika Aku lengah tanpa kusadari aku tahu tahu sudah menyalip dan balik menyusul memimpin dari depan, he he he
    Salam Sejati

    • @KangBoed

      Sungguh….!, Kesejatian yang tidak terikat oleh sesuatu apapun dan telah berlepas dari pada keserba Dualitas dan keserba macam ragam.
      Yang mencintai ya…. itulah yang dicintai.

      Salam Berkah Dalam Cinta Sejati.

  32. kangBoed said

    He he he jadi ingat satu cerita yg pernah sy baca…
    Satu kali malaikat jibril turun ke bumi mencari kekasih Allah…
    dilihatnya di sebuah gua seorang dengan segala atribut bersih yg ga usah disebutin, dia sedang puasa dan berkhalwat disebuah gua, dan dengan indahnya sedang melantunkan ayat suci alquran, langsung jibril berpikir ini dia pas gambarannya ini kekasih Allah yang saya cari. ketika mo pulang jibril melihat darwisy mabuk sedang berusaha menancapkan pagar, jibril mendekatinya eh malah diteriaki pergi kamu jauh jauh hanya Allah saja yang boleh membantu saya pergi kamu. Lalu jibril pulang dan lapor ya Allah saya sudah menemukan kekasihMu, disebuah gua penampilannya wuih, kerjanya puasa shallat dan semua amalan dikerjakannya, Allah bertanya siapa itu Aku gak kenal tapi kekasihKu yang kau lihat sedang memasang pagar, jibril tidak terima katanya gak mungkin…
    Allah berkata kembalilah kau kesana tanyakan sesuatu…..
    Singkat cerita jibril kembali ke gua karena penasaran, jibril menyapa orang yang berkhalwat dan berkata hey Allah akan segera datang, dengan semangat orang itu bertanya kapan ??? jibril menjawab segera kalau Allah sudah dapat memasukkan seribu ekor gajah ke lubang jarum, orang itu lalu bersungut sungut dan mengemasi barangnya dan berkata percuma saja saya disini Allah gak akan datang datang.
    jibril keluar menemui darwisy tadi yang masih mabuk dan memegang pagar yang sama, langsung terbersit di pikiran jibril wah yang sempurna kaya tadi aja bohong pa lagi yang gila kaya ginian, lalu jibril menanyakan hal yang sama dan seketika kagetnya darwisy tersebu dia meloncat loncat kegirangan sambil bersyukur, jibril penasaran dan bertanya dan langsung dijawab Allah akan datang saat ini karena hal itu hanya pekerjaan kecil bagiNYA, jibrilpun termenung sambil termangu, alias kecele he he he
    Mungkin dari cerita ini sekedar memberi gambaran antara dualitas dan UNITY ekstase persatuan. Dunia bentuk yang berdasarkan pikiran dan pandangan logika dan dunia makna dan kesejatian yang sudah meninggalkan pikiran dan logika tetapi hanya memakai intuisi dari ketajaman rasa hati dalam kesejatian. Dan satu lagi bukti kedekatan Allah dengan manusia sehingga malaikat pun tidak tahu dan tak bisa menyentuh kesana hanya manusia punya line khusus isra miraj jibril hanya bisa mengantarkan setengah perjalanan dan perjalanan selanjutnya hanya sang Guru sejati yang bisa menuntun.
    Kesimpulan, sebuah doa bukan merupakan hubungan manusia dengan Allah yang pribadi jika masih dimulai dengan ya dan amin dan berisikan syair syair penuh kepalsuan apalagi jika malaikat dan iblis / setan masih bisa lalu lalang, sebaliknya doa sejati tak ada ya dan amin, tak ada syair bahkan semua kata telah hilang dalam kesejatian rasa, seluruh bagian tubuh telah terserap bahkan malaikat dan setan iblis sudah tak dapat lewat, itulah wilayah pribadi antara dua pribadi yang menyatu dalam zat, sifat, asma dan af’al
    he he he jadi cerewet terus ya Mas PJ, jangan ketawa ya mas maafkan aq si botol kosong banyak omong kosong..
    Matur Nuwun Salam Jatine kagem Mas PJ sareng Mbak YU

    • @KangBoed

      Sungguh….. suatu Cerita yang sangat menarik sekali untuk di simak. Dan di dalamnya Sarat dengan Makna yang sangat dalam sekali…….. Luar Biasa!!!!

      Semoga bermanfa’at untuk semuanya….
      Terimakasih atas cerita yang mencerahkan ini…..

      Salam Sejati juga Saudaraku…..

  33. sufi gila said

    salam cinta dan damai saudaraku

    @PJ @Kang Boed

    cerita kang boed selalu menggelitik dibalik bahasa yang kadang menggemaskan hehehehehe …… ditambah dengan kearifan bahasa dari PJ ….. serasa tiada ruang buatku untuk mengisi karena kesempurnaan perpaduan dua insan hehehehe … tapi namanya gilaaaaaa ya nggak perduli heheheheh … bebas tikungan gas pooool rem bloooong hehehehehehhe …..

    salam ku untukmu berdua
    hatiku adalah hatimu maka alirkanlah kearifan dan kesejatian dalam diriku … pergesekan adalah untuk mengimbaskan

    • @Sufi Gila

      Salam Cinta damai juga untukmu Saudaraku…..
      Rahmat Allah senantiasa tercurah bagi para Pecinta2 Allah……

      Hatimu adalah Hatiku, dan Kecintaan Allah Swt akan mempersatukan para Hamba2-Nya yang berjalan di Jalan Rosulullah Saw. Dan Silaturrahmi adalah untuk berbagi Kasih dan Sayang

  34. ZAhara for teruterubozuu-298.blog.friendster.com said

    Hmmm…

    Memasukkan 1000 gajah ke lubang jarum yaa??

    Bisa?

    Yup…

    Karena lubang jarumnya jauh lebih gede daripada gajahnya

    Punten… (Rada) usil

    \\(^o^)//

  35. Eddy said

    subahanalloh,…
    senang bisa nemu blog ini.
    islam begitu luas ilmunya.sedikit saja,sedikit saja yang br aq ketahui…mohon pencerahannya…

    salam,Eddy

    • @Eddy

      Subhanallah Wal Hamdulillah…. Wa Laa Ilaaha Illallah….

      Selamat datang di Pondok PJ ini ya… semoga Allah senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya sehingga Anda dimudahkan dalam memahami dari pada Lautan Ilmu Allah Ta’ala yang Amat Luas.

      Silahkan buka seluruh Artikel yang ada di dalam Pondok PJ ini, dan semoga disitu ada Hikmah yang dapat Anda petik.

      Salam

      Pengembara Jiwa

  36. hazman said

    saya sangat senang se x, dgn blog ini tp kalau boleh, untuk para cerdik pandai dan arif bijaksana tolong lah kami yang awam ini di beri pencerahan yang lebih medetail lagi, jd supaya tdk gamlang atau mengambang, langsung ke tujuan dgn dalil dan argumen munasabah, terimakasih wassalam

  37. tigaw said

    inilah yang membuat bingung mas… apakah harus sholat dulu baru mengenal Allah atau Mengenal Diri dulu… postingan yang oke menjadikan hati porak poranda. kapan kumpul2 nieh biar asyik ngebahas masalah HATI dan JIWA….

    • anto said

      Sama saudaraku ketika saya belum ketemu perjalanan menuju Allah saya sempat bingung, jauh sebelum kenal blog PJ ini sudah sering kali saya diajak ngobrol tentang Hakekat agama :syahadzat, sholalat dll.Saya SETUJU dengan obrolan itu, tapi saya jadi confuse mana yang harus saya anut. Suatu saat ada teman ngajak saya datang ke majlis katanya sih kajianya tentang kaji diri. Saya sempat kaget karena di majelis itu ga ada uztdnya, mana yang namanya Bapak “A” itu saya ga tau karena dari cara berpakain sama dengan kita-2 alias ga ada asesoris. Singkat cerita apa yang saya bingungkan saat itu akhirnya ketemu wadahnya sampai dengan saat ini saya merasakan apa yang dikatan Mas PJ dkk itu saya sudah sedikit demi sedikit suda bisa merasakan.
      Maaf ni Bang curhat

  38. haniifa said

    @Mas PJ
    Sayyidina Ali Karamallahu wajhah pernah mengatakan : “Tidak syah Shalat seseorang melainkan terlebih dulu harus mengenal Allah”. Begitu ia ditanya apakah engkau mengenal / melihat akan Allah, maka di jawab oleh beliau : “Aku tidak mangabdi kepada yang tidak aku kenal / lihat”.
    _________________________
    Mohon maaf rasanya kontradiksi satu sama lain ?!
    Lalu bagaimana dengan ayat berikut :

    Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikit pun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada adzab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka mendirikan (haniifa:mengerjakan/menetapi) shalat. Dan barang siapa yang menyucikan dirinya, sesungguhnya ia menyucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah-lah kembali (mu)

    Bisa dijelaskan korelasinya.

    Terima kasih.

    wassalam, haniifa.

    • Salam Kenal Mas Haniifa, dan selamat datang di Pondok PJ yang reot dan apa adanya ini.

      Sebelum saya mencoba untuk menguraikannya, bisakah Anda sampaikan ke saya dimanakah letak Kontradiksinya menurut Anda…???

      Salam Hormat,
      Salam Hangat,
      Salam Taklim…..

      Pengembara Jiwa

      • haniifa said

        Terimakasih atas kesediaan berkenalannya.
        Sebelum saya mencoba untuk menguraikannya, bisakah Anda sampaikan ke saya dimanakah letak Kontradiksinya menurut Anda…???
        _______________________
        Standar baku Umat Islam :
        1. Al Qur’an
        2. As Sunnah Nabi Muhammad s.a.w

        Sebelum kita lanjutkan,sama kan dulu persepsinya.
        Apakah termasuk primari (Standar baku) atau bukan, statement dibawah ini ?

        Sayyidina Ali Karamallahu wajhah pernah mengatakan : “Tidak syah Shalat seseorang melainkan terlebih dulu harus mengenal Allah”. Begitu ia ditanya apakah engkau mengenal / melihat akan Allah, maka di jawab oleh beliau : “Aku tidak mangabdi kepada yang tidak aku kenal / lihat”.

        Wassalam, Haniifa.

  39. haniifa said

    Sori lupa :
    …Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada adzab Rabb-nya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka mendirikan (haniifa:mengerjakan/menetapi) shalat…. (QS 35:18)

    Satu lagi:
    (QS 107:5) : (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
    Lalai disini artinya kadang-kadang shalat, analogi saurdara lalai mengerjakan tugas bukan berarti saudara tidak bertugas.

    thx.

    • Lalai itu adalah Lupa, dan Lupa itu tidak ingat.

      Lalu di katakan dalam Firman tsb : “Merugilah/Celakalah orang2 yang Sholat, yang di dalam Sholat itu ia lalai”.

      Jelas sekali menyatakan bahwa mereka yang dimaksud dengan Ayat tsb adalah mereka yang Sholat tetapi dalam Sholatnya tidak ingat akan Allah. Dan tentunya bagaimana mungkin bisa mengingat Allah sedangkan mengenal saja TIDAK!!!, karenanya Allah mengatakan mereka itu adalah orang2 yang LALAI DALAM SHOLATNYA.

      Semoga berkenan…..

      Salam taklim,
      Salam Persahabatan
      Salam Persaudaraan dalam Iman dan Islam karena Allah
      Allah memberkati Anda sekeluarga dalam Cinta Kasih SayangNya.
      Aaamiiin.

      Wassalam

      • haniifa said

        Lalai tidak sama denngan tidak ingat.
        Lupa ingatan tidak pernah disebut LALAI 😀

      • lor Muria said

        @Haniifa
        Lalai, lupa. Lupa, lalai…..hehehe mana ya yang bener.????
        Menurut kamusnya Simbah saya….
        LALAI adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang tidak sesuai dengan kaidah/aturan/sistem/tatacara/prosedur tetap yang Baku dan bisa dipertanggungjawabkan.
        jadi orang dikatakan Lalai apabila melakukan sesuatu itu menyalahi/melanggar aturan tersebut. Dalam hal ini Tindakan yang menyalahi itu bisa disebabkan karena:
        1. Orang tersebut tidak sadar dan memang benar2 LUPA
        2. Orang tsb Sadar tetapi KELUPAAN
        3. Orang tsb sadar tetapi berani melanggar
        4. Orang tsb sadar tetapi TERPAKSA keadaan jadinya Melanggar.
        5. Orang tsb sadar tetapi TIDAK TAHU kalau dia itu melanggar.
        6. Orang tsb TIDAK SADAR atas TIDAK SADARANnya jadi ya…melanggar.

        jadi lupa adalah termasuk dalam ruang lingkup LALAI, tetapi LALAI belum tentu lupa.
        akhirnya….Jawaban Mas PJ dan Pertanyaan Mas Haniifa bisa dilihat pada posisi mana Pertanyaan dan Jawabannya…:-/:-O

      • haniifa said

        @Lor Muria
        Jadi dalam shalat bigimana ?!

      • haniifa said

        @Lor Muria
        Sekalian mohon penjelasan yang saya tanyaken,menurut kamus simbah sampean ?!

        Zikir dalam Shalat

        Terima kasih.

  40. @Hazman

    Salam kenal Saudara Hazman dan selamat datang di Pondok PJ ini. Kalau boleh saya sarankan…, kiranya Anda Baca2 dulu seluruh Tulisan yang ada di Pondok ini, semoga dapat bermanfa’at dan menambah wawasan ttng Ma’rifatullah.

    @Tigaw

    Sebenarnya sih….kebingungan itu kembali kepada KESADARAN diri dalam memahami Ilmu dan Sejarah yang ada.

    Awal Islam datang di bawa oleh Rosulullah Saw, tentunya Rosul menanamkan TAUHID dan MA”RIFAT terlebih dahulu agar ke IMAN-an dan ke YAKIN an Umat kokoh dalam ber TUHAN-kan Allah dan ber NABI kan Muhammad Saw. Setelah itu secara bertahap barulah datang Peristiwa Isro’ wal Mi’roj dengan perintah SHOLAT di dalamnya sebagai suatu sarana dalam kesempurnaan meng ESA kan Allah Swt yang tiada sekutu bagiNya.

    Dan dalam perjalanan Haji Wada, sebelum Rosul berpulang ke Rahmat Allah datanglah Ayat yang menegaskan bahwa telah disempurnakan Agama dengan nama Islam dan telah dicukupkan Nikmat Tuhan kepada HambaNya dan Allah Ridho akan Agama yang di bawa oleh Rosul itu dengan Nama Islam.

    Sejak itulah…sampai saat ini, Ibadah yang di bawa oleh Nabi seperti Sholat, Puasa, Zakat dan Haji tidak bisa di tinggalkan begitu saja. Dan tetap menjadi suatu Kewajiban bagi Umat Islam sampai saat ini dan sampai Akhir Zaman. Tetapi….dengan kurun waktu yang telah jauh sekali jaraknya dari zaman Rosulullah Saw, menyebabkan kroposnya ke-TAUHID-an akan Allah Swt bahkan berangsur2 TAUHID telah ternodai dengan HAWA NAFSU yang ada pada DIRI. Sehingga Amal Ibadah yang dilakukan tidak Murni lagi Karena Allah tetapi karena menurutkan HAWA NAFSU. Karenanya…..kenalilah Kembali Allah sebagaimana Rosulullah pun telah menyampaikannya kepada Umat pada waktu itu agar Insan kenal akan Allah sehinggak ke-TAUHID-an benar2 sesuai dengan apa yang seharusnya. Lalu bagaimana dengan tuntunan Syari’at yang sudah ada dan sudah di ajarkan oleh Rosul..???. Maka tetaplah dalam tuntunan Syari’at itu, sambil menimba Ilmu Pengetahuan ttng Ma’rifatullah agar Amal Ibadah bisa Murni secara bertahap demi setahap dalam KETAUHIDAN Lillaahi Ta’ala.

    Kurang Lebihnya begitu yang bisa saya sampaikan disini di Blog ini, dan untuk lebih mendetailnya semoga kita bisa bertemu secara Zahir di lain waktu di Oil City.

    Wassalam

  41. haniifa said

    @All
    Menurut pemahaman saya Standar baku Umat Islam :
    1. Al Qur’an
    2. As Sunnah Nabi Muhammad s.a.w

    Sementara lain @Pengembara Jiwa, menitik beratkan bab shalat pada statement berikut:

    Sayyidina Ali Karamallahu wajhah pernah mengatakan : “Tidak syah Shalat seseorang melainkan terlebih dulu harus mengenal Allah”. Begitu ia ditanya apakah engkau mengenal / melihat akan Allah, maka di jawab oleh beliau : “Aku tidak mangabdi kepada yang tidak aku kenal / lihat”.

    Pertanyaan saya sangat-sangat simpel :
    Apakah termasuk primari (Standar baku) atau bukan, statement tersebut ?

    Wassalam, Haniifa.

  42. lor Muria said

    @Haniifa
    LALAI dalam Shalat menurut Simbah saya adalah:
    Jika seseorang mengerjakan shalat tetapi tidak sesuai dengan Kaidah dan/hakikat Shalat sesuai dgan yang sudah digariskan oleh Rosulullah, yaitu shalat yang khusyu’. bukan sekedar ritual Sholat yang hanya memenuhi syarat dan rukunnya shalat SAJA. Meskipun secara syariat adalah sah tetapi tidak mendapatkan apa2 hanya rasa capai saja( seperti yang disitir dalam Hadits…..cari sendiri ya haditsnya Simbah lupa detilnya).
    Berarti yang Sholat adalah Lahir dan Batin, Lahirnya melakukan ritual Batinnya bermi’raj menuju kepada Tuhannya.
    Jika batinnya tidak terhubung dengan Tuhannya berarti tidak sempurna/tidak khusyu’ shalatnya. Tidak terhubung ini bisa disebabkan dia LUPA/MELUPAKAN/DILUPAKAN atau memang TIDAK BISA menghubungkan batinnya dengan Tuhannya, ini bisa disebabkan oleh karena belum memahami Siapa Tuhan yang diajak berkomunikasi dengannya. atau karena memang TIDAK PEDULI dengan komunikasi batin dengan Tuhannya.

    …………….

    • haniifa said

      @lor Muria
      Berarti yang Sholat adalah Lahir dan Batin, Lahirnya melakukan ritual Batinnya bermi’raj menuju kepada Tuhannya.
      _________________
      Mau shalat kok ribet bangat @mbah.
      Zaman Nabi Nuh a.s —> masuk perahu selamet dunia dan akherat.
      Wudhu -> nggak ada air boleh pakai debu.
      Shalat -> Kerjaken dulu, urusan pahala dan diterimannya shalat itu urusan Allah subhanahu wa ta’ala.

      Nggak ada urusan bathinnya…
      Contohnya:
      Jika sampean dalam keadaan peperangan (bathin kacau takut dibunuh) maka shalatlah 2 rakaat dulu… sebagian menjaga… setelah selesai selanjutnya berjaga-jaga untuk yang lain, bukan begitu mbah ?!

      *** Coba @mbah cari di Al Qur’an mengenai dalil tersebut ***

      Wassalam, Haniifa.

      • lor Muria said

        Hehehe… KangMas Haniifa ternyata jeli juga….itu awal yang baik untuk melangkah ke yang lebih baik dan lebih baik dan lebih baik…dan…
        Soal dalil kangmas Haniifa Lebih tahu betul dari saya…eee atau nanti kalau ketemu Simbah sy tanyakan dalilnya….tunggu aja kalau ada jodoh.
        —————————————————————————
        Nggak ada urusan bathinnya…
        Contohnya:
        Jika sampean dalam keadaan peperangan (bathin kacau takut dibunuh) maka shalatlah 2 rakaat dulu… sebagian menjaga… setelah selesai selanjutnya berjaga-jaga untuk yang lain, bukan begitu mbah ?!
        —————————————————————————
        Hehehe… itu sudah dijawab sendiri Pertanyaannya…memang KangMas Haniifa lebih pinter dari saya … Buat pertanyaan + jawabannya…. Jadi saya nggak usah repot2 menemui mbah saya…hihihihi…
        Ya..ya..ya..

      • haniifa said

        😀

    • haniifa said

      @lor Muria
      mbah shalat yuk… :mrgreen:

      • lor Muria said

        Hehehe… matur suwun sdh diingatkan….
        Barusan habis sholat KangMAs terus lihat2 Blog ini, terus ya ngetik aja..

  43. haniifa said

    @Pengembara Jiwa
    Sak belum dishalatken orang-orang, bagusnya sampean shalat sendiri… tapi lebih bagus lagi kalau shalat berjamaah lho… !! katanyah :mrgreen:

  44. Alam Rasa said

    Assalamu’alaikum wr.wb.
    Salam Damai dan Kasih

    @ Pengembara Jiwa
    @ Lor Muria
    @ Haniifa

    Perkenankan aku untuk ikut nimbrung dalam diskusinya, karena setahuku di sini adalah bebas berpendapat (Pasal 28 UUD 45 he..he..inget pelajaran SD). Betuk kan Mas PJ?

    Setahuku ayat-ayat dalam Al Qur’an memiliki makna berlapis-lapis. Demikian pula perihal Shalat. Sehingga seolah-olah terdapat pertentangan antara ayat yang disebutkan oleh Mas PJ (QS: Al Maa’uun : 4, 5) plus Statement Imam Ali r.a., dengan yang disebutkan oleh Mas Haniifa (QS: Faathir: 18). Pendapatku, ini semua tergantung dari pemahaman dan keyakinan diri masing-masing. Dua-duanya benar.

    Bagi para penempuh jalan Ma’rifat gunakanlah pendapat pertama (Mas PJ), karena Cinta Illahi di atas segalanya. Bagi orang kebanyakan, silakan menggunakan pendapat Mas Haniifa. Sesungguhnya Allah SWT memberikan yang terbaik untuk hambanya.

    (QS; Al Mu’min:56)
    “Sesungguhhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka, tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.

    • haniifa said

      Wa’alaikum Salam, @Alam Rasa
      Sehubungan dengan (QS Al Mu’min:56) boleh saya tahu, jujur saja menurut sampean bagaimana ?!

      Sayyidina Ali Karamallahu wajhah pernah mengatakan : “Tidak syah Shalat seseorang melainkan terlebih dulu harus mengenal Allah”. Begitu ia ditanya apakah engkau mengenal / melihat akan Allah, maka di jawab oleh beliau : “Aku tidak mangabdi kepada yang tidak aku kenal / lihat”.
      Pertama:
      Ingat: *** TIDAK SYAH SHALAT *** artinya apa ?!

      Kedua:
      Mana yang lebih Haq. Al Qur’an atau Katanyah ?!

      Wassalam, Haniifa.

    • haniifa said

      @Alam Rasa
      Jawabannya to the point saja, jangan basa-basi.

      Terima kasih.

      #Haniifa.

  45. Alam Rasa said

    Salam Kasih

    @Lor Muria
    Silakan anda menyampaikan pendapatnya.

    @Haniifa
    Baiklah Mas, memang yang perlu dicermati itu adalah makna dari kata “TIDAK SYAH” dari pernyataan Imam Ali r.a. Menurutku “TIDAK SYAH” di sini adalah secara hakikat, namun secara syariat adalah “SYAH”.

    Kalau ditanya mana lebih Haq, Al Qur’an atau katanya, jelas Al Qur’an lebih Haq.

    Nah sekarang giliranku yang bertanya: Dari komentarnya, Mas Haniifa merasa bahwa shalat secara hakikat adalah ribet. Ribet apanya? Lha, pengalamanku tidak begitu toh Mas. Malah ringan, nikmat, kayak ketagihan gitu loh. Ada pepatah: BILA TAK KENAL TAK SAYANG.

    Wassalam.

    • haniifa said

      @Alam Rasa
      Menurutku “TIDAK SYAH” di sini adalah secara hakikat, namun secara syariat adalah “SYAH”.
      _______________
      Itukan menurut sampean :mrgreen: , menurutku sih berbeda “TIDAK ADA”, namun secara syariat adalah “TIDAK ADA” juga

      Kalau ditanya mana lebih Haq, Al Qur’an atau katanya, jelas Al Qur’an lebih Haq.
      ______________________
      Ok ini saya terima 😀

      BILA TAK KENAL TAK SAYANG.
      _______________________
      Orok juga tak kenal ibu kandungnya, tapi ternyata sayang luar biasa… hehehe

      ________________________
      Nah sekarang kembali saya bertanya :
      Apakah KATANYAH dengan Sunah Nabi Muhammad s.a.w lebih utama mana ?!
      (Ingat sampean tadi bilang lebih Haq Al Qur’an)

      Wassalam, Haniifa.

      • lor Muria said

        @…..
        Kalau bertanya kedudukan LEBIH haq mana antara ALQur’an Sunah Nabi dan Katanyah Imam Ali sprt kutipan diatas…..Ya seperti itu urutannya…Tetapi kalau dilihat dari isi kebenarannya semua sama2 Haq.(ini semua dilihat dr sisi OBYEK).
        Kalau dilihat dari sisi SUBYEK yang MENILAI, bisa saja SiA yang memakai dalil Katanyah Imam Ali (dlm kontek tulisan diatas)LEBIH tinggi kedudukannya dari pada Si B yang memakai dalil AlQur’an.

        SEMUA MASALAH TIDAK BISA DIGENERALISIR, TERGANTUNG SUBYEK OBYEK, WAKTU DAN KEADAAN SERTA ISI MASALAH…sehingga pas jawabannya

        ==================================
        BILA TAK KENAL TAK SAYANG.
        _______________________
        Orok juga tak kenal ibu kandungnya, tapi ternyata sayang luar biasa… hehehe
        ===================================
        hehehe…jeli juga ya sampean……itulah hebatnya Batiniah, rasa hati, hubungan batin, tidak butuh kenal dulu/ilmu dulu semua sudah terpatri di alam Rasa Hati yang selalu mengingat.
        sebenarnya juga sama dg Hati kita dengan Tuhannya, hanya karena sudah tertutupi oleh EGO/NAFSU/keduniawian/dan Ilmu itu sendiri yang membuat kita TIDAK BISA SEPERTI OROK.
        Hehehe…..Kita HARUSNYA BELAJAR JADI OROK dulu yaaaa???

        Untuk
        Ingat: *** TIDAK SYAH SHALAT *** artinya apa ?!
        =========================================
        Perlu penjelasan ILMU yang Panjang……karena Kang Haniifa pinginnya:
        Jawabannya to the point saja, jangan basa-basi….ya..dijawab pakai ILMU OROK AJA pasti tuntastastas….hehehe ILMU OROK ya..ya..ya..bisa aplikasikan, MAKASIH Kang Haniifa sdh ngasih ILMU OROK-nya (suueer bener bermakna ilmu OROKnya)

        Peaceee

    • Alam Rasa said

      @Haniifa

      Aku tidak ingin berdebat lagi tentang masalah ini, karena khawatir nanti yang lain jadi bingung. Pertanyaan sampeyan tak perlu dijawab, karena sampeyan sudah tahu jawabnya.

      @Lor Muria
      Silakan dilanjutkan diskusinya.

      Wassalam.

      • haniifa said

        @Alam Rasa
        ndak masalah kalau sampean nggak mau berdebat, soal orang lain… biarlah insya Allah mereka punya pemikiran masing-masing, jadi tak perlu dirisauken bukan !! 😦

        Soal bab Shalat, jika tak keberatan kita diskus disinih:

        Imam Mahdi adalah Nabi Muhammad s.a.w (tamat)

        Wassalam, Haniifa.

      • lor Muria said

        Saya setuju dengan Mas Alam Rasa………

        Saya hanya meminjam Istilahnya Mas M4STONO:
        “…apabila ada orang yg bertanya mengenai makrifat….barangkali yg bertanya lebih makrifat dari yg ditanya…”

        CAHAYA PETUNJUK-NYA DATANG SETIAP SAAT

        Salam Sayang dalam CintaNYA
        Salam Adem ayem tentrem dalam KasihNYA
        Peaceeee
        wassalam

      • haniifa said

        @All
        Saya cuplik sepenggal artikel saiyah… 😀

        Pengertian hiruk-pikuk disini jangan disalah artikan bentuk “ramainya orang berkerumun”, namun selayaknya diartikan kekacauan dalam pengkajian makna yang tersirat dan tersurat pada Al Qur’anul Karim. Allah sendiri sudah menjaminkan bahwa Al Qur’an tidak bisa dirubah, ditambah dan dikurangi walalu setitikpun, jaminan ini jangan disalah artikan bahwa ketetapan Allah akan berlaku selamanya jika kita umat Islam tidak bersedia menjaganya dengan segenap kemampuan diri masing-masing.

        Apakah kalian mau membuat hiruk pikuk Al Qur’an ?!

        Catatan:
        Isinya adalah bagaimana mengenal tipu daya yang nyata itu.

        Wassalam, Haniifa.

      • haniifa said

        Mengenal tipu daya Kafirun

  46. Gama said

    Bagiku agamaku ….. bagimu agamamu
    Bagiku aturanku …. bagimu aturanmu

    Bagaimana mau bercerita detail soal Jakarta…kalau belum tahu Jakarta ??
    Bagaimana mau cerita detail tentang Lor Muria … kalau belum kenal dia ??
    Dst…dst …. Paling2…katanya…kata si Anu …kata si Fulan !!!
    Temui sendiri & rasakan …..baru cerita !!!!
    Wassalam

    • haniifa said

      @Gama
      Temui sendiri & rasakan …..baru cerita !!!!
      ___________________
      Coba sampean temuin sendiri dirimu sendiri… hehehe

      • lor Muria said

        Hmmmmmmmmmmm…………………
        Diskusi/berdebat…memang ribet,…
        ….TETAPI..
        Kalau SUDAH MERASAKAN NurMuhammad dengan kedamaian dan kesejukannya bersama NurIlahi, semua akan berubah menjadi indah….semua terlihat dengan jelas Makna Alqur’an , Assunah dan Islam itu sendiri, yang selama ini DIPEREBUTKAN dan DIPERDEBATKAN….
        Yang Ada Hanyalah TASYDIQ dalam ke-IMAN-an, Pembenaran2 akan Kebenaran Ilahi beserta Asma’ Sifat dan Af’alNYA..dan juga KalamNYA.

        Bukan PERCAYA pada buku2/Kitab2/Artikel2/katanyah2, yang ketika mendapat BUKU BARU akan berubah pikiran percaya pada buku baru tersebut karena lebih benar, dan seterusnya apabila mendapat ilmu/berita/wacana yang lain. entah sampai kapan………..

        Itulah PERCAYA berbeda dengan IMAN……
        dalam ke-IMAN-an tidak ada Bosa basi Baso….Yang ada hanya TASYDIQ dalam Syahadah…..dan itu bersifat Ruhaniah..dan semua itu PANCARAN dari NUrIlahi………..bukan SEKEDAR akal….

        semakin dijelaskan semakin bosa basi baso nantinya, jadi cukuplah sebagai renungan saja, Semoga Kita semua mendapatkan Pancaran NUrIlahi yang bisa menerangi hati yang Gelap ini…Amieennn…

      • lor Muria said

        Akal bisanya OTAK ATIK GATHUK…….

      • lor Muria said

        AKAL..
        Terlalu banyak pertimbangan…
        Terlalu banyak menyetir…..
        dan terlalu menang sendiri…

        lho itu kan memang TUGAS DAN FUNGSINYA..???
        Ya iyalah masa iya Donk…
        Lalu Hati ditaruh dimana…???

        Ya ngikuti akal aja yang bisa berfikir…
        AKU(akal) kan pemimpinnya disini…
        AKU kan adanya di Kepala…
        KAMU (hati) diam aja didalam dada…
        nggak usah lihat2 gemerlapnya Dunia..
        nanti jadi panas dirimu…
        Biar AKU yang memegang Dunia…
        menguasai Dunia dengan ilmuku…
        dengan kepintaranku…
        dengan Referensiku sebanyak bukuku di gudang Perpustakaan GOOGLE..
        Kamu(hati) ndak usah ikut2an ini kan Dunia…
        Kamu kan ndak bisa berpikir…
        ndak bisa Bosa basi baso Gitu loh…
        Kamu (hati) bisanya kan cuma merasakan Ruhani…
        yang nyata gitu looooooooohh….

        hah
        hehehe

        Hmmmm…
        Benar juga ya SI AKAL…
        eee…
        Tapi aku (Hati) juga harus punya peranan…
        hmmmm…..

        Wassalam

      • lor Muria said

        Cape’ deh….

      • lor Muria said

        Ya cape’…
        Akal kan memang ada batasnya…
        Cuma ketik Doank…
        hehehe..

        yang tidak cape’ ya DIRI yang suci ini..
        tidak pernah tidur..

      • lor Muria said

        DIRI YANG Suci adalah….
        RuhulKuddus

      • lor Muria said

        RUH yang telah disucikan dari kotoran2 Nafsu dan keEGOan…
        RUH yang diperjalankan berMi’raj ke Sidratul Munthaha menemui Ruhullah, Tuhan Sekalian Alam

      • lor Muria said

        ..dan RUH yang telah kembali keDunianya
        Sebagai RahmatanlilAlaamin…
        yang bertugas memperbaiki akhlaq …

      • haniifa said

        Tukang Bakso dari @Lor Muria…

        Kalau sampean mau hidup didunia…. makan dulu utamaken, soal kenikmatan belakangan.

        Kalau sampean mau hidup diakherat… sholat dulu utamakeun.

        Shalat Maghrib… dulu ahhh.. :mrgreen:

  47. wawan said

    “Allah menganugrahkan Al-Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi Al Hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran” (QS Al-Baqarah 2:269)

  48. Tabahsatoe said

    Selamat buat kang Haniifa..plok..plok..plok..
    keep cool brade Lor Muria..

    • haniifa said

      keep cool brade Lor Muria.. 😀

      Hey….. lol Muria-ng si loba huntu
      perhatikeun tulisan sampean:


      Sang Pemegang Kunci Gudang Ilmu (Imam ALI bin AbiThalib) sang ASSIDDIQ (abubakar) sahabat yang “diajak bicara/dibisiki” oleh ALLAH secara langsung(Umar bin Khattab) dll Orang Shalih lainnya…..?????

      Yang bicara langsung/dibisiki oleh Allah subhanahahu wa ta’ala hanya ada dua Nabi (manusia) yang tersirat dan tersurat dalam Al Qur’an .
      1. Nabi Adam a.s
      2. Nabi Musa a.s

      *** PAHAM atau HAMPA ***

      Sumber cooling down:

      Rahasia Al Qur’an dibalik huruf Hijaiyah

      Hua.ha.ha.

  49. wawan said

    @All

    Shalat merupakan salah satu bentuk dan cara untuk bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yg diberikan kepada manusia.

    Wassalam

  50. wawan said

    Shalat bisa dikatakan juga tujuan dari penciptaan manusia, seperti disebutkan dlm Al Qur’an:

    “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku” (QS Adz-Dzaariyaat 56)

    Wassalam

  51. wawan said

    Khusyuk dalam shalat artinya konsentrasi untuk menghadirkan hati diantara bacaan2 shalat yg berisikan zikir kepada Allah SWT. Shalat yg khusyuk dapat dicapai melalui konsentrasi pada keagungan Allah. Dalam sebuah hadits disebutkan: “Sembahlah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya”

    Wassalam

  52. wawan said

    Shalat juga merupakan bukti penghambaan manusia disisi Allah dan manifestasi penyembahan, serta ibadah kepada-Nya. Sedangkan manusia adalah hamba sahaya Sang Pencipta. Ia merasakan, mengetahui dan menerima penghambaan ini. Karena itu ia mematuhi perintah2Nya, merendahkan diri dihadapan-Nya, melakukan ruku’ sebagai tanda ketundukan kepada-Nya, bersujud kepada-Nya, mengungkapkan rahasia kepada-Nya dan memohon bantuan kepada-Nya.

    Wassalam

  53. wawan said

    Rasulullah SAW bersabda:

    “Perbuatan ruku’ dan sujud dalam shalat ibarat mengetuk pintu gerbang alam ghaib. Tatkala seseorang terus-menerus mengetuk pintu tersebut, niscaya dirinya akan diliputi kebahagiaan yang tiada tara”

    Wassalam 😎

  54. wawan said

    Rasulullah SAW bersabda:

    “Ibadah shalat adalah mi’rajnya orang-orang yang beriman”

    Wassalam

  55. wawan said

    Rasulullah SAW bersabda:

    “Allah tidak akan menerima shalat seorang hamba yang hatinya tidak hadir bersama tubuhnya”

    Wassalam 😎

  56. Gama said

    Anda punya keyakinan !!! Silahkan teruskan sharing ini….saudaraku Wawan.
    Wassalam,

  57. vicky said

    66 FADHILAH DAN MANFAAT DARIPADA ZIKRULLAH

    A`udzu billahi min asy-Syaythaanir-rajiim. Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Allahuma sholi ala sayidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad wa ala shobihi wassalam.., Nawaytul arba`iin, nawaytul ‘itikaf, nawaytul khalwa, nawaytul `uzla, nawatul riyaadha, nawaytus suluk, fii hadzal masjid lillahi ta`ala al-`azhiim.

    66 FADHILAH DAN MANFAAT DARIPADA ZIKRULLAH

    Bismillahirohmannirohim…

    Hafiz Ibnu Qayyim ra.a seorang ulama hadist yang terkenal, beliau menulis sebuah risalah bernama +Alwabilush+ yang berisi berbagai penjelasan mengenai keuntungan dzikir. Dalam risalah itu beliau berkata “Dzikir mempunyai lebih dari 100 faedah, dan 79 diantaranya beliau tuliskan dalam risalah itu. Saya yang bodoh ini menyalinnya satu persatu secara ringkas namun hanya 66 saja, karena yang belum dimasukkan sangatlah panjang…ini fadhilah dan manfaatnya zikir sebagai berikut:

    1.Dzikir menjauhkan setan dan meghancurkan kekuatannya.

    2.Dzikir mendatangkan keridhaan Allah.

    3.Dzikir menjauhkan duka cita dari hati manusia.

    4.Dzikir dapat mengembirakan hati.

    5. Dzikir menguatkan badan dan meperindah sanubari.

    6.Dzikir adalah cahaya hati dan wajah.

    7.Dzikir adalah penarik rizki.

    8.Orang yang berdzikir akan dipakaikan kepadanya pakaian kegagahan dan kemegahan, sehingga orang yang yang melihatnya akan merasa gentar dan damai.

    9. Dzikir melahirkan cinta sejati kepada Allah swt. karena cinta merupakan ruh Islam, jiwa agama, dan sumber kejayaan dan kebahagiaan. Barangsiapa ingin mendapatkan cinta Ilahi, maka hendaklah ia berdzikir sebanyak2nya, sebagaimana belajar dan mengulangi ilmu merupan pintu ilmu, demikian pula Dzikirullah merupakan pintu cinta Ilahi.

    10. Dzikir mendatangkan hakekat muraqabah dan muraqabah itu membawa seseorang kepada martabat ihsan. Dengan martabat ihsan seorang manusia dapat beribadah kepada Allah seolah2 ia melihat Allah inilah derajat terkhir para ahli sufi)

    11. Dzikir Dzikir membawa seseorang untuk menyerahkan diri sebulat-bulatnya kepada Allah. Dengan demikian lama kelamaan setiap urusan dan setiap keadaan akan dikembalikan kepada Allah dan Allah menjadi pelindung dan penolongnya.

    12. dzikir membawa seseorang kepada taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah. Jika Dzikir bertambah banyak, maka dengan sendirinya ia bertambah dekat kepada Allah swt. Sebaliknya, jika ia bertambah lalai maka ia bertamah jauh dari Allah

    13. Dzikir membukakan pintu ma’rifat kepada Allah swt.

    14.Dzikir melahirkan keagungan dan kehebatan Allah swt. didalam hati seseorang dan melahirkan semangat untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

    15. Dzikir menyebabkan seseorang diingat oleh Allah swt. seperti diisebutkan dalam alQuran: “Maka ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat pula kepadamu….. (QS. al-Baqarah ayat 152).Dan diterangkan pula didalam hadist “Barang siapa menginggat aku dalam hatinya, maka Aku menginggatnya dalalm hati-Ku”

    16. Dzikir menghidupkan hati. Hafizh Ibnu Taimiyah rah.a mengatakan bahwa pengaruh Dzikirullah untuk menghidupan hati adalah seperti pengaruh air terhadap kehidupan ikan.
    17. Dzikir adalah santapan hati dan ruh. Apabila keduanya tida kmendapatkan santapan, maka bagaikan badan tidak mendapatkan makanan.

    18. Dzikir membersihkan hati dari karat seperti disebutkan dalam hadist, bahwa sesuatu akan berkarat dan kotor. Sedangkan karat hati adalah kelalaian dan nafsu yanga tidak dapat dibersihkan kecuali dengan dzikir.

    19. Dzikir dapat menghapuskan dosa dan maksiat.

    20. Dzikir menghapuskan keraguan seseorang terhadapa Allah swt. Sebenarnya hati orang orang lalai itu diselubungi oleh keraguan dan kegelisahan terhadap Allah.

    21. Apabila seorang hamba berdzikir, maka empat penjuru Arasy Ilahi akan berdzikir kepadanya

    22. Barangsiapa ingat kepada Allah ketika senang, maka Allah akan menginggatnya ketika ia dalam kesusahan.

    23. Dzikir melepaskan orang yang melakukannya dari adzab Allah swt

    24. Dzikir menyebabkan turunnya sakinah dan para malaikat, mengelilinginya.

    25. Majelis2 Dzikir adalah majelis para malaikat, sebaliknya majelis lalai majelis setan. Kini terserah masing2, majelis manakah yang disukai.

    26. Majelis2 zikir adalah majelis para malaikat, sebaliknya majelis lalai adalah majelis setan.ini terserah masing2 majelis manakah yg disukai dan yang akan disertainya.

    27. Zikir menyebabkan orang yg melakukannya dimasukkan ke dalam golongan orang2 yg berbahagia dan demikian pula orang2 yang mendampinginya. Sebaliknya orang yg melalaikan zikir akan dicampakkan kedalam kecelakaan.

    28 Orang yg suka berzikir akan dipelihara dari bencana dan penyesalan pada hari Kiamat. Seperti disebutkan dalam sebuah hadits bahwa setiap mejelis yang tidak diisi dengan zikrullah akan mendatangkankerugian dan penyesalan pada hari kiamat..

    29. Jika seseorang berzikir sambil menangis dalam keadan bersunyi diri, maka pada hari kiamat ia akan ditempatkan di bawah naungan Arasy Ilahi di mana pada hari itu manusia menjerit-jerit dan berteriak karena kepanasan yang sangat menyiksa.

    30. Orang yg menyibukkan dirinya dengan berzikir, maka Allah akan mengaruniakan kepadanya lebih daripada orang yang memohon kepada-Nya. Dalam sebuah hadits disebutkan, Allah swt. berfirman :” Barangsiapa yg sibuk berzikir kepada-Ku sehingga tidak ada kesempatan berdoa kepada-Ku, maka Aku mengaruniakan kepadanya sesuatu yg lebih baik daripada yang Aku berikan kepada orang-orang yang berdoa kepada-Ku.”

    31. Sungguhpun zikir merupakan ibadah yang ringan dan mudah, namun memiliki fadhilah dan keutamaan yang lebih besar daripada seluruh ibadah karena menggerakkan lidah itu lebih mudah daripada menggerakkan badan.

    32.Zikir merupakan benih di dalam surga.

    33. Nikmat yg dianugerahi Allah kepada oarang yg berzikir tidak diberikan melalui amalan2 lain.

    34.Seseorang yg selalu berzikir secara istiqamah akan diselamatkan dari lupa diri yang menyebabkan kecelakaan dunia dan akhirat. karena melupakan diri sendiri berarti melupakan Allah dn bagi yang melupakan Allah akan dicampakkan dalam kerugian. Seseorang akan merasakan keamanan dan ketenangan apabila ia membasahi lidahnya dengan berzikir sehingga ia mencintai zikir sebagaimana orang yang sedang kehausan merindukan air, atau ia mencintai makanan ketika sedang lapar.Bahkan zikrullah lebih penting lagi karena tanpa zikir, maka ruh dan hati akan binasa.

    35. Dengan zikir seseorang akan mencapai kemajuan dan kejayaan secara berkesinambungan, bahkan ketika ia sedang beristirahat atau berada di pasar, ketika ia sibuk menikmati kehidupan di dunia dalam keadaan sehat dan sakit.

    36. Nur zikir senantiasa bersama oang yg berzikir baik di dunia maupun di alam kubur dan memimpin di titian shirath. Pendek kata ia tak berpisah dimanapun. Diperingati oleh Allah dalam alQuran : “Dan apakah orang yg mati, kemudian kami hidupkan dan kami berikan kepadanya cahaya yang terang yang dengan cahaya itu ia berjalan di tengah2 manusia, akan sama halnya dengan orang yang berada dalam gelap gulita dan tidak mungkin keluar darinya (QS. al-An’am ayat 122)….Orang yang pertama ialah yang beriman kepada Allah yang hatinya bersinar cemerlang dengan cinta dan zikirnya. sedangkan yang kedua ialah orang kosong dari sifat2 tersebut. nur adalah rahmat yang sangat agung, ia membawa kepada kemenangan.. Maka dengan mengikuti nur itu amal perbuatan seseorang akan bercahaya terang benderang, sehingga amal baiknya dibawa ke langit dan didapati padanya cahaya seperti cahaya matahari dan nur seperti itu akan terlihat pada wajahnya pada hari Kiamat
    .
    37. Zikir adalah intisari ilmu tasawuf, yang diamalkan oleh setiap ahli thariqat. Jika telah terbuka pintu zikir bagi seseorang berarti telah terbuka baginya jalan menuju Allah. Barangsiapa menuju kepada Allah niscaya ia akan mendapatkan segala yang dikehendakinya.karena tidak berkurang apapun pada khazanah Allah.

    38. pada hati manusia ada satu bagian yang tidak subur kecuali dengan zikrullah. Apabila zikir telah menguasai hati, bukan hanya ia akan menyuburkan hatinya aja melainkan juga memberikan kehidupan yang makmur walaupun tidak berharta, memuliakannya walaupun ia tidak mempunyai pangkat, dan menjadikannya penguasa walaupun ia tidak mempunyai kerajaan. Sebaliknya bagi orang yang lalai terhadap zikir, akan dihinakan walaupun ia memiliki harta benda, keluarga ataupun kerajaan.

    39. Zikir mempersatukan yang telah terpisah dan memisahkan yang telah bersatu, mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Yaitu hati manusia yg diselubungi oleh berbagai keraguan, dukacita, dan kegelisahan akan dijauhkan dan diganti dengan ketentraman dan ketenangan jiwa. Zikir membersih hati yang dikuasai pleh perbuatan2 keji. Zikir memisahkan manusia dari godaan bala tentara setan. akhirat yang jauh akan didekatkan, sedangkan dunia yg dekat akan diajuhkan.

    40. Zikir menggerakkan hati manusia yg tidur dan menyadarkannya dari kelalaian. Selama hati dan jiwa manusia sedang tidur, maka selama itu ia mengalami kerugian demi kerugian.

    41. Zikir adalah sebuah pohon yang buahnya adalah marifat. Menurut istilah para ulama tasawuf, pohon itu menghasilkan bauah ahwal dan maqamat. Semakin banyak zikir semakin kukuh akar pohon itu, semakin kukuh akarnya semakin banyak buah yg dihasilkannya.

    42. Zikir mendekatkan kepada Zat Yang Maha Suci. Sehingga ia selalu disertai-Nya, sebagaimana disebutkan dalam al Quran : “Sesungguhnya Allah bersama orang2 yang takwa dan orang2 yang berbuat kebaikan.” [QS. an-Nahl ayat 128] Diterangkan dalam sebauh hadits qudsi : “Aku bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku.”
    Dalam sebuah hadits qudsi lainnya disebutkan bahwa Allha berfirman : “Orang yg mengingat Aku adalah orang-Ku, Aku tidak menjauhkannya dari rahmat-Ku. jika mereka bertaubat dari dosa2 mereka, maka aku menjadi kekasih bagi mereka tetapi sebaliknya jia mereka tidak bertaubat maka Aku menjadi juru rawat bagi mereka, lalu Aku mencampakkan mereka kedalam kancah penderitaan supaya Aku membersihkan mereka dari dosa-dosa.” Penyertaan Allah yg dapat dicapai dengan terus-menerus berzikir adalah penyertaan yang tidak ada bandingannya. hakekatnya tidak dapat dilukiskan dengan kata2, karena kenikmatan dalam arti yg sesungguhnya hanya dapat dirasakan oleh orang yang telah mencapainya.

    43. Pahala zikir sebanding dengan memerdekakan hamba sahaya, sebanding dengan membelanjakan harta, dan sebanding dengan berjuang di jalan Allah.

    44. Yang paling mulia diantara orang2 yg bertakwa di sisi Allah ialah yang selalu sibuk dengan berzikir karena hasil takwa adalah surg dn hasil zikir adalah peyertaan Allah swt.

    45. Pada hati manusia ada semacam kekerasan yang tidak dapat berubah menjadi lembut kecuali dengan berzikir.

    46. Zikir adalah obat bagi penyakit hati..

    47. Zikir adalah sumber persahabatan dengan Allah, sebaliknya lalai adalah sumber permusuhan dengan Allah..

    48.Tidak ada yang menambah nikmat Allah dan menyelamatkan dari adzab-Nya kecuali zikrullah.

    49. Allah akan menurukan rahmat-Nya kepada orang2 yang berzikir dan para malaikat mendoakan mereka.

    50. Allah swt membanggakan orang2 yang berzikir di hadapan para malaikat.

    52. orang yg selalu berzikir, ia akan memasuki surga sambil tersenyum.

    53. Segala amal telah ditetapkan semata-mata untuk zikrullah

    54. Amalan paling afdhal adalah amal yang disertai dengan zikir sebanyak2nya. Puasa yang afdhal adalah puasa yang disertai dengan zikir sebanyak2nya.

    55.Zikir merupakan pendorong bagi ibadah2 yang lain. Dengan memperbanyak zikir, ibadah2 menjadi mudah dan dilakukan dengan senang hati. Dengan zikir akan terasa kenikmatan ibadah, sehingga segala keberatan an kesukarannya tidak akan terasa.

    56. Dengan zikir kesukaran akan diubah menjadi kesenangan. Setiap beban menjadi ringan dan semua bencana akan dilenyapkan.

    57. Dengan zikir semua ketakutan dan kebimbangan akan dihindarkan. Zikrullah mempunyai kekuatan untuk melahirkan ketentraman dan menghilangkan ketakutan. Zikir memberikan kesan yang sangat dalam, semakin banyak berzikir akan semakin terasa ketentraman dan hilang segala ketakutan.

    58.Di akhirat nanti, setiap amalan akan saling berlomba satu sama lain, dan dalam perlombaan itu nampak di paling depan adalah orang2 ahli berzikir. “Apabila amal perbuatan manusia diganjar pada hari kiamat maka sebagian besar manusia akan menyesal sambil berkata “Alangkah baiknya jika dahulu aku memperbanyak amal yang paling ringan yaitu zikir”

    59. orang2 ahli zikir telah membenarkan Allah swt, sedangkan orang yg membenarkan Allah tidak akan dibangkitkan bersama2 dengan orang yang mendustakan-Nya. Apabila seorang hamba mengucapkan Laa ilaaha illallaah, Allaahu Akbar, maka Allah Ta’ala berfirman, “Benarlah ucapan hamba-Ku, tiada Tuhan melainkan Aku dan Aku Maha Besar.”

    60. Zikir adalah perisai dari neraka jahanam. Jika seseorang dimasukkan ke dalam neraka karena amal buruknya, maka zikir akan menjai perisai untuk melindungi dirinya. semakin banyak zikir ilakukan semakin kuatlah perisai itu.

    61. Jika seseorang berzikir diatas sebuah gunung ataupun di tanah datar, maka tempat itu akan merasa amat bangga. Di dalam sebuah hadits isebutkan, “Gunung saling bertanya satu sama lain, “Adakah paa hari ini orang yang berzikir yang berlalu di atasmu?” Jika diberitahukan, “Ya, ada.” Maka ia merasa sangat bangga dan sangat gembira.

    62 Dengan memperbanyak zikir seseorang dapat terlepas dari sifat munafik. Dalam menerangkan orang yg munafik, Allah swt. berfirman : “Mereka tidak mengingat Allah
    kecuali sedikit.” [QS. an-Nisa : 142]. Ka’ab Akhbar ra. berkata, “Barangsiapa berzikir sebanyak2nya, maka ia terpelihara dari kemunafikan.”

    63. Jika zikir dibandingkan dengan amal2 yg lain, maka zikir mengandung kenikmatan yg tidak didapati pada amal2 lainnya. Seandainya zikir tidak memiliki fadhilah sekalipun, maka kenikmatan berzikir saja sudah sangan mencukupi. Malik bin Dinar rah.a berkata, “Tidak aa kenikmatan yang dirasakan seseorang melebihi kenikmatan berzikir.”

    64. Wajah orang yang selalu berzikir akan nampak penuh kegembiraan di dunia dan di akherat cahaya wajahnya akan terlihat.

    65. Selama lidah sibuk dengan zikir, selama itu lidah terpelihara dari perkataan yang sia2, dusta, mengumpat dsb. Karena lidah tidak bisa diam. Maka jika tidak digunakan untuk zikir akan digunakan untuk pembicaraan sia2. Demikan pula hati, jika tidak sibuk dengan mencintai sang Khaliq, maka ia akan sibuk mencintai makhluk.

    66. Setan adalah musuh utama manusia, ia akan berusaha menggoda manusia agar berada dalam kegelisahan dan kegundahan dengan berbagai cara dan dari segenap penjuru. Apabila musuh manusia yakni setan selalu mengelilingi dan berlomba ingin membinasakannya, maka tidak ada cara lain untuk menghindarinya kecuali zikrullah

    Cukuplah apa yang telah diterangkan diatas. Bagi mereka yang mendapatkan Taufik-Nya, tentu mereka dapat mengamalkannya, tetapi bagi mereka yg tidak mendapat taufik-Nya, beribu-ribu fadhilah pun tidak akan memberikan faedah sama sekali…”….Dan tidaklah ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Kepada Allah aku bertawakal dan kepada-Nya aku kembali (QS. Hud :88)

    Rasulullah bersabda : “Jika ada seseorang yang memiliki uang ditempatnya, ia membagikannya (dijalan Allah), dan seorang lagi sibuk dengan berzikir kepada Allah, maka orang yang berzikir kepada Allah itu lebih utama.” (HR. Thabrani)

    Semoga selalu bermanfaat…Amiien

    Wassalam

    al faqir kelana/vicky

  58. lor Muria said

    Akhir lawatan saya ke Blognya Orang ALIM @Haniifa..
    silahkan Link disini http://haniifa.wordpress.com/2009/05/13/rahasia-alquran-dibalik-huruf-hijaiyah/#comment-3015
    DAN postingan lainnya, terutama komentar2nya.
    (((((asal belum diEDIT))))

    dan temukan sendiri kesimpulannya, dengan RASA, dan dengan HATI NURANI YANG BERSIH.
    Saudara akan mendapatkan HIKMAH dan HIDAYAH dibalik itu semua.
    BENAR..memang keyakinan dan keimanan Butuh pembuktian, tidak sekedar katanyah.
    bukan seperti PERCAYA yang cukup baca teksbook dan dengar katanyah..sudah cukup.

    SILAHKAN MONGGO MONGGO.

    • haniifa said

      (((((asal belum diEDIT))))
      ______________________________
      Aslinya:
      lor Muria said
      July 29, 2009 at 5:19 am e

      Subhanallah..
      Tak ada komentar.. hanya menTasydiq-kan saja Postingan Pak Guru Haniifa….karena memang begitu adanya…
      Nice…very very nice article…
      terlebih kata2 ini:
      —————————————————————-
      Apakah betul saya tidak sepintar Dr. Rashad Khalifa, tetapi tidak bodoh ?!

      Bukti bahwa saya tidak bodoh adalah :
      —————————————————————-
      Lanjutkan!!!

      Mungkin perlu diedit gituh… hehehe…

      Saya tidak sepintar Dr. Rashad Khalifa, tapi tidak bodoh

      Jadi kapan insyafnya, boy ?!

  59. Maz Too Cool said

    Assalamualaikum
    @ALL

    Mulai sekarang Mbah kepingin dipanggil Maz “Too Cool” artinya terlalu keren/ganteng

    @Haniifa Cah Gemblung

    Di sini aku lihat penjelasannya lebih masuk akal. Sampean itu bisanya muuterr-muuterr, kayak maenan Biang Lala di Ancol.

    @Pengembara Jiwa & ALL

    Mbah mau tanya, apa itu Sholat Khusyu? Neng Fitria bilang, kalau kita sholat keburu-buru, karena di TV kebetulan ada acara sinetron yang seru. Itu namanya sholat kita nggak khusyu. Mbah sependapat dengan itu, karena sebagian besar Ulama juga mengatakan kalo khusyu itu artinya: konsentrasi fikiran kita penuh menghadap kepada Gusti Allah, nggak melayang kemana-mana. Inget makanan yang belum sempet dimakan..inget dompet yang dicopet..inget pekerjaan.. Itu bukan khusyu namanya.

    Nah satu pertanyaan lagi, apa betul semedi/meditasi itu tidak ada di ajaran Islam. Karena dari pelajaran yang aku terima dari tarekat…., Kanjeng Nabi Muhamad SAW juga melakukan meditasi dan nyepi di Gua Hira, sebelum mendapatkan wahyu dari Gusti Allah. Cobalah, fikirken sebelum turunnya wahyu perintah sholat, apa yang dilakukan Nabi di Gua Hira?

    • wawan said

      @Maz Too Cool

      Wa’alaikumsalam

      Benar Mbah, shalat khusyu’ adalah konsentrasi fikiran kita penuh menghadap kepada Gusti Allah. Itu sesuai hadits dari Rasulullah saw: “Allah tidak akan menerima shalat seorang hamba yang hatinya tidak hadir bersama tubuhnya” 😐

      Wassalam

    • lor Muria said

      @Maz Too Cool
      @Wawan
      @all

      Betul sekali yang saudara sampaikan, Sholat khusu’ itu adalah hadir hatinya bersama tubuhnya dalam menyambungkan dengan Allah.hanya ALLAH yang dituju (Mi’raj). Kalau sudah bisa merasakan RASA sejati maka akan terasa sambungan antara Hati(Ruh) hamba dengan Tuhannya ketika shalat. Bahkan diluar sholat sekalipun termasuk dalam zikir/ meditasi /patrap yang menuju kepada ALLAH. kalau seorang Arifbillah sambung RASAnya dengan Tuhannya adalah disetiap waktu dan tempat. Dia sudah bisa membuktikan, merasakan,sekaligus Membenarkan(Tasydiq) kalimat Wahuwa ma’akum ainamakuntum.
      Jadi bukan teksbook aja(pengetahuan / sekedar tahu diotak aja)

      Semedi/meditasi/patrap/zikir sebenarnya hakikatnya sama hanya beda istilah. Yang membedakan hanyalah niat dan tujuan dari meditasi/zikir tersebut.
      Apabila zikir hanya untuk mendapatkan ilmu kanuragan/gaib/ilmu2 lain berarti Batil. demikian kalau semedi untuk menuju pada perjumpaan Hamba dengan Tuhannya(ALLAH) malah lebih Haq.
      demikian sedikit uraian saya…nanti bisa disambung yang lebih dalam lagi

      Hanya orang2 yang berhenti dikulit2 syariat saja yang menganggap ini semua adalah kesalahan, padalah Nabi dan para Sahabat Aulia mengamalkannya.

      TAPI JANGAN SEKALI-KALI MENINGGALKAN SYARIAT. KARENA ITU SUATU KEWAJIBAN DAN SEBUAH PENENTANGAN TERHADAP ALLAH.

      Salam sejati dalam RASA sejati
      dalam Berkah dan RahmatNYA
      wassalam

      • lor Muria said

        Jadilah Muslim yang MENGIKUTI Nabinya, menjadi suritauladan untuk umatnya/orang disekitarnya. jadikanlah sekelilingmu itu hatinya teduh, damai dan merasa tentram dengan apa yang keluar dari dirimu dan keberadaanmu. Sampaikanlah pendapat, pengetahuan, dan wawasanmu tentang keIslaman dengan baik dan Santun. Sehingga orang akan simpati dengan dirimu dan apa yang ada pada dirimu. Belum pernah aku dengar beritanya Para Nabi, sahabat, Tabi’in, orang2 sholeh dalam menyampaikan AJARAN ISLAM dengan CACIAN,HUJATAN,MENUDUH,dan HINAAN dengan KATA-KATA KOTOR. Mereka adalah Muslim yang BERAKAL.

        Bukan Muslim yang PINTAR hanya dengan OTAK kepintarannya tanpa mensinergiskan dengan HATI(RASA,perasaan) dan NAfsu (kehendak)untuk menyikapi dan menyampaikan pendapat.
        Mereka memakai ALQUR’AN dan Sunnah Rosul untuk memaki, menghujat,dan menghina dengan kata-kata kotor.

        Astaghfirullahal ‘adzimi..
        Apalah jadinya umat Islam ini kalau orang2nya perfikiran sempit, memang Pintar tetapi tanpa AKAL. itulah yang disindir dalam ALQUR’AN.

        MARI KITA RENUNGKAN BERSAMA, dengan hati yang tenang, damai dan bersih. bukan dengan cacian dan hujatan apalagi kata2 kotor. Kita semua tahu yang diBlog ini rata2 sudah dewasa bukan anak SD lagi.
        Hanya orang2 yang menggunakan AKAL yang bisa menerima ajakan untuk menggunakan Bahasa yang SANTUN saling menghargai perbedaan Pendapat meskipun tidak bisa disatukan.

        ADA YANG LEBIH PINTAR DARI KITA SEMUA.
        HARUSNYA KITA MALU DENGAN KEPINTARAN INI..
        BUKANNYA UNTUK MENGHINA YANG LAIN

        SEMOGA ALLAH Memaafkan kita semua…amien
        Wassalam

      • haniifa said

        Shalat tahajud gehh yang banyak…
        Sebentar lagi bulan puasa, jangan lupa yach… tarawih bersama IMAM mesjid.
        Jangan shalat-shalta-an, sebelum dishalatin orang-orang… kan repot… hehehe 😀

      • lor Muria said

        😡 :)) =))

      • @All

        Al-Hamdulillah….

    • Mbah Tukul said

      @Wawan

      Matur nuwun atas penjelasannya. Mbah mau tanya lagi, tentang ayat berikut:
      (QS Al Ankabuut:45)
      Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

      “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar”. Pertanyaannya: Kenapa banyak orang yang rajin sholat, tapi masih suka korupsi dan melakukan perbuatan mungkar lainnya?

      Pertanyaan kedua: Bagaimana pendapat sampean, tentang adanya pelajaran-pelajaran shalat khusyu yang lagi ngetrend sekarang? misalnya dari Abu Sangkan.

      @Lor Muria

      Matur nuwun yo Mas. Menurut sampean semedi itu zikir? Tapi zikir kan biasanya nggak ada teknik-teknik seperti olah nafas, atau olah rasa seperti dalam semedi/meditasi. Tapi ra opo-opo, mbah akur karo sampean (Ssst..mbah takut disebut bid’ah). Alhamdulillah, dalam tarekat yang mbah ikuti, syareat masih tetap dilakoni.

      Wassalam.

      • wawan said

        @Mbah Tukul

        Pertanyaan 1 dan 2 dapat dijawab oleh sabda Rasulullah saw: “Allah tidak akan menerima shalat seorang hamba yang hatinya tidak hadir bersama tubuhnya” 😐

        Artinya rajin shalat tapi hatinya lalai dari mengingat (zikir) Allah swt. Otomatis dlm kehidupan sehari-harinya lalai dari mengingat Allah swt dan cenderung untuk menurutkan hawa nafsunya kepada dunia, seperti korupsi, mabuk2an, jinah dll, pendek kata perbuatan keji dan munkar. Semoga Mbah berkenan 🙂

      • @All

        Al-Hamdulillah……

  60. Gama said

    Terima kasih ulasannya Bung Vicky.
    Wass,

  61. haniifa said

    @All
    Subhanallah

    yesus said 52 minutes ago:

    @Wawan
    Janganlah suka memfitnah orang-orang tak bersalah dengan hanya sebuah prasangka belaka
    Apa dosanya Imam / Khalifah Umar ibn Khatab kepadamu Wawan, sehingga kebencianmu mendarah daging kepada beliau ?!
    Semoga kamu kembali ke jalan yang benar, saudaraku.
    Salam sejahtera senantiasa agar hatimu sejuk dan jauh dari api kemurkaanmu sendiri.

    #Haniifa said:
    Puji syukur Alhamdulillah…
    Ternyata @Wawan sudah kembali ke jalan yang benar sesuai dengan :mrgreen:

    Kesimpulan:
    Sayyidina Ali Karamallahu wajhah pernah mengatakan : “Tidak syah Shalat seseorang melainkan terlebih dulu harus mengenal Allah”. Begitu ia ditanya apakah engkau mengenal / melihat akan Allah, maka di jawab oleh beliau : “Aku tidak mangabdi kepada yang tidak aku kenal / lihat”.

    Ternyata itu bukan HADITS tapi buatan YAHUDI dan kalian semua tertipu.

    Puji syukur Alhamdulillah
    Insya Allah, kita shalat tarawih berjamaah dimasjid RW. oleh Imam Ali Udin

    Selamat atas kembalinya kalian ke jalan yang benar. Haniifa.

  62. haniifa said

    Insya Allah, di masjidil RW 03 saat tarawih bulan puasa :
    Khatib Ali Hasan
    Imam Ali Hasan.

    Terima kasih atas atensinya.

    nb:
    Untuk sementara usahakan shalat tepat waktunya, dan biasakan berjamaah di masjid… biar lebih khusyu / tertip/ konsisten dan dengarkan baik-baik IMAM SHALAT

    Wassalam, Haniifa.

  63. haniifa said

    @All
    Lupaken apa itu ema empat, Hakekok, sarekok dan blekok
    Udah pokoke jika mendengar suara Adzan… sono kalian pergi wudhu, nggak usah mikir-mikir lagi… SHALAT kerjaken, titik.

    Pesan:
    Syiam sebentar lagi, buat ibadah tambahan kalian shalat tarawih berjamaah… kalau mau shalat sunat tahajud maka shalat tarawihnya jangan diakhiri dengan shalat sunat witir… taukan kalian witir, witir itu ganjil.

    Jangan ikuti katanyah si Wawan

    gud lak eni badi, Haniifa.

  64. haniifa said

    @All
    “Tidak syah Shalat seseorang melainkan terlebih dulu harus mengenal Allah”. Begitu ia ditanya apakah engkau mengenal / melihat akan Allah, maka di jawab oleh beliau : “Aku tidak mangabdi kepada yang tidak aku kenal / lihat”.
    _________________
    hua.ha.ha.
    Ini mah dalil katanyah tea atuh euy… 😀 😆

  65. @All

    Alhamdulillaahirobbil ‘Aaalamiin…

    “Ikutilah suatu keburukan itu dengan suatu kebaikan”.

    “Wahai Jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Allah dengan Ridho serta di Ridhoi. Masuklah kedalam golongan HambaKU. Dan masuklah kedalam SyurgaKU”

  66. haniifa said

    @Sodara-sodara
    “Tidak syah Shalat seseorang melainkan terlebih dulu harus mengenal Allah”. Begitu ia ditanya apakah engkau mengenal / melihat akan Allah, maka di jawab oleh beliau : “Aku tidak mangabdi kepada yang tidak aku kenal / lihat”.
    _________________
    hua.ha.ha.
    Ini mah dalil katanyah tea atuh euy… 😀 😆

  67. Mbah Tukul said

    @Wawan
    @Pengembara Jiwa
    @ALL

    Oalah, mbah abis berkunjung dari blognya Haniifa..mbah diketawain..
    Ora opo-opo mbah ketawa juga..hua.ha..ha..ha.ha

    Para sedulur di blog PJ, mbah mau berbagi diskusi kita antara @Wawan, @Haniifa, dan @Mbah dengan tema Shalat Tarawih berjamaah.

    Nak Wawan mengatakan bahwa Shalat Tarawih berjemaah adalah bid’ah dengan dalil:

    “Dari Abdurrahman bin Abdul Qari menceritakan : Aku pernah keluar rumah bersama Umar bin Al Khattab radhiyallahu anhu di malam Ramadhan menuju masjid. Ternyata didapati padanya kaum Muslimin sedang shalat terpisah-pisah di masjid masing-masing shalat tarawih sendiri-sendiri . Dan ada pula yang shalat diikuti oleh sekelompok orang. Maka ketika melihat pemandangan demikian, berkata Umar : Aku berpandangan seandainya mereka disatukan dengan satu imam, niscaya yang demikian itu lebih bagus. Kemudian beliau bertekat menjalankan pandangannya itu dengan disatukan dalam satu jama’ah shalat tarawih dengan imam yang beliau pilih, yaitu Ubai bin Ka’ab. Kemudian aku di malam lain keluar lagi bersama Umar ke masjid dan kaum Muslimin sedang shalat tarawih dengan satu jama’ah dan satu imam. Maka Umarpun menyatakan : Sebaik-baik bid’ah itu adalah yang demikian”. (HR. Al Bukhari dalam Shahihnya, Kitab Shalatit Tarawih Bab Fadhlu Man Qaama Ramadhaan, hadits ke 2010).

    @Haniifa kurang setuju kalo shalat tarawih berjemaah adalah bid’ah. Kemudian @Wawan minta dalilnya kepada @Haniifa kalo Rasulullah SAW pernah melakukan shalat tarawih berjemaah.

    Lama diminta, dalil ora metu-metu. Yang ada malah saling ejek. Mbah ledekin sim salabim abakadabra…tampil..ora tampil-tampil.
    Mbah ledekin lagi kalo dalilnya cuma bisa dibaca oleh orang yang beriman..hua.ha.ha.ha

    Akhirnya mbah coba cari haditsnya..eh..ketemu ini haditsnya tentang shalat tarawih secara berjemaah, dari hadits Aisyah:

    “Rasulullah SAW pada suatu malam keluar dan shalat di masjid, orang-orang pun ikut shalat bersamanya, dan mereka memperbincangkan shalat tersebut, hingga berkumpullah banyak orang, ketika beliau shalat, merekapun ikut shalat bersamanya, mereka memperbincangkan lagi, hingga bertambah banyaklah penghuni masjid pada malam ketiga, Rasulullah SAW keluar dan shalat, ketika malam keempat masjid tidak mampu menampung jama’ah, hingga beliau hanya keluar untuk melakukan shalat subuh. Setelah selesai shalat beliau menghadap manusia dan bersyahadat kemudian bersabda: “Amma ba’du, Sesungguhnya aku mengetahui perbuatan kalian semalam, namun aku khawatir diwajibkan atas kalian, sehingga kalian tidak mampu mengamalkannya.” Rasulullah wafat dalam keadaan tidak pernah lagi melakukan shalat tarawih secara berjama’ah.” (HR Bukhari dan Muslim)

    Ketika Rasulullah menemui Rabb-nya (dalam keadaan seperti keterangan hadits di atas) maka berarti syari’at ini telah tetap, maka shalat tarawih berjama’ah disyari’atkan karena kekhawatiran tersebut sudah hilang dan “illat telah hilang juga. Sesungguhnya ‘illat itu berputar bersama ma’lulnya, adanya atau tidak adanya.

    Dan yang menghidupkan kembali sunnah ini adalah Khulafa’ur Rasyid Umar bin Al Khaththab sebagaimana dikabarkan yang demikian oleh Abdurrahman bin Abdin Al Qoriy beliau berkata:
    “Aku keluar bersama Umar bin Al Khaththab suatu malam di bulan Ramadhan ke mesjid, ketika itu manusia berkelompok-kelompok. Ada yang shalat sendirian dan ada yang berjama’ah, maka Umar berkata: “Aku berpendapat kalau mereka dikumpulkan dalam satu imam, niscaya akan lebih baik.” Kemudian beliau mengumpulkan mereka dalam satu jama’ah dengan imam Ubay bin Ka’ab, setelah itu aku keluar bersamanya pada suatu malam, manusia tengah shalat bersama imam mereka, Umar pun berkata, ” Sebaik-baik bid’ah adalah ini, orang yang tidur lebih baik dari yang bangun, ketika itu manusia shalat di awal malam.” (Dikeluarkan Bukhari dan tambahannya dalam riwayat Malik, Abdurrazaq).

    Horeee..ketemu haditsnya…
    Tapi kembali @Wawan menyampaikan hadits lainnya, ini dia:

    Diriwayatkan dari Zurarah, Muhammad bin Muslim dan al Fudhail pernah bertanya kepada Abu Ja’far al Baqir ra dan Abu Abdillah ash Shadiq ra, tentang shalat sunnah pada malam hari bulan Ramadhan, apakah dikerjakan secara berjama’ah? lalu dijawab oleh keduanya:
    ” Sesungguhnya Nabi saw jika telah mengerjakan shalat isya, beliau pulang kerumahnya. Kemudian beliau keluar pada akhir malam ke mesjid, lalu beliau mengerjakan shalat malam. Kemudian pada suatu malam di awal bulan Ramadhan, beliau keluar ke mesjid untuk mengerjakan salat malam seperti biasa beliau lakukan, tetapi ternyata orang-orang berbaris di belakang beliau (bermakmum), maka beliau meninggalkan mereka dan pulang ke rumahnya. Lalu mereka melakukan itu selama tiga malam. Pada malam keempatnya, beliau berdiri diatas mimbarnya, memuji Allah dan menyanjungnya, kemudian beliau bersabda, ‘ Wahai orang-orang, sesungguhnya shalat sunnah di malam hari bulan Ramadhan dilakukan secara berjama’ah adalah bid’ah, dan shalat dhuha itu bid’ah. Oleh karena itu, janganlah kalian berkumpul pada malam hari di bulan Ramadhan untuk melakukan shalat sunnah berjama’ah dan jangan pula kalian mengerjakan shalat Dhuha, karena sesungguhnya hal itu adalah bid’ah (kemaksiatan). Ketahuilah ! Sesungguhnya setiap yang bid’ah itu sesat dan setiap yang sesat itu jalannya adalah ke neraka’ “. Kemudian beliau turun dari mimbarnya seraya bersabda, ‘Melakukan perbuatan yang sedikit di dalam sunnah itu lebih baik daripada perbuatan yang banyak di dalam bid’ah’ ” ( At-Tahdzib, 3/69-70, al-Istibshar 1/467, al-Faqih 2/32 dan al-Wasa’il, 5/192)

    Baca hadits ydang disampaikan @Wawan kemudian mbah beri komentar lagi di Blog-nya Haniifa, seperti ini:

    @Wawan

    Penjelasan nak Wawan ini malah membuat mbah bingung, karena isinya beda dengan haditsnya Aisyah. Baiklah, bila hadits nak Wawan itu benar, kenapa sebagian besar ulama tidak pernah menyampaikan hadits tersebut dalam ceramah-ceramahnya? Dimama letak kesalahannya? Mohon penjelasan lebih lanjut.

    @Haniifa
    Sebaiknya kita sesama umat muslim tidak saling mencela dan berkata buruk.

    (QS Al Humazah:1)
    Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela.

    (QS Al Qalam:11)
    Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah

    (QS An Nisaa:148)
    Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

    (QS Al Hujuraat:11)
    Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri, dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman, dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

    Wassalam

    Eladaalah…mbah barusan lihat lagi di sana (Blog Haniifa), malah komentar mbah diketawain..
    Jadi mbah ketawa juga…inget mbah Surip..ta gendong..kemana-mana.. ta gendong..

    @Wawan
    @Pengembara Jiwa
    @All

    Mohon penjelasannya supaya ada titik temu tentang shalat tarawih berjemaah di atas. Matur Nuwun sanget.

    Wassalam

    • haniifa said

      @Sodara-sodara
      Buktiken sampean membela ISLAM dengan sesungguhnya.
      http://imankristen.wordpress.com/2009/03/29/diskusi-poligami/

      @Haniifa
      You said 2 hours ago:

      @mankris… :mrgreen:
      Hale kuya, YESUS bersabda diatas angkot… rawa mangun, kelap gading ada turunnn…. stoppp.. stopppp… kaki YESUS kelindes ban… 😀 😆
      You said 2 hours ago:

      @mankris… 😀
      lupa euy, kaki si YESUS sampai gepeng tuhh… Hua.ha.ha.

      Hayooo… jangan OMDO dunk :mrgreen:

      bukti…bukti…. hahaha inget si WAWA BUKTI

  68. haniifa said

    @Mbah Tukul
    Coba baca awal postingan :

    Mas Hanifa itu IBLIS ya? kok saya lihat di blognya ada halaman ISLIB, ISLIB kan anagram dengan IBLIS 😀
    _________________
    Kalau sampean memang ahli agama, sebenarnya siapa yang harus sampean kuliahi… ?!

  69. Mbah Tukul said

    @Haniifa

    Hua..ha…ha..ha..ha..mbah Surip kesini dong…hibur kita-kita bro…Ta gendong kemana-mana..ta gendong kemana-mana..Bangun tidur…tidur lagi…

    Mas Haniifa kalo lagi marah makin imut-imut deh….gemes aku..ta cubit pipinya boleh?

  70. haniifa said

    @Mbah Tukul
    Hua.ha.ha.
    Aku nggak melo-melo yach…. 😀

  71. wawan said

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    @Mbah Tukul

    Alhamdulillahirrabbil’alamin, kita berjumpa lagi disini. Baiklah kita bahas bersama hadits yg masing2 tampilkan;

    Menurut saya hadits yg Mbah tampilkan ada kelemahannya, sbb:

    …“Amma ba’du, Sesungguhnya aku mengetahui perbuatan kalian semalam, namun aku khawatir diwajibkan atas kalian, sehingga kalian tidak mampu mengamalkannya.”…

    Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa Rasulullah saw menjadi khawatir apabila shalat sunnah tsb menjadi amalan yg wajib bagi Umatnya? Seandainya shalat sunnah tsb menjadi amalan wajib, apakah Rasulullah saw akan menolak perintah Allah swt?

    Sementara itu dulu penjelasan dari saya. Silahkan Mbah mengkritisi hadits yg saya tampilkan.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  72. wawan said

    @All

    Kepada Saudara2 yg lainnya silahkan untuk mengkoreksi komentar saya 🙂

  73. Tabahsatoe said

    Komentar:Cuuaaapee dueeh..dari zaman dlu hingga sekarang yg diperdebatkan itu2 melulu,pantes dunia gak pernah damai..konflik terussss! Pfft.

    • wawan said

      Itu sebabnya dunia ngga pernah damai, karena tidak mau diajak berdiskusi untuk menambah wawasan 😎

    • @Tabahsatoe dan @Wawan

      Hmmm……tetaplah dalam Ketenangan Jiwa.
      Dan apa saja akan menjadi ujian bagi diri sendiri, termasuk celaan, cacian, makian, Hinaan dll…dll…dll…
      Karenanya mereka yang beruntung adalah mereka2 yang mensucikan Jiwanya dari segala kekotoran2 Hati.

      Wassalam

      • wawan said

        Subhanallah, sungguh menyejukkan nasihat mas PJ. Menghujam relung-relung hati yg paling dalam, terasa segar jiwa ini. Alhamdulillahirrabbil’alamin 🙂

      • mujahidahwanita said

        yap! setuju sekali…Tetaplah senantiasa di dalam ketenangan Jiwa dan tegar lah selalu dalam melangkah menuju kepada_Nya.Jangan hiraukan apa kata2 orang. Karena sesungguhnya perkataan orang yang terkadang menyindir ataupun menncela, mencaci bahkan makian itu bagian dari pada tempaan2 Allah untuk menguatkan pribadi dalam pencapaian Spiritual yang tercerahkan.

      • wawan said

        Bagaimana kabarnya Ukhti, sudah lama ngga muncul. Saya sudah kangen dgn pencerahannya. Terimakasih atas nasihatnya. Benar sekali semua hinaan dan cacian saya terima dgn hati yg ikhlas, saya menganggapnya sebagi ujian dari Allah saw. Alhamdulillahirrabbil’alamin 🙂

      • haniifa said

        Koreksi dari Sang pendekar… 😀

        Jadi siapa dunk, yang mengatur ?!

  74. haniifa said

    @Sodara-Soldari
    Sudah pada shalat wajib, belon 😀
    Mulai sekarang lupaken katanyah ini:
    Sayyidina Ali Karamallahu wajhah pernah mengatakan : “Tidak syah Shalat seseorang melainkan terlebih dulu harus mengenal Allah”. Begitu ia ditanya apakah engkau mengenal / melihat akan Allah, maka di jawab oleh beliau : “Aku tidak mangabdi kepada yang tidak aku kenal / lihat”

    Itu mah katanyah IMAM ALI tukang jual Bakso… hehehe 😀

    Khalifah Ali bin Abi Thalib memang sering jadi IMAM SHALAT diwaktu TARAWIH BERJAMAAH.

    Subhanallah

    #Haniifa.

  75. mujahidahwanita said

    Bismillahirrohmaanirrohiim……..
    Bismillahi Maasya Allah Laa Hawlun Wa Laa Quwwatun Illaa Billaahil ‘Aliyyil Aadziim.
    Sungguh….., menarik sekali pembahasan dari saudara2ku semuanya yang ada sini.

    Ilmu Allah Swt sangatlah Luas sekali bahkan tak terbatas. Di dalam Ke Maha Luasan Ilmu-Nya itu meliputi segala macam sifat2, apakah itu yang baik2 maupun yang buruk2, juga meliputi yang “Alami” dan “Ilmiah”. Tinggal bagaimana manusianya mengambil pelajaran dan hikmah dari apa2 yang telah di sediakan Allah Swt dari pada Ilmu-Nya yang Maha Luas tadi.
    Jika kita semuanya mau menyadari…, bahwa sesuatu yang Alami dan sesuatu yang Ilmiah itu adalah bagaikan dua kekuatan yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Ibarat dua tangan, yaitu Tangan Kiri dan Tangan Kanan yang kedua2nya punya peranan masing2 dan memiliki kedudukan masing2. Akan tetapi walau kedua2nya berbeda dari segi peranan dan kedudukan tentunya jika ia bekerjasama dalam hal Kebaikan maka akan terjalinlah suatu keharmonisan dalam hidup.
    Tetapi jika masing2 diri hanya melihat peranan dan kedudukan di dirinya semata tanpa melihat saudaranya yang lain, begitu pula sebaliknya. Maka tak ubahnya ia itu ibarat Manusia yang hanya memiliki Satu tangan. Ada yang memiliki hanya tangan kanan saja dan ada pula yang hanya memiliki tangan kiri saja. Apakah itu yang dikatakan SEMPURNA?
    Kesempurnaan itu bukanlah terletak pada kedirian/ke EGO an/Hawa Nafsu/akal fikir. Karena kedirian/ke EGO an/Hawa Nafsu/akal fikir itu membawa perselisihan, perdebatan, pertengkaran, permusuhan, sumpah serapah, kutuk mengutuk, hujat menghujat, caci mencaci, cela mencela, prasangka buruk, merasa diri yang paling benar, yang paling sampai dll….dll…dll… dan pada akhirnya akan timbul Fitnah memfitnah.
    Apakah seperti itu para Arifbillah…..???
    Apakah seperti itu para Pencinta Allah…..???
    Apakah seperti itu para Kekasih Allah…..???
    “Kebenaran yang Hakiki”(Allah Swt) itu adalah Maha segala Maha, walaupun “DIA” pantas untuk sombong karena Maha segala Maha tetapi pada kenyataanya “DIA” tidaklah sombong bahkan Maha Rahman dan Maha Rahim. Buktinya…. Insan yang lemah tiada daya dan tiada upaya yang fitrahnya di dalam ke Dho’if an senantiasa selalu di perhatikan. Dari pagi sampai pagi lagi, dari buka mata sampai tutup mata… 24 jam sehari semalam selalu mengalir Berkat, Rahmat dan Nikmat-Nya kepada Insan walau insan itu menyadarinya ataupun tidak.
    Lalu bagaimanakah mereka2 yang telah merasa kenal dengan Allah…???
    Banyak di antara mereka yang lupa akan fitrah dirinya, sehingga “KESADARAN” telah di kendalikan oleh “PERASAAN”, Ya…. “PERASAAN”. Perasaan telah menguasai Kesadaran dirinya sehingga membuat dirinya merasa paling sempurna, merasa paling berilmu, merasa paling tinggi, merasa paling….

    Sungguh!, Letak kesempurnaan itu hanya ada pada Allah Swt yang di sebut pula dengan “KEBENARAN HAKIKI”. Jika seseorang berjalan menuju kepada-Nya dengan menyadari ke Fitrahan dirinya dengan menyadari Sesadar-sadarnya bahwa dirinya itu “Laa Haw Laa Wa Laa Quwwata Illaa Billah”(Tiada daya dan tiada upaya melainkan Qudrat Iradat Allah semata dari buka mata sampai tutup mata kembali, 24 jam sehari semalam di dalam gerak dan diamnya, maka merekalah yang akan masuk dalam Pemeliharaan Allah Swt. Dan akan di tuntun oleh Allah kepada jalan2 kebaikan yang membawa Rahmat Kasih dan Sayang.

    Salam Damai penuh Cinta dan Kasih Sayang_Nya untuk kita semua yg ada di pondok PJ ini….

  76. wawan said

    @All

    Pada dasarnya, hakikat shalat adalah mengajak manusia untuk mengetahui faktor pencegah paling kuat (dalam diri manusia) yaitu keyakinan terhadap wujud Allah swt (permulaan) dan Hari Kebangkitan yang berpengaruh kuat dalam mencegah manusia dari melakukan perbuatan yang keji dan mungkar.

    Seseorang yang berdiri untuk melakukan shalat dan mengucapkan Takbir, mengakui bahwa Allah swt adalah Dzat yang Lebih Baik dan Lebih Tinggi dari segala yang ada dan akan mengingat semua kenikmatan yang telah diberikan oleh-Nya. Dengan mengucapkan pujian dan syukur, ia memohon curahan kasih dan sayang-Nya, mengingat hari pembalasan, mengakui ketundukan, melakukan penyembahan kepada-Nya, memohon pertolongan-Nya, meminta petunjuk dari-Nya untuk mendapatkan jalan yang lurus, dan memohon perlindungan sehingga tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang telah dimurkai oleh-Nya serta tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang tersesat.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  77. haniifa said

    Sudah pada shalat Isya’ belon neehhh, jangan-jangan cuman OMDO… 😀

    • wawan said

      Alhamdulillah…sudah, tks sudah mengingatkan 🙂

      Dalam sebuah hadits diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal bahwa Rasulullah saw bersabda; “Tidak ada sesuatu pun yang lebih baik dari amal manusia yang bisa menyelamatkan mereka dari azab Ilahi selain mengingat-Nya.” Lalu, Mu’adz bertanya kepada Beliau, “Meskipun jihad di jalan Allah?” Beliau menjawab, “Iya! Karena Allah swt berfirman, ‘Sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar [keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain].’” 😎

  78. haniifa said

    @Sodara-sodari.
    Nehh… bacaah do’a iftitah yang benar, jangan pakai hadits katanyah… hehehe…

    Jangan lupa yach, kalau SHALAT… do’a itu dari IMAMnya seluruh Manusia yang di angkat langsung oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

    Wassalam, Haniifa.

  79. wawan said

    Mbah Tukul kemana ya? apa dia lagi ngelayad Alhm Mbah Surip. Mungkin ikut tahlil gitu ya, soalnya dia ngefans berat. 🙂

  80. Mbah Tukul said

    @Wawan
    @Haniifa
    @Cekixkix
    @Pengembara Jiwa
    @ALL

    Ya betul, mbah lagi sedih, karena kehilangan sahabat tercinta Mbah SURIP. Padalah belum lama, mbah masih suka dihibur oleh lagu2-nya.
    INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UN…. semua milik Allah dan semua akan kembali kepada Sang Pemilik……

    Penampilannya yang sederhana dan apa adanya…
    Dia merasa nggak perlu kaya, yang penting adalah kaya hatinya…

    Mbah SURIP
    Lagumu sederhana tapi Sip
    Kau denganku agak Mirip
    Tapi rejekinya nggak Mirip
    Memang itu sudah Nasip

    Mbah SURIP
    Dia adalah seorang PENGEMBARA JIWA
    Namun sekarang sudah jadi Harta WAWAN
    Walaupun penampilannya banyak CEKIXKIX-kan
    Namun tetap dia seorang yang HANIFA (berbudi pekerti lurus atau berkepribadian baik)..

    Peace bro..

    @Wawan
    Nanti kita sambung lagi diskusinya, mbah masih belum bisa konsent.., karena masih sedih…

  81. wawan said

    Semua berduka cita buat Mbah Surip, jadi sepi nih para komentator 😦

    • wawan said

      @Haniifa

      Anda itu selalu berburuk sangka dan main fitnah sembarangan. Ingat ! setiap ucapan dan perbuatan akan kembali pada dirinya sendiri 🙂

  82. haniifa said

    @Mas Cekixkix
    Hua.ha.ha.
    ay lap yu pul, sohib…

  83. wawan said

    “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina,
    yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah.” (QS Al Qalam 10-11)

  84. Alam Rasa said

    Assalamu alaikum wr.wb.
    Salam Damai dan Kasih

    @ALL

    Senyum dari hati untuk kalian semua.

    Berikut adalah petikan nasehat dari Sang Arief, Bawa Muhaiyadeen yang mudah-mudahan dapat bermanfaat:

    “Jika terdapat seekor kuda yang hidup di kota kemudian pergi meninggalkan kota dan menuju hutan belantara untuk bergabung dengan kuda liar, latihan yang telah diberikan kepadanya akan terlupakan, dan akan sangat sulit untuk ditangkap dan dilatih kembali. Ia akan terbiasa dengan liarnya hutan dan sifat-sifatnya akan berubah. Jika engkau ingin menangkapnya, engkau harus bersahabat dengannya dan membujuknya untuk kembali ke kota. Hal ini akan membutuhkan waktu yang lama, dan walaupun engkau bisa melakukannya, dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk melatihnya kembali. Bahkan bisa membahayakanmu ketika engkau berusaha untuk melatihnya kembali. Engkau bisa celaka. Engkau bahkan bisa jatuh dari kudanya dan mematahkan lengan atau punggungmu. Ketika engkau mencoba untuk melakukan sesuatu seperti ini, hal ini akan sangat berbahaya.

    Tetapi, jika engkau membeli kuda yang telah berada dikota sepanjang waktu, akan sangat mudah untuk ditunggangi. Engkau bahkan bisa melatihnya lebih jauh dan mengajarkan kearifan yang baik kepadanya. Hal ini akan membuatmu aman melanjutkan perjalananmu.

    Dengan cara yang sama dimana kuda kota yang tersesat dari jalan yang benar dan pergi menuju hutan belantara, terdapat juga manusia yang tersesat dari jalan yang benar. Sebagai hasilnya mereka menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan buruk. Mencoba untuk menasehati mereka akan sangat berbahaya.

    Jadi engkau harus berpikir, “Manusia ini seperti kuda. Dia belum memperlajari apa-apa yang baik. Saya beruntung telah mengetahui hal ini pada diriku. Saya meninggalkan hidup yang liar dan datang ke kota. Sekarang saya mengerti apa-apa yang baik. Tetapi manusia kuda ini tetap belum mengerti, dan adalah tidak bijak bagi saya untuk mencoba menasehatinya. Hanya setelah dia mengalami kesulitan-kesulitan, kesedihan dan penderitaan yang telah saya alami. Hanya setelah singa-singa dan harimau dengan berwajah manusia datang menerkamnya dan dia harus berlari untuk menyelamatkan dirinya yang akan membawanya ke kota untuk dilatih. Sebaliknya dia tidak akan berusaha untuk belajar. “Hanya setelah dia menghadapi bahaya yang sama seperti yang telah engkau hadapi, baru ia akan berpikir untuk berubah. Sebaliknya ia tidak akan berubah.

    Jangan pernah mencoba untuk memberi nasehat kepada orang yang tidak memiliki kearifan. Engkau harus menghindar dari orang-orang seperti itu. Pelajarilah keadaan seseorang sebelum engkau berbicara kepadanya. Jika engkau tidak melakukan ini, dan engkau mencoba untuk menasehati seseorang, hasilnya akan berbahaya. Hal ini akan seperti melempar batu kepada sebuah gunung. Batu yang engkau lemparkan akan terpecah menjadi beberapa bagian dan memantul kembali menyakiti dirimu. Ingat, jika engkau mencoba menasehati seseorang yang tidak mempunyai kearifan, akibatnya akan mengenaimu kembali dan mengakibatkan bahaya yang besar kepadamu. Hal ini akan membuat musuh bagimu dan engkau akan dibenci.

    Jangan mencoba memberi makan singa dengan rumput. Jangan memberikan daging kepada kerbau. Mereka tidak akan memakannya. Dengan hal yang sama, jangan memberi nasehat kepada orang bodoh. Dia tidak akan menerimanya. Hanya memberikan kepada mereka yang berusaha untuk berubah. Hanya berikan kepada mereka yang memiliki kesadaran akan hal itu. Lalu ia akan mengambilnya dan menggunakan manfaat yang ada di dalamnya. Apakah engkau mengerti? Gunakan kearifanmu dengan cara seperti ini. Cara itu akan baik. Dalam sikap seperti ini seharusnya kalian menggunakan kearifan kalian”.

    Wassalam

  85. haniifa said

    @All
    Siapa Singa dan siapa pula Kerbau, jawabnya ada disini… 😀

    for muslim only…

  86. […] sebuah diskusi “Nge Cap is number One“  untuk beberapa saat saya tidak bisa mengambil hikmah apapun, namun syukur Alhamdulillah […]

  87. Tabahsatoe said

    Terimakasih saudaraku Alamrasa..postingan anda sungguh menyejukan,mengingatkan saya yg hampir “terpancing”..Alhamdulillah Allah senantiasa melindungi kita.

  88. haniifa said

    @All
    Baca neeh…

    Konsep bilangan biner berawal dari Al Qur’an

    Itu bukan katanyah Hua.ha.ha.

  89. wawan said

    @All

    Tujuan shalat adalah ingat akan sifat Allah. Tujuan ini tercapai bila di luar shalat, kita pun selalu ingat akan sifat-Nya itu, seolah-olah kita berada di dalam shalat. Di segala kegiatan, yang santai atau pun serius, kita dapat mengingat sifat-Nya.

    Ingat akan sifat Allah itulah inti kecerdasan spiritual. Inilah yang terutama menjadikan shalat kita mencegah kita dari berbuat keji dan munkar. Seperti contoh pada saat kita bediskusi misalnya, apabila kita selalu ingat akan sifat Allah, maka akan mencegah kita dari melecehkan orang, berkata bohong, menyebarkan fitnah, menghina, mencaci, memaki, main tuduh sembarangan, berburuk sangka dan sebagainya.

    Inilah yang memperlihatkan bahwa kecerdasan kita yang meningkat seusai tujuan shalat tsb dan dapat kita manfaatkan untuk menebar keselamatan ke segala arah. Dengan menebar keselamatan, menjadi tegaklah jalan hidup kita. Dengan demikian, berfungsilah shalat sebagai penolong kita.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    • haniifa said

      @Wawan
      Keren yach Nash Al Qur’an dibandingkan dengan Katanyah… 😀 😆
      Sayyidina Ali Karamallahu wajhah pernah mengatakan : “Tidak syah Shalat seseorang melainkan terlebih dulu harus mengenal Allah”. Begitu ia ditanya apakah engkau mengenal / melihat akan Allah, maka di jawab oleh beliau : “Aku tidak mangabdi kepada yang tidak aku kenal / lihat”.hehehe…

      @Sodara-sodari
      Silahken buktikan sendiri kehebatan Nash Al Qur’an dengan Al Hadits yang bukan katanyah disni:

      Konsep bilangan biner berawal dari Al Qur’an

      Wassalam, Haniifa.

  90. batjoe said

    kok jadi ancur-ancuran begini ya pak koment2nya ada kata2 monyet segala emang disini kebun bintang ya dn pakai hadist2 segala. kenapa kita tidak belajar menjadi muslim dan orang2 yang bersahabat dengan lebih bijak dan kenapa selalu bertentangan.
    wahai orang2 yang lebih pandai dan lebih tinggi ilmunya sekiranya yang bodoh2 ada juga disini termasuk saya yang bodoh tolong diajarin dengan sikap dan kebijaksaan sebagai mana manusia. saya mengerti syariat, hakikat dan seterusnya tapi kenpa kita menjadi orang2 yang rendah ya?
    maaf pak saya mohon adakah waktu untuk saya bertemu dan banyak sekali pertanyaan yang masih mengantung. mohon dijawab pak.

  91. lor Muria said

    @all
    Jika didepan kamu ada banyak orang ALIM, berilmu, ahli Ibadah, dan ahli2 yang lain yang membuatkamu bingung mau mengikuti yang mana yang bisa dijadikan teladan…..
    maka pilihlah yang terbaik dari yang baik diantara mereka yaitu yang berAKHLAKUL KARIMAH.
    KARENA DIALAH yang bisa mengejawantahkan Sifat2 Allah pada dirinya, pada ahlak dan perbuatannya
    Bukan sebaliknya…..
    ….dalilnya kalian semua sudah tahu hanya tidak mau melaksanakan….
    Dalil tidak ada artinya jika hanya dipertentangkan dan diketahui saja secara ilmu tanpa dilaksanakan…..
    Wassalam

  92. haniifa said

    @All
    Fakta : Ulama Syi’ah pacaran dengan Ulama Kristen

    Bukti ramalan dalam Al Qur’an

  93. KangBoed said

    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat Sahabatku terchayaaaaaank
    I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll

    Hahahaha..Huuuuwaaaaakaaakaakakakakak.. hihihi.. peaceeeeeeeeee..

  94. batjoe said

    ehem udah ya janan pada ribut banyak anak kecil yang baru melek kasihan kan.
    ayo belajar lagi dari kosong, lingkaran, titik dan kembali lagi ke kosong..
    salam cibta damai ppeace kawan2….
    kalu mau ribut mending pakai belati yang mati entar kasih tahuka masuk surga atau neraka wkhahkaaaaaaakaaa
    ndak kok becanda doang hhhohoooooooo
    yang utma peace man

  95. kinan said

    Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
    Al Hujuraat 11

  96. zal said

    ::mas haniifa ini ada-ada aja..pake award segala…, tapi bagus tuh…membangun kebesaran hati..


  97. All…..

    Assalamu’alaikum Wr,Wb.

    Teruntuk Semua Para Komentator-komentator Setia di Pondok PJ ini yang Allah Maha Mengetahui akan siapa2 yang berada dalam RahmatNya.

    Ketahuilah…….
    Ketika kalian berjalan melewati Suatu Tempat yang di sekelilingnya terdapat Sampah2 yang berserakan…., dimana terdapat segala pemandangan2 yang bercampur aduk segala sesuatu yang menjijikan dan kotor belum lagi Aroma busuk yang tercium oleh kalian sangat tajam sekali menyengat serta menusuk penciuman. Maka jangan lah sekali2 kalian lupakan, bahwa di sebagian sampah-sampah itu masih ada yang dapat di ambil lalu di bersihkan dan dapat di daur ulang dan menjadi sesuatu yang bermanfa’at.

    Karenanya…..Ambillah yang baik2 yang sekiranya bagi kalian dapat dijadikan sesuatu yang bermanfa’at dan bakarlah sisa2 sampah yang bisa di bakar dan tanamlah yang tidak bisa di bakar. Itu dilakukan agar tidak mengganggu orang2 yang melewati tempat itu yang disekelilingnya terdapat sampah2 itu dengan Aroma yang tidak sedap itu, selain itu meminimalisirkan dampak2 Negatif yang membias dari sampah2 itu berupa penyakit2 yang akan menghinggapi orang2 yang tinggal di sekitar Tempat itu. Karena pada tumpukkan2 sampah itu sebagian besar terdapat bibit2 dari berbagai macam penyakit dan bahkan sangat berbahaya bagi kesehatan.

    “Kebersihan sebagian dari pada Iman”, karena dalam kebersihan itu menyejukkan dan mendamaikan Hati serta merefreshkan fikiran.

    Oleh Karena itu, saya sampaikan kepada SEMUA SAUDARA2KU, SAHABAT2KU, KAWAN2KU, dan juga TAMU2 yang ada dan datang di PONDOK PJ ini bahwa saya masih memberikan kesempatan bagi kalian semuanya untuk mengais “Sampah2” yang berserakan di sana sini, jika kalian memang ingin mencari yang masih bisa bermanfa’at. Tetapi jika kalian tidak ingin mencarinya, maka jangan hiraukan “sampah2” itu, jika perlu menjauhlah sementara waktu sampai nantinya Sampah2 itu akan saya bakar dan sebagian lagi akan saya kubur dalam2 di dalam Tanah.

    Saya masih memberikan kesempatan sampai dengan Hari KAMIS tanggal 20 Agustus 2009, yang Insya Allah Jam 13.00 WITA maka semua “sampah2” berupa komentar2 yang sudah “saya tandai” yang ada di Artikel yang berjudul Zikir dalam Sholat akan saya Hapus dari PEREDARAN. Sehingga besoknya kita memasuki Bulan Suci Ramadhan maka di sekitar Pondok PJ ini pun sudah selesai di bersihkan.

    Harap di Maklumi, ini semua dilakukan untuk kebaikan kita semuanya………….

    NB :

    Selanjutnya jika ada Komentar2 yang masuk kemudiannya dan terdeteksi tidak ada energi yang bermanfa’at di dalamnya akan dihilangkan dan dimusnahkan dari peredaran, demi kebaikan bersama…..

    Sekian dan Terimakasih dan Saya Sekeluarga mengucapkan kepada seluruh SAUDARA2KU, SAHABAT2KU, KAWAN2KU serta TAMU2 yang saya Hormati yang tetap setia berkunjung di PONDOK PJ ini :


    “MARI KITA SAMBUT DATANGNYA BULAN SUCI ROMADHON DENGAN RIDHO DAN HATI YANG BENING. DAN SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA DAN IBADAH-IBADAH YANG LAINNYA DI DALAM BULAN ROMADHON 1430H. SEMOGA ALLAH MEMBIMBING NURNYA KEPADA KITA SEKALIAN”.

    AAMIIN………..AAMIIN…………AAMIIN. YA….ROBBAL ‘AALAMIIN.

    Salam Hormat,
    Salam Taklim,
    Salam Berkah Allah dalam Cinta Kasih SayangNya kepada kalian semuanya…..

    Wassalamu’alaikum Wr,Wb.

    Pengembara Jiwa


  98. All…..

    Assalamu’alaikum Wr,Wb.

    Teruntuk Semua Para Komentator-komentator Setia di Pondok PJ ini yang Allah Maha Mengetahui akan siapa2 yang berada dalam RahmatNya.

    Ketahuilah…….
    Ketika kalian berjalan melewati Suatu Tempat yang di sekelilingnya terdapat Sampah2 yang berserakan…., dimana terdapat segala pemandangan2 yang bercampur aduk segala sesuatu yang menjijikan dan kotor belum lagi Aroma busuk yang tercium oleh kalian sangat tajam sekali menyengat serta menusuk penciuman. Maka jangan lah sekali2 kalian lupakan, bahwa di sebagian sampah-sampah itu masih ada yang dapat di ambil lalu di bersihkan dan dapat di daur ulang dan menjadi sesuatu yang bermanfa’at.

    Karenanya…..Ambillah yang baik2 yang sekiranya bagi kalian dapat dijadikan sesuatu yang bermanfa’at dan bakarlah sisa2 sampah yang bisa di bakar dan tanamlah yang tidak bisa di bakar. Itu dilakukan agar tidak mengganggu orang2 yang melewati tempat itu yang disekelilingnya terdapat sampah2 itu dengan Aroma yang tidak sedap itu, selain itu meminimalisirkan dampak2 Negatif yang membias dari sampah2 itu berupa penyakit2 yang akan menghinggapi orang2 yang tinggal di sekitar Tempat itu. Karena pada tumpukkan2 sampah itu sebagian besar terdapat bibit2 dari berbagai macam penyakit dan bahkan sangat berbahaya bagi kesehatan.

    “Kebersihan sebagian dari pada Iman”, karena dalam kebersihan itu menyejukkan dan mendamaikan Hati serta merefreshkan fikiran.

    Oleh Karena itu, saya sampaikan kepada SEMUA SAUDARA2KU, SAHABAT2KU, KAWAN2KU, dan juga TAMU2 yang ada dan datang di PONDOK PJ ini bahwa saya masih memberikan kesempatan bagi kalian semuanya untuk mengais “Sampah2″ yang berserakan di sana sini, jika kalian memang ingin mencari yang masih bisa bermanfa’at. Tetapi jika kalian tidak ingin mencarinya, maka jangan hiraukan “sampah2″ itu, jika perlu menjauhlah sementara waktu sampai nantinya Sampah2 itu akan saya bakar dan sebagian lagi akan saya kubur dalam2 di dalam Tanah.

    Saya masih memberikan kesempatan sampai dengan Hari KAMIS tanggal 20 Agustus 2009, yang Insya Allah Jam 13.00 WITA maka semua “sampah2″ berupa komentar2 yang sudah “saya tandai” yang ada di Artikel yang berjudul Zikir dalam Sholat akan saya Hapus dari PEREDARAN. Sehingga besoknya kita memasuki Bulan Suci Ramadhan maka di sekitar Pondok PJ ini pun sudah selesai di bersihkan.

    Harap di Maklumi, ini semua dilakukan untuk kebaikan kita semuanya………….

    NB :

    Selanjutnya jika ada Komentar2 yang masuk kemudiannya dan terdeteksi tidak ada energi yang bermanfa’at di dalamnya akan dihilangkan dan dimusnahkan dari peredaran, demi kebaikan bersama…..

    Sekian dan Terimakasih dan Saya Sekeluarga mengucapkan kepada seluruh SAUDARA2KU, SAHABAT2KU, KAWAN2KU serta TAMU2 yang saya Hormati yang tetap setia berkunjung di PONDOK PJ ini :


    “MARI KITA SAMBUT DATANGNYA BULAN SUCI ROMADHON DENGAN RIDHO DAN HATI YANG BENING. DAN SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA DAN IBADAH-IBADAH YANG LAINNYA DI DALAM BULAN ROMADHON 1430H. SEMOGA ALLAH MEMBIMBING NURNYA KEPADA KITA SEKALIAN”.

    AAMIIN………..AAMIIN…………AAMIIN. YA….ROBBAL ‘AALAMIIN.

    Salam Hormat,
    Salam Taklim,
    Salam Berkah Allah dalam Cinta Kasih SayangNya kepada kalian semuanya…..

    Wassalamu’alaikum Wr,Wb.

    Pengembara Jiwa


  99. All…..

    Assalamu’alaikum Wr,Wb.

    Teruntuk Semua Para Komentator-komentator Setia di Pondok PJ ini yang Allah Maha Mengetahui akan siapa2 yang berada dalam RahmatNya.

    Ketahuilah…….
    Ketika kalian berjalan melewati Suatu Tempat yang di sekelilingnya terdapat Sampah2 yang berserakan…., dimana terdapat segala pemandangan2 yang bercampur aduk segala sesuatu yang menjijikan dan kotor belum lagi Aroma busuk yang tercium oleh kalian sangat tajam sekali menyengat serta menusuk penciuman. Maka jangan lah sekali2 kalian lupakan, bahwa di sebagian sampah-sampah itu masih ada yang dapat di ambil lalu di bersihkan dan dapat di daur ulang dan menjadi sesuatu yang bermanfa’at.

    Karenanya…..Ambillah yang baik2 yang sekiranya bagi kalian dapat dijadikan sesuatu yang bermanfa’at dan bakarlah sisa2 sampah yang bisa di bakar dan tanamlah yang tidak bisa di bakar. Itu dilakukan agar tidak mengganggu orang2 yang melewati tempat itu yang disekelilingnya terdapat sampah2 itu dengan Aroma yang tidak sedap itu, selain itu meminimalisirkan dampak2 Negatif yang membias dari sampah2 itu berupa penyakit2 yang akan menghinggapi orang2 yang tinggal di sekitar Tempat itu. Karena pada tumpukkan2 sampah itu sebagian besar terdapat bibit2 dari berbagai macam penyakit dan bahkan sangat berbahaya bagi kesehatan.

    “Kebersihan sebagian dari pada Iman”, karena dalam kebersihan itu menyejukkan dan mendamaikan Hati serta merefreshkan fikiran.

    Oleh Karena itu, saya sampaikan kepada SEMUA SAUDARA2KU, SAHABAT2KU, KAWAN2KU, dan juga TAMU2 yang ada dan datang di PONDOK PJ ini bahwa saya masih memberikan kesempatan bagi kalian semuanya untuk mengais “Sampah2″ yang berserakan di sana sini, jika kalian memang ingin mencari yang masih bisa bermanfa’at. Tetapi jika kalian tidak ingin mencarinya, maka jangan hiraukan “sampah2″ itu, jika perlu menjauhlah sementara waktu sampai nantinya Sampah2 itu akan saya bakar dan sebagian lagi akan saya kubur dalam2 di dalam Tanah.

    Saya masih memberikan kesempatan sampai dengan Hari KAMIS tanggal 20 Agustus 2009, yang Insya Allah Jam 13.00 WITA maka semua “sampah2″ berupa komentar2 yang sudah “saya tandai” yang ada di Artikel yang berjudul Zikir dalam Sholat akan saya Hapus dari PEREDARAN. Sehingga besoknya kita memasuki Bulan Suci Ramadhan maka di sekitar Pondok PJ ini pun sudah selesai di bersihkan.

    Harap di Maklumi, ini semua dilakukan untuk kebaikan kita semuanya………….

    NB :

    Selanjutnya jika ada Komentar2 yang masuk kemudiannya dan terdeteksi tidak ada energi yang bermanfa’at di dalamnya akan dihilangkan dan dimusnahkan dari peredaran, demi kebaikan bersama…..

    Sekian dan Terimakasih dan Saya Sekeluarga mengucapkan kepada seluruh SAUDARA2KU, SAHABAT2KU, KAWAN2KU serta TAMU2 yang saya Hormati yang tetap setia berkunjung di PONDOK PJ ini :


    “MARI KITA SAMBUT DATANGNYA BULAN SUCI ROMADHON DENGAN RIDHO DAN HATI YANG BENING. DAN SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA DAN IBADAH-IBADAH YANG LAINNYA DI DALAM BULAN ROMADHON 1430H. SEMOGA ALLAH MEMBIMBING NURNYA KEPADA KITA SEKALIAN”.

    AAMIIN………..AAMIIN…………AAMIIN. YA….ROBBAL ‘AALAMIIN.

    Salam Hormat,
    Salam Taklim,
    Salam Berkah Allah dalam Cinta Kasih SayangNya kepada kalian semuanya…..

    Wassalamu’alaikum Wr,Wb.

    Pengembara Jiwa

    • vicky said

      Assalamualaikum..mas PJ tercinta semoga Allah menganugrahkan kesabaran dalam keridhaan-Nya pada mas PJ…

      kok jadi gini mas…jadi banyak sampahnya…ga karu2an..Sabar ya mas…Salam sejati nan barokah tuk mas Pj dan saudara2ku tercinta…

      Wassalam

      al Faqir kelana…

  100. damai said

    @All

    “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang beriman, baik laki-laki maupun perempuan, tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS Al-Ahzab:58)

    Marilah kita untuk selalu menjauhkan sifat menyakiti dan mencaci maki sesama muslim dimana saja. Semoga Allah swt senantisa memberikan petunjuk bahwa yang benar itu adalah benar dan kita diberikan kekuatan untuk melaksanakannya, dan Allah swt juga memberikan petunjuk sesuatu yang salah itu memang salah dan kita diberi kekuatan untuk menghindarinya.

    Ya Allah, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jauhkan kami dari siksa api neraka.

    Wassalam

  101. rafidhah said

    @PJ
    Saya melihat bahwa blog anda telah dirusak dengan kata2 yang tidak senonoh. Apakah anda membiarkan blog/pondok pendidikan anda dipakai sebagai tempat untk pembicaraan yang jauh dgn maksud blog ini?

    • vicky said

      Iya mas jangan biarkan blog tercinta yg barokah ini jadi tempat perkataan yg tidak pada tempatnya..

    • @Rafidhah dan @Vicky

      Saudaraku…..yang di Rahmati Allah dan semoga Cinta KasihNya tetap menaungi diri kalian beserta keluarga begitu juga seluruh saudara2 pengunjung di Blog PJ ini.

      Kalian yang sabar ya….., segala apa saja yang terjadi tentunya di situ terdapat Hikmah di dalamnya yang dapat di petik bagi orang2 yang mau mengambil pelajaran. Karenanya bagi saya tiada masalah apakah cacian, makian, hinaan, fitnahan bahkan Mati sekalipun saya akan senang menghadapinya Apabila itu sudah menjadi suatu Keputusan2 Allah.

      Itulah Tasawuf dalam Tauhid saudaraku…..,
      Sesungguhnya di dalamnya bukan hanya Kebaikan2 saja yang ada atau hanya kenikmatan2 saja yang ada, TIDAK…!!! sekali lagi TIDAK…!!!. Tetapi Tasawuf itu yang telah di isi oleh ke Tauhidan adalah “AKHLAK”, Akhlak dalam menyikapi hidup ini…dengan keserba ragaman apa2 yang terjadi dan berlaku. Bukankah Rosulullah Saw mengajarkan Akhlak dan Budi Pekerti yang baik…??? bukan hanya kepada Umat2nya tetapi juga kepada Musuh sekalipun diantara kaum Kafir Quraisy dan yang lainnya…???.

      Rosul tidak membalas kejahatan berupa cacian, makian, hinaan dengan hal yang serupa, bahkan Rosul membalas keburukan itu dengan kebaikan. Dan itulah Inti Dasar dari pada Tasawuf, bukan seperti yang dibayang2kan oleh orang bahwa Tasawuf itu adalah sesuatu yang berbau Syirik dan Khurafat. Tetapi Tasawuf itu adalah Bagaimana seseorang itu dapat mengambil pelajaran dari apa2 yang berlaku dalam Kehidupan ini dan menjadikan dirinya lebih Dewasa dalam menjalani Hidup dengan Akhlak dan budi Pekerti yang baik.

      Karenannya Semua yang terjadi pasti terdapat Hikmah yang sangat berharga di dalamnya, agar Insan benar2 menjadi Insan yang mengerti kedudukan dirinya sebagai Manusia yang lebih mulia dari pada Makhluk2 yang lain.

      Jadi…..Kalian janganlah Takut dan Gentar dan jangan pula bersedih “Allah beserta Kita”, bukankah itu pula yang dikatakan Nabi tercinta Sayyidina Muhammadin Saw kepada Sayyidina Abu Bakar ra “Laa Takhof Laa Tahzan, Innallah Ma’ana”/Janganlah kamu takut dan jangan pula bersedih Hati, Sesungguhnya Allah beserta Kita.

      Dan untuk Komentar2 dari saudara2 kita yang lain, yang dilihat dari segi “ADAB” memang telah keluar dari Jalur sebagaimana yang di contohkan oleh Baginda Nabi Rosulullah Muhammad Saw yang senantiasa berkata dengan perkataan yang baik. Bahkan Allah pun telah berfirman bahwa “Ajaklah mereka2 itu kejalan Tuhanmu dengan penuh kebijaksanaan dan dengan tutur kata yang baik, dan bantahlah mereka itu apabila mereka melakukan kesalahan dengan perkataan yang baik pula”.

      Karenanya saya telah menulis Komentar ini :

      Zikir dalam Shalat

      sebagai suatu Sikap TEGAS yang saya sampaikan kepada pihak2 yang bersangkutan, namun tetap dalam kebijaksanaan.

      Semoga kejadian2 yang terjadi dari apa2 yang terlihat maupun apa2 yang terdengar maupun apa2 yang terasakan bisa menjadi Hikmah bagi kita semua dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt.
      Aaamiiin………Aaamiin…Yaa Robbal Aalamiin.

      NB:
      Ketahuilah…..
      Bahwa tidak ada satupun Manusia yang berhak memutuskan seseorang itu SALAH, kecuali Allah.
      Karenanya serahkan lah segala urusan2 itu kepada Allah, biarlah Allah yang menentukan siapa2 yang di dalam kebenaran dan siapa2 yang di dalam ke Batilan. Dan tentunya itu semua akan dirasakan oleh yang bersangkutan ketika Ajalnya menjemput dan di Yaumil Mahsyar nanti Apakah ia termasuk dalam Golongan yang benar atau kah ia berada dalam golongan yang Salah.

      Sekian dan Terimakasih atas perhatiannya, Allah menyertai Kalian semuanya.

      Wassalam

      • haniifa said

        @PJ
        Tapi paham syi’ah dan kristen memang salah kok… hehehe 😀 😆

      • @Haniifa

        Hmmm….. Menurut Pandangan Ahlussunnah memang Paham Syiah itu sudah Nyata Salah dan saya pun sependapat dengan Anda saudaraku, akan tetapi Maksud saya adalah hanya Allah lah yang berhak MEMUTUSKAN sesuatu itu salah. Kenapa Demikian….??? Karena kita tidak Tahu, bisa saja suatu saat entah kapan Allah membimbing NurNya kepada siapa yang di kehendaki lalu kemudian ia Bertobat. Bukankah itu adalah Haq Allah untuk membolak balikkan Hati seseorang…??? Bener begitu Mas Haniifa..??? Mohon koreksinya ya…saudaraku.

        Dan mengenai Kristen itu sih…tidak usah di perdebatkan lagi karena memang Dari dulu sejak Nabi Adam, Agama yang di tetapkan Allah sebagai Agama yang Mulia di sisi Allah hanya Satu yaitu Islam. Hanya Nabinya saja yang berganti2 sebagai pembawa Risalah Allah tetapi Ajarannya tetaplah Satu dan sampai akhirnya di tutup dan disempurnakanlah Ajaran itu melalui Nabi Kita yang Mulia Sayiiduna Muhammadan Abduhu Warosuluhu Laa Nabiyya Ba’dah dan di syahkan serta di Ridhoi oleh Allah bahwa Agama itu bernama ISLAM.

        Salam Taklim saudaraku Haniifa
        Dan terimakasih atas segala Pencerahan-pencerahannya.

        Wassalam

  102. haniifa said

    Pesona Al Qur’an dalam dunia Matematika

  103. Tonny Boster said

    Syukurlah akhirnya ada titik terang sebagai jalan keluar,bagi terjaganya Blog ini dari hal hal yang tidak baik..
    Semoga ALLAH senantiasa menjaga dan memelihara Blog yang bagus ini
    Salam Buat Mas Hanifa, terimakasih telah mengingatkan kepada masa masa saya ketika lebih dari 10 tahun lalu..
    Semoga kita semua diberi kebaikan yang utama dan ditetapkan menjadi hamba hamba yang selalu dalam kesadaran diri dicintai dan mencintaiNYA.
    Yaa Muqolibal Qulub Tsabit Qolbi ‘ala dziiniq.
    jazakumullah

  104. haniifa said

    Agama Syi’ah sama dengan Agama Kristen

  105. kadaldibuayain said

    weleh weleeeeeeh..

    to Abah PJ : trima kasih Bah.. sdh memberitahu sy akan ‘peristiwa’ yg terjadi di blog ini.
    Kiranya Abah PJ sdh sangat mengetahui mengenai hal-hal yg harus dilakukan utk membatasi gerak langkah para spammer & junker, demi kedamaian di Pondok ini.

    Salam Takdzim.

  106. wawan said

    Breaking News:

    Setelah berusaha melakukan pendekatan kepada pihak “Rezim Saudi” agar menghentikan intervensi di Irak dan tidak mendapatkan respon positif, pemerintah Irak melalui Penasehat Perdana Menteri Mathlabi, menyatakan secara resmi adanya bukti-bukti otentik yang membongkar jaringan “Wahabi Esktrem” yang dibekali oleh fatwa-fatwa dan doktrin serta instruksi dari para “Ulama Wahabi” dan pejabat pemerintah Saudi yang menganjurkan pembunuhan masyarakat sipil Irak yang bermazhab Syi’ah.

    Dalam diskusi Talkshow dalam Televisi Alalam terungkap adanya “Skenario Global Amerika dan Yahudi” dengan kakitangan “Rezim Saudi” melalui kelompok-kelompok teroris anti Pluralisme Muslim, terutama di Irak, Lebanon dan Timur Tengah bahkan Indonesia.

    Menurut seorang akademis Irak yang tinggal di London, Amerika memang sengaja menggunakan kelompok-kelompok anti persatuan mazhab-mazhab Islam ini sebagai cara untuk menakut-nakuti warga dan Pemerintah Irak agar mengharapkan kehadiran Amerika di Irak. Disisi lain, rezim Saudi dan rezim-rezim Arab pro Amerika yang lazim disebut “Poros Moderat Arab” sengaja menciptakan ketegangan sektarian demi mengalihkan perhatian warga Arab di Teluk dari proses demokrasi yang berjalan di Irak. Sebagaimana diketahui Saudi dan rezim-rezim Arab di Teluk tidak menganut sistem demokrasi namun sangat dilindungi oleh Ameriks Serikat yang menggunakan standar ganda; kadang menggunakan HAM dan Demokrasi sebagai kartu tekan dan kadang mendukung rezim-rezim otoriter demi melindungi kepentingan imperialistiknya.

    Seiring dengan makin dekatnya realisasi penarikan pasukan AS di Irak, aksi biadab para pelaku aksi teror terhadap warga sipil Muslim Syi’ah melalui pembunuhan, bom bunuh diri dan peledakan mobil, Mousel dan propinsi-propinsi berpenduduk mayoritas Syiah belakangan ini makin meningkat.
    Yang memprihatinkan, kaum Syi’ah yang jumlahnya melampaui 65 persen dari total penduduk setiap hari dipancing kesabarannya melalui pembantaian demi pembantaian, malah dilukiskan oleh media-media pro “Rezim Wahabi” sebagai pelaku pembunuhan terhadap kaum muslimin Sunni. Tidak sedikit orang awam di Indonesia yang terpengaruh dan terhasut oleh tayangan video yang dimanipulasi tersebut.

    Aksi teror kelompok “Wahabi Ekstrem” melalui Al-Qaeda, Taliban dan Ragam Nama Organisasi telah menyebar dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu sasaran utama di Asia Tenggara, karena posisinya yang sangat strategis dalam peta dunia Islam. Salah satunya adalah dengan adanya teror “BOM” diberbagai daerah di Indonesia.

    Sudah saatnya Umat Islam di Indonesia secara khusus dan Bangsa Indonesia serta Pemerintah secara umum melakukan antisipasi terhadap ciri-ciri “Wahabi Ekstrem” yang dapat dikenali melalui cara berpakaian, gaya berbicara serta pola komunikasi yang khas. Salah satu pemahaman “Wahabisme Saudisme” yang mesti disorot adalah “LIPIA” yang mendidik generasi muda Indonesia dengan “Doktrin Wahabi” yang secara terangan-terangan mengabaikan ke-Indonesia-an dan Budaya Lokal. Inilah “Mazhab Teroris Transnasionalis” yang menjadi ancaman serius bagi NKRI dan Persatuan Bangsa.

    Merdekaaa, Merdekaaa, Merdekaaa

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  107. soekarno said

    TOEJOE berkata

    salam kenal saudara2ku, kalo kita membaca ato melihat komentar2 ini saya rasanya merinding,belum pernah saya mendengar ucapan2 dari saudara2ku yg pintar22 ilmu ALLah ini.
    ini kah yg dimana kan orang2 ahli agama. cara bicara nya.

    semoga ALLAH memberikan kesadaran buat kita22 semua. amiiiiiin

    wasallam.

  108. rafidhah said

    @wawan
    Wahabi AGIDAHnya menteror, apakah dinegara orang maupun diblog orang lain. Jadi biarlah mereka dengan agidah mereka kita jalan terus. Sebab kalau ditanggapi malahan tambah rusak. Kita serahkan pada pemilik blog ini aja. Wasalam

  109. truthseeker08 said

    @ALL

    Setiap tahap dari belajar dan pembelajaran akan selalu disertai dengan ujian/test/cobaan untuk memastikan/memeriksa keefektifan/pemahaman kita atas ilmu tsb.
    Cobaan telah datang, ujian sudah tiba maka tingkatkan lah kewaspadaan. Respon2 kita, sikap kita, jawaban2 kita, bahkan suasana hati kita atas cobaan tsb adalah menunjukkan nilai test kita pada semua ilmu dan pembelajaran kita.

    Wassalam

  110. Benar mas Truthseeker08..semuanya ini adalah ujian..kita haruslah pandai2 menyikapinya…Semoga Allah memberkahi kita semua dengan cahaya ujian-Nya…amiien…salam sejati nan barokah…

  111. KangBoed said

    Saya mengucapkan SELAMAT menjalankan PUASA RAMADHAN.. sekaligus saya Mohon Maaf Lahir dan Bathin jika ada kata kata maupun omongan dan pendapat yang telah menyinggung atau melukai perasaan para sahabat dan saudaraku yang kucinta dan kusayangi.. semoga bulan puasa ini menjadi momentum yang baik dalam melangkah dan menghampiriNYA.. dan menjadikan kita manusia seutuhnya meliputi lahir dan bathin.. meraih kesadaran diri manusia utuh..

    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat Sahabatku terchayaaaaaank
    I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll

  112. Assalamu’alaikum,

    Rekan-rekan tentu tidak kaget dengan cara diskusi saya (baca: Haniifa) melawan kejahatan yang tersembunyi, maksudnya adalah cara perlawanan menghadapi kejahatan paham Syi’ah yang mempunyai perilaku bagaikan Srigala berbulu domba yang pandai berpura-pura berbuat baik, berjiwa pejuang dan selalu menebarkan “keadamaian”. Dan satu lagi perlawanan menghadapi kejahatan paham Kristen yang mempunyai perilaku bagaikan Domba berbulu Srigala dan tidak malu-malu mengeluarkan kata-kata kotor dan jorok jika dalam posisi yang terpepet, pendek kata segala cara dihalalkan demi mencapai tujuan. Mari kita lihat bagaimana cara propaganda terselubung dari paham syi’ah yang sangat halus dan ini adalah cuplikan dari maksud tersembunyinya.

    Timur Tengah adalah pusat terorisme Internasional, dan kaum muslim akan membunuh siapa pun 😀 selain dari golongan agamanya sangat mengelisahkan.

    Astaghfirullahal ‘adzim

    Darimana dalilnya bahwa kaum muslim boleh membunuh siapapun ?!!

    • Assalamualaikum wr.wb….

      Maaf yaah mas haniffa yg baik hati kalau kemaren2 saya yg gokil ini memperturutkan nafsu dan setan menghina dan menista mas Haniffa …Maafin yaah..please…
      Haniffa…H..anya, Allah..N..ikmat, I.man..F..ana..F..antasi..A..lam….

      Saya sudah paham maksud mas hanif….makasih sekali lagi makasih saya yg bodoh mendapatakan pembelajaran kembali..melalui mas Hanif…

      Wassalam….

    • wawan said

      @Haniifa !!!

      Wa’alaikumsalam Wr. Wb.

      Anda itu main fitnah sembarangan, menampilkan penjelasan hanya sebagian saja. Coba anda baca kutipan dari penjelasan saya yg lengkap, sbb:

      “Belum lama berakhirnya perang dunia ke II, pada tahun 1948 muncullah negara Israel di Palestina. Setelah Imperialisme mulai hilang secara perlahan, dunia kembali disibukkan dengan semangat yang jauh lebih mengerikan lagi yaitu Zionisme. Anehnya bantuan Eropa dan negara-negara Barat kepada negara Yahudi baru tersebut terus mengalir begitu derasnya hingga hari ini. Walaupun, berdirinya negara ilegal tersebut mendapatkan tentangan keras dari masyarakat yang tinggal di kawasan itu, tetapi bantuan serta pengakuan dari negara-negara barat tak kunjung reda. Timur Tengah memanas, lalu meletuslah perang Arab dan Yahudi di kawasan itu. Semua fenomena ini tak lain merupakan indikasi kuat tentang semakin mendekatnya era kedatangan Kerajaan Israel yang dinantikan? bagi pengikut Yahudi, dan era kedatangan Almasih bagi umat Kristiani. Ditunjang lagi dengan maraknya apa yang dapat kita sebut dengan gelombang pembunuhan karakter Islam di Eropa dan negara Barat lainnya. Termasuk usaha untuk memperburuk potret Islam di seluruh dunia. Sesungguhnya dengan fitnah Zionisme dan barat yang ditujukan ke seluruh dunia bahwa Islam memiliki misi untuk menghancurkan dunia, bahwa Timur Tengah adalah pusat terorisme Internasional, dan kaum muslim akan membunuh siapa pun selain dari golongan agamanya sangat mengelisahkan. Sampai hari ini, dapat dikatakan bahwa secara umum, Zionisme dan Barat telah berhasil menjalankan misinya tersebut.

      Belum lama berakhirnya perang dunia ke II, pada tahun 1948 muncullah negara Israel di Palestina. Setelah Imperialisme mulai hilang secara perlahan, dunia kembali disibukkan dengan semangat yang jauh lebih mengerikan lagi yaitu Zionisme. Anehnya bantuan Eropa dan negara-negara Barat kepada negara Yahudi baru tersebut terus mengalir begitu derasnya hingga hari ini. Walaupun, berdirinya negara ilegal tersebut mendapatkan tentangan keras dari masyarakat yang tinggal di kawasan itu, tetapi bantuan serta pengakuan dari negara-negara barat tak kunjung reda. Timur Tengah memanas, lalu meletuslah perang Arab dan Yahudi di kawasan itu. Semua fenomena ini tak lain merupakan indikasi kuat tentang semakin mendekatnya era kedatangan Kerajaan Israel yang dinantikan? bagi pengikut Yahudi, dan era kedatangan Almasih bagi umat Kristiani. Ditunjang lagi dengan maraknya apa yang dapat kita sebut dengan gelombang pembunuhan karakter Islam di Eropa dan negara Barat lainnya. Termasuk usaha untuk memperburuk potret Islam di seluruh dunia. Sesungguhnya dengan fitnah Zionisme dan barat yang ditujukan ke seluruh dunia bahwa Islam memiliki misi untuk menghancurkan dunia, bahwa Timur Tengah adalah pusat terorisme Internasional, dan kaum muslim akan membunuh siapa pun selain dari golongan agamanya sangat mengelisahkan. Sampai hari ini, dapat dikatakan bahwa secara umum, Zionisme dan Barat telah berhasil menjalankan misinya tersebut.”

      Saya menangkap maksud artikel tsb adalah bahwa umat Islam harus hati-hati dan waspada terhadap fitnah Zionisme dan Barat.

      Anda malah menampilkan artikel tsb hanya sebagian saja dan fitnah tsb dijadikan fitnah lagi di blog ini. Anda sungguh keterlaluan sekali Haniifa! Menebar fitnah dimana-mana.

      Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  113. wawan said

    @All

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Saya mengucapakan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, mohon ma’af lahir dan bathin. Marhaban yaa Ramadhan. 🙂

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  114. […] se“kawan“an,  mohon maaf sebesar-besarnya selagi masih dalam suasana lebaran,  karena keterbatasan […]

  115. “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka mengabdilah hanya kepada Ku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. (QS, Thaahaa : 14)

    tanpa shalat pun sebenrnya ingat…hehehe, itu mengapa banyak yang habis shalat bermaksiat lagi. Ingat disini maksudnya….menyadari bahwa segala yang dilakukan di dunia akan kembali kepada Allah dan akan dimintai pertanggungjawaban. Dan memang perlu kekhusyukan agar benar2 jiwa ini tersentuh sehingga habis shalat sikap jadi lebih baik

  116. “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka mengabdilah hanya kepada Ku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. (QS, Thaahaa : 14)

    tanpa shalat pun sebenarnya bisa ingat…hehehe, itu mengapa banyak yang habis shalat bermaksiat lagi. Ingat disini maksudnya….menyadari bahwa segala yang dilakukan di dunia akan kembali kepada Allah dan akan dimintai pertanggungjawaban. Dan memang perlu kekhusyukan agar benar2 jiwa ini tersentuh sehingga habis shalat sikap jadi lebih baik.

  117. Bocil said

    Assalammualaikum wr, wb

    salam kenal buat mas PJ, artkel2 nya sangat bermanfaat, menarik serta mendalam

  118. Rusman hair said

    Assalamuaalaekum,setelah saya membaca isi kajian di atas,saya merasa tersentuh dan merasa takut akan makna maupun arti pentingnya sebuah shalat,karna selama ini terus terang saya melihat bahkan saya sendiri melakukan shalat itu apakah hanya sekedar melakukan kewajiban saja ataukah betul-betul mendekatkan diri kepada allah swt.ini yang sulit sekali saya bayangkan.utk itu saya ingin kejelasan yang sejelas-jelasnya tentang bagaimana menilai diri untuk mengenal atau tau apakah sholat kita itu diterima atau ndak oleh allah swt.karna sering sekali saya melihat bahkan tiap hari orang melakukan sholat terkadang tergesa-gesa dengan kesibukan.karna kalaupun tidak dilakukan dia merasa tidak tenang kalau tdk sholat.dan satu lagi yang masih saya bingungkan dengan masalah ZIKIR.yaitu yang bagaimana sih yang disebut dengan zikir…?apakah cukup dengan amalan-amalan yang kita baca setiap selesai sholat,,!ataukah dengan amalan pada sholat malam itu…?mohon penjelasannya.wassalam….

  119. Rusman hair said

    Assalamualaikum…………….!!!
    ada suatu kajian tentang bagaimana mendidik anak dengan landasan islam yaitu tentang sholat yang bunyainya “didiklah/ajarlah anakmu sholat pada umur 7 tahun,dan pukullah anakmu pada umur 10 thn (apabila tidak melakukan sholat).yang ingin saya tanyakan “apakah kita sebagai orang tua harus menunggu anak kita sampai umur tersebut untuk dididik/diajarkan…?dan kenapa tidak harus perlu diajarkan dari sejak dia bisa jalan bahkan udah bisa ngomong untuk diajarkan pengenalan-pengenalan terutama sekali dalam agama.

  120. Aduth kecil said

    mohon penjelasan,cara mendirikan shalat yang lebih mudah di mengerti bagi saya yg sanga2 hina dan bodoh……

  121. Good day! This is my 1st comment here so I just wanted to
    give a quick shout out and tell you I truly enjoy reading your blog posts.
    Can you suggest any other blogs/websites/forums that deal with the same subjects?

    Many thanks!

  122. ilham said

    penurut pemahaman saya, shalat dan sembayang harus dulu kita bedakan, shalat adalah perjalanan pergi dan pulang hubungan Hamba dengan Tuhannya (perbuatan Muhammad) karena cuman Muhammad yang mampu berhubungan dengan Tuhannya. sedangkan sembayang perbuatan fili adam Ruku sujud, maka dari itu dalam beribadah harus menyatukan antara Adam dan Muhammad dalam berhubungan. karena dalam proses terciptanya manusia ke dunia, menerima perjanjian tersebut.

  123. tian said

    saya ikut nyimak om..

Tinggalkan Balasan ke pengembarajiwa Batalkan balasan