PENGEMBARA JIWA

(Menemukan Cahaya Abadi di dalam Lautan Tauhid dan Tasawuf)

SALAHKAH APA YANG KU KETAHUI DAN KU YAKINI…?

Posted by pengembarajiwa pada Oktober 9, 2008

Setelah sekian lamanya aku mengembara, berjalan melangkahkan Jiwa dari satu perbendaharaan Ilmu ke perbendaharaan Ilmu yang lebih luas dan tanpa Batas untuk bertemu kepada “Kebenaran Hakiki” akhirnya pandangan Musyahadah ku tertuju kepada “Sang Pemilik Ilmu”.

Apapun yang kulihat di dalam perbendaharaan Ilmu itu, semuanya hanyalah jalan/perjalanan untuk sampai kepada “Kebenaran Hakiki”.

Perbendaharaan Ilmu Syari’at dengan segala sesuatu aturan-aturan dan hukum-hukumnya dalam pandangan Musyahadahku, itu semuanya adalah perhiasan dari pada Lahiriah yang menunjukkan tentang Af’al (Perbuatan) bagi Allah.

Perbendaharaan Ilmu Tarikat dengan segala sesuatu adab dan tata cara lelaku dalam pandangan Musyahadahku, itu semuanya adalah Alat Pembersih dari pada Jiwa yang menunjukkan tentang Asma’ (Nama) bagi Allah.

Perbendaharaan Ilmu Hakikat dengan segala sesuatu Nikmat di dalamnya pada pandangan Musyahadahku, itu semuanya adalah Rasa dan Perasaan yang menunjukkan tentang Sifat Allah.

Perbendaharaan Ilmu Ma’rifat dengan segala rahasia Cinta Kasih dalam pandangan Musyahadahku, itu semuanya adalah Tanda-tanda Ridhonya Allah yang menunjukkan tentang Zat Allah.

Setelah Aku melewati Perbendaharaan Syari’at, Tarikat, Hakikat dan Ma’rifat, dengan melalui perjuangan (Mujahadah) akhirnya Aku tidak tahu harus kemana lagikah jalan yang harus kulalui. Lalu kemudian seolah-olah ada suara di dalam Batinku yang terdalam yang menyarankan agar Aku meneruskan pengembaraan ke dalam diriku sendiri. Lalu mulailah Aku melakukan pengembaraan kedalam Jiwaku sendiri sampai ke Dasar Jiwa yang terdalam.

Disitu aku tidak melihat lagi akan diriku sendiri begitu juga sesuatu yang lain yang ada di luar dari diriku.

Dalam pandangan Musyahadah itu yang terlihat hanyalah “Sang Pemilik Ilmu” yang sedang “Tersenyum” dan “Memberi Salam” dengan ucapan : “Salaamun Qoulammirrobbirrohiim….”. Kemudian DIA berkata dengan perkataan yang tiada huruf dan tiada suara (La Hurufin wa La Sautin) : “Akulah yang kamu Cari” dan “Akulah Kebenaran Hakiki itu”. Aku lah “Sang Pemilik Ilmu itu”. “Aku adalah Aku” yang tidak ada yang bisa menyerupai-Ku. Aku lah yang “Esa” yang tidak ada sekutu bagi-Ku. “Aku Nyatakan Diri-Ku atas Rosul-Ku Muhammad sebagai saksi-Ku”, dan segala yang maujud termasuk dirimu adalah “Bukti nyata adanya Aku”. Siapa yang mengetahui akan Bukti Nyata adanya Aku dan mengenal akan Saksi-Ku yaitu Muhammad sebagai kenyataan-Ku maka ia telah melihat dan mengenal akan Aku.

Beberapa sa’at kemudian aku terjaga dari Ektase, lalu kembalilah aku pada ke Insanan ku yang fakir dan dho’if ini seperti semula tetapi aku tidak bisa lupa dengan apa yang sudah kusaksikan dalam Musyahadah itu Dari buka mata sampai tutup mata yang kulihat hanya Ia Sang Pemilik Ilmu yang di katakan “Kebenaran Hakiki”, meliputi tiap-tiap segala sesuatu, tidak berjarak, tidak bertempat dan tidak berwaktu.

Dari situlah : kuketahui dan kuyakini bahwa aku hanyalah manusia yang bodoh dan tidak berilmu serta tidak ada daya dan upaya.

Pengembara Jiwa, di Tahun 1996 M

120 Tanggapan to “SALAHKAH APA YANG KU KETAHUI DAN KU YAKINI…?”

  1. saya suka ulasan diatas, secara sepintas kita punya banyak kesamaan
    saya juga sedang belajar hakekat dan ma’rifat,
    yang berusaha untuk tidak “mempertuhankan diri”

    dalam kata-kata terakhir itu, saya cukup paham, aku hanyalah manusia yang bodoh
    dan tak berilmu….
    sungguh, peleburan yang sangat tinggi,…
    sekarang bolehkah saya bertanya?
    kalau semua yang dipandang adalah Allah semata, dimanakah posisi manusia itu sendiri?mari kita share,..saya bukan mau menguji karena orang yang sedang memperdalam hakekat dan ma’rifat tentu mempunyai bahasa yang nyambung dan tidak saling bertentangan, atau boleh kirim email ke surat saya
    tedimulya@ymail.com
    terimakasih sebelumnya, saudara,
    o ya, lupa, met kenal, dari adi isa (sang penghujat)

  2. Alhamdulillah……

    Akhirnya saudara sepengembaraan saya di dunia yang fana ini bertambah……

    SAlam kenal kembali buat SAudaraku Adi isa (sang Penghujat)

    Tentu…. jika seseorang yang mengaku Kenal akan Tuhannya tetapi ia merasa kenal maka belumlah dikatakan mengenal. Karena ia merasa tahu dan berilmu sehingga bisa mengetahui/mengenali Tuhannya.

    Terimakasih atas kunjungannya ke pengembara jiwa, dan tunggulah kedatanganku ke email-mu saudaraku…….

    Salam

  3. Harry said

    Quote: “Lalu mulailah Aku melakukan pengembaraan kedalam Jiwaku sendiri sampai ke Dasar Jiwa yang terdalam.”

    Salam kenal mas.
    Boleh ikutan belajar mas ? Pengembaraan seperti apa yang mas lakukan ? Apakah nglakoni puluhan hari, wiridan ribuan kali, puasa 40 hari atau ada cara lain yang lebih sederhana ? Misalnya zikir hati, menebar kasih kepada sesama umat, saling tolong menolong, tidak sembarangan menghakimi orang lain, menghormati agama lain (walaupun katanya Islam adalah yang paling baik dan mutakhir, dan agama yang lain ditarik dari peredaran oleh Allah sendiri) dan sejenisnya.

    Mumet mas mikirin bagaimana cara untuk membuka hijab. Ke Anand Krisna bayarnya ratusan ribu. Ke Abu Sangkan sama juga. Ke mevlanasufi ya mahal juga. Mau ikut Lembaga Kajian Tasawuf yang di Tj.Priok tarifnya 1.5 juta. Mau ikut attunement reiki sampai level 3, tarifnya hampir 5 juta. Mau ikut Brain Booster Rukky Santoso, ya 1.5 juta juga. Cari guru mursyid, ternyata belakangan ketahuan belangnya. Belang bonteng.
    Untuk ketemu Tuhan tarifnya apa memang harus mahal2 seperti itu. Mungkin memang harus begitu ya, karena katanya untuk ketemu Presiden aja juga harus bayar puluhan juta.

    Jawabannya boleh dikirim ke japri mas.

    Salam,
    Harry.

    • liyana said

      kesungguhan dan keikhlasan hatilah yang mampu mengantarkan saudara untuk mengenal-Nya.
      “bila kau berjalan mencari-Ku, maka Aku akan berlari menemuimu”
      Allah akan menunjukkan jalan pada hamba-Nya yang Sungguh-Sungguh dalam pencariannya.

  4. danalingga said

    Jika boleh saya lancang menjawab tentang tarif itu. Maka lebih kepada sistem filter saja. Di situ dapat dilihat kesungguhan kita dalam berguru. Mungkin jaman sekarang memang cocoknya pake filtrasi materi, karena jamannya memang jaman materi. Kalo jaman dulu setahuku filtrasinya adalah lebih ke ujian tekad. Misalnya dikasih syarat yang berat untuk berzikir sehari semalam di tempat terbuka, dll lagi.

  5. Assl,WrWB.

    Sebelumnya saya mhn maaf dan semoga Allah dan sedulur memaafkan saya, Ma’rifatullah sebuah ungkapan yang pernah dan sering sy dengar, ungkapan-ungkapan sufistik, pengembaraan jiwa, pengalaman spiritual seseorang terlalu sering terlontarkan tentunya dengan bahasa-bahasa “ungkapan” hati yang hanya dimengeri oleh orang yang mengalami (kira-kira maksudnya apa ya disampaikan diforum????), maaf bukankah itu salah satu bentuk dari sum’ah khafie? mhn dikoreksi. Bukankah perasaan,gejolak kecintaan tidak atau sangat sukar diungkapkan (kata para penyair) apalagi kepada yang MAHA INDAH dan MAHA SEMPURNA…dan bukankah ungkapan rasa cinta yang terlanjur “terekspos” dalam karya-karya indah sufistik dari para “Pecinta” keheningan malam terungkap dari kutipan-kutipan ingatan para sahabatnya? bukan dari pelakunya? yang merupakan manifestasi bentuk “cinta” dan ma’rifat yang orisinal?, sementara kehidupan mereka di siang hari sangat kental dengan nuansa aplikasi kecintaan kepada sang KHALIQ…
    Sahabatku, mohon beri pelajaran kepada saya:
    1. Bagaimana membuat tetangga saya tidur dengan nyenyak tanpa rasa lapar dan ketidak jelasan yang membuat ibadah mereka mungkin tidak sesempurna ibadah kita? apakah dengan memberi santunan yang tidak berujung? atau ????
    2.Bagaimana menjaga perut ini dari makanan yang tidak halal, sementara RIBA’ maisyir, dan bentuk-bentuk eksploitasi ekonomi lain yang membuat kita menjadi mahfum terlibat didalamnya menjadi luput dari perhatian kita selama ini?
    3. Bagaimana berperilaku adil terhadap orangtua, istri, anak dan lingkungan sosial selama ini kita berada?
    4. Bagaimana arti dari sebuah ungkapan jiwa tentang rasa kehambaan dan ketidakberdayaan kita dihadapaNYA tersalurkan dan menjadi aplikasi nyata dan positif terhadap kehidupan saudara-saudara saya yang Allah Takdirkan masih berjuang dalam ketidakberdayaan keputusan Allah baik dalam maksiat maupun kelapangan?
    5 Bagaimana agar Allah senantiasa menutup aib kita dihadapan mahluk Allah yang lain? bukankah kita bisa berdiri, berkata, beraktifitas seperti sekarang ini hanya karena kebaikan Allah menutup aib kita di hadapan manusia???
    6.Bagaimana agar penyakit sum’ah, riya’ tidak menghinggapi hati kita?

    Akhifillah, mhn pencerahannya…sukron katsiraan
    salam kenal..
    wass.wr.wb

    • noprizal adhim said

      mo njawab pertanyaan ke-2,,
      dengan bershalawat sebanyak banyaknya sebelum makan dan ucapkan salam kpd Baginda Rasulullah…
      ,Shalawat maknanya adalah Keselamatan,dengan izin Allah dengan Shalawat perut kita kan dberi keselamatan dari sesuatu yg haram…

  6. Wa’alaikum salam ,Wr,Wb

    Saudaraku Abu Mufasya yang di rahmati Allah…..

    Bahasa para sufi bukan lah bahasa fikiran, melainkan bahasa Hati Nurani, karenanya wajar apabila terjahirkan melalui lisan ataupun kelakuan itu semua penuh dengan ungkapan2.

    Akan tetapi walaupun mungkin ungkapan2 yang terjahirkan baik melalui lisan maupun kelakuan tentang apa2 yang dirasakannya dalam pengalaman Spiritualnya itu terungkap maka bukanlah itu menurutkan Hawa Nafsunya melainkan dengan Qudrat dan Iradat-Nya Allah Ta’ala.

    Bukankah sesempurnanya sesuatu pekerjaan itu bermula dari pada Niat?

    Sedangkan kita tidak mengetahui Niat Hati mereka2

    Bisa jadi Allah berkehendak atas dirinya dengan mengungkapkan rasa dalam pengalaman Batinnya itu untuk memberikan suatu Pelajaran bagi orang2 yang belum mengetahuinya.

    Tetapi Saya Yakin, bahwa mereka’ para Sufi Agung itu, para Arifbillah itu, para Waliyullah itu… mereka berbuat dan berkata tidak smbarang berbuat dan tidak sembarang berkata melainkan disitu terdapat suatu pelajaran bagi orang lain yang berada pada jalan Allah Swt.

    Karena mereka berbuat dan berkata bukan berdasarkan Hawa Nafsu melainkan berdasarkan petunjuk2 Allah di diri-Nya.

    dan Karena itu semua bukan berdasarkan Hawa Nafsu maka bukanlah itu suatu Sum’ah Khofi. Melainkan itu hanyalah sangka2 dari mereka yang belum mengerti akan Hakikat diri Sufi…… Semoga Allah memelihara hati2 kita dari bersangka2 yang kita tidak mengetahuinya. Karena sebagian dari sangka2 itu adalah perangkap dari pada Syaitan.

    Bertawakkal lah kepada Allah dengan sebenar2nya Tawakkal dan Landasilah segala sesuatu apapun yang dilakukan itu di dalam Cinta dan Ikhlas karena Allah Swt. Maka Allah Swt lebih mengetahui yang terbaik bagi mereka2 yang berserah diri.

    Allah akan membimbing dan mengarahkan mereka kepada jalan2 membawa rahmat dan memberikan petunjuk kepadanya atas setiap segala sesuatu kejadian2 yang terjadi baik di luar dirinya maupun yang ada pada dirinya.

    Dan Allah tidak akan mungkin mengecewakan Hamba2-Nya yang berjalan menuju kepada-Nya dengan penuh cinta dan keikhlasan…..

    Akan Dipelihara mereka dari sesuatu yang mengganggu dan mengotori Hatinya dari segala sifat2 yang tidak terpuji. Di karenakan Ia dengan pertolongan Allah Semata telah masuk di dalam Benteng dan Pemeliharaan Allah yaitu : “LAA ILAAHA ILLALLAH”, Bagaimana mungkin Allah akan membiarkan mereka sedangkan mereka berada dalam Bentengnya Allah, Dan telah Lebur dalam kesaksian : “ASYAHDU ANLAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADURROSULULLAH”.

    Semoga Allah membuka mata hati kita untuk melihat kebenaran Allah pada diri Orang2 yang dicintai Allah.

    Semoga berkenan…..

    Wassalam

  7. gustsrysyahidan said

    “Aku adalah Aku”
    i’am whatever i’am (ini sangat khas: tertulis dlm perjanian lama)
    eheye ahshare eheye (perjanjian lama bhs Ibrani)

    “Siapa yang mengetahui akan Bukti Nyata adanya Aku dan mengenal akan Saksi-Ku yaitu Muhammad sebagai kenyataan-Ku maka ia telah melihat dan mengenal akan Aku.”

    If you seen me, you have seen the father, (yohanes 3. 32)
    “jika kau memahami misiku, maka kau tahu apa itu Bapa (ALLAH).”

    saya melihat pemikiranmu ada pengaruh yang tidak benar, beberapa contoh diatas saya berikan, masih banyak yang lain.
    komentar ini hanya meengingatkan, kita saudara.

    saudaraku, cukupkan dengan Quran untuk Aqidahmu.
    saudaraku, cukupkan dengan Sunnah Rosul untuk ibadahmu.
    saudaraku, cukupkan dengan akalmu untuk menentukan langkahmu.
    saudaraku jangan mencari selain itu!

  8. truthseeker08 said

    @Harry
    Cahaya masuk ketika jendela terbuka.
    Air mengalir ketika keran dibuka.
    Siapkan hati siapkan jiwa untuk menyambut datangnya petunjuk dan hidayah.
    Sang perantara ada dimana2, hanya saja kita belum siap.
    Petunjuk ada dimana2 hanya saja kita belum siap.

    Wassalam

  9. asep said

    Ass. Wr. Wb,

    Salam kenal semuanya,
    Gimana ya memulainya? hemm…mikir dulu, mungkin gini mengenai syariat, thariqat dan ma’rifat, empat unsur itu haruslah berkesinambungan/berhubungan satu sama lain, pedomannya yaitu Al Qur’an dan Al Hadist Nabi Saw. Siapa Nabi Saw? siapa orang yg paling dekat dgn beliau? siapa yg mengetahui rumah tangga Nabi Saw? silahkan saudara-saudara sekalian renungkan dalam-dalam, didalam bathin yg paling daaaaalaaaam sekali, hehe…barulah disitu ditemukan kebenaran. Simple man, ok. Tapi jalan menuju orang-orang yang benar ternyata sangatlah terjal dan berliku, banyak sekali hujatan, fitnahan, pembunuhan dll…hiiiy ngeri juga aku membayangkannya. Yah…mungkin kita semua umat Islam sedang melalui suatu proses dalam pencarian menuju Allah Swt. Apalagi ya…

    Wass. Wr.Wb.

  10. @gustsrysyahidan

    Alhamdulillah…..
    Sungguh saya gembira menyambut kedatangan anda di Pondok Pengembara Jiwa, dan lebih bahagia sekali Anda sudah berkenan untuk memberikan saran, masukkan, dan kritikan kepada saya……

    Anda mengatakan kita saudara, dan komentar Anda hanya mengingatkan…..

    Dan, Terimakasih sekali…… Saudaraku

    Siapakah Saya ini, tidak lain hanyalah….manusia yang bodoh dan tidak berilmu serta tidak ada daya dan upaya.

    Anda lebih paham dan berilmu dari pada saya…. karena anda bisa menguraikan apa yang saya jalani dalam pengembaraan dan bisa melihat pemikiran saya kalau saya mendapatkan pengaruh yang tidak benar.!

    Terimakasih sekali lagi Saudaraku……

    Untuk itu, karena Anda Tahu akan pemikiran saya dan bisa memastikan kalau saya mendapat pengaruh yang tidak benar!

    Tolong…!!!!

    Kasih tahu saya…..

    1. Seperti apakah perkataan yang tiada huruf dan tiada suara itu (Laa hurufin wa Laa Sautin)?

    2. Siapakah yang berkata :
    “Akulah yang kamu Cari” dan “Akulah Kebenaran Hakiki itu”. Aku lah “Sang Pemilik Ilmu itu”. “Aku adalah Aku” yang tidak ada yang bisa menyerupai-Ku. Aku lah yang “Esa” yang tidak ada sekutu bagi-Ku. “Aku Nyatakan Diri-Ku atas Rosul-Ku Muhammad sebagai saksi-Ku”, dan segala yang maujud termasuk dirimu adalah “Bukti nyata adanya Aku”.

    3. Salahkah penyaksianku demikian tentang :
    kusaksikan dalam Musyahadah itu Dari buka mata sampai tutup mata yang kulihat hanya Ia Sang Pemilik Ilmu yang di katakan “Kebenaran Hakiki”, meliputi tiap-tiap segala sesuatu, tidak berjarak, tidak bertempat dan tidak berwaktu.

    Jika saya salah…! tolong uraikan kepada saya maksud dari meliputi tiap2 sesuatu, tidak berjarak, tidak bertempat, dan tidak berwaktu.

    Ma’afkan kata2 saya, karena ini semua yang saya butuhkan dalam memupuk keimanan dan keyakinan saya Terhadap Allah dan Rosul-Nya.

    Salam kenal

    Pengembara Jiwa

  11. gustsrysyahidan said

    Saudaraku, kita tidak dibebani untuk memahami hal-hal yang ghoib, cukup di-IMAN-i, paham atau tidak paham.

    yang nyata di depan kita adalah terhalangnya kita untuk memurnikan ketaatan kita kepada ALLAH. sebaiknya kita curahkan perhatian kita pada masalah ini.

    Saudaraku lebih baik memperdalam Qur’an karena jelas itu Kalamulloh, daripada memperdalam segala definisi yang di-tunutunkan syeh-syeh atau ulama-ulama. Tidak ada yang menjamin mereka itu dalam kebenaran.
    saya menolak membicarakan ajaran mereka, sebagai bentuk ketidak berpihakan saya pada mereka. sedang 3 point pertanyaan anda berdasarkan hal itu.

    mari kita berdiskusi tentang isi Qur’an.
    Baiklah saudaraku rasanya cukup, traffict kita di sini.
    saya ada di :
    http://gustrisehat.wordpress.com

  12. asep said

    @Pengembarajiwa

    Mau tanya nih, apa anda punya seorang mursyid? bolehkan sy tahu, linkan/tuliskan silsilahnya, trmksh sebelumnya.

  13. @Asep

    Bagi Saya Mursyid adalah seorang pembimbing yang sangat berjasa sekali di dunia ini untuk menuntun kita ke jalan Allah Swt.

    Dan Mursyid saya selalu menekankan kepada KAmi untuk belajar dan menuntut kepada “Mursyid Murobbi”

    Apa yang dikatakan Oleh Mursyid Saya jika saya telaah dan renungkan Beliau mengarahkan saya kepada Guru yang sebenar2nya Guru/Mursyid yang sebenar2nya Mursyid yaitu “Mursyid Murobbi”

    Alhamdulillah….

    Dengan Anugrah Allah Ta’ala Jua melalui Mursyid maka Saya telah menemukan jalan Kebenaran itu dan telah menemukan Mursyid Murobbi itu. Akan tetapi itu semua bukan karena diri saya bisa sampai karena diri saya LAA HAWLA WA LAA QUWWATA….ILLA BILLAH melainkan karena pertolongan dan Anugrah Allah Swt.

    Jika Anda ingin mengetahui siapa Guru2 Saya’ Anda bisa lihat di Jawaban Komentar saya Untuk Saudara Iman AlPahyubi di “ILMU PASTI SAMPAI KEPADA ALLAH”

    Perlu di camkan Bahwa Guru/Mursyid hanyalah seorang Penyampai dari pada Ilmu Allah Ta’ala yang di turunkan kepada Rosulullah Saw lalu turun temurun kepada penerus2nya melalui Garis Ahlul Bait Beliau.

  14. gustsrysyahidan said

    terimakasih anda sudah mampir di blog saya,namun apakah anda mau membaca ? saya tidak tahu, no coment?

    “Lalu kemudian seolah-olah ada suara di dalam Batinku yang terdalam yang menyarankan agar Aku meneruskan pengembaraan ke dalam diriku sendiri. Lalu mulailah Aku melakukan pengembaraan kedalam Jiwaku sendiri sampai ke Dasar Jiwa yang terdalam.”

    saudaraku jika anda sudah tahu tentang manunggaling kawulo Gusti (bersatunya Kholiq dengan makhluk) yang dipopulerkan di Jawa oleh Syeh Siti Jenar,maka tidak ada yang harus saya katakan, karena itu berarti merupakan suatu pilihan yang anda pilih.

    Ibnu Arabi juga mengatakan hal yang sama ” ku cari ALLAH kemana-mana tak kutemukan sesuatupun,ku cari diriku sendiri dan aku temukan ALLAH.
    Hasilnya ia dihukumi kafir oleh :
    1. Ibnu Sayyid An-Nas (wafat 734H).
    2. Ibnu Daqieq Al- ‘Ied (w 702H).
    3. Ibnu Taimiyyah (w 728H).
    4. Ibnu Al-Qayyim Al-Jauzi (w 751H).
    5. Qadhi ‘Iyyadh (w 744H).
    6. Al-‘Iraqi (w 826H).
    7. Ibnu hajar Al-‘Asqalani (w 852H).
    8. Alauddin al-Bukhari.
    9. Abu Zur’ah.
    10. Al-Udhd (w 757H).
    11. Al-Jurjani (w 814H).
    12. At-Taftazani (w 792H).
    13. Muhammad ibnu Ali bin Yaqub (w 814H).
    14. Abi Hayyan (w 654H).
    15. Taqiyuddin As-Subqi
    16. Isa Ibnu Mas’ud Az-Zawawi (w 743H).
    17. Ali Ibnu Yaqub Al-Bakri
    18. Al-Baalisi (w 829H).
    19. Ibnu Nuqas (w 763H).
    20. Ibnu Hisyam (w 761H).
    21. Syamsuddin Ibnu Muhammad Al-Aizari.
    22. Lisanuddin Ibnul Khatib (w 766H).
    23. Muhammad Ibnu Ahmad al-Bishati.
    24. Ibnu Khayyath (w 811H).
    25. Ismail Ibn Abi Bakri Al-Muqri (w 875H).
    26. Izzuddin Ibn Abdissalam (w 660H).
    27. Ibrahim Ibnu daud Al-‘Amidi (w 797H).
    28. Abu Bakar Ibnu ‘Ashim Al-Kinani.
    29. Sulaiman Ibnu Yusuf Al-Yusufi (w 739H).
    30. Ali Ibnu Abdillah Al-Ardabili (w 746H).
    31. Musa Ibnu Muhammad Al-Anshari (w 803H).
    32. Burhanuddin Al-Biqa’i (w 858H).
    33. Ibnu Khaldun (w 808H).
    34. An-Nawawi (w 676H).
    35. Az-Zahabi (w 748H).
    36. Al-Bulqini (w 805H).
    37. Al-Maushili.
    Mengenai Siti Jenar anda pasti udah tahu ceritanya !

    Dalam pandangan Musyahadah itu yang terlihat hanyalah “Sang “Pemilik Ilmu” yang sedang “Tersenyum” dan “Memberi Salam” dengan ucapan : “Salaamun Qoulammirrobbirrohiim….”. Kemudian DIA berkata dengan perkataan yang tiada huruf dan tiada suara (La Hurufin wa La Sautin) : “Akulah yang kamu Cari” dan “Akulah Kebenaran Hakiki itu”. Aku lah “Sang Pemilik Ilmu itu”. “Aku adalah Aku” yang tidak ada yang bisa menyerupai-Ku. Aku lah yang “Esa” yang tidak ada sekutu bagi-Ku. “Aku Nyatakan Diri-Ku atas Rosul-Ku Muhammad sebagai saksi-Ku”, dan segala yang maujud termasuk dirimu adalah “Bukti nyata adanya Aku”. Siapa yang mengetahui akan Bukti Nyata adanya Aku dan mengenal akan Saksi-Ku yaitu Muhammad sebagai kenyataan-Ku maka ia telah melihat dan mengenal akan Aku.”

    paragraf diatas sudah jelas menunjukkan kemana arah yang engkau tuju, jika dengan sadar anda memang memilih itu, maka itu hak-mu, jika anda mau mempertimbangkan lagi, dan sekali lagi tinggalkanlah tasawuf,
    sudahkah anda tahu manhaj salafy ?
    sudahkah anda tahu murji’ah ?
    sudahkah anda tahu manhaj rofidhoh ?
    sudahkah anda tahu manhaj khowarij ?
    sudahakah anda tahu tijaniah ?
    sudahkah anda tahu jemaah haji dr jawa ditolak th 1926 ?
    sudahkah anda tahu fatwa dr Riyadh ttg “kitab dalail al khoirot ?”
    sudahkah anda tahu siapakah ahlu sunnah ?
    sudahkah anda tahu murji’ah berkedok ahlu sunnah ?
    semua pertanyaan itu agar engkau kembali pada islam murni, islam tanpa tasawuf, islam tanpa embel-embel,jika engkau menolak seruanku maka saksikanlah saudaraku bahwa agamaku yang kupilih hanya “ISLAM” tanpa tasawuf,dan tanpa embel-embel.

  15. @gustsrysyahidan

    Alhamdulillahirobbil’aalamiin………..

    Akhirnya Anda Kembali lagi mengunjungiku di Pondok Pengembara Jiwa ini saudaraku….

    Dan pertemuan kita di dunia maya ini adalah suatu Hikmah bagi kita, tinggal bagaimana kita memandangnya dari sudut yang mana.

    Saudaraku…. Benar apa yang kau katakan, bahwa saya pernah mampir ke Blog Anda. Tetapi dikarenakan waktu saya pada saat itu terbatas, jadi saya belum sempat memberikan komentar kepada Anda. Ma’afkan saya!, rencananya suatu saat saya akan berkunjung lagi dan akan memberikan komentar kepada Anda untuk berdiskusi tentang tulisan anda di Blog anda. Tunggulah kedatangan saya di lain waktu……

    Saudaraku….
    Jika Anda menafsirkan bahwa saya berpaham Manunggaling Kawula Gusti yang di anut oleh Syekh Siti Jenar, maka Anda salah besar saudaraku. Mungkin dikarenakan terbatasnya pemahaman Anda tentang Ma’rifatullah yang sebenarnya. Dan saya sangat memakluminya…..

    Apalagi jika dikaitkan dengan Paham Ibnu Arobi atau Al-Hallaj atau Yazid Al-Bustami atau Hamzah Fansuri dll, sungguh sangat jauh sekali apa yang saya yakini dengan mereka.

    Ma’af! jika saya boleh menyarankan…, tuntutlah Ilmu jangan setengah2, karena itu akan mengakibatkan Fitnah dan sumpah serapah.

    Bukankah itu adalah Dosa besar..?????

    Saudaraku, ketahuilah! Bahwa saya tidak berpaham Hulul, tidak juga berpaham Ijtihad, tidak juga Wihdatul Wujud dan tidak juga berpaham Manunggaling Kawula Gusti.

    Walaupun sepintas sama tetapi jika Anda benar2 mengetahuinya bahwa apa yang saya yakini berbeda sekali dengan paham2 di atas. Ah! Sudahlah saya tidak akan memperpanjang Coment karena nantinya akan membuat anda tambah bingung.

    Yang Jelas bagi saya adalah Tauhid yang Murni yang saya yakini adalah :

    Tuhan tetaplah Tuhan, dan Hamba tetaplah Hamba.

    Tidak akan mungkin Tuhan menyatu dengan Hambanya…..
    Tidak akan mungkin Tuhan bercampur dengan Hambanya…..
    Tidak akan mungkin Tuhan menjadi Hamba……..
    Tidak akan mungkin Hamba menjadi Tuhan……..
    Tidak akan mungkin Tuhan menjelma menjadi Hamba…..

    Camkanlah itu’ Wahai Saudaraku…………..

    Anda tidak usah repot2 menanyakan saya ttg :
    Manhaj Salafy, Murji’ah, Manhaj Rofidhoh, Manhaj Khowarij, Tijaniah, jema’ah Haji dr jawa yang ditolak th 1926, Fatwa dr Riyadh ttg “kitab dalail al khoirot, siapa ahlu sunnah, murji’ah berkedok ahlu sunnah dll.

    Karena Saya hanya percaya dan Yakin kepada Allah dan Rosul-Nya
    melalui Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw. Bukankah itu yang Anda minta saya untuk kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rosul?

    Perlu Anda ketahui!, bahwa saya sama seperti Anda dan semua Umat Muslim yang lainnya…

    Saya juga Bersyahadat yang sama dengan kalian, Saya juga mendirikan Sholat, Saya juga Puasa dan berzakat, akan tetapi kalau untuk Haji Saya belum mampu karena belum ada duitnya? (Maklum… Saya Pengangguran)

    Letak perbedaan kita mungkin hanyalah pada Ketauhidan.

    Tauhid Saya kepada Allah yang saya yakini yaitu mengikuti Tauhidnya Nabi Ibrahim as dan Tauhidnya Rosulullah Muhammad Saw, walaupun kadar/kekuatan TAuhidnya masih jauh sekali dengan Beliau.

    Entahlah dengan ketauhidan Anda kepada Allah seperti apa….. Hanya Anda yang mengetahuinya….

    Sebelum saya selesaikan komentar saya ini, telah saya simak dari Komentar Anda’, tentang :
    =========================================
    jika engkau menolak seruanku maka saksikanlah saudaraku bahwa agamaku yang kupilih hanya “ISLAM” tanpa tasawuf,dan tanpa embel-embel.
    =========================================

    itu menunjukkan;(Ma’af!), Bahwa Anda masih belum bisa mengendalikan ke-Ego-an di diri Anda. Sekali lagi saya mohon Ma’af! ini hanyalah sebatas Kasih Sayang Saya kepada Anda untuk menyampaikannya…

    Karena itu ketahuilah Olehmu saudaraku…………

    Bagiku Cukuplah Allah Swt dan Rosul-Nya sebagai saksi di antara kita.

    “Fa in tawallau Fa Qul : Hasbiyallahu Laa ilaaha illa Hu, Alaihi tawakkaltu wa Huwa Robbul Arsyil Aziim.”

    Wassalam

    Saudaramu yang belum engkau ketahui.

  16. gustsrysyahidan said

    Betul sekali tentang “ego”, saya tidak merasa bersalah,karena itu adalah amar ma’ruf yang saya yakini, bahkan saya ini merasa masih terlau lunak di banding yang seharusnya, seperti apa yang tertulis di Qur’an :
    Muhammad dan orang mukmin bersamanya KERAS thd….
    juga Al Qolam 8-9
    mereka menginginkan kamu lunak lalu mereka lunak

    dan Muhammad SAW, dalam 15th memimpin 27X peperangan “fakta”
    Abu Bakr membunuh anaknya sendiri Abdurahman “fakta”
    Umar Preman tukang jagal manusia “fakta”
    Ali Singa padang pasir 17th membantai Saudara Qurayshnya “fakta”
    Imam 4 madzhab semua panglima perang “fakta”
    saya tidak malu dan merasa bersalah, amasekali tidak bahkan saya sangat menyesal karena belum berani seperti mereka.

    bagaimanapun juga anda telah “memvonis” ilmuku setengah-setengah,maka jadilah apa yang aku sampaikan tidak layak dipertimbangkan dan Anda juga sudah mengangkat “ALLAH” menjadi saksi maka polemik ini sudah finish. ALLAH telah kita sepakati menjadi saksi, maka mari kita sama-sama menunggu.

  17. gustsrysyahidan said

    Betul sekali tentang “ego”, saya tidak merasa bersalah,karena itu adalah amar ma’ruf yang saya yakini, bahkan saya ini merasa masih terlau lunak di banding yang seharusnya, seperti apa yang tertulis di Qur’an :
    Muhammad dan orang mukmin bersamanya KERAS thd….
    juga Al Qolam 8-9
    mereka menginginkan kamu lunak lalu mereka lunak

    dan Muhammad SAW, dalam 15th memimpin 27X peperangan “fakta”
    Abu Bakr membunuh anaknya sendiri Abdurahman “fakta”
    Umar Preman tukang jagal manusia “fakta”
    Ali Singa padang pasir 17th membantai Saudara Qurayshnya “fakta”
    Imam 4 madzhab semua panglima perang “fakta”
    saya tidak malu dan merasa bersalah, amasekali tidak bahkan saya sangat menyesal karena belum berani seperti mereka.

    bagaimanapun juga anda telah “memvonis” ilmuku setengah-setengah,maka jadilah apa yang aku sampaikan tidak layak dipertimbangkan dan Anda juga sudah mengangkat “ALLAH” menjadi saksi maka polemik ini sudah finish. ALLAH telah kita sepakati menjadi saksi, maka mari kita sama-sama menunggu.

  18. gustsrysyahidan said

    Betul sekali tentang “ego”, saya tidak merasa bersalah,karena itu adalah amar ma’ruf yang saya yakini, bahkan saya ini merasa masih terlau lunak di banding yang seharusnya, seperti apa yang tertulis di Qur’an :
    Muhammad dan orang mukmin bersamanya KERAS thd….
    juga Al Qolam 8-9
    mereka menginginkan kamu lunak lalu mereka lunak

    dan Muhammad SAW, dalam 15th memimpin 27X peperangan “fakta”
    Abu Bakr membunuh anaknya sendiri Abdurahman “fakta”
    Umar Preman tukang jagal manusia “fakta”
    Ali Singa padang pasir 17th membantai Saudara Qurayshnya “fakta”
    Imam 4 madzhab semua panglima perang “fakta”
    saya tidak malu dan merasa bersalah, amasekali tidak bahkan saya sangat menyesal karena belum berani seperti mereka.

    bagaimanapun juga anda telah “memvonis” ilmuku setengah-setengah,maka jadilah apa yang aku sampaikan tidak layak dipertimbangkan dan Anda juga sudah mengangkat “ALLAH” menjadi saksi maka polemik ini sudah finish. ALLAH telah kita sepakati menjadi saksi, maka mari kita sama-sama menunggu.

  19. truthseeker said

    Maaf Pengembara Jiwa (PJ) saya ikutan di tengah2 diskusi kalian berdua. Saya baru beberapa hari ini menyimak blog anda yang sungguh dalam dan penuh hikmah.
    @gustsrysyahidan (GS)
    Diskusi seperti ini mungkin sudah terjadi berkali2 di banyak tempat. Dimana mazhab anda sebagai penentang paling keras tasawuf.
    Karena merasa mazhab anda yg paling murni dan ingin mengikis habis bid’ah. Perlu diketahui bahwa para sufi tidak pernah merasa melakukan bid’ah, krn mereka terhubungkan kpd Rasulullah (tentunya anda tidak percaya itu, tapi sebagai muslim yg berakhlak mestinya kita tidak bisa menjudge seseorang dg semena2).
    Ilmu Allah Maha Luas, semua milik Allah. Semua yang baik pasti datangnya dari Allah.
    Ketika mereka2 para sufi mengamalkan ilmu mereka, kemudian mereka menjadi tawadhu, istiqomah, jujur, tenang, damai, sabar, ikhlas, mulia, memiliki akhlak yang terpuji, membawa keberkahan pada manusia di sekitarnya dll. Kesemuanya adalah hal2 yang baik. Bagaimana mungkin semua yang baik2 yang ternyata mendekati akhlak Rasulullah tsb bisa hadir dari ilmu yang tdk bermuara kepada beliau??
    Mas GS, Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlak. Ketika saya bertemu pada seseorang yang mengaku paling benar, paling murni, paling mengikuti Rasulullah, tapi kemudian akhlaknya amburadul. Hari2nya diisi dengan kebencian kepada sesama saudaranya yang berbeda pandangan, dengan ringan mnengkafirkan, dengan fasih mencaci maki, dengan gembira mendzalimi manusia yg berbeda dgnya, dengan garang meneriakkan Allahu Akbar ketika menganiaya orang lain. Sebaliknya pada saat yang sama saya menemukan mereka yg tawadhu, penuh kasih sayang, membawa rahmat, berkah, akhlak, sabar, ikhlas, istiqomah dalam beribadah. Bukankah sama saja saya tidak diberi pilihan?
    Kalau mas GS membayangkan Islam adalah Islam yg garang/keras, maka itu pilihan mas GS, itu bukan berarti islam spt yg mas katakan. Berperang/membunuh bagi mereka bukan berarti mereka gemar berperang dan gemar membunuh. Imam Ali berkata, ketika sedang berperang: “Tidak pernah ada muncul dalam hatiku keinginan untuk membunuh”, kepahlawanan Imam Ali bukan krn beliau seorang yg kasar yg gemar membunuh, beliau berperang bukan krn EGO beliau, beliau berperang krn ketaatan beliau kepada Allah & Rasul-Nya. Sambil berperang, sambil pedang berkelebat beliau selalu sambil berkhotbah mengajak musuh menghentikan permusuhan dan kembali pada keimanan kepada Allah & Rasul-Nya. Ada kisah yg mashur, ketika beliau sudah mengalahkan musuhnya dan tinggal memancung musuh, beliau membatalkannya krn si musuh meludahi beliau, dan beliau kuatir ada muncul amarah dihati beliau shg merubah niat beliau dalam berperang, apakah ini?? ini adalah akhlak tingkat tinggi, dikemanakan perintah untuk membunuh?.
    Jadi jika mas GS cs, menganggap islam seperti yg mas GS cs bayangkan, maka ada saudara2 kita yg menganggap islam adalah rahmat bagi alam semesta, bhw islam membawa kedamaian bukan kekerasan. Bagi Rasulullah & ahlul bayt perang/kekerasan adalah jalan terakhir.

    PS: maaf jika terlalu panjang.

    Wassalam

  20. @truthseeker

    Salam Kenal buat Anda, dan semoga hari2mu menyenangkan dan dalam Rahmat Allah Swt. Aamiin.

    Dan Terimakasih atas masukan2nya yang sangat mencerahkan dan berharga ini.

    @gustsrysyahidan

    Terimakasih juga telah mampir dan berdiskusi di Pondok Pengembara Jiwa ini, biar bagaimanapun Anda tetaplah Saudara bagi saya, SAudara satu Agama Yaitu “Islam”, walaupun ada perbedaan di antara kita, bagi saya Silaturrahmi itu sangatlah berarti, sebagai kesatuan dan persatuan Umat Islam se Dunia dan di dalam Cinta Kasih Allah Swt.

    Jangan Sungkan untuk mampir ke Pengembara Jiwa, Pintu Pondok ku selalu terbuka untuk siapa saja. Dan saya sangat menghormati siapapun yang berkunjung ke Pengembara Jiwa….

    @Dan Terimakasih pula untuk semuanya……..

  21. gustsrysyahidan said

    Assalamu’alaikum,
    Permisi saya numpang menjawab saudara “truthseeker”.

    Karena polemik kami udah kami akhiri rasanya koment anda terlambat, dengan kata lain sudah tidak relevan. namun sekapur-sirih saya sampaikan untuk menjawab saudara.

    Jawaban saya berupa ajakan: Maukah saudara semua ber-tawakal pada ALLAH ?
    saya anggap mau,
    1. SOAL KAFIR : maka biarkanlah ALLAH yang menilai Kafir atau bukan Kafir, mau TAWAKAL ?
    An Nissa: 65 maka demi Tuhanmu, mereka pada hakekatnya TIDAK BERIMAN sampai mereka mau mengangkatmu menjadi hakim dalam memutuskan perkara yangmereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka atas keputusan itu…

    Al Maidaah: 44 …barang siapa tidak berhukum pada apa yang diturunkan ALLAh maka mereka orang KAFIR.
    Al Maidaah 45 …barang siapa tidak berhukum pada apa yang diturunkan ALLAH merreka itu DHOLIM
    Al Maidaah 47…barang siapa tidak berhukumpada apa yang diturunkan ALLAH mereka itu orang FASIK
    kemudian lihatlah lingkungan sekitarmu, dan buktikanlah TAWAKALMU (buktikan pada ALLAH, bukan pada saya)

    2. SOAL /PEDANG/PERANG : biarkanlah ALLAH yang menilai baik dan buruknya, mau TAWAKAL ?

    Al BAQOROH 183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
    perintahnya diawali “kutiba ‘alayikum…”
    APA PENDAPATMU JIKA ORANG TIDAKMAU BERPUASA ?

    AL BAQOROH 216. Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

    Perintahnya diawali “kutiba alayikum…”
    APA PENDAPATMU JIKA ORANG MENOLAK PERINTAH TERSEBUT ?

    Maukah anda semua bertawakal (menyerahkan semua hal itu kepada ALLAH)
    INI ADALAH AJAKAN ! jika menolak anggap tulisan ini tidak ada, tak perlu dijawab.

    Siapa yang mau hub saya :
    http://gustrisehat.wordpress.com
    htt://www.daulahislam.com
    1. e-mail gustrisehat@yahoo.co.id
    2. e-mail gustrisehat@live.com

    @pengembarajiwa thank’s for u
    Wassalam.

    • serakah said

      Salam damai dech buat saudaraKU Gustrisehat,,,semoga Hafalan Antum mengenai ayat Quran dan hadist tidak menjadikan “PELURU BALIK” bagi antum dan siapa saja yang Me”RASA” paling fasih menterjemahkan Maksudnya TUHAN dan MUHAMMAD.

      Memang ada kelompok -2 orang mengaku ahli agama , jika bicara masalah DALIL TERTULIS , seolah-2 mereka paling benar,mereka paling bisa dan seolah mereka hidup dijaman NABI Muhammad dan bergaul mesra dengan para sahabat yang menulis riwayat.namun, ternyata KOSONG dari AHLAK RASUL ALLAH BAGINDA MUHAMMAD sendiri.

      Jika bicara SHALAT seolah mereka KIBLAT SAH SHALAT,KHUSYU, ISTIQOMAH, sepertinya mereka setiap hari sholat bersama NABI, namun, ternyata hanya ngajak TUHAN dagang dengan slogan PAHALA-DOSA,SURGA-NERAKA….lagi-2 KOSONG dari HIKMAH….(seandainya Tuhan tidak menyediakan SARANA NIKMAT & SIKSA ITU apakah INSAN tetap IKHLAS meng-ABDI , ah….Untuk mengerti ISLAM,…IKHLAS,….dll….secara PASTI aja sudah susah terselubung oleh pekatnya ILMU CATATAN DALIL TERTULIS tanpa ada SENTUHAN ISI atas ISLAM-IHLAS-IMAN-TAUHID,IHSAN,ISTIQOMAH,TAWAKAL,TAQWA.

      Banyak para Alim Ulama, Imam Mazhab ,Wali Allah yang mulia, bagi mereka tiada harga atas pendapat mereka, dianggap sesat,kafir,bid’ah,dll, dan itu sudah dari dulu….hingga nantipun akan terus seperti itu.

      Saya beragama baru seumur jagung,ibadah dengan”ilmu” nyontek buku, ……tapi sudah mengaku AHLI AGAMA……ah kasian saya.

      Bersambung …..sudah sore….

      SERAKAH

  22. truthseeker said

    @gustsrysyahidan

    Karena polemik kami udah kami akhiri rasanya koment anda terlambat, dengan kata lain sudah tidak relevan.

    Saya setuju saja.. 🙂
    Saya juga tidak ingin mengganggu ketenangan & keteduhan pondok hikmah Pengembara Jiwa denganb polemik2 yang panas.. 😉
    Insyallah saya akan berkunjung ke blog mas GS suatu waktu.

    @Pengembara Jiwa
    Salam kenal juga PJ, maafkan kelancangan saya.
    Sekalian mohon ijin untuk memetik hikmah dari blog anda.

    QS: 16: 125: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

    Wassalam

  23. @truthseeker

    Salam kenal kembali untuk Anda.
    Semoga Allah senantiasa Merahmati Anda sekeluarga…. Aamiin.

    Silahkan Anda sering2 berkunjung Ke Pondok Pengembara Jiwa, Insya Allah Rahmat dan Berkah Allah akan terus memancar sebagaimana Nur-Nya yaitu Nur Muhammad Saw Nurun Ala Nurin yang menjadi Rahmat bagi sekalian Alam.

  24. truthseeker said

    @Pengembara Jiwa
    Amin.
    Semoga Allah melimpahkan Rahmat dan berkah Nya pula kepada Pengembara Jiwa. Salawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar Sayyidina Muhammad SAAW.
    Semoga Allah memberikan kesabaran dan keikhlasan dalam langkah2 Pengembara Jiwa.
    Ditunggu pencerahan2nya.

    Wassalam

  25. Hmm tempat yang baik untuk belajar dan tulisan-tulisannya cukup membuat saya terpana 🙂
    Salam

  26. Salam kembali teruntuk saudaraku Secondprince

    Selamat DAtang di Pondok PJ (Pengembara Jiwa)

  27. Abuharat said

    Sungguh mengesankan diskusi antara orang yg mengenal agama dari Syariat dan orang yg mendalami hakekat agama. Maaf bagi mereka yg berdiskusi. Saya hanya ragu kepada yg bepengetahuan Sariat. Apakah ia sdh memahami benar firman2 Allah? C0ntoh: Allah memerintah kita utk berfikir/tafakur memperhatikan ciptaan Allah (Syariat) lalu sesdh kita perhatikan apa yg kita dpt? Dan apakah kita tdk pernah memperhatikan ciptaannya. Kita setiap waktu memperhatikan nya Hanya bgm cara memperhatikannya. Mungkin klu ditanyakan pd ahli Sayariat mereka akan menjawab, itu tanda adanya Allah yg Maha Agung. Tapi kalau ditanya pd ahli Hakekat/ aapalagi sdh mencapai tingkat Ma’rifat, akan mengatakan urusan apa dgn ciptaanNya aku lbh NIKMAT melihat Sang Penciptanya. Mereka yg hanya mengetahui syariat akan mengatakan kpd yg sdh ma’rifat akan Allah mengatakan mereka kafir.

    Oleh krn itu saya sarankan utk mas PJ soal yg demikian jgn dibuka dimuka umum.
    Saya bukan tdk percaya apa yg mas alami tp cara pengungkapan salah.
    Saya mengerti apa yg anda katakan tp banyak juga yg tdk.
    Akibat orang mengatakan mas sombong atau kafir.
    Imam Ali AS mengatakan: Tdk ada tempat Iman lagi dlm hatiku dan apabila ilmu yg Allah berikan padaku aku ungkapkan maka manusia akan mencap aku orang KAFIR. Saya setuju dgn apa yg mas paparkan tetapi hati2 jgn menimbulkan fitnah. Maaf wasalam

  28. @Abuharat
    —————-

    Ehm……Untuk yang kesekian kalinya saya mengucapkan banyak2 terimakasih telah memberikan saran kepada Saya. Itulah Fungsinya Saudara saling nasihat menasihati dan memberikan saran masukan yang Positif.

    Berkenaan dengan judul Postingan di atas, sebenarnya point/maksudnya ada pada kata2 :

    Dari situlah : kuketahui dan kuyakini bahwa aku hanyalah manusia yang bodoh dan tidak berilmu serta tidak ada daya dan upaya.

    tidak lebih dan tidak kurang.

    Adapun mengenai perjalanan Ilmu yang saya uraikan di atas panjang lebar, hanyalah sebatas menyampaikan Nikmat Allah Swt yang telah di Anugrahkan kepada Saya. Agar kita semua bisa mengambil hikmah di dalamnya untuk bersungguh2 dalam mujahadah untuk berjumpa dengan Allah. Bukankah tidak ada kenikmatan dan tidak ada kebahagiaan yang sangat luar biasa sekali selain bejumpa dengan Allah.

    Lalu Bagaimana maungkin seseorang akan tumbuh semangat di jiwanya jika kita tidak saling berbagi cerita tentang Anugrah Allah berupa kenikmatan yang di berikan.

    Bukankah Allah pun telah berfirman :

    “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.” (QS,Adh Dhuhaa:11)

    Dan soal keombongan atau tidaknya itu tergantung dari pada niat seseorang : “Sesungguhnya sesempurnanya Pekerjaan itu tergantung dari pada Niat”. Dan tentuhanya Allah lah yang mengetahui ttng niat hati seseorang, sedangkan diri sadar atau tidak.

    Tetapi Saya yakin, bahwa orang2 yang telah mengenal akan Allah dengan sebenar2nya, ia tidak akan menyombongkan dirinya karena ia merasa malu kepada Allah, karena sadar dirinya bukan siapa2 dan tidak bisa apa2 serta tidak punya apa2. Tidaklah apa yang berlaku pada dirinya semuanya sebagai bentuk rasa Syukur ia kepada Allah Swt.

    Tatkala sesuatu itu diceritakan/disampaikan bisa membawa manfa’at kepada orang banyak, maka sampaikan lah, tentang nikmat Allah yang telah engkau dapatkan (Berhubungan denga surah Wadduha diats).

    Akan tetapi jika apa yang disampaikan itu lebih besar mudharatnya dan tidak menjadikan manfa’at kepada orang banyak, maka janganlah disampaikan/disiarkan.

    Soal Pro dan Kontra itu wajar terjadi di dalam Dunia ini karena itu adalah Sunatullah adanya. Tinggal bagaimana kita bersikap di tengah2 dari mereka yang bertikai itu.

    Setahu Saya Sayyidina Ali Kw pun pernah mengatakan, bahwa : “Tidak ku lihat akan sesuatu, melainkan kulihat Allah di dalamnya”.

    Selain itu Beliau juga pernah mengatakan : “Tidak Syah Sholat seseorang, melainkan dengan mengenal akan Allah”.

    Perkataan Beliau yang lain : “Aku tidak menyembah Tuhan yang tidak Aku lihat”

    Apakah Beliau tidak mengerti ttng Etikat ke Imanan?
    Apakah Beliau termasuk orang yang menyombongkan diri?
    Apakah Beliau termasuk orang yang asal ngomong?

    Tentu tidak!
    Beliau adalah Pribadi yang agung yang di sampaikan Oleh Nabi Saw sebagai Pribadi yang punya “ketegasan sikap” baik dari ucapan maupun dari kelakuan dan itu bukanlah suatu kesombongan.

    Lalu bagaimana orang yang memandang Sayyidina Ali Kw pada masa itu,: sebagian kecil juga tidak senang dengan Beliau dan menganggap Beliau adalah Sombong. Padahal Beliau tidak berlaku melainkan di atas Rel Kebenaran sesuai dengan Karakter dari pada kepribadian Beliau. Dan tidak sedikit yang mengagumi pribadi beliau yang kokoh dan tegar dan berwibawa tsb sebagai anugrah Allah Ta’ala jua tentunya.

    Begitulah juga apa yang saya smpaikan di atas, mudah2an bisa menjadi manfa’at bagi orang banyak dan menjadi rahmat. Aamiin

  29. Abuharat said

    @PJ
    Bagi saya mas benar dan semua yg mas paparkan saya mengerti. Tapi maksud saya mas lbh ber-hati2 dlm menyampaikan hasil pengembaraan mas. Jaman dan situasi dan kemampuan kita berbeda dgn Imam Ali. Banyak fitnah dan hasut pd jaman ini. Banyak kejadian2 yg mengerikan yg kita alami sekarang. Mungkin mas katakan tdk takut dlm menyampaikan kebenaran. Tp bagi mereka yg banyak mendpt pencerahan dari mas akan kehilangan seseorang tempat berdiskusi. Ini hanya merupakan masukan. Abaikan apabila tdk sesuai. Saya tdk mengatakan mas sombong malahan saya bersyukur kpd Allah bahwa mas telah mendpt petunjuk dari Allah dgn kehadiranNya dlm diri mas. Cuma saya selalu klu berbicara teringat akan pepatah: Karena mulut badan binasa. Maaf klu ada kata2 yg menyinggung perasaan mas. Wasalam

  30. @Abuharat
    ————–

    Terimakasih ya….. Saudaraku, semoga Allah memeliharaku dan membimbingku untuk bisa lebih berhati2 dan lebih bijaksana.

    Dan semoga kita semua, di mudahkan untuk memahami dan mengerti dari pada Lautan Ilmu Allah Ta’ala agar semakin dekat dengan-Nya.

    Aamiin.

  31. asep said

    @gustsrysyahidan

    Susah masuk ke blog anda, ga’ spt di blog ini. Tinggal nulis nama dan email, langsung bisa diskusi. ( maklum baru belajar he..10x )

  32. Abuharat said

    @PJ
    Terima kasih kembali. Kita sama2 sedang menuntut ilmu insya Allah
    Allah tetap membimbing kita kejalan yg diridhaiNya. Mas msh tetap ditempat lama?

  33. m. hanafi said

    ass. ww

    bagi saya yang ctek ilmunya dan manusia yg bodoh ini, sharingnya bang pj cs betul2 tinggi, btw jgn

    ada perpecahan hrs berprasangka yg baik khan tujuannya cuma satu, tetapi jlnnya bermacam2.

    peribahasanya banyak jalan menuju roma (lagunya bang haji). sungguh mengesankan bagi saya manusia

    bodoh dan tidak berilmu dan tiada daya upaya (sorry mas pj saya kutip kata2 anda. wassalam

  34. @Asep
    ———-

    Pesan dari @Gustrisehat/@Gustrisyahidan untuk Anda.

    Beliau menulis Email ke saya minta disampaikan ke Anda.

    Katanya :

    1. saya belum mahir ngeblog karena ini sifatnya sambilan,
    2. Sy sudah ubah setting untuk memudahkan komentator masuk,
    3. maaf atas kesulitan yang timbul, karena kebodohan saya,

    Terima kasih banyak

  35. @Abuharat
    ——————

    Aamiin……

    Maksuda Anda : Mas Masih di tempat lama? itu apa ya………

  36. @Aburahat…..
    ————————

    Aamiin….
    Ma’af, Sy nggak ngerti maksudnya ini apa ya ?

    “Mas msh tetap ditempat lama?”

  37. @M Hanafi
    ——————-

    Semoga bermanfaat Apa yang anda baca dan Hidayah Allah menyertai anda….

    Aamiin….

  38. tentang diskusi yang terjadi antara mas PJ dan Mas GS Insya Allah keduanya tidak ada yang salah kedua2nya benar bila dilihat dari kacamata iman kepada Allah dan RasulNya. Tidak ada yang saling menyalahkan yang ada adalah saling berbagi keimanan masing2. Insya Allah Ilmu Tauhid penting, ilmu syariat (hukum) sama pentingnya dalam mengarungi kehidupan didunia yang fana ini. Saya masih belajar neeh. Jadi mungkin ini yang namanya saling berbagi ilmu dan iman. Pegang Teguhlah keyakinan yang anda yakini sambil terus mencari kekurangan diri dan ilmu. Maaf nih jadi ikut bagi pendapat, saya baru nemuin Blog PJ ini hari ini. Pokoknya saya happy banget dapat nemuin pondokan mas PJ ini.

    salam kenal slalu untuk Mas PJ dan saudara seiman.

    terima kasih

    wassalam

    Robby

  39. @Vicky Robiyanto

    Seperti yang saya katakan, bahwa Pondok PJ yang memuat postingan2 ttng Ilmu Tauhid dan Tasawuf ini tidak pernah dan tidak akan pernah untuk menyalahkan sesama Saudara Muslim. Siapapun ia jika tetap berpegang kepada 2 Kalimah Syahadat, maka dia adalah saudara bagi saya. Dan semoga apa yang saya pahami ini juga di terima oleh semua saudara2ku umat muslim yang lainnya.

    Biarlah…. masalah Aqidah atau keyakinan kita serahkan kepada Allah. Karena hanya Allah lah sebaik2 yang menilai karena Ia Maha Mengetahui ttng kebenaran Yang Haq. Bagi kita jangan lah fanatik akan kebenaran yang masih berdasarkan pendapat dan fikiran, akan tetapi tetaplah untuk Amar’ Ma’ruf Nahi dan Mungkar.

    Jika Saudara kita berbuat salah maka nasihatilah ia dengan penuh kebijaksanaan dan kasih sayang. Jangan mencela serta mencaci dikhawatirkan nantinya kita akan terperangkap oleh hawa Nafsu dan Hawa Nafsu itu adalah lebih dekat kepada kejahilan.

    Sambunglah Tali Silaturrahmi dan ikatlah dengan 2 Kalimah Syahadat. Berbagilah dalam pengetahuan Ilmu agar bisa bermanfa’at kepada kita semuanya…..

  40. Pintu Pondok PJ selalu terbuka untuk siapa saja…………….

    Akan tetapi mohon di ma’afkan jika tidak ada suguhan minuman dan makanan, karena PJ hanyalah seorang Hamba yang Fakir.

    Salam

    PJ(Pengembara Jiwa)

  41. robbie said

    Aulia Agung Syekh Abdul Qodir al Jilani q.s. pernah berujar dalam ceramahnya (Al-Fath ar Rabbani): Nurani berseru kepada hati “Sesungguhnya Aku adalah tuhanmu. Akulah Allah, maka sembahlah Aku. Jangan nistakan dirimu pada selainNya. Kenalilah Aku dan bersikap bodohlah pada selainKu. Bersambunglah dengan-KU dan putuskan hubungan dengan selain-Ku. Mintalah Pada-Ku dan berpalinglah dari selain-Ku. Kesinilah, menuju ilmu-Ku, kedekatan-Ku, kerajaan-Ku dan menuju kesultan-Ku.

    Sepertinya hampir sama dengan musyahadahnya mas Pj.

  42. andik said

    salam kenal buat mas pengembarajiwa, maaf masih pemula, sy mau beri saran pada mas harry masih ada kok yang murah coba cari deh pengajian di majalah cahaya sufi, murah meriah he he he

  43. @Robbie
    —————-

    Akan tetapi perlu di “catat” dan di “ingat” bahwa Nurani itu bukanlah Tuhan melainkan hanya sebatas cermin nampaknya Wajah dan Suara Tuhan.

    Jadi Tuhan sebenar2nya Tuhan itu bukan lah berada di dalam Hati atau yang disebut dengan Nurani tadi. melainkan Tuhan itu Laisa Kamislihi Syai’un. Dan Tuhan itu tidak bertempat, apakah itu di hati, di langit, di bumi, dll melainkan meliputi semua tempat.

    “TIDAK BERTEMPAT DAN TIDAK BERUANG TETAPI MELIPUTI SETIAP TEMPAT DAN RUANG”

  44. robbie said

    Pasti dong, ruang dan waktu juga makhluk-Nya
    Subhanallah………

  45. robbie said

    mas…PJ pas saya ikut thoriqoh, sahabat2 saya disana ngajak saya ke adik (wanita)mursyid kami, lalu dia bicara dlm bahasa sunda mengaku sebagai jibril, lalu sebagai Allah bahwa kami semua tidak perlu lagi sholat, yang penting udah nyampe ke Allah, saya kaget tapi saya diam saja, tapi sahabat2 saya itu tidak ada yang sholat (Wajib), malah mereka mengucilkan saya yang masih sholat, mereka trus2an ngajak saya ikut keyakinan mereka, alhamdulillah Allah Swt masih melindungi saya (tetap sholat). Saya jadi bingung kenapa slalu begitu saya jadi teringat kisah syekh siti jenar….. Kenapa sih kok bisa begitu mas PJ?

    wassalam

  46. Saya susah untuk ngejelasinnya………………

    Karena Blog ini, dibaca oleh seluruh Dunia.

    Ma’afkan Saya….. Jadi silahkan lewat E-mail saja.

  47. hinakelana said

    Oke deh boss kecil tercinta, Alhamdulillah akhirnya saya bisa juga merdeka,memang Bigboss Allah Swt ga ada duaNya, ga pernah saya sedamai ini, saya tlah berdamai dgn diri saya sendiri. Seperti nabi Adam a.s yang bertawasul pada Nur Muhammad saw baru diterima taubatnya. 22 thn mas pj dimana setiap detik adalah siksa, tapi didalamnya ada RahmatNya.

  48. Aburahat said

    @PJ
    Maaf saya salah sangka. Saya menyangka mas murid Aba Guru SEKUMPUL

  49. @Hina Kelana
    ——————-

    Allah tidak akan mengecewakan Hamba-Nya…… dan itu pasti!, jika mereka mau menyadarinya….

    @Aburahat
    ————-

    Abah Guru Sekumpul adalah salah seorang Guru Rohani Saya Mas Aburahat?

  50. Aburahat said

    @PJ
    Terima kasih atas keterbukaan mas. Dengan demikian se-tidak2nya mas pernah berdiam disana. Oleh karena itu saya bertanya apakah mas masih disana. Maaf ya. Wasalam

  51. @Aburahat
    —————–

    Saya tidak pernah berdiam di Martapura walaupun Datuk2 Saya tinggal disana dan di Sungai jingah Banjarmasin. Saya zuriat dari pada Datuk Syekh Jamaluddin Surgi Mufti bin Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari.

    Apakah Anda juga ada hubungan darah dengan Abah Guru Sekumpul?

    Ma’af!

    Wassalam

  52. siliwangi said

    he..he..he…jawaban2x yang cerdas yang disampaikan oleh saudaraku pengembara jiwa semoga akan selalu seperti itu…sabar,ikhlas dan tawakkal hanya itu kuncinya.
    sampaikan yang umum dan simpan yang khusus agar tidak terjadi fitnah .

    salam
    Pajajaran

  53. aburahat said

    @PJ
    Saya tdk ada hubungan darah dengan beliau, tapi saya kenal baik beliau sejak beliau masih di Keraton. Tapi saya bukan Murid beliau.
    Saya dikenalkan oleh pamannya Guru Salman Bujang. Wasalam

  54. aburahat said

    @PJ
    Pantas aja. Masih kelihatan bekas seorang Mufti dan Alim Besar Al Banjari. Insya Allah anda tetap berjalan dijalan yg dilalui datuk anda. Amin Wasalam

  55. @Siliwangi
    —————

    Saudaraku…… Selamat datang di Pondok PJ, dan terimakasih telah berkunjung serta memberikan beberapa komentarnya.

    Saudaraku……sungguh, Hanya bagi-“Nya” lah segala sesuatu puji dan kebenaran dan kepada-“Nya” lah kembali sesuatu puji dan kebenaran itu.

    Segala apa yang tertuang dalam Blog Pengembara Jiwa ini, berkat Rahmat, Nikmat dan Anugrah Allah Swt semata2. Dan sesungguhnya diriku tidak ada daya dan tidak ada upaya melainkan segala sesuatunya Qudrat dan Iradat-“Nya” semata.

    Allah Swt, membimbing hamba-“Nya” ke jalan yang lurus yaitu jalan yang penuh dengan Nur dan jalan yang membawa RAhmat kepada siapa saja.

    Salam

    Borneo/Kalimantan
    *Insan yang tidak punya diri*

  56. @Aburahat
    ————–

    Do’a Anda juga senantiasa menyertai Anda, karena Allah Swt lebih menyukai orang yang mendo’akan untuk saudara2nya yang lain.

    Wassalam

  57. siliwangi said

    Ooooo…orang Kalimantan yah pantas saja apa yang Mas Pahami hampir sama dengan apa yang saya pahami. semoga saja dikalimantan sana tidak terlalu banyak paham tidak seperti di jawa ini yang banyak sekali pahamnya dan terkadang ngejelimet suka merasa gimana gitu………kalau seandainya alam kematian itu ditunjukan kepada umat manusia niscaya mereka semua akan beriman dengan seiman imannya.
    Kalau lihat alam kematian saya suka sedih Mas………..Semoga kita semua bisa melewati alam kematian dengan mulus……….

    salam dari saudaramu yang bodoh ini

    Pajajaran Bogor

  58. SAlam juga dari saudaramu satu nur dan satu hakikat.

  59. hinakelana said

    Assalamualaikum wr. wb.

    Sahabat2ku dimana saja saya lagi mendapatkan amanah sebuah pesan :

    KAMI MENGAJAK UNTUK PEDULI DHUAFA DAN ANAK YATIM

    Rasa syukur kehadirat Ilahirobbi…
    Teriring do’a berharap Ridho Ilahi…
    Atas segala Rahmat yang diberikan…
    Harta yang kita miliki merupakan titipan Ilahi
    Sehat yang diberikan adalah Kasih Ilahi…
    Dapatkah kita mensyukurinya…

    Sedikit sumbang kasih penuh cinta di tunggu…
    Anak2 asuh kita menunggu Salam
    kiranya para Dermawan dapat menjenguknya
    Allah Swt. menunggu do’a seorang Yatim dan Piatu
    Hamba mengharap Rahmat Ilahi….
    Hamba mengharap Ridho Ilahi….
    Inysa Allah…
    Rahmat dan Ridho itu tersampaikan..
    berkat do’a seorang Yatim dan Piatu..

    Jazakumullah Khairan Katsiran….
    Terima kasih atas kepedulian dan Donasi Para Jama’ah
    Semoga medapat Keberkahan dan Ganjaran Pahala dari Allah Swt.
    dan diberi kesuksesan dalam usahanya.Amiiin….

    TTd. Pengasuh Pes. Yatim dan Piatu Assurur
    KH. Abdul Hamid. H.A

    Kebun Jeruk Jl. HH No.63 Samping kantor Camat Kebun Jeruk
    Telp. (021) 70122065 (021) 71117368

    Sekretariat Donasi
    Jl. Kebon Jeruk No.26 Samping Puskemas Kbn. Jeruk
    Tlp. (021) 532 5419, (021) 700 81263

    DONASI ANAK ASUH :
    Rek. BCA KCP Wisma Relasi No. 49 1004 6336

    Website
    http://pantiasuhanassurur.blogspot.com

    Sebelum dan sesudahnya saya si hina kelana mohon maaf…

  60. .??? said

    menyimak diskusinya Abang PJ bersama gustsrysyahidan saya berprasangka baik terhadap Allah.
    Saya yaqin Allah swt tersenyum-senyum dan bangga karena melihat hambanya begitu besar tekad dan semangatnya untuk menggapai ridha & cintaNYA. Semoga Anda berdua dan kita semua berada dalam cinta dan kasih sayang Allah swt.
    wa’alaikumsalaam wrm wbr

    • @.???

      Aamiin….. Aamiiin….. Aamiin…. Ya… Robbal ‘Aalamiin…

      @Insan Hina

      SAlam kembali untukmu saudaraku…. Allah beserta kita di mana kita berada….

      Dan selamat datang di Pondok PJ ini, semoga bermanfa’at untuk kita semuanya….

      Aamiin….

  61. Insan hina said

    Mas PJ Tahniah dan Salam Hormat untuk Anda

  62. Asmara said

    sebuah kesaksian akan zat yang hakiki tak lain adalah persaksian diri atas diri muhammad yang tak lain jua adalah Dia, Allah yang maujud atas ketuhanan-Nya….
    ketika dia dipertuhankan oleh hamba ini, maka dmanakah sesungguhnya Dia berada????
    Tolong penjelasannya????

    Balas di email to_hagle@yahoo.co.id

    Terima kasih atas penjelasannya ustadz…
    Saya hanyalah orang awam dinegeri Allah yang slalu berusaha memisahkan antara zat diriku dengan Ujud Muhammad Rasulullah yang ada ditiap insan Tuhan…

  63. sadzarnus said

    siapa yang menceritakan apa-apa yang ia ketahui dan menjawab apa-apa yang ditanyakan maka ia menunjukkan kebodohannya.

  64. sadzarnus said

    to aku dan smuanya

    simpanlah ALLAHMU seperti kau menyimpan cacat2 dalam diri mu , yang menggetahui Allah adalah Allah. khotir,warid,futtuh itu ada banyak sekali tipu dayanya/ ghurur.ilmu selagi msh bisa didefinisikan berarti msh tersugesti ama akal dan kitab2 rujukan lainnya alamnya msh mulki blm malakut apalagijabbarut,.iblis jg bs menyammar mjd Allah (liat manaqib asyh abdul qodir al jaelani)tujuan orang bertoriqoh bertasawuf cuma 1 yaitu khusnul khotimah.

    orang yg selalu mengatakan dirinya bodoh,hina dll diluar kemunajattannya kpd ALLAH. dipastikan berarti ibadahnya blm bersih, sehingga dia mengharapkan penggakuan dr mahluk dgn menyatakan kehinaannya dll

    Smua fadhol dr Allah Al Haq
    Smoga barokah,manfaat

  65. gusrafli gafur said

    semoga Allah selalu memberkahi kita

  66. truthseeker08 said

    @sadzarnus

    Salam kenal.

    Salam.

    • @sadzarnus

      Salam Kenal untuk Anda,
      O…ya…., kapan2 kita Chating lagi di YM ya……????
      Senang berkenalan dengan Anda.

      Wassalam.

      @Trutshseeker08

      Saudaraku…. kita juga rasanya sudah lama ya tidak ngobrol di YM..????.
      Suatu saat nanti Saya akan samperin Anda. Trims, Atas pencerahan2nya di Pondok PJ ini. Sangat berarti sekali dan mengandung Hikmah Luar Biasa terutama untuk diri saya sendiri dan semoga juga untuk saudara2 yang lain.

      Wassalam

  67. kangBoed said

    DIAM yayaya DIAM…..
    hahaha…. apalah artinya sebuah nama… semua hanya berdasarkan pengakuan dan perasaan…
    Kesejatian artinya mengerti kedirian ini dengan sesungguhnya… sehingga akhirnya tahulah bahwa ternyata diri ini hanyalah ketiadaan dan kekosongan belaka… semakin kita mengerti semakin kita tahu bahwa ternyata sesungguhnya kita tak memiliki apa apa…. bahkan kepemilikan untuk sang diri ini hmmm sesungguhnya tiadalah aku ini meliputi yang lahir dan yang bathin…. karena tak sanggup aku ini untuk bergerak dan diam kalau tidak karena IJIN ALLAH dan kuasa serta kehendakNYA yang membuat sang diri yang selama ini di aku aku dirasa rasa itu untuk bergerak dan diam…. yayaya semua hanyalah sebagai bukti ALLAH TA’ALLA lain tidak apalagi yang diluar diri ini.. masih kah kita bisa berkata aku aku… yayaya tiada tiada sesungguhnya tiada aku tiada kepemilikanku….
    Salam Sayang
    cup cuup cuuup celepoooot mas PJ hahaha….

  68. truthseeker08 said

    @pengembarajiwa

    Saya rindu untuk bisa chat lagi dan mendapatkan pencerahan2 saudara PJ.

    Wassalam

    • @Truthseeker08

      Hmmm……. Insya Allah, pasti ada langkah dalam pertemuan secara Zahir di lain waktu…. Dan itu adalah sebagai Karunia Allah yang tiada Terkira dalam Silaturrahmi.

      Wassalam

      @sadzarnus

      Wa’alaikum salam Wr,Wb….
      Benar sekali saudaraku bahwa dalam Azali pun kita sudah bersama dan akan selalu bersama. senantiasa Serta dalam Sirrullah yang tiada keragu-raguan di dalamnya.

      Hmmm……….. Insya Allah, jika saya ol maka Anda pun saudaraku akan saya kunjungi.

      Wassalam

  69. sadzarnus said

    @pengembarajiwa

    Askum Wr,Wb…. saudaraku….. kita sudah sejak dulu bersama dan akan tatap bersama dan ALLAH begitulah adanya. kapanpun bisa YM. Alhamdulillah 24 jam online

    Wassalam

  70. sadzarnus said

    truthseeker08

    Askum Wr,Wb…. saudaraku…kita sudah sejak dulu bersama dan akan tatap bersama dan ALLAH begitulah adanya.

    Wassalam

  71. sadzarnus said

    Askum..

    YML>> gustsrysyahidan kamu tau ma’na nya musyahadah apa tidak.
    lha wong di quran sudah jelas ( apa mau kamu ingkarri Kalamullah)!!! Anta’budallahu kaanaka taro____-) Beribadahlah km seolah2 meliahat (Musyahadah)ALLAH SWT/—- Atau dilihat (muroqobah,Tunduk)ALLAH SWT

    ((Musyahadah/pandangan kita kpd ALLAH SWT ,Bukan dgn mata lahir melainkan dgn pengelihattan batin,ketajaman batin lewat keyakinnan dan kebersihan hati kita,))

    islam itu agama ma’na nya tunduk,berserah diri,aturan2 main yg sudah disempurnakan oleh para sahabat,tabiin,tabiin2,para imam2,mujtahid,ulama DST.

    tasawuf itu ilmu untuk memperbaiki budi pekerti/ahlaqulkarimah kpd Mns dan ALLAH SWT,dan ini Sunnatullah, krn ini pula Nabi SAW diutus untuk menyempurnakan ahlak/ uswah / suri tauladan
    keduanya saling berterkaitan , kalo kata km tinggalkan taswuf tetep bersyariat islam itu namanya
    minum Kopi tanpa Gula,. sia2 lah Nabi SAW diutus, Lha kalo kamu mengakui ALLAH SWT tentunya km meyakini firmannya, dan kalo km menggakui NABI SAW tentunya km membennarkan risalahnya. ( Maaf ak br belajar Nulis)

    Menggenai ungkapan YML PJ dan IBNU AROBI QS, klo smpai ada yg mengafirkan itu sudah pasti, karena itu bahasa2 Profesor/sir al asror/penemuan2, bahasa orang Gandrung, orang lagi jatuh cinta ( km jg pernah jatuh cintakan walaupun kepada siapapun ) ,
    YML gustsrysyahidan , sebaiknya khusnudzon sajalah .. Man jadda wa jadda )) Sayyidina Ali RA,KW pernah berkata .. AKU MENDAPATKAN ILMU DR ROSULLUWOH 2 KARUNG YANG 1KARUNG SUDAH AKU BAGI2KAN , YG 1KARUMG APABILA AKU BAGIKAN MAKA SELURUH MANUSIA AKAN MERAJAM DAN MEMANCUNGKU

    Dan saya yakin kalo YML PJ dan IBNU AROBI QS >> tidak pernah akan berkata IKUTILAH JALANKU, KARENA SESUNGGUHNYA AKU TAU SIAPA2 YG AKAN IKUT AKU NANTINYA !!! renungkanlah YML gustsrysyahidan …

    maksud dr wihdanatul wujud/manunggal..)) secara kehusnudonan sy itu maksudnya Musyahadah/Syuhud Billah dan ini pun banyak makam2 dan ghurrurnya. yang dapat melihat Wujud ALLAH SWT hanya NABI SAW saat isro terahir , lha wong malaikat jibril aja takut kebakar , apalagi KITA mau manunggal YML gustsrysyahidan ..

    Tolong dikoreksi lagi, pabila salah itu datangnya dr kedangkallan sy tentang ALLAH (Mohon maaf ikhlas rido), smoga Barokah lan manfaat Agama ,dunia lan aherat.
    ((Agama bukanllah untuk diperdebatkan, tetapi Dipahami secara kaffah (( BHINNEKA TUNGGAL IKA ))
    NB; Seseorang tetap dalam kesesattan Sebelum menemukan seorang Wali yang Mursyid (ayat)

    WASSALAM YML

  72. sadzarnus said

    YML @gustsrysyahidan

    ((Karena polemik kami udah kami akhiri rasanya koment anda terlambat, dengan kata lain sudah tidak relevan.)) NGAJI KOK TERLAMBAT SIEH ? KATA SIAPA ? LHA WONG BELUM MATI KOK

  73. darksunni737 said

    Assalamu’alaikum
    salam kenal mas PJ
    hati saya hanya bisa tersenyum dengan masih ada saudara kita
    yang belum mengerti dan mengatakan apa yang beliau belum mengerti makna yang ada di dalamnya, seperti ilmu tashowuf ini
    semoga Alloh membuang jauh ego kita
    semoga Alloh membukakan mata hati kita untuk memahami dan mengembara jauh dengan daya pemahaman yang sebenarnya
    semoga hati kitaselalu dijauhkan dari hal menghakimi, menyalahkan dan merasa paling…
    Allohlah segalanya
    Allohlah yang selayaknya memenuhi hati kita
    Kita hanyalah lapangan takdirNya
    Buruk baik sesat benarnya neraka syurga Allohlah yang menentikan
    amal kita semua dari Alloh yang membukakannya.
    Semoga kita terjauhkan dari fitnah Allohlah yang MAHA MENANG….

    Afwan mas mau ikut nimbrung n ingin bertukar nasehat
    karena saya hanya seorang murid
    orang bodoh yang masih saja bergelantungan di tepi jurang
    dan seorang gurulah yang menolong saya agar bertahan supaya tidak jatuh ke jurang yang dalam dan penuh jebakan mematikan
    hingga akhirnya berdiri kokoh di atas jurang
    entah kapankah itu???

    • mbahtukul said

      Hua..ha.ha.ha..Mas, tadinya aku wes siap-siap loh mau perang..
      Aku takut disebut KAFIR oleh Mas GS..hua..ha..ha..ha..

      • @Mbahtukul

        tadinya siap2 mau perang..???

        Perang dengan siapa Mbah..???

        di tunggu koment2 selanjutnya… ya Mbah??
        Jika ada koment yang mencerahkan, saya sangat berterimakasih sekali mbah, terutama untuk pelajaran bagi saya sendiri juga untuk saudara2 yang lain..

        Salam Pengembaraan

    • @Darksunni737

      Wa’alaikum salam

      Salam kenal kembali Saudaraku..
      Silahkan Mas…, mampir ke Pondok PJ ini, semoga Anda bersedia untuk membagi pencerahan2 kepada Kami, karena kita disini sama2 belajar untuk bekal kita dalam menuju kepada Allah Swt.

      Salam berkah Allah beserta kita
      Aaaamiin

      Wassalam

  74. Menemukan Kesalahan

    Oleh: M. R. Bawa Muhaiyaddeen

    Artikel dari sini dan diterjemahkan oleh Dimas Tandayu

    Cintaku untukmu, anakku, cucuku. Mendekatlah, dan aku akan memberitahu sesuatu kepadamu yang akan membantumu dalam kehidupanmu. Anakku, apakah kau pernah mengkritik orang lain dan menemukan kesalahan pada mereka, mengeluh “Kenapa mereka melakukan hal itu?” atau pernahkah kau melihat penderitaan yang ada di dunia dan bertanya, “Kenapa Tuhan melakukan hal ini?” manusia yang bijak tidak pernah memiliki pemikiran seperti itu. Dia akan mempelajari setiap situasi dan mencoba untuk mengerti apa sebab dan akibatnya. Akhirnya, ia akan berkata, “Ahh, jadi itulah kenapa hal ini terjadi”. Dia tidak pernah menyalahkan Tuhan atau bertanya atas cara yang Tuhan lakukan.

    Jika kau berdiri ditengah badai dan mengkritik, mengatakan “Kenapa angin ini berhembus begitu kencang?” dan kau pun akan terperangkap di dalam badai tersebut. Jangan mencoba untuk mencari kesalahan pada badainya. Hal itu hanya akan menghancurkan dirimu. Lebih baik, pelajari badai tersebut dan carilah jalan keluar.

    Anakku, Tuhan telah menciptakan berpasang-pasang hal yang berlawanan untuk mengajarkan kepada kita tentang kehidupan kita. Dia menciptakan benar dan salah, baik dan buruk, aroma harum dan bau busuk. Jika kehidupan tidak menyediakan hal-hal yang berlawanan ini kepada kita, bagaimana kita dapat mengerti segala sesuatu?

    Kita hanya bisa mengerti kebaikan ketika kita telah mengenal keburukan. Kita hanya bisa mengenal cahaya ketika kita telah melihat kegelapan. Kita hanya bisa mengerti surga setelah kita mengalami neraka. Kita hanya bisa mengetahui terdapat sebuah kebenaran ketika kita telah menyaksikan sebuah kebohongan. Hanya ketika kita telah mengalami hasrat (nafs) rendah dan kerusakan yang datang dari mereka, baru kita akan mengerti pesan-pesan surga. Hanya ketika kita telah mengalami sifat mementingkan diri sendiri dan keterikatan terhadap sesuatu, baru kita akan menemukan jalan kita menuju pribadi yang tidak mementingkan diri sendiri dan tidak terikat terhadap apapun.

    Demikian juga tidak ada nilai yang didapat dari mencari kesalahan dan mengkritik Tuhan atau siapapun. Lebih baik, kita seharusnya mencoba untuk mengerti setiap situasi dan mencari penjelasan di dalamnya. Setiap hal di dalam ciptaan terdapat suatu hal yang dapat mengajari kita, adalah tugas kita untuk menemukan pelajaran yang ada di dalamnya. Kita dapat memahami kebenaran melalui contoh-contoh. Itulah yang dinamakan kedewasaan. Manusia yang dewasa memahami penyebab dan akibat dari segala sesuatu.

    Tanpa pemahaman ini, manusia hanyalah seekor binatang. Dia akan melakukan perbuatan buruk dan kemudian mengatakan itu adalah tugasnya. Tindakannya akan membawa kerusakan kepada dirinya dan orang lain. Tetapi manusia yang mengerti perbuatannya sebelum ia bertindak akan mendapatkan banyak manfaat dan akan memberi ketenteraman kepada orang lain. Dia akan menyempurnakan karya dari khazanah Yang Maha Kuasa. Jika keadaan ini dibangun di dalam diri manusia, dia akan dikatakan seorang insan kamil, manusia yang sempurna. Dia akan memahami.

    Kita harus menemukan nilai dari segala sesuatu di dalam kehidupan kita. Kita harus menggunakan kearifan kita untuk memahami segala sesuatu. Kebenaran akan timbul dari dalam diri kita, dan di dalam kebenaran itu kita akan melihat cahaya Tuhan. Ini adalah keindahan dan rahmat dari jiwa.

    Permataku yang bercahaya, kau harus merenungkan hal ini. Inilah kehidupan. Mengkritik dan mencari kesalahan hanya akan mendatangkan keburukan. Kau harus menyadari dimana letak kesalahannya dan kemudian menyingkirkan mereka. Apakah kesalahannya pada Tuhan? Apakah kesalahannya pada orang lain? Atau apakah kesalahannya pada diri kita? Dimana letak kesalahannya? Kita harus memahami ini dan menghindari mereka.

    Cintaku untukmu.

    M. R. Bawa Muhaiyaddeen

    • @Hinakelana414

      Hmmm……Sungguh Tulisan2 yang sangat baik sekali untuk disimak agar menjadi pelajaran.

      Saudaraku….sering2 ya….menuliskan Artikel di Pondok ini, karena banyak di antara SAudara2 kita yang mengambil pelajaran dari Artikel yang Anda Tulis. Terimakasih sebelumnya…

      Allah memberkati Anda dan kita semua dalam Cinta dan KAsih Sayangnya……

      Wassalam

  75. Luthfi65 said

    Assalamualaikum wr.wb.
    Mas PJ dan saudara-saudara sekalian yang ada di Pondok ini.

    Berikut adalah beberapa landasan yang dapat dijadikan acuan tentang pentingnya ma’rifatullah.

    Pada Agama Islam pengetahuan tentang kebenaran ada pada Al Qur’an. Pada Al Qur’an ada pengetahuan tentang yang nyata (tampak oleh mata/syariat) dan yang gaib (hakekat, malaikat, jin, dll).

    Manusia memegang agama pada dasarnya karena ingin mendapatkan surga (bahagia di akherat. Di dalam agama ada peraturan mana yang baik dan mana yang salah. Yang baik akan membawa pahala, yang salah membawa dosa.

    Yang baik atau salah pada suatu saat sulit ditentukan. Itu disebabkan ada banyak yang tidak diketahui seperti yang gaib. Jadi harus berpatok pada Al Qur’an. Ilmunya ada pada Al Qur’an.

    Di Qur’an disebutkan bahwa orang yang beriman masuk surga (mendapat kebahagiaan). Apa itu orang beriman ? Lihat Al Baqoroh ayat 2-3, Al Mukminun ayat 1,2 (Orang beriman wajib yakin adanya akhirat).

    Orang Islam harus mengucapkan kalimat syahadat, dan harus yakin, tidak boleh jadi saksi palsu. Sesuai Surat Al A’raf ayat 172, dijelaskan, bahwa Allah pernah mempersaksikan ucapan kita dalam syahadat. Selain itu orang yang ingkar akan menemui Allah akan merugi (Al Kahfi ayat 105).

    Jadi untuk itu kita perlu mengenal Allah (Marifatullah). Apakah dapat kita melihat Tuhan ? Ya tidak mungkin, seperti dijelaskan pada surat Al Furqan ayat 21 dan Al A’raf ayat 143.

    Jadi bagaimana cara mengenal Tuhan, sedangkan itu diharuskan sesuai dengan yang dijelaskan pada surat Al Maidah ayat 35. Adapun caranya, sebenarnya ada dalam Qur’an, hanya tersembunyi. Untuk menemukan caranya kita harus menggunakan akal (surat Az Zumar ayat 9).

    Beberapa keterangan dalam Qur’an yang dapat digunakan jadi acuan untuk mengenal Tuhan adalah sebagai berikut :
    a. Orang Islam yaitu orang yang dilapangkan dadanya (Surat Al An’am ayat 116, 117, 125)
    b. Yaitu orang yang diberi Cahaya (Az Zumar ayat 22)
    c. Sehingga pada hari kiamat orang mukmin bercahaya (Al Hadid ayat 12)
    d. Jadi jangan sampai tidak tahu (buta) (Al Isra ayat 72)
    e. Bahwa Tuhan lebih dekat dari urat leher kita (Al Hajj ayat 8)
    f. Bahwa Tuhan melihat di setiap waktu (As Syura ayat 218)
    g. Bahwa Tuhan beserta selalu (Al Hadid ayat 4) dan (An Nuur ayat 35)

    Dalam solat juga kita diharuskan mengenal Tuhan terlebih dahulu, seperti dijelaskan dalam Qur’an :
    a. Surat Al Maaun 4, Celakalah orang yang solatnya lalai. Jadi solat harus ingat Allah. Bagaimana kita bisa mengingat Allah, sementara kita belum mengenal Allah. Contoh : Tugu Monas setelah kita melihat baru kita dapat ingat.
    b. Surat Al Hijr 59, Solat harus sampai yakin.
    c. Surat Al Ankabut 45, Arti Solat

    Kesimpulannya : kita sebagai orang islam harus mengenal Allah (Ma’arifatullah).

    Caranya: kita jangan hanya bisa membaca Al Qur’an saja, tapi harus mengkaji secara dalam isi dari Al Qur’an. Makanya kalau baca Al qur’an disebutnya ngaji. Dan hal penting lainnya, kita juga butuh seoran Guru/Mursyid yang mumpuni. Insya Allah kesampaian deh.

    Mudah-mudahan bermanfaat. Terima Kasih.

    Seorang murid

    • @Luthfi65

      Wa’alaikum salam Wr,Wb…

      Terimkakasih Pak Luthfi…atas petuah2nya di atas, sangat mencerahkan dan bermanfa’at sekali untuk perbendaharaan Ilmu. Semoga Allah membalas dirimu dengan kebaikan2. Aaaaamiiin.

  76. almaulana said

    Orang yang sudah mampu mengendalikan hawa nafsunya, akan memiliki pandangan yang jernih dalam menatap Wujudul Haq (wujud Allah). Diumpamakan bagai telaga yang airnya jernih, tampak jelas keindahan semua isinya.

    • @Almaulana

      Benar sekali saudaraku…, bahwa Hawa Nafsu itu bagaikan Tirai yang mendindingi diri dari Kebenaran2. Jika Tirai itu telah tersingkap, maka akan terlihatlah Wujudul Haq.

      Uraian yang singkat, padat, dan tidak ngejelimet yang anda paparkan ini saudaraku, tetapi maknanya sangat lah dalam sekali.

      Terimakasih…

      Wassalam

  77. abimirza said

    penyaksian keberadaan…
    cuba kan teknik ni…

    teknik 1
    tutup mata, tahan nafas, tutup mulut, rapatkan gigi, lidah tongkat ke lelangit…kemudian selamkan / tenggelamkan diri ke dalam air…
    rasai / lihat / dengar kan pengalaman dari teknik ini…

    teknik 2
    tutup 2telinga dengan 2ibujari hingga tiada lagi kedengaran bunyi dari luar…
    tutup 2mata kemudian berikan tekanan dengan 2jari telunjuk…
    tahan pernafasan…tutup mulut…rapatkan gigi…lidah tongkatkan ke langit…
    rasai / lihat / dengar kan pengalaman dari teknik ini…

    saksikanlah keberadaan…
    lalu ceritakanlah pengalaman itu…disini atau diamkanlah…
    muga bermanafaat…

  78. imanullah said

    Alhamdulillah….rupanya disinilah tempat berkumpulnya auliya-auliyah Allah, Bolehkah saya yang bodoh ini mengambil satu dua titik air keilahian untuk dijadikan bekal mencapai dan menuju kekerajaan Allah, oya salam kenal untuk owner blog ini bung Pengembarajiwa dan semuanya.

    Bung Pengembarajiwa, tolong saya, bagaimana caranya kita agar selalu merasakan kehadiran Tuhan di hati yang gelap guram ini?

    Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih

    • @Imanullah

      Bismillaahi tawakkaltu ‘Alallaah….wa Laa Hawla Wa Laa Quwwata Illaa Billaah.

      Segala Puji milik Allah dan kepada-Nya lah kembali segala Pujian dan segala sesuatu urusan.

      Saudara Imanullah….yang semoga Allah menetapkan Iman dan Yakin Anda pada Imanullah dan Yakinullah. Selamat datang saya ucapkan di Pondok PJ ini dan salam kenal kembali dari seorang pengembara yang selalu mengembara dan akan tetap mengembara yang tiada daya ini. Hanya Bagi Allah lah…jiwa mengembara entah sampai kapan dan sampai mana….hanyaAllah yang Maha Mengetahuinya.

      Silahkan…sering2 mampir ke Pondok yang sangat sederhana dan kumuh ini, Pintu Pondok ini selalu terbuka untuk siapa saja dan semoga ada setitik Air Ilmu Allah Ta’ala yang dapat menyegarkan dahaga yang telah lama di dalam kehausan.
      Dan semoga Allah memberkati Anda dan kita semua yang ada di Pondok ini.

      Saudaraku….
      silahkan baca dan pahami serta renungkanlah..selalu apa yang ada di link ini :

      KESADARAN AKAN RUH AWAL MENGENAL ALLAH

      Semoga dengan apa yang ada didalam link coment itu, setidaknya ada secercah cahaya dalam kegelapan yang seterusnya cahaya itu akan semakin terang benderang…… Insya Allah.

      Wassalam

  79. imanullah said

    Terima kasih banyak

  80. LenyapYangAda said

    Saat tirai hijab terangkat,, hhh… Tiada rangkaian huruf yang bisa terucap, untuk melukiskannya..

    Karamlah sifat ini pada zatnya.. lebur dalam ketiadaan yang abadi…

    Kini hanya jalani peran .. dan inilah syurga yang dijanjikan NYA

  81. 8.

    ika perjalanan tafakkur kita menembus batas-batas cakrawala, menapak langit-langit hingga sidratul Muntaha, pastilah berakhir dengan keterjengahan hati kita, bahwa segalanya menuju, demi dan untuk Rabbul Izzah, Allah Ta’ala. Itulah awal perjalanan ke-Ikhlasan kita, disaat tafakkur sunyi menapakai “Inna Sholaati wa-Nususkii wa-Mahyaaya wa-Mamaatii Lillahi Robbil ‘Alamin…”(Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiiku hanyalah untuk Allah…”

    Menuju Arasy kita bertemu dalam hamparan Liqo’Allah, dalam sunyi paling sunyi, karena segala hal selain Allah sirna, dan yang ada hanyalah Wajah Allah. Tetapi dalam sunyi paling sunyi, ghuyubul ghuyub itu, betapa tiada terperi,berhamparan cahaya yang meramaikan, lebih ramai dari keramaian apa pun juga, karena KemahaanNya Yang Rahman bersinggasana mengatur semesta. Seluruhnya berada dalam genggamnya yang serba sunyi senyap dalam ghuyubul ghuyub, dan ketika dilepaskannya dalam hamparan keleluasaanNya, betapa ramainya dalam taburan tasbih kepadaNya, atas Kemahasucian asma-asmaNya.

    Kita baru memahamiNya ketika kembali ke dunia nyata, dengan segala keramaian peradaban, kesemrawutan manusia, tumpukan-tumpukan problema yang silih berganti antara cahaya dan kegelapan, bahkan suara-suara, rupa warna tiada tara, toh berujung pada kesunyian hati dalam sudut paling lorong, ada denyut jantung terus bersamaNya.

    Bagaimana tidak? Yang nyata dalam fenomena, yang tampak oleh mata kepala, yang terdengar oleh telinga, yang teraba oleh indera, telah membawa tarikan pesona yang mealpakan kita di lembah Ghafalat, yang dibuai oleh tarian-tarian Syahawat, telah melemparkan kita di batas Hijab: Kita telah berada dalam jurang Jinabat. Dan Rumah Allah melarang orang-orang junub untuk memasukinya, kecuali telah bersuci dari Jinabat Ghafalat (kealpaan pada Allah)-nya.

    Bertanyalah kepada bukit biru menjulang gagah, siapakah anda? Bertanyalah kepada gulungan-gulungan ombak di lautan, siapakah anda? Bertanyalah kepada desau angina lembut, dan bahkan badai yang menggelora, siapakah anda? Bertanyalah pada bunga tulip di pagi hari ketika mekar bersama kejora dan fajar hari, siapakah anda? Bertanyalah pada api yang membakar, dan seluruh enerji semesta, siapakah anda? Ternyata semua menjawab serentak dalam “harmoni konser pesona”: “Sesungguhnya kami adalah fitnah, maka janganlah anda kufur!”. Jawaban yang meledakkan seluruh dirinya, merobek seluruh nafsu kita, mencekam seluruh ketakutan, dan sekaligus mendendam kerinduan cinta kita.

    Anda mau lari dari kenyataan? Lari dari gigitan paling pedih dari kesunyian ruhani anda? Lari dari keterlemparan diri anda akibat dosa dan kegelapan? “keinginanmu untuk lari menuju Tuhan dan hanya ingin sendiri bersamaNya, hanya ingin “Anda dan Dia”, sedangkan kenyatannya anda harus menghadapi dengan alam fikiran, logika sebab akibat, hasrat anda itu tadi hanyalah Nafsu tersembunyi dalam bilik ketololan, kemalasan, ketidakberanian, kepengecutan, dan kelelahan hati anda.

    Hadapilah! Karena Allah tak pernah hilang, tak pernah ghaib, tak pernah berjarak, tak pernah bergerak atau diam, tak pernah berpenjuru atau bernuansa, tak pernah berbentuk dan berupa, tak pernah berwaktu dan ber-ruang. Tak ada alasan apa pun yang bisa menutup, menghijab, menghalangi, menirai Allah dari dirimu, apalagi sekadar untuk “Menyendiri bersamaNya” dalam hiruk pikuk dunia. Tanpa harus melepaskan tantangan zaman, perjuangan, kegairahan kehambaan, kita tak pernah terhalang sedetikpun untuk menggelayut di “PundakNya” apalagi bermesraan dalam PelukanNya.

    Jika ruang sunyi di hatimu terganggu oleh buar dan suara-suara nafsu, masuklah ke dalam bilih ruhmu, karena dalam bilik ruhmu ada hamparan agung Sirrmu, dimana sunyimu menjadi sirnamu kepadaNya, bahkan tak kau sadari kau panggil-panggil NamaNya, karena kau telah berdiri di depan GerbangNya. Kelak kita bisa kembali bersamaNya, untuk melihat dunia nyata yang tampak di mata kepala, “BersamaNya aku melihat mereka,” begitu sunyi ungkapan Abu Yazid Bisthamy kita.

    Inilah awal kebarangkatan kita,
    menuju tetapi dituju,
    memandang tetapi dipandang,
    melihat tetapi dilihat,
    bergerak tetapi diam fana,
    berkata tetapi bisu,
    memanggil tetapi dipanggil,
    bersyari’at tetapi hakikat,
    berhakikat tetapi syari’at,
    bertangis dalam senyuman
    senyum tak menahan airmata
    bersunyi-sunyi tetapi ramai
    beramai-ramai tetapi sunyi

    Lalu kita berbondong-bondong menempuh Jalan Khalwat, menuju Gua Agung tak terperi, Hira’ hamparan hati. Agar hati lebih luas dari Arasy Ilahi, berbondong-bondong melepaskan atribut-atribut manusiawi, dan apa pun alasan dan alibi kewajaran kita, agar kita tak punya alas an lagi, untuk tidak durhaka kepadaNya, untuk tidak menghindariNya, untuk tidak berselingkuh dengan selain DiriNya, untuk tidak memproduksi bermilyar-milyar syetan setiap hari, untuk tidak menyembah ribuan berhala dalam hati.

    Kita keluar dari Khalwat menuju ‘Uzlah Jiwa, lihatlah betapa sunyinya keramaian peradaban manusia, betapa senyapnya suara-suara yang berdesing atau bagaikan nyanyian tapi sunyi. Kecuali yang ramai di detak jantungmu, Allah Allah Allah, Subhanallah Walhamdulillah wa-Laailaaha Illallah Allahu Akbar, menyelimuti seluruh karamaian semesta. Sampai semesta sunyi dalam kefanaan, Allahu Akbar! Walillahil Hamd. Maha Puja-Puji bagi AbadiNya.

    Deru mobil lalu lalang. Teriakan orang-orang lapar di jalanan atau di pengasingan. Desing peluru menghantar peperangan. Kerut melipat kening orang-orang di bursa saham. Murka para penguasa meneguhkan kesombongan.

    http://manakib.wordpress.com/

    Leave a Reply

    Name (required)

    Mail (will not be published) (required)

    Website

    • LenyapYangAda said

      Thanks A Lot …

      Ini adalah anugerahNya, dia yang mengenalkan DiriNya sendiri,, Saat seseorang sudah sampai padaNYa, Menurut anda apalagi yg dicari & apa yg harus dilakukan ??

      Menurutku, Jalanilah peran Nya,, Karena Semua Datang Dari Yg SATU yaitu DIA..

      Aku yakin anda adalah seseorang yg sudah mengenalNYA..

      Inilah Keabadian yg sesungguhnya,, dan hanya bisa dirasakan oleh jiwa-jiwa yang telah fana..

      Jalani Peran Dimuka Bumi ini, sampai waktu yg ditentukan kembali ke tanah,, dan setelah itu menurut anda apa ??

  82. lor Muria said

    “Dari situlah : kuketahui dan kuyakini bahwa aku hanyalah manusia yang bodoh dan tidak berilmu serta tidak ada daya dan upaya.”
    ———————————————————
    ….yang menangis dalam kebahagiaan..
    ….yang bersedih dalam kegembiraan…
    ….tidak berdaya..
    ….hanya DIAM DIAM DIAM…..
    ….dalam liputan kebesaranNYA
    ….menunggu Kodrat dan IrodatNYA………

    • Alam Rasa said

      Setiap saat..
      kita mempunyai kesempatan untuk lebih
      mendekatkan diri kepada Yang Maha Pengasih
      sepanjang kita membuka hati
      dan memasrahkan diri kepada-Nya.

      Setiap saat…
      kita juga mempunyai kesempatan untuk
      membantu sesama agar lebih dekat kepada-Nya
      sepanjang kita menyediakan hati
      dan diri untuk menjadi Alat Nya.

    • lor Muria said

      setiap saat…..
      hati dan diri yang diliputi KebesaranNYA
      adalah Rahmatan lilalamin…….
      bukan hanya untuk sesama…….
      karena RAHMATNYA untuk alam semesta……

      terimakasih saudaraku
      salam sejati
      salam rasa
      dibalik rasa
      ada sari rasa
      yang tanpa rasa
      tapi ADA

    • Alam Rasa said

      Alhamdulillah..
      Saudaraku Lor Muria
      Semua adalah Rahmat Allah swt

      Biarlah Cahaya dan Kasih-Nya semakin kuat di hati kita semua
      Sehingga hati kita dipenuhi oleh kedamaian, ketenangan, dan kebahagian setiap saat.

      Biarlah Cahaya dan Kasih-Nya memancar tiada batasnya, memenuhi, menerangi, dan memurnikan semua mahluk, seluruh bumi, seluruh alam semesta, dan seluruh keberadaaan.

      Amien

    • KangBoed said

      mari kita samakan tiketnya agar tiada sesal.. tiketnya adalah penyerahan diri total kepadaNYA.. dalam laa hwalla walla quwata.. sebagai mana yang selalu diajarkan pilihlah di antara dua jalan.. jalan yang salah dan jalan yang benar dan diantara.. woooow.. dipikir pikir jadi ada TIGA jalan.. hehehe..
      CINTA sejati tiada melihat kulit
      CINTA sejati tiada melihat selubung
      CINTA sejati tiada melihat perbedaan
      CINTA sejati harus mengkerucut menjadi SATU
      CINTA sejati adalah tali buhul yang KUAT
      CINTA sejati menyatukan umat manusia
      RAHMATAN LIL ALLAMIN.. bukan hanya muslimin..
      Menebarkan CINTA DAMAI dan KASIH SAYANG di muka bumi sebagai perwujudan ARRAHMAN dan ARRAHIM

      Salam Sayang
      Salam Taklim
      Salam Rindu.. untukmu.. para saudara sejatiku

  83. hendi said

    asalamualaikum
    salam kenal pak pj blog pak pj bagus aku suka
    smg bermanfaat baik bg yang membacanya amin.
    pak pj?? gusti Alloh Tuhan semesta alam ini pa bisa di lihat kita
    wlo kita masih hidup??
    pak pj tlong jawab yah??dan kasih penjelasan jawabannya??
    senangnya aku bla aku tidak dicuekin pak pj..he he..
    pak pj trimakasih…
    wasalamualaikum

  84. Alam Rasa said

    Senyum dari hati untuk saudaraku PJ.
    Assalamualakum saudaraku Hendi
    Aku coba menjawab pertanyaan anda
    —————————————————-
    gusti Alloh Tuhan semesta alam ini pa bisa di lihat kita
    klo kita masih hidup??
    —————————————————-
    Jawab: Tidak mungkin manusia dapat melihat Gusti Alloh atau berkata-kata secara langsung.

    (QS Al A’raf 143):
    Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau.” Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku.” Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: “Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman.”

    (QS Asy Syuura 51)
    Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.

    Dengan demikian, sebenarnya pengertian melihat Allah dalam ilmu ma’rifat, bukan melihat Wujud-Nya tapi melihat percikan Cahaya-Nya yang ada di setiap hati (qalbu/hati nurani)manusia. Melihat-Nya pun bukan dengan mata fisik,namun dengan mata hati.

    Penjelasan tentang ini cukup panjang saudaraku Hendi. Sebaiknya kita belajar dari seorang Guru/Mursyid yang benar-benar ahli ma’rifat. Semoga anda mendapat hidayah dari-Nya. Amien.

    • hendi said

      walaikum slm pak alam rasa semoga bapak slu mendapat kebahagiaan
      pak pj mf blognya hendi acak2 lagi.
      hendi ingin ucapin terimakasih pada pak pj dan pak alam rasa
      buat pak alam rasa trimakasih atas jawabannya
      wlo hendi blm tau pa itu ilmu ma`rifat dan temen2nya tp dr jawaban pak alam rasa
      hendi jd ga bertanya2 lg tentang pak pj yang melihat Tuhan.
      maklum pak alam rasa hendi ni nak badung blm tau ilmu agama tp hendi lg ingin tau tentang ketenangan jiwa yang sesungguhnya.trimakasih pak alam rasa.
      buat pak pj terimakasih banyak dari blog pak pj hendi jd banyak tau dan belajar tentang jiwa
      wlo hendi sering bertanaya2 sendiri apa iya yah..?tp saat hendi sedang baca blog pak pj da ketenangan yang hendi rasa trimakasih pak pj.
      pak pj hendi boleh baca semua blog pak pjkan??
      senangnya bila hendi ga di cuekin pak pj
      pak pj terimakasih banyak yah…?
      oh..iya nih email hendi prasetiohendi@yahoo.com
      andai pak pj sudi sekedar menyapa hendi,hendi akan merasa senang sekali.mksh


  85. @LenyapYangAda
    @Lor Muria
    @Alam Rasa
    @KangBoed

    Salam Kasih Allah atas kalian semua saudaraku……..
    Terimakasih telah berbagi, dan pencerahan2 kalian selanjutnya sangat di nanti-nanti
    Allah memberkati kita semua.

    Salam dalam kerinduan dari saudara Sejati
    Salam Berkah Allah Meliputi
    dalam Alam Rasa sampai Alam Kesadaran Sejati
    tuk menyatu dalam Kebenaran Hakiki.

    Salaamun Qoulammirrobbirrohiiim…….Salaamun Qoulammirrobbirrohiiim…….Salaamun Qoulammirrobbirrohiiim…….

    Wassalam
    Pengembara Jiwa
    Saudara Kalian

    @Hendi

    Wa’alaikum salam Wr,Wb…

    Allah memberkati Anda dalam curahan Kasih Sayang-Nya. Dan selamat datang ku ucapkan kpadamu di Pondok PJ ini, semoga ada Hikmah yang anda petik di dalamnya.
    Sering….sering mampir ya…walaupun hanya sekedar melepas lelah

    Wassalam

  86. hendi said

    Alhamdulillahirobilalamin
    trimakasih pak pj semoga blog pak pj ini senantiasa dirahmati Alloh.sehingga yang berkunjung dan di kunjungi senantiasa dalam limpahan taufik dan hidayahNya selalu merasakan cinta kasih sayang yang begitu menyejukan dan membahagiakan hati ini dalam limpahan karuniaNya.amin
    pak pj hendi akan sering2 berkunjung karena di sini hendi merasakan ketenangan hati.
    pak pj hendi amat bersyukur nemuin blog yang penuh manfaat dan hikmah ini
    pak pj bolehkah hendi minta pencerahan dari pak pj atau dari temen2 bapak yang da di pondok ini??
    tentang cara atau kiat agar kita senantiasa tumaninah dalam beribadah padaNya
    tetap bersukur dan mencintaiNya melebihi apa dan siapa pun jua hendi ingin tetep merasakan kedamaian hati seperti ini.kiranya pak pj dan teman2 yang ada di pondok ini mau memberikan pencerahan pada anak yang masih labil dan bodoh ini.
    semoga rahmat Tuhan selalu menyertai kita semua.amin

  87. B03_D13 said

    Assalamualaikum WR.WB

    alhamdulillah

    Dengan adanya artikel ini dapat membantu orang mengasah otaknya untuk memahami akan kebenaran yang hakiki, dan melatih untuk memperkuat iman kita. PERCAYALAH sesungguhnya allah mencintai orang menggunakan akal sehatnya untuk memecahkan semua masalah.
    ALLAH HUAKBAR….
    ALLAH HUAKBAR….
    ALLAH HUAKBAR….

    Wassalamualaikum WR.WB

  88. tinghuii said

    aku mau tanya apa yg d maksud dngn asshalatu mi”rajul mukminin,,, atau sesungguh nya org mukmin itu mi”rat….?? dan kapan org mukmin itu mi”rat….

  89. inawai said

    Guru PJ yang kurindukan,
    mohon maaf guru PJ, barangkali judul yg tepat untuk tulisan guru di atas adalah “INILAH KENYATAAN YG AKU ALAMI DAN KUSAKSIKAN”.

    Setelah membaca tulisan ini,semua akan mengerti tapi tidak MENGERTI. Keberagamaan kita hanya mengerti dalam jangkauan akal fikir dan hati. Sementara yg guru PJ paparkan disini adalah pengertian diluar jangkauan kedua alat tsb. Artinya yg bisa mengerti bukanlah akal fikir, dan hati.
    Lantas apa …?
    yaa,, yg diluar itu.
    Apa itu …?
    yaa,, mungkin sesuatu yg lebih tinggi dari akal fikirmu..
    Apa yg lebih tinggi dari akal fikir kita itu …?
    Apa…?
    Apa…? 100x

    Wah capek reek…
    Udah sekarang duduklah dengan tenang, rileks, rendahkan dan serahkan dirimu lahir bathin dan rasakan betapa Maha Agung dan Kasih Sayang DIA pada kita.
    Kita tak pernah meminta dan memesan apapun,tapi sampai saat ini kita yg tak layak ini diberikan HIDUP sehingga bisa BERNAFAS, BERGERAK, MEMANDANG,MENDENGAR dst…dst……………
    Teruskan saudaraku, semoga Allah memberi PENGERTIAN pada kita semua seperti pengertian yang diberikan Allah pada Rasulullah, para shahabat,wali2Allah dan orang2 shalih dan juga pada guruPJku tercinta.
    Salam buat Guru PJ dan semua shahabat di pondok guruPJ yg sejuk dan menententramkan ini.

  90. That is really interesting, You’re an excessively skilled blogger. I have joined your rss feed and look forward to in search of more of your fantastic post. Additionally, I’ve shared your site in my social networks

  91. mirza said

    Assalamu ‘alaikum warohmatullahi wabarokatuh..

    Mas PJ, bagaimana kabar mas PJ? semoga selalu dalam rahmat ALLAH Ta’ala. salam kenal untuk mas PJ dan saudara-saudara yang lain. saya senang membaca blog ini, saya juga sedang dalam pengembaraan seperti mas PJ alami…
    Tiada huruf tiada suara………….hanya ada DIA yang satu……………………………………………………………………………….

    Wassalam,
    mirza

    • Wa’alaikum salam Warohmatullaahi Wabarokaatuh…..saudaraku @Mirza.
      Alhamdulillah….kabar sy baik dan semoga begitupula dng Kabar Mas Mirza. Salam kenal kembali dan selamat datang di Pondok PJ ya…Semoga Silaturrahmi ini benar2 menjadi saksi kebaikan bagi kita semua, karena Allah….dengan Allah….Demi Allah…dalam Allah. Aaamiiin.

      • mirza said

        Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, semoga keberkahan selalu meliputi kita semua di dalam pondok ini dan seluruh mahluk semesta alam. amin amin ya robbal ‘alamin.
        Betul sekali mas PJ karena Allah….dengan Allah…Demi Allah…dalam Allah…
        Tiadalah yang lebih indah dilihat selain Allah…segala sesuatu yang di lihat adalah Allah…
        Seimbangkan rasa…..Kosongkan diri……Biarlah Allah yang berbuat dan bergerak……

        Wassalam,
        Mirza

      • @Saudara Mirza…..,
        Alhamdulillaahi Robbil ‘Aalamiiin……….

        Aaamiiin….Aaamiiin….Aaamiiin…Yaa Robbal ‘Aalamiin….

        Salam Rahmatullah…..duhai Saudaraku Mirza.

  92. Adi Yanto said

    Alhamdulillah ketemu juga dengan ilmu yg ku cari terima kasih, Salam kenal semuanya Adi Yanto

  93. Great put up, very informative. I wonder why the other specialists of this sector don’t realize this. You must continue your writing. I am sure, you’ve a huge readers’ base already!|What’s Going down i am new to this, I stumbled upon this I have found It positively helpful and it has helped me out loads. I hope to give a contribution & help other users like its helped me. Good job.

  94. sesama muslim kok ribuuuuuuuuuuuuuuuuut saja …apakah kita tidak merasa bahwa umur kita hanya sebentar, bila ada komen yang merasa paling benar alangkah baiknya di jawab “””” ( terimakasih wahai hamba allah yang mulia , atas komenya yg sangat baik )””’ tidak usah di jawab. apabila menjurus kepada perdebatan karena perdebatan tidak bermanfaat bagi yg lain. pada dasarnya semuanya benar menurut keyakinan masing2 yang salah adalah merasa paling benar dan menyalahkan yang lain, apakah islam ada pelajaran seperti itu, !!!!!…., perlu di sadari bahwa ilmu itu berasal dari berbagai macam buku/kitab atau apapun namanya dan berbagai aliran guru pembimbing yang berbeda pula..itulah uniknya perbedaan yang menjadi indah apabila kita terima dgn tulus iklas karena semata2 ujian dari allah….!!?? belajar ilmu dan mengaji bukan untuk saling menyalahkan dan merasa benar, kalau merasa benar tak beda dgn allah .. jadi pesaing allah dong..belajar segudang ilmu tentang hukum agama …. seberapa kesemuanya itu yg telah kita amalkan. .. akan jadi bumerang kelak pertanggung jawaban di akhirat nanti. dgn apa yg telah kita pelajari selama ini..segudang ilmu dan buku yg di pelajari…. kelamaan keburu meninggal……. walaupun menghafal kesemuanya buku dan ilmu akan kalah dg cukup kita memahami 20 sifat wajib allah. di antaranya yang maha suci itu allah yg maha kotor manusia…semakin kita berilmu seharusnya semakin takut kepada allah bukan sebaliknya. saya yakin dlm perdebatan yg ada di dalamnya adalah setan..al quran itu dari allah untuk menghukumi manusia ,,,,,,,,, bukan di pelajari manusia untuk mengukumi sesama manusia,, wahhh jadi kapan kita naik kelas, ….. SMA terus gak lulus2 kapan ke perguruan tinggi.. ……..//???

  95. budi said

    Wahai saudarku.mohon bimbimgan dari antum.kiranya saya sudah mengembara untuk mencari Nya.namun belum juga saya menemukan Nya.apa yg harus saya lakukan.mohon bimbinganya

  96. alielblog said

    Reblogged this on alielblog.

Tinggalkan Balasan ke tinghuii Batalkan balasan